Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN GERONTIK

SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

Oleh:

Ni Putu Ema Pramesti (17C10027 )


Desak Yunitha Dewi (17C10064)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2019
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU OLAHRAGA, STRESS, DAN POLA MAKAN DENGAN TINGKAT HIPERTENSI
PADA LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN GEBANG PUTIH KECAMATAN SUKOLILO KOTA
SURABAYA

Resensi Jurnal
Populasi Intervention Comparrison Outcome Time

Penelitian analitik Menggunakan Sebagian besar Ada hubungan antara perilaku Waktu penelitian
ini menggunakan rancangan cross responden olahraga dan tingkat stress dengan yaitu bulan
rancangan cross sectional. Cara berolahraga tingkat hipertensi lansia di Posyandu September 2012
sectional dengan pengambilan sampel kurang yaitu Lansia Kelurahan Gebang Putih sampai Juni
populasi 144 dengan cara Simple sebanyak Kecamatan Sukolilo Surabaya. Dari 2013.
lansia Random Sampling. 68,22% dan hasil penelitian dapat disimpulkan
Teknik pengumpulan sebagian kecil bahwa sebagian besar lansia
data menggunakan responden hipertensi yaitu sebesar 54,2% dan
data primer yang berolahraga sebagian kecil prahipertensi yaitu
diperoleh peneliti sedang yaitu 22,42%. Untuk distribusi olahraga
melalui wawancara sebesar 0, paling banyak berolahraga kurang
langsung dengan 93%. Dari yaitu 68,22% dan paling sedikit
responden dengan hasil penelitian berolahraga sedang sebanyak 0,93%.
menggunakan ini diperoleh Distribusi stres paling banyak kurang
beberapa alat bantu perbandingan kebal terhadap stres yaitu 63,55%
antara lain kuesioner, antara perilaku dan paling sedikit kebal terhadap
tensimeter, food olahraga stres yaitu 36,44%
frequency dengan
quesionaire, alat ukur hipertensi pada
kekebalan stress. lansia yaitu :
Lansia yang
tidak
hipertensi
sebanyak 25
orang,
prahipertensi
sebanyak 15
orang dan
hipertensi
sebanyak 58
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

I. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan sebuah kondisi medis dimana orang yang
tekanan darahnya meningkat diatas normal yaitu 140/90 mmHg dan dapat mengalami resiko
kesakitan (morbiditas) bahkan kematian (mortalitas). Penyakit ini sering dikatakan sebagai the
silent diseases. Faktor resiko hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu hipertensi yang tidak
bisa diubah dan hipertensi yang dapat diubah. Hipertensi yang dapat diubah meliputi merokok,
obesitas, gaya hidup yang monoton dan stres. Hipertensi yang tidak dapat dirubah meliputi usia,
jenis kelamin, suku bangsa, faktor keturunan (Rusdi & Isnawati, 2009).

Proses menua merupakan proses yang alamiah dimana terjadi berbagai perubahan pada
seluruh sistem tubuh lansia, termasuk sistem kardiovaskuler yang biasanya diikuti oleh penyakit
utama yakni hipertensi. Disarankan kepada lansia yang menderita hipertensi untuk melakukan
pengontrolan tekanan darah secara rutin dan disarankan kepada petugas kesehatan untuk
melakukan promosi kesehatan atau pencegahan hipertensi terkait lansia. Maka dari itulah yang
melatarbelakangi promosi kesehatan ini pada lanjut usia di posyandu lansia kelurahan gebang
putih kecamatan sukolilo kota Surabaya

II. Tujuan

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan mengenai senam lansia dengan hipertensi, sasaran mampu
mempraktekan secara mandiri untuk mencegah peningkatan tekanan darah.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan latihan Senam lansia dengan hipertensi selama 20 menit diharapkan
sasaran dapat :
1. Menyebutkan tentang pengertian senam dan hipertensi lansia
2. Menyebutkan gejala hipertensi
3. Menyebutkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk
hipertensi
4. Menyebutkan tujuan dari senam lansia dengan hipertensi
5. Menjelaskan kembali indikasi dan kontra indikasi senam lansia dengan
hipertensi
6. Mampu mempraktekan latihan senam lansia dengan hipertensi secara mandiri.

III. MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian senam lansia dan hipertensi
2. Gejala hipertensi
3. Makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk hipertensi
4. Tujuan dari senam lansia dengan hipertensi
5. Indikasi dan kontra indikasi senam lansia dengan hipertensi
6. Langkah-langkah senam lansia

IV. Metode Penyampaian


1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. Media dan Alat


Video dan power point/proyektor
VI. Sasaran
Lansia di Desa Renon

VII. Waktu

Hari/Tanggal : Sabtu, 27 September 2019


Jam : 08.30-08.50

VIII. Tempat
Di balai desa Renon

Penyuluh

Sasara Sasara Sasara Sasara


n
IX . Rencana Evaluasi n n n
Sasara
1. Evaluasi Struktur Sasara Sasara Sasara
n
a. Persiapan Alat n n n
Alat yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah proyektor
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan disajikan dalam bentuk power point serta
leaflet untuk mempermudah proses penyampaian kepada lansia
c. Sasaran atau peserta dan Tempat
Lansia di Balai Desa Renon

2. Proses penyuluhan
a. Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan diharapkan dapat berjalan lancar dan
sasaran mampu memahami senam lansia dengan kaitannya dengan hipertensi.
b. Dalam proses penyuluhan yang akan berjalan, diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran
c. Sasaran diharapkan memperhatikan materi dan praktek yang diberikan penyuluh
3. Hasil
a. Jangka Pendek
Sasaran, yaitu lansia di desa Renon mampu memberikan dan menyampaikan kembali
materi yang diberikan.
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya senam lansia untuk hipertensi.

4. Evaluasi
a. Dapat menjelaskan pengertian senam lansia dan hipertensi
b. Dapat menjelaskan gejala hipertensi
c. Dapat menyebutkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk
hipertensi
d. Dapat menjelaskan tujuan senam lansia untuk hipertensi
e. Dapat menjelaskan indikasi dan kontra indikasi senam lansia untuk hipertensi
f. Dapat mempraktekkan senam lansia dengan hipertensi secara mandiri
X. Kegiatan Penyuluhan

TAHAPAN KEGIATAN
NO KEGIATAN PESERTA WAKTU
KEGIATAN FASILITATOR
1 Pembukaan /- Salam - Menjawab salam 5 menit
pendahuluan - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Kontrak waktu - Menyimak
- Mengkondisikan -Peserta
peserta untuk menyampaikan
berkonsentrasi pendapatnya
2 Pelaksanan/ - Menjelaskan Menyimak seluruh10 menit
Penyajian pengertian senam materi dan mengikuti
lansia dan hipertensi praktek yang
- Menjelaskan gejala diberikan
hipertensi
TAHAPAN KEGIATAN
NO KEGIATAN PESERTA WAKTU
KEGIATAN FASILITATOR
- Menjelaskan
makanan yang
diperbolehkan dan
tidak diperbolehkan
untuk hipertensi
- Menjelaskan tujuan
dari senam lansia
dengan hipertensi
- Menjelaskan indikasi
dan kontra indikasi
senam lansia dengan
hipertensi
- Mempraktekkan
senam lansia
3 Evaluasi/ - Menyimpulkan - Menyimpulkan 5 menit
Penutup -Menjawab pertanyaan Memberi pertanyaan
- Memberi salam - Menjawab salam

XI. Lampiran

1. Materi Penyuluhan
2. Vidio
SENAM LANSIA DENGAN HIPERTENSI

A. Pengertian Senam Lansia


Menurut Hidayat (2002) senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan
dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis
dengan tuuan meningkatan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan
menanamkan nilai- nilai mental spiritual. Sedangkan penelitian lain Werner (2000)
mengatakan latih tubuh pada lantai dan pada alat yang dirancangan untuk meningkatkan
daya tahan, kekuatan, kelenturan, kelincahan, koorninasi serta kontrol tubuh

Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang
diterapkan pada lansia. Aktivitas ini akan membantu tubuh agar tettap bugar dan tetap segar
karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal.

B. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya (Sustrani, 2006).

Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World Health Organization) memberikan
batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau diatas
160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan
jenis kelamin (Marliani, 2007).

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan


sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Rohaendi,
2008).

