Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PRELIMINARY DESIGN

A. DATA BAHAN
Bahan yang dipakai untuk struktur gedung ini adalah beton bertulang dengan
data-data sebagai berikut :
Type bangunan : Perkantoran 5 lantai
Letak bangunan : Tengah kota
Zona gempa : 5
Lebar bangunan : 20 m
Panjang bangunan : 24 m
Mutu beton (f'c) : 30 mpa
3
Massa jenis beton : 240 kg/m
Berat jenis beton : 2352 kg/m3
Modulus elastisitas beton : 25742.96 mpa
Angka poison : 0.2
Koefisien expansi panas : 9.90E-06 cm/◦c
Modulus geser beton 30 mpa : 10726.233 mpa
Mutu baja :
Tulangan ulir (fy) : 290 mpa
(fu) : 500 mpa
Tulangan polos (fy) : 210 mpa
(fu) : 340 mpa

B. PERATURAN
Adapun peraturan-peraturan yang dipakai dalam perencanaan gedung ini adalah :
1 . Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
(PPUUG 1983)
2 . Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 2002
(TCPSBUBG 2002 / SNI 03-2847-2002)
3 . Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung 2002
(TCPKGUBG 2002 / SNI 03-1726-2002)

C. METODE YANG DIGUNAKAN


Metoda perhitungan beton yang digunakan adalah metoda kapasitas
(kekuatan batas), dengan tingkat daktilitas penuh.

1
D. PEMBEBANAN

Bangunan gedung diperhitungkan untuk memikul beban-beban sebagai berikut :

1 . Beban gravitasi
a. Beban mati :
3
-Beban sendiri beton bertulang : 2400 kg/m
2
-Adukan finishing lantai / 1 cm : 21 kg/m
2
- Tegel : 24 kg/m
2
- Tembok setengah bata : 250 kg/m
2
- Plafond : 7 kg/m
- Penggantung : 11 kg/m2
2
- Plimbing : 10 kg/m
2
- Sanitasi : 20 kg/m
b. Beban hidup :
2
- Lantai atap : 100 kg/m
2
- Lantai perkantoran : 250 kg/m
2
- Pelat tangga : 300 kg/m

2 . Beban angin
2
Dekat pantai : 40 kg/m

3 . Beban gempa
Perencanaan dan perhitungan struktur terhadap gempa dilakukan
berdasarkan TCPKBUBG 2002 untuk zona gempa 5

E. PERENCANAAN DIMENSI BALOK

f'c = 30 mpa
fy = 290 mpa
Penentuan tinggi balok minimum (hmin) dihitung berdasarkan SNI 03-2847-2002
Ps. 11.5.2.3.b dimana bila persaratan ini telah dipenuhi maka tidak perlu dilakukan
kontrol terhadap lendutan

1 . Balok induk arah memanjang L = 600 cm

hmin = 1/16 x 600 x {0.4 + (290/700)}

hmin = 30.53571 ≈ 60 cm

bmin = 0.3 h = 0.3 x 60 cm


bmin = 18 cm ≈ 30 cm

* Digunakan balok induk arah memanjang exterior lantai 1-3 dengan dimensi 30/60 cm
2
* Digunakan balok induk arah memanjang interior lantai 1-3 dengan dimensi 30/55 cm
* Digunakan balok induk arah memanjang exterior lantai 4-5 dengan dimensi 30/55 cm
* Digunakan balok induk arah memanjang interior lantai 4-5 dengan dimensi 30/50 cm

2 . Balok induk arah melintang L = 500 cm

hmin = 1/16 x 500 x {0.4 + (290/700)}

hmin = 25.44643 ≈ 60 cm

bmin = 0.3 h = 0.3 x 55 cm

bmin = 18 cm ≈ 30 cm

* Digunakan balok induk arah melintang exterior lantai 1-3 dengan dimensi 30/60 cm
* Digunakan balok induk arah melintang interior lantai 1-3 dengan dimensi 30/55 cm
* Digunakan balok induk arah melintang exterior lantai 4-5 dengan dimensi 30/55 cm
* Digunakan balok induk arah melintang interior lantai 4-5 dengan dimensi 30/50 cm

3 . Balok anak lantai 1-3 : L = 500 cm


Dimensi balok anak diambil kurang lebih 2/3 dari dimensi balok induk dengan
bentang yang sama. Dimana untuk bentang 500 cm, dimensi balok induk yang
bersangkutan adalah 30/60 cm (exterior) dan 30/55 cm (interior).
* Jadi untuk balok anak exterior digunakan dimensi 20/40 cm.
* Jadi untuk balok anak interior digunakan dimensi 20/40 cm.

4 . Balok anak lantai 4-5 : L = 500 cm


Dimensi balok anak diambil kurang lebih 2/3 dari dimensi balok induk dengan
bentang yang sama. Dimana untuk bentang 500 cm, dimensi balok induk yang
bersangkutan adalah 30/60 cm (exterior) dan 30/55 cm (interior).
* Jadi untuk balok anak exterior digunakan dimensi 20/40 cm.
* Jadi untuk balok anak interior digunakan dimensi 20/40 cm.

F. PERENCANAAN DIMENSI KOLOM

Pada perencanaan, kolom yang mengalami pembebanan paling besar adalah


kolom yang memikul bentang 470 cm x 570 cm.
* Asumsi tebal plat 12 cm
* Tinggi tiap tingkat lantai 1 = 500 cm
* Tinggi tiap tingkat lantai 2-5 = 400 cm

3
Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 :
Beban mati :
3
* Pelat = 4.7 m x 5.7 m x 0.12 m x 2400 kg/m x 5 tingkat = 38577.6 kg
3
* Penggantung = 4.7 cm x 5.7 cm x 11 kg/m x 5 tingkat = 1473.45 kg
2
* Plafond = 4.7 m x 5.7 m x 7 kg/m x 5 tingkat = 937.65 kg
3
* Balok induk = (4.7 m + 5.7 m) x 0.3 m x 0.6 m x 2400 kg/m x 5 tingkat = 22464 kg
3
* Balok anak = 4.7 m x 0.2 m x 0.4 m x 2400 kg/m x 5 tingkat = 4512 kg
2
* Dinding = (4.7 m + 5.7 m) x 4 m x 250 kg/m x 4 tingkat = 41600 kg
2
* Tegel = 4.7 m x 5.7 m x 24 kg/m x 4 tingkat = 2571.84 kg
2
* Aspal (1 cm) = 4.7 m x 5.7 m x 14 kg/m x 1 tingkat = 375.06 kg
2
* Spesi (2cm) = 4.7 m x 5.7 m x 21 kg/m x 4 tingkat = 2250.36 kg
* Plumbing = 4.7 m x 5.7 m x 10 kg/m2 x 5 tingkat = 1339.5 kg
2
* Sanitasi = 4.7 m x 5.7 m x 20 kg/m x 5 tingkat = 2679 kg
Berat total (DL) = 118780.5 kg +

Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 3.1 :


Beban hidup :
* Atap = 4.7 m x 5.7 m x 100 kg/m2 = 2679 kg
2
* Lantai = 4.7m x 5.7m x 250kg/m x 4 lt= 26790 kg
Berat total = 29469 kg
+

Koefisien reduksi untuk beban hidup (PPIUG tabel 3.3) adalah 0.3
Jadi total beban untuk beban hidup = LL : 29469 kg x 0.3 = 8840.7 kg
Jadi berat total adalah 1.2 DL + 1.6 LL = (1.2 x 118780.5) + (1.6 x 8840.7) = 156681.7 kg

Menurut SNI 03-2847-2002 untuk komponen struktur dengan tulangan spiral


maupun sekang ikat, maka Φ = 0.7, akan tetapi Φ tersebut hanya
memperhitungkan akibat gaya aksial saja. Maka agar kolom juga mampu
menahan gaya momen diambil Φ = 0.35

Mutu beton 30 mpa = 306 kg/cm2 ( 1 mpa = 10.2 kg/cm2 )

𝑊 156681.7
Rencana awal : A=
Φ .𝑓′ 𝑐 = = 1462.9475 cm2
0.35 . 306
Dimensi awal : b2 = 1462.94745 cm
2

b = 38.2484961 ~ 50 cm

Jadi dimensi kolom dipakai 60/60 cm untuk lantai 1-2


dimensi kolom dipakai 50/50 cm untuk lantai 3-5

4
BAB II
PERENCANAAN PELAT

A. DASAR PERHITUNGAN DIMENSI PELAT


Plat dua arah ( two way slab )
Perhitungan dimensi pelat dua arah berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5(3(3))
bagi tebal pelat sebagai berikut :
a. Untuk αm ≤ 0.2 menggunakan pasal 11.5(3(2))
b. Untuk 0.2 < αm < 2 ketebalan minimum pelat harus memenuhi :

dan tidak boleh kurang dari 120 mm


c. Untuk αm ≥ 2 ketebalan minimum pelat harus memenuhi

dan tidak boleh kurang dari 90 mm

Ln = Panjang bentang bersih


fy = Tegangan leleh baja
β = Rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek dari pelat 2 arah
αm = Nilai rata-rata α untuk semua balok pada tepi-tepi dari suatu panel

Harga αm didapat dari :

Perumusan untuk mencari lebar flens pada balok :


Balok Tengah :
Nilai be diambil yang terkecil dari :
# be = (L/4)
# be = bw + 6 hf
# be = jarak pusat ke pusat balok bw

Balok Pinggir :
Nilai be diambil yang terkecil dari :
# be = bw + (L/12)
# be = bw + 6 hf
# be = bw + 1/2 Jarak bersih ke balok berikutnya
5
B. PERHITUNGAN TEBAL PELAT
Data Perencanaan : 30/60
• Mutu baja Tulangan fy = 290 mpa
• Mutu baja Tulangan fu = 500 mpa 30/60 30/60
300
• Mutu bahan Beton f'c = 30 mpa 20/40
• Tebal Pelat rencana : * Atap = 10 cm
* Lantai = 12 cm 500

Dimensi pelat tipe A :

30 20
Lyn = 300 − ( + ) = 275 cm
2 2

30 30
Lxn = 500 − ( 2 + 2
) = 270 cm

β = 𝐿𝑛 = 275 = 1.019 < 2 Pelat dua arah


𝑆𝑛 270

Perhitungan nilai α :
Balok induk Ly = 300 cm
* be = L/4 = 300/4 = 75 cm

* be = bw + 16 hf
be = 30+(16 x 12)= 222 cm

* be = jarak pusat ke pusat balok


60
be = 570 cm

30

75 12 12 12 75 12
1+ −1 × ×[4−6 +4( )2 +( −1)×( )3 ]
30 60 60 60 30 60
K= 75 12
1+( −1)×( )
30 60
K = 1.2610667
3 3
Ibalok = K x bw x h /12 Ipelat = bs x t /12
= 1.26 x 30 x 603/12 = 300 x 123/12
4 4
= 680976 cm = 43200 cm

Karena Ec balok = Ec pelat


α1 = Ibalok / Ipelat
= 680976 / 43200
= 15.763333

6
Balok induk Lx = 500 cm

60

𝐿
# be = bw + # be = bw + 6 hf
12
be = 30 + 6 x 12
500
be = 30 + be = 102 cm
12
be = 71.66667 cm

1
# be = bw + (Jarak bersih ke balok berikutnya)
12
be = 30 + 2 x 470
be = 265 cm

* diambil be adalah 71.666667 cm

71.6 12 12 12 71.6 12
1+ −1 × ×[4−6 +4( )2 +( −1)×( )3 ]
30 60 60 60 30 60
K= 71.6 12
1+( −1)×( )
30 60
K = 1.428502

Ibalok = K x bw x h3/12 Ipelat = bs x t3/12


= 1.4285 x 30 x 603/12 = 500 x 123/12
4 4
= 771391.3 cm = 72000 cm

Karena Ec balok = Ec pelat


α1 = Ibalok / Ipelat
= 771391.3 / 72000
= 10.71377

1
Jadi α𝑚 = 2 x ∑ α = 13.2385507
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 11.5(3(3)) yang mana αm ≥ 2,
maka ketebalan pelat minimum adalah
𝑓𝑦
𝐿𝑛 ×(0.8+ )
ℎ2 = 36+9β
1500
Dan tidak boleh kurang dari 9 cm.
290
470 ×(0.8+ )
h= 1500
36+9 × 1.019
= 10.33554 cm ≈ 12 cm

Jadi tebal pelat digunakan 12 cm 7


C. PERENCANAAN PENULANGAN PELAT
C. PERENCANAAN PENULANGAN PELAT

Pelat direncanakan menerima beban mati (DL) dan beban hidup (LL) seperti
diatur dalam PBI-83 berdasarkan fungsi lantai. Adapun kombinasi pembebanan
yang dipakai sesuai dengan peraturan SNI 03-2847-2002
U = 1.2 DL + 1.6 LL

1. Data Perencanaan
Untuk perencanaan dipakai data sebagai berikut :
* Mutu baja (fy) = 290 mpa
(fu) = 500 mpa
* Mutu beton (f'c) = 30 mpa
* Tebal pelat yang direncanakan adalah 12 cm.

2. Pembebanan pelat ( dibantu dengan software sap2000 v.15 )

a. Pelat atap
Beban mati :
-Pelat = Dihitung otomatis oleh software
-Plafond = 7 kg/m2
-Penggantung = 11 kg/m2
-Spesi 2 = 42 kg/m2
-Aspal = 14 kg/m2
-Plumbing = 10 kg/m2
2 +
84 kg/m

Beban hidup :
PPI 1983 pasal 3.2 beban hidup (LL) yaitu= 100 kg/m2

* Momen yang didapat dari software sap2000 v.15 untuk atap


𝑀𝑦 𝑀𝑥

8
* Pada tumpuan My = -3756.3672 Nmm
* Pada lapangan My = 1866.56 Nmm
Terlihat bahwa momen negatif hanya pada balok induk saja.

Data properti : h = 120 mm


2
Tul utama D13 , As = 132.7857 mm
Tul bagi φ 10 , As = 78.57143 mm2
Tebal selimut pelat = 20 mm
d = h - 0.5 Tul utama - Selimut = 93.5 mm
f'c = 30 mpa
fy = 290 mpa

* Pada tumpuan My = -3756.3672 Nmm


𝑀𝑢 382.5 .β1 . 𝑓′ 𝑐 .(600+𝑓𝑦−225 .β1 )
K= ,dengan b = 1000 mm 𝐾𝑚𝑎𝑥 =
Φ 𝑏 𝑑2 (600+𝑓𝑦)2
3756.37
K = 0.8 ×1000 × 93.52 382.5 ×0.85 ×30⬚ ×(600+290−225 ×0.85)
𝐾𝑚𝑎𝑥 =
(600+290)2

K = 0.0005371 ≤ Kmax = 8.604258 ………………OK

2𝐾
a = (1- 1 − 0.85 .𝑓′𝑐) d

2 ×0.0005371
a = (1- 1 − )x 93.5
0.85 ×30

a = 0.0019694
1.4 382.5 .β1 .𝑓′𝑐
0.85 .𝑓′ 𝑐 . 𝑎 . 𝑏 ρ𝑚𝑖𝑛 = 𝑓𝑦 ρ𝑚𝑎𝑥 =
𝐴𝑠,𝑢 = 𝑓𝑦 600+𝑓𝑦 .𝑓𝑦
0.85 ×0.001969387 ×1000 ρmin = 0.004828 ρmax = 0.037791
𝐴𝑠,𝑢 = 290
2
As,u = 0.0057723 mm
𝐴𝑠,𝑢
ρ=
𝑏 .𝑑
ρ= 6.174E-08 < ρmin ------> dipakai ρmin

𝐴𝑠,𝑢 = ρ . b . d
2
As,u = 451.37931 mm

𝑠,𝑢 𝐴 451.37
Jumlah tulangan utama yang dibutuhkan = = = 3.39931 ≈ 4 D13
𝐴12 𝑡𝑢𝑙𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 132.78
dengan As terpasang yaitu = 531.142857 mm
𝐴𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 531.14
ρ= = 1000×93.5
𝑏 .𝑑

ρ= 0.0056807 < ρmax …………. OK


𝐴𝑠 .𝑓𝑦 531.14 ×290
dihitung a = =
0.85 .𝑓′ 𝑐 .𝑏 0.85 ×30 ×1000

a = 6.0404482
𝑎 6.04
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 . fy . (d- ) = 531.14 × 290 × (93.5 − )
2 2

Mn = 13936729 n.mm > Mu …………….OK 9


Jarak antar tulangan diambil nilai terkecil dari persamaan dibawah ini :
1 1 22
𝝅𝐷 2 𝑏 × ×132 ×1000
4
s≤ =4 7
= 250 mm
𝐴𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 531.14

s ≤ 450 mm
s ≤ 2h = 2 x 120 = 240 mm
Digunakan jarak antar tulangan utama 240 mm
Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm

* Tulangan bagi :
Dipilih yang terbesar dari persamaan dibawah ini :

𝐴𝑠,𝑏 = 20% 𝐴𝑠,𝑢 = 20% x 532.14 = 106.2286 𝑚𝑚2


𝐴𝑠,𝑏 = 0.0020 b . h = 0.0020 x 1000 x 120 = 240 𝑚𝑚2
𝐴𝑠,𝑏 ≥ 0.0014 . b . h = 0.0014 x 1000 x 120 = 168 𝑚𝑚2
Digunakan As,b : 240 mm2
𝐴𝑠,𝑏 240
Jumlah tulangan bagi = 𝐴 = 78.57 = 3.05
1 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Dipakai 3φ10

Dihitung jarak tulangan: Diambil nilai terkecil dari persamaan dibawah ini :
1 1 22
𝝅𝐷 2 𝑏 × ×102 ×1000
s≤4𝐴 =4 7
240
= 327.381 mm
𝑠,𝑏

s ≤ 5 . h = 5 x 120 = 600 mm
s = ≤ 450 mm
Digunakan jarak antar tulangan bagi sebesar 300 mm
Dipakai tulangan bagi 3φ10-300 mm

Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm


Dipakai tulangan bagi 3φ10-300 mm

* Pada lapangan My = -1009.5 Nmm

Karena cara perhitungannya sama,


maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :
Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm
Dipakai tulangan bagi 3φ10-300 mm

10
b. Pelat lantai :
Beban mati :
-Pelat = Dihitung otomatis oleh software
2
-Plafond = 7 kg/m
-Penggantung = 11 kg/m2
-Spesi 2 cm = 42 kg/m2
2
- Sanitasi = 20 kg/m
-Tegel = 24 kg/m2
2
-Plumbing = 10 kg/m
2 +
114 kg/m
Beban hidup :
PPI 1983 pasal 3.2 beban hidup (LL) yaitu= 250 kg/m2
Untuk meringkas tulisan, karena perhitungannya sama.
Maka hasil perhitungan tulangan diberikan dibawah ini :

* Momen yang didapat dari software sap2000 v.15 untuk lantai :


𝑀𝑥 𝑀𝑦

* Pada tumpuan Mx = -10136.84 Nmm


* Pada lapangan Mx = 7684.545 Nmm

* Pada tumpuan Mx = -10136.84 Nmm


Karena cara perhitungannya sama,
maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :
Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm
Dipakai tulangan bagi 3φ10-300 mm

* Pada lapangan Mx = 7684.545 Nmm


Karena cara perhitungannya sama,
maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :
Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm
Dipakai tulangan bagi 3φ10-300 mm
11
* Pada tumpuan My = -5628.491 Nmm
* Pada lapangan My = 2743.834 Nmm

* Pada tumpuan My = -5628.491 Nmm


Karena cara perhitungannya sama,
maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :
Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm
Dipakai tulangan bagi 3φ10-300 mm

* Pada lapangan My = 2743.834 Nmm


Karena cara perhitungannya sama,
maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :
Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm
Dipakai tulangan bagi 3φ10-300 mm

12
BAB III
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK

A. GAMBAR IDEALISASI

3 0.85f 'c
cu = 0.003
3
d' s

a=B1 . c
Cs=As'(fs-0,85f 'c)
c Cc=0,85f 'c . b . a
c

d
h

T=As . fy

B. FORMULA

𝐶𝑆 =𝐴𝑠 ′(𝑓𝑠 − 0.85𝑓 ′ 𝑐 )


𝐶𝑐 =0.85𝑓′𝑐 × 𝑏 × 𝑎
𝑇=𝐶𝑐 + 𝐶𝑠

𝑓𝑠 =𝑓𝑦 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜀𝑠′ > 𝜀𝑦


𝜀𝑠 ′
𝑓𝑠 = 𝜀𝑦
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜀𝑠′ < 𝜀𝑦

1
𝑀𝑛 =𝐶𝑐 𝑑 − 2 𝑎 + 𝐶𝑠 (𝑑 − 𝑑′ )

𝐶=𝐶𝑐 + 𝐶𝑠

𝑇≈𝐶

C. LANGKAH-LANGKAH PRHITUNGAN
𝑀𝑢
1. 𝑀𝑢 → 𝑀𝑛 = , ∅ = 0.8

𝜀′ 𝑑′
2. 𝑇𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑏, 𝑑, ,
𝜀 𝑑
𝑀𝑛
3. 𝑅𝑛 =
𝑏𝑑 2
𝑑′ 𝜀′ 1 𝜀′
4. 𝐽 = 1 − ;𝑄 = 1−𝛼 + . ; 𝐾 = 𝑄 − 𝑄𝐽 + 𝐽
𝑑 𝜀 𝑚 𝜀
1 𝑘− 𝑘−2𝑚.𝑅𝑛 .𝑄 2
5. 𝜌 =
𝑚𝑄 2 𝑓𝑦

13
Check Tulangan Ganda :

1. Property : 𝑓𝑦 ; 𝑓𝑐 → 𝑚, 𝛽1 , 𝜌𝑚𝑎𝑥 , 𝜌𝑚𝑖𝑛


2. Dimensi : 𝑏, 𝑑, 𝑑′
𝑇𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 ∶ ∅ ; 𝑛 ; 𝐴𝑠 ; 𝜌
𝑇𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 ∶ ∅ ; 𝑛 ; 𝐴𝑠 ′ ; 𝜌′
3. 𝐶ℎ𝑒𝑐𝑘 ∶ 𝐶𝑚𝑎𝑥 = 0.75𝐶𝑏
600
𝐶𝑚𝑎𝑥 = 0.75 600+𝑓𝑦
𝑑 𝑚𝑝𝑎
4. 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 ∶ 𝐶 ∗ → 𝑎 = 𝛽1 . 𝐶 ∗

→ 𝐶𝑐 = 0.85𝑓′𝑐 . 𝑎
0.003
→ 𝜀𝑠 = ∗ ∗ ′
𝐶 𝐶 −𝑑
𝜀𝑠
→ 𝑓𝑠 = 𝑓 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜀𝑠 < 𝜀𝑦
𝜀𝑦 𝑦
→ 𝑓𝑠 = 𝑓𝑦 , jika 𝜀𝑠 > 𝜀𝑦
→ 𝐶𝑠 = 𝐴𝑠 ′(𝑓𝑠 − 0.85𝑓 ′ 𝑐 )
→ 𝐶 = 𝐶𝑐 + 𝐶𝑠 −−→> 𝑇 = 𝐴𝑠 . 𝑓𝑦
𝐶≈𝑇
1
𝑀𝑛 = 𝐶𝑐 𝑑 − 𝑎 + 𝐶𝑠 (𝑑 − 𝑑′ )
2

Mencari 𝜶 :
c = 𝑐 ∗ → 𝑎 = 𝛽1 . 𝐶 ∗
→ 𝐶𝑐 . 𝑓′𝑐 . 𝑏. 𝑎

0.003
d'

c*

𝜀𝑠 0.003
= ∗
(𝐶 ∗ −𝑑 ′ ) 𝐶
0.003(𝐶 ∗ −𝑑′ )
𝜀𝑠 =
𝐶∗

𝐽𝑖𝑘𝑎 𝜀𝑠 > 𝜀𝑦 → 𝐶𝑠 = 𝐴′𝑠 . 𝑓𝑦

𝐶𝑏 𝑑
=
0.003 (0.003+𝜀𝑦 )
0.003 Ey = fy/E
0.003
𝐶𝑏 = .𝑑
(0.003+𝜀𝑦 ) Cb
600
𝐶𝑏 = .𝑑 d
(600+𝑓𝑦 )
600
𝐶𝑚𝑎𝑥 = 0.75 (600+𝑓 ) . 𝑑
𝑦
Ey

𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝜀𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝜀𝑦
𝜀
𝛼= 𝑠
𝜀𝑦

𝐷𝑖𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝐽, 𝑄, 𝑑𝑎𝑛 𝐾 14


D. TEMPLATE TULANGAN GANDA (Preliminary Design)
𝐷𝑖𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝐽 𝑄
D. TEMPLATE TULANGAN GANDA (Preliminary Design)

Pada template ini, design didapat dengan cara mendapatkan Nilai ρ


untuk mendapatkan Luas tulangan Tarik yang dibutuhkan.

Data Material
𝐹𝑦 = 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛

Ketentuan-ketentuan

Menentukan Nilai Ketentuan 𝜌

Input Beban dan Dimensi Penampang

𝑀𝑢𝑙𝑡 = 𝐷𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎


𝑏 = 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔
𝑑 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝐴𝑠 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘

𝑴𝒆𝒏𝒈𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝝆

15
Check Nilai 𝝆
Dari perhitungan, maka dilakukan check terhadap ρ,
dan nilai ρ pakai adalah :
-𝐽𝑖𝑘𝑎 𝜌 < 𝜌𝑚𝑖𝑛 = 𝜌𝑚𝑖𝑛
-𝐽𝑖𝑘𝑎 𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑥 = 𝜌

Menentukan Jumlah Tulangan

𝐷𝑖𝑎 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛

𝐴𝑠 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔

Kontrol Terhadap 𝑴𝒏

16
D. TEMPLATE TULANGAN GANDA

Pada template ini dilakukan dengan coba-coba nilai C

Gambar Template Tulangan Ganda


Sebelum melakukan perhitungan pada tabel. Sangat diperlukan untuk menentukan spesifikasi

𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙
𝑓𝑦 = 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Ketentuan yang didapat pada SNI 03-284872002

𝛽1 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 ∅ 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑆𝑁𝐼 03 − 2847 − 2002

Input data beban dan dimensi

𝑀𝑢𝑙𝑡 = 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎


𝑏 = 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
𝑑 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝐴𝑠

Input jumlah dan ukuran tulangan tarik


dan tekan,
data didapat dari template J, Q, dan K

17
𝐶 ∗ = 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
a = C*. 𝛽1

Menentukan kondisi tulangan

εy = fy * E (2*10^5)
Kondisi tulangan
- εs < εy = leleh
- εs > εy = belum leleh

Menentukan Nilai Gaya Tekan terhadap beton dan tulangan dan


menyetarakan nya dengan Nilai Gaya Tarik tulangan.
Cs = ditentukan jika :

- εs < εy =
- εs > εy =
C total = Cs + Cc
T = As * fy

Setelah itu perhitungan untuk control terhadap Mn

18
D. TEMPLATE TULANGAN GESER
D. TEMPLATE TULANGAN GESER

Gambar template tulangan geser

Sebelum memulai perhitungan dibutuhkan data-data material sebagai berikut :


f’c = di isi sesuai design
fyt = di isi sesuai design (baja polos)

Input beban dan dimensi

b = lebar balok
d = tinggi balok
𝑉𝑢𝑙𝑡 = 𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔

Menghitung kekuatan nominal geser balok Vc

Pengecekan terhadap kondisi gaya geser

19
Penentuan diameter dan jarak tulangan geser

D. PENULANGAN BALOK ANAK

Gambar Gaya Dalam Balok Anak

𝑀𝑚𝑖𝑛 = -32946754 N.mm


𝑀𝑚𝑎𝑥 = 18439378 N.mm

* Dimensi Balok
1
b = 200 mm d = ℎ − (𝑑′ + ϕ𝑇𝑢𝑙 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑛𝑔 + 2 ϕ𝑇𝑢𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎
h = 400 mm d = 400 − (40 + 10 + 6)
d' = 40 mm d = 343 mm
φ Tul Utama = 12 mm
φ sekang = 10 mm

* Momen Tumpuan = -32946754 N.mm


Momen Lapangan = 18439378.2 N.mm

* Di input ke Template didapat

Tulangan utama Tumpuan Tulangan utama Lapangan


Atas = baris pertama 2φ12 Atas = baris pertama 2φ12
= baris ke dua 2φ6 = baris ke dua 2φ6

Tulangan sekang Tumpuan Tulangan sekang Lapangan


2φ10 - 150 mm 2φ10 - 150 mm
20

Anda mungkin juga menyukai