C. Gejala Hipertensi
Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus.
Menurut Sutanto (2009), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :

1. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala


2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
9. Rasa berat ditengkuk
10. Mudah lelah
11. Mata berkunang-kunang
12. Mimisan ( keluar darah dari hidung).

D. Makanan Yang Diperbolehkan

1. Bayam
Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya melindungi
dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi tekanan darah. Selain itu,
kandungan folat dalam bayam dapat melindungi tubuh dari homosistein yang
membuat bahan kimia berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat tinggi
asam amino (homosistein) dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah mengandung
magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif menurunkan tekanan
darah tinggi.

3. Pisang
Buah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat tekanan darah lebih
sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang bermanfaat mencegah
penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa satu pisang sehari cukup
untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi
4. Kedelai
Banyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi kesehatan Anda. Salah
satunya dalah menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi. Kandungan
isoflavonnya memang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
5. Kentang
Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak sehat. Padahal
kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat tinggi yang sangat baik
untuk menstabilkan tekanan darah.

E. Makanan Yang Tidak Diperbolehkan

1. Roti, kue yang dimasak dengan garam dapur atau soda.


2. Ginjal, hati, lidah, sardin, keju, otak, semua makanan yang diawetkan dengan
menggunakan garam dapur; seperti daging asap, ham, ikan kaleng, kornet, dan ebi.
3. Sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur; seperti sawi asin, asinan,
acar.
4. Garam dapur, soda kue, baking powder , MSG (penyedap rasa).
5. Margarin dan mentega biasa.
6. Bumbu yang mengandung garam dapur yaitu terasi, kecap, saus tomat, petis, tauco.

F. Tujuan senam lansia dengan hipertensi


1. Melebarkan pembuluh darah
2. Tahanan pembuluh darah menurun
3. Berkurangnya hormon yang memacu peningkatan tekanan darah
4. Menurunkan lemak / kolesterol tinggi
G. Indikasi senam lansia
Indikasi dilakukan senam lansia dengan hipertensi adalah klien yang mengalami
hipertensi

H. Kontra indikasi
1. Klien dengan fraktur ekstremitas
2. Klien dengan bedrest total.

I. Langkah- langkah senam hipertensi pada lansia


1. Tarik nafas, angkat tangan ke atas, hembuskan pelan- pelan dari mulut tangan
turunkan. Lakukan 2 x
2. Ayunkan kaki kanan ke depan sebanyak 8 kali. Lakukan 2 x
3. Ayunkan kaki kiri ke depan sebanyak 8 kali. Lakukan 2 x
4. Ayunkan kaki kanan kedepan 2x kemudian kaki kiri 2x sebanyak 8 kali. Sebanyak
2x
5. Jalan di tempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2 x
6. Letakan tangan kanan diperut, tangan kiri ayunkan kesamping kanan dan ayunkan
ke kanan. Lakukan secara bersamaan 8 kali. Lakukan 2 x
7. Lakukan sebalikanya pada no 6
8. Letakan kedua tangan di perut ayunkan kesamping dan ke dua kaki ke samping
sebanyak 8 kali. Lakukan 2 x.
9. Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2 x
10. Letakkan tangan di perut ayunkan ke atas bersamaan dengan kaki ayunkan
kesamping sebanyak 8 kali. Lakukan 2 x
11. Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2 x
12. Pada hitungan satu ujung jari kaki menyentuh tanah pada hitungan kedua tumit
menyentuh tanah, lakukan pada kaki kiri dan kanan sebanyak 8 kali. Sebanyak 2 x
13. Tarik nafas, angkat tangan keatas hembuskan pelan-pelan dari mulut tangan
turunkan lakukan 3 x.

DAFTAR PUSTAKA

Mellisa, Kiki. 2013. Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stress, dan Pola Makan
dengan Tingkat Hipertensi pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Kelurahan
Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Surabaya: Universitas
Airlangga
Herwati, dan Wiwi Sartika. 2011. Terkontrolnya Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Berdasarkan Pola Diet dan Kebiasaan Olahraga di Padang Tahun 2011.
Sumatera Barat: Universitas Andalas

Nur, Yustika. 2017. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kebugaran Lanjut Usia di
Posyandu Lanjut Usia Tegalsari dan Posyandu Lanjut Usia Lodalang Siswodipuran
Boyolali. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai