KLARIFIKASI ISTILAH
1
Referensi : Produk limbah dari protein daging dalam makanan dan dari otot-otot
tubuh, kreatinin dibuang dari darah oleh ginjal, kreatinin dalam darah dan
urine meningkat bila ada gangguan diginjal.
(kamuskesehatan.com/arti/kreatinin/)
2
Referensi : Asam urat adalah zat kimia hasil metabolisme purin. Purin adalah protein
yang ditemukan dalam banyak makanan dan minuman, seperti jeroan,
melinjo dan bayam. Asam urat biasanya dibawa dalam darah, melewati
ginjal dan dikeluarkan dalam urin.( http://kamuskesehatan.com/arti/asam-
urat/)
1.17. CM ? (Dasmaniar)
Jawaban : Compos mentis sadar penuh (Nur fitri M.)
Referensi : sadar sepenuhnya (kamus saku kedokteran Dorland. Halaman 248)
3
Referensi : suatu persaan tidak tentram hati karena khawatir, taku, gelisah (kamus
besar bahasa indonesia)
4
STEP 2
IDENTIFIKASI MASALAH
2.1. Kenapa pada pemeriksaan sinar X terlihat radang pada digiti 1 dextra pedis ? (Yudella)
2.2. Mengapa pemeriksaan sinar X terlihat radang pada artculation genue dextra ? (Arina H)
2.3. Mengapa pada malam hari pasien merasa nyeri pada kakinya ? (M. Eko Saputra)
2.5. Apakah kebiasaan merokok menyebabkan penyakit klien kambuh ? (Putri Reno Sari)
2.6. Kenapa pasien terlihat pucat dan juga sering menguap ? (Sari Aditya Loka)
2.7. Mengapa pada klien ditemukan nyeri tekan pada lutut kanan ? (Vita Insani)
2.8. Mengapa pasien mengeluh nyeri pada pangkal ibu jari kakinya ? (Deri Rizki Putri)
2.9. Mengapa rasa sakit dirasakan setelah ia makan kari kambing dan gulai jeroan ? (Vildha)
2.10. Kenapa pada ibu jari pasien teraba panas dan kemerahan ? (Dasmaniar)
2.12. Mengapa wajah pasien terlihat meringis dan ROM pasien terbatas pada articulation
genue dextra ? (Syafrizal)
2.13. Mengapa asam urat dalam darah 12,3 mg/dl ? (Nur Fitri M.)
2.15. Mengapa pasien dilakukan pemeriksaan cairan sendi untuk melihat apakah ditemukan
kristal monosodium urat ? (Nur Fitri M.)
2.16. Mengapa yang diserang Tn. W yaitu pria ? (Sari Aditya Loka)
2.17. Apakah obesitas dapat memicu penyakit Tn. W ? (Putri Reno Sari)
2.20. Mengapa klien cemas dan khawatir dengan penyakitnya ? (Vita Insani)
ANALISA MASALAH
2.1. Kenapa pada pemeriksaan sinar X terlihat radang pada digiti 1 dextra pedis ? (Shinta
Yudella)
Referensi : Karena pada digiti 1 dextra pedis ada pembengkakan, terlihat cairan putih
(menyerupai kaspur terdiri atas monosodium urat dan adanya
penimbunan kristal didalam sendi). (Muttaqin, Arif. 2008)
2.2. Mengapa pada pemeriksaan sinar X terlihat radang pada artculation genue dextra ?
(Arina Hidayati)
Jawaban : Sendi lutut bagian kanan, dalam urat-urat bagian lutut terdapat
penimbunan kristal akibat peningkatan urin, inilah yang menyebabkan
sakit-sakit nyeri di lutut (Shinta Yudella)
Referensi : Karena pada sendi lutut kanan, adanya penimbunan kristal asam urat dan
erosi/pengikisan tulang (Muttaqin, Arif. 2008)
2.3. Mengapa pada malam hari pasien merasa nyeri pada kakinya ? (M. Eko Saputra)
Jawaban : karena pelarutan dari asam urat itu berkurang pada saat suhu rendah dan pH
rendah (Sari Aditya Loka)
Referensi : rasa nyeri yang timbul pada malam hari biasanya terjadi penurunan suhu
tubuh saai itu. (wikipedia.com)
Jawaban : Menyerang sendi besar seperti jempol kaki. Benjolan pada jari kaki karena
adanya tofus yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk
benjolan yang menandai adanya pengkristalan asam urat. (Putri Reno Sari)
Referensi : karena adanya proses inflamasi atau perdangan pada sendi dikarenskan
kristal dari asam urat itu akan menghasilkan komponen dan akan merekrut
netrofil makrofag ke jaringan sendi dan akan melakukan aktivitas
fagositosis dan juga mengeluarka mediator-mediator yang akan
memperkuat respon peradangan (Buku gangguan muskuloskeletal)
6
2.5. Apakah kebiasaan merokok menyebabkan penyakit klien kambuh ? (Putri Reno Sari)
Jawaban : Rokok mengandung zat nikotin, saat terhirup akan mengendap atau
mengganggu fungsi tubuh seperti janrung,paru,asam urat.(Vita Inshani)
Referensi : Iya, Karena merokok adalah salah satu faktor pencetus naiknya kadar asam
urat dalam darah karena nikotin yang terdapat dalam rokok memaksa
tubuh untuk menyimpan sisa nikotin yang terhirup yang akan
menyebabkan terganggunya fungsi paru, jantung, ginjal, dan dapat
meningkatkan kadar asam urat. (Zairin, Noor.2012. Buku ajar gangguan
muskuloskeletal.Jakarta:Salemba Medika)
2.6. Kenapa pasien terlihat pucat dan juga sering menguap ? (Sari Aditya Loka)
Jawaban : Asam urat meningkat sehingga menimbulkan nyeri akibatnya tidur pasien
tertanggu. (Vildha)
Referensi : karena bila aliran darah banyak berkurang sehingga sangat menurunkan
saturasi darah vena, dan akan menyebabkan suatu daerah menjadi
biru.(Price & Wilson, 2005)
Selain itu kurangnya asupan darah di otak akibat efek kurang tidur
menyebabkan menimbulkan respon menguap agar dapat menghirup
oksigen sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam
tubuh terutama otak. (http://akhmad-snh.blogspot.com/2012/12/kenapa-
mengantuk-atau-tidur-terasa.html)
2.7. Mengapa pada klien ditemukan nyeri tekan pada lutut kanan ? (Vita Insani)
Jawaban : karena ada pengendapan kristal atau jarum misalnya asam urat pada sendi.
Pengendapan ini menimbulkan pembengkakan pada sendi maka pasien
merasakan nyeri tekan pada lututnya, apabila asam uratnya masih ada maka
nyeri itu terus muncul (Dasmaniar)
Referensi : Karena jumlah asam urat dalam darah sudah demikian banyak sehingga
menyebabkan pengkkristalan. Pengkristalan ini sering terjadi pada daerah
sendi yang biasanya memilki pembuluh darah kapiler, jika sendi
digerakkan akan menyebabkan pergesekan antara kristal tersebut dengan
dinding pembuluh darah, ini lah yang menimbulkan nyeri. (Anonim, 2008)
7
2.8. Mengapa pasien mengeluh nyeri pada pangkal ibu jari kakinya ? (Deri Rizki Putri)
Jawaban : karena pada ibu jari kaki sebelah kanan terdapat kristal-kristal monosodium
urat, yang mana kristal ini mengendap pada pangkal ibu jari kaki yang
mengakibatkan adanya reaksi peradangan yang jika berlanjut akan
menyebabkan nyeri hebat. (Refti Lestary)
Referensi : Sendi pangkal jempol kaki adalah tempat yang paling umum dari serangan
Asam Urat akut. Serangan ini dapat muncul kecuali gout diobati.
(MedicineNet.com)
2.9. Mengapa pada rasa sakit dirasakan setelah ia makan kari kambing dan gulai jeroan ?
(Vildha)
Jawaban : karena kandungan urin dalam kari kambing dan gulai jeroan termasuk
jumlah yang tinggi. Penumpukan zat urin merupakan pekerjaan berat bagi
ginjal sehingga terjadi gangguan metabolisme urin dalam tubuh.(Shinta
Yudella)
Referensi : karena adanya kandungan purin didalam kari kambing dan jeroan yang
apabila dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam
darah, sehingga timbul rasa nyeri. (kesehatan compasiana.com)
2.10. Kenapa pada ibu jari pasien teraba panas dan kemerahan ? (Dasmaniar)
Referensi : Kemerahan dan panas pada kulit karena adanya peradangan disekitar
daerah sendi yang terkena oleh serangan asam urat. Peradangan sendi
bersifat menahun, sebentar-bentar memicu serangan berulang dari
peradangan sendi akut. Serangan berlangsung artritis gout, dapat merusak
sendi dan menyebabkan artritis gout. (Price & Wilson, 2005)
Jawaban : karena pasien mengurangi rasa sakitnya, padahal mengkonsumsi obat pegal
linu ini dapat menurunkan eksresi dari ginjal. (Arina Hidayati)
Referensi : karena obat pegal linu untuk mengurangi rasa nyeri yang disebabkan oleh
sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot (pada pinggang dan punggung),
dan sakit gigi, namun obat pegal linu teidak berpengaruh tehadap kadar
8
asam urat dalam darah yang merupakan penyebab utama timbulnya nyeri
di persendian. (kesehatanfarmasi.com)
2.12. Mengapa wajah pasien terlihat meringis dan ROM pasien terbatas pada articulation
genue dextra ? (Syafrizal)
Jawaban : karena nyeri pada sendi, maka gerak atau aktifitas terbatas. (dasmania)
2.13. Mengapa asam urat dalam darah 12,3 mg/dl ? (Nur Fitri M.)
Jawaban : adanya penimbunan asam yang mana penimbunan itu sering pada penyakit
metabolisme asam abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan
urin dan ekskresi asam yang kurang dari ginjal nilai normal laki-laki 3,5-
7 mg/dl, perempuan 2,6-6 mg/dl. (Arina Hidayati)
Referensi : karena diet protein tinggi dan makanan yang kaya senyawa purin.
(Anonim, 2007)
Referensi : Karena adanya peningkatan asam urat di dalam darah asam urat ini
mnegkristal dan penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi
dalam bentuk monoatrium urat.( Zairin, Noor.2012. Buku ajar gangguan
muskuloskeletal.Jakarta:Salemba Medika)
2.15. Mengapa pasien dilakukan pemeriksaan cairan sendi untuk melihat apakah ditemukan
kristal monosodium urat ? (Nur Fitri M.)
Jawaban : untuk melihat apakah adanya penimbunan asam urat yang berlebihan
(Shinta Yudella)
2.16. Mengapa yang diserang Tn. W yaitu pria ? (Sari Aditya Loka)
9
Jawaban : survey membuktikan 1-3 dari 1000% terjadi pada laki-laki dan 1 dari 5000
terjadi pada wanita karena aktivitas laki-laki lebih s ering dari pada wanita.
(Rendra)
Referensi : karena umumnya laki-laki sudah mempunyai kadar asam urat yang tinggi
di dalam darahnya, sedangkan wanita umumnya kadar asam uratnya
rendah dan baru meningkat setelah manapouse (penyakit gout.com)
2.17. L.O. : Apakah obesitas dapat memicu penyakit Tn. W ? (Putri Reno Sari)
Jawaban : Pada kasus adanya benjolan kemerahan pada kaki kanan, itu merupakan
tanda-tanda inflamasi. Pada saat terjadi reaksi inflamasi, maka WBC atau
leukosit meningkat sebagai bentuk mekanisme pertahanan tubuh. (Vita
Insani)
Referensi : karena adanya infeksi yang serius, sehingga merangsang tubuh untuk
memproduksi lebih banyak lagi neutrofil sehingga WBC
meningkat.(Anonim. 2010)
2.19. L.O. : Mengapa pada pemeriksaan labor RBC menurun ? (Arina Hidayati)
Referensi : defisiensi produksi sel darah merah terutama zat besi pada saat malam hari
ketika tidur sehingga mengakibatkan penurunan sel darah merah. (gejala
anemia.com)
2.20. Mengapa klien cemas dan khawatir dengan penyakitnya ? (Vita Insani)
Jawaban : pada saat asam urat kambuuh pasien merasakan sakit yang teramat sakit,
setelah minum obat herbal tidak menimbulkan reaksi apa-apa sehingga
pasien cemas dan setelah ke dokter penyakitnya kambuh. (Putri Reno sari)
10
Referensi : Ansietas /cemas merujuk pada kesadaran yang ditimbulkan oleh ancaman
nonspesipik terhadap konsep diri seseoranng yang menyakut kesehatan,
aset, nilai, lingkungan, dann peran fungsi pemenuhan kebutuhan,
pencapaian tujuan, hubungan personal serta perasaan aman. (linda jual,
2009)
Jawaban : Paisen sering mengkonsumsi makanan seperti kari kambing, gulai jeroan,
emping, kacang-kacangan, bayam rebus, dan kangkung yang mana
makanan tersebut mengandung purin yang tinggi sehingga ureumnya
meningkat.
Referensi : ureum berasal dari penguraian protein, terutama yang bersal dari makanan.
Ureum merupakan salah satu produk nitrogen nonprotein (NNP) yang
mecakup urea, kreatinin, asam urat, amonia dari samping metabolisme
protein atau asam nukleat. Pada orang sehat yang makanannya banyak
mengandung protein, ureum biasanya berada diatas rentang normal. Hal
ini menyebabkan terjadinya peningkatan kadar ureum selain kreatinin dan
asam urat pada artritis gout.(pemeriksaan laboratorium.html)
Referensi : karena terdapat gangguan ginjal dimana ginjal tidak mampu menyaring
sebagian besar kreatinin (kamus kesehatan online)
11
STEP 4
HIPOTESA
Pada hipotesa yang kami angkat pada kasus skenario 3 sepakat menyimpulkan
bahwa pasien Tn. W menderita penyakit ARTHRITIS GOUT, di tandai dengan :
12
STEP 5
LEARNING OBJEKTIF
STEP 6
BELAJAR MANDIRI
13
STEP 7
Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat
dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak
terjadi tekanan yang mengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil.
Sejalan dengan gerakan ke depan, cairan bergeser mendahului beban ketika
tekanan berkurang cairan kembali ke belakang. (Price, 2005; Azizi, 2004).
Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang
bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan
daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang
disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan
sinovial untuk “meminyaki” sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen
berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan
membatasi gerakan yang dapat dilakukan.
Insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40
tahun dan 20 kali lebih sering pada pria dari pada wanita. Penyakit ini terutama
menyerang sendi tangan dan bagian metatarsofalangeal kaki. (Muttaqin, Arif.
2008)
Di indonesia, artritis gout terjadi pada usia yang lebih muda, sekitar 32%
pada pria berusia kurang dari 34 tahun. Pada wanita, kadar asam urat umumnya
lebih rendah dan meningkat setelah usia menopause. Prevalensi artritis gout di
Bandung, Jawa Tengah, pravelansi pada kelompok usia 15-45 tahun sebesar
0,8%, meliputi pria 1,7% dan wanita 0,05%. Di Minahasa (2003), proporsi
kejadian artritis gout sebesar 29,2% dan pada etnik tertentu di Ujung Pandang
sekitar 50% penderita rata-rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah
keadaan menjadi lebih parah. (Suyono, 2006)
1) Usia, umumnya pada usia pertengahan, tetapi gejala dapat terjadi lebih
awal bila terdapat faktor herediter.
2) Jenis kelamin, lebih sering terjadi pada pria dengan perbandingan 2:1
3) Iklim, lebih banyak ditemukan pada daerah dengan suhu lebih tinggi.
4) Herediter, faktor herediter dominan autosom sangat berperan dan
sebanyak 25% disertai adanya hiperurisemia. (Muttaqin, Arif. 2008)
5) Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin (kerang-kerangan,
jerohan, udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri).(Helmi, Zairin.2011)
16
7.1.5. Klasifikasi Artritis Gout
Ketika kadar asam urat dalam darah tinggi dan penurunan sekresi asam
urat di urin, asam urat ini akan mengalami pengkristalan membentuk
monosodium urat (MSU) dan biasanya mengendap di ginjal, sendi ibu jari kaki
dan sendi metatarsofalangeal. Kristal ini bersifat mengaktifkan sistem
peradangan. Mungkin terdapat demam dan peningkatan jumlah leukosit.
Serangan dapat dipicu oleh pembedahan, trauma, obat-obatan, alkohol, atau
stress emosional. Tahap ini biasanya mendorong pasien untuk mencari
pengobatan segera. Sendi-sendi lain dapat terserang, termasuk sendi jari-jari
tangan, lutut, mata kaki, pergelangan tangan, dan siku.
18
7.1.8. Manifestasi Klinis Artritis Gout
Gangguan parenkim ginjal dan batu ginjal dapat terjadi pada penderita
gout. Risiko urotiliasis akan meninkat pada penderita gout. Insidensi batu renal
19
dua kali lebih besar pada penderita gout sekunder ketimbangpada penderita gout
primer. Pembentukan batu berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat
serum, keasaman urin dan pembentukan urin. (keperawatan medikal bedah
Brunner & Suddarth. 2001)
20
hindari memakan makanan tinggi purin seperti jeroan (hati,
ginjal, otak, jantung), remis, sarden selama 34 jam sebelum uji
dilakukan.
nilai normal : Pria Dewasa : 3,5 – 8,0 mg/dL, Perempuan
Dewasa : 2,8 – 6,8 mg/dL
peningkatan kadar asam urat serum sering terjadi pada kasus
gout, alkoholisme, leukimia, limfoma, diabetes mellitus (berat),
gagal jantung kongestif, stress, gagal ginjal, pengaruh obat :
asam askorbat, diuretic, tiazid, levodopa, furosemid, fenotiazin,
6-merkaptopurin, teofilin, salisilat.
2) Asam Urat (Urine 24 jam)
Untuk mendeteksi dan/atau mengonformasi diagnosis gout atau
penyakit ginjal.
sampel urine 24 jam ditampung dalam wadah besar,
ditambahkan pengawet dan didinginkan.
pengambilan diet makanan yang mengandung purin
ditangguhkan selama penampungan.
tidak terdapat pembatasan minuman.
nilai normal :250 – 750 mg/24 jam
Peningkatan terjadi pada kasus gout, diet tinggi purin, leukemia,
sindrom Fanconi, terapi sinar–X, penyakit demam, hepattis virus,
pengaruh obat: kortikosteroid, agens sitotoksik (pengobatan
kanker), probenesid (Benemid), salisilat (dosis tinggi).
Kadar pH urine diperiksa jika terdapet hiperuremia. Batu urat
terjadi pada pH urine rendah (asam).
c. Pemeriksaan cairan sendi
1) Tes makroskopik
Warna dan kejernihan
Normal : tidak berwarna dan jernih
Seperti susu : gout
Kuning keruh : inflamasi spesifik dan nonspesifik karena
leukositosis
Kuning jernih : arthritis reumatoid ringan, osteo arthritis
Bekuan
Normal : tidak ada bekuan
Jika terdapat bekuan menunjukkan adanya peradangan.
Makin besar bekuan makin berat peradangan
Viskositas
Normal : viskositas tinggi (panjangnya tanpa pututs 4-6
cm)
Menurun (kurang dari 4 cm : inflamatorik akut dan
septik)
Bervariasi : hemoragik
Tes mucin
21
Normal : terlihat stu bekuan kenyal dalam cairan jernih
Mucin sedang : bekuan kurang kuat dan tidak ada batas
tegas : rheumatoid arthritis
Mucin jelek : bekuan berkeping-keping : infeksi
2) Tes mikroskopik
Jumlah leukosit
Jumlah normal leukosit : kurang 200/mm3
200 – 500/mm3 → penyakit non inflamatorik
2000 – 100 000/mm3 → penyakit inflamatorik akut.
Contoh : arthritis gout, arthritis reumatoid
20 000 – 200 000/mm3 → kelompok septik (infeksi).
Contoh : arthritis TB, arthritis gonore
200 – 1000/mm3 → kelompok hemoragik
Hitung jenis sel
Jumlah normal neutrofil : kurang dari 25%
Jumlah neutrofil pada akut inflamatorik: Arthritis gout
akut : rata-rata 83%
Faktor rematoid : rata-rata 46%, Artrhritis rematoid :
rata-rata 65%
Kristal-kristal
Normal : tidak ditemukan kristal dalam cairan sendi
Arthritis gout : ditemukan kristal monosodium urat
(MSU) berbentuk jarum memiliki sifat birefringen ketika
disinari cahaya polarisasi
Arthritis rematoid : ditemukan kristal kolestrol
d. Tes kimia
1) Tes glukosa
Normal : perbedaan antara glukosa serum dan cairan sendi
adalah kurang dari 10mg%
Pada kelompok inflammatorik : Arthritis gout : perbedaan rata-
rata 12 mg%
Faktor rematoid : perbedaan 6 mg%
2) Laktat Dehidrogenase
Normal : 100 – 190 IU/l, 70 – 250 U/l
Meningkat : rematoid arthritis, gout, arthritis karena infeksi
3) Tes mikrobiologi
untuk kelainan sendi yang disebabkan infeksi
hasil negatif pada kultur bakteri cairan sendi ( Joyce LeFever,
2008)
22
7.1.11. Diagnosa Banding Artritis Gout
23
Perubahan diet yang ketat biasanya tidak diperlukan dalam pengobatan gout.
Menghindari makanan tertentu yang dapat memicu serangan yang mungkin
dapat membantu seorang pasien, tetapi ini biasanya diketahui dengan mencoba-
coba sendiri, yang berbeda-beda bagi tiap-tiap orang. Yang pasti, makanan yang
mengandung purin yang tinggi dapat menimbulkan persoalan. Makanan ini
termasuk daging dari alat-alat dalaman seperti hepar, ginjal, pankreas, dan otak,
dan demikian pula beberapa macam daging olahan. Minum alkohol berlebihan
juga dapat memicu serangan. (Price & Wilson, 2005)
A. Pengkajian
I. Identitas
Identitas klien dan identitas penanggung jawab klien ditulis
lengkap seperti nama (gunakan initial bukan nama asli), Usia dalam
tahun, Jenis kelamin (L untuk laki-laki dan P untuk perempuan dengan
mencoret salah satunya), Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Golongan
darah,dan Alamat serta hubungan penanggung jawab dengan klien.
25
IV. 11 pola fungsi
3. Pola eliminasi
Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna dan
karakteristiknya
Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin dan
defekasi
Adakah masalah dalam proses miksi dan defekasi, adakah
penggunaan alat bantu untuk miksi dan defekasi.
4. Pola aktivitas/latihan.
Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan
gangguan nyeri sendi.
Kekuatan Otot : kaji kekuatan otot pasien apakah terganggu
saat beraktivitas.
Keluhan Beraktivitas : kaji keluhan klien saat beraktivitas.
5. Pola istirahat/tidur
Kebiasaan : tanyakan lama, kebiasaan dan kualitas tidur
pasien
Masalah Pola Tidur : Tanyakan apakah terjadi masalah
istirahat/tidur yang berhubungan dengan gangguan pada
penyakinya.
Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur? Apakah
merasa segar atau tidak?
6. Pola kognitif/persepsi
Kaji status mental klien
Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan klien
dalam memahami sesuatu
26
Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan ekspresi wajah,
nada bicara klien. Identifikasi penyebab kecemasan klien
Kaji penglihatan dan pendengaran klien.
Kaji apakah klien mengalami vertigo
9. Pola seksualitas/reproduksi
Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan
dengan penyakitnya
Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah
kesehatan terkait dengan menopause
Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan
dalam pemenuhan kebutuhan seks
27
V. Pemeriksaan Fisik
2. B1 (Breathing) Pernafasan
Inspeksi, bila tidak melibatkan sistem pernafasan,
biasanya ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak
sesak napas, tidak ada peggunaan otot bantu pernafasan.
Palpasi, taktil fremitus seimbang kanan dan kiri.
Perkusi, suara resonan pada seluruh lapang paru.
Auskultasi, suara napas hilang/melemah pada sisi yang
sakit, biasanya didapatkan suara ronki atau mengi.
3. B2 (Blood) Kardiovaskuler
Pengisian kapiler kurang dari 1 detik, sering ditemukan
keringat dingin dan pusing karena nyeri. Suara S1 dan S2 tunggal.
4. B3 (Brain) Persarafan
Kesadaran biasanya kompos mentis
Kepala dan wajah : ada sianosis
Mata : sklera biasanya tidak ikterik,
konjungtiva anamis pada kasus
efusi pleura hemoragi kronis
Leher : biasanya JVP dalam batas
normal
5. B4 (Bladder) Perkemihan
Produksi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada
keluhan pada sistem perkemihan, kecuali penyakit gout sudah
mengalami komplikasi ke ginjal berupa pielonefritis, batu asam
urat, dan gagal ginjal kronis yang akan menimbulkan perubahan
fungsi pada sistem ini.
6. B5 (Bowel) Pencernaan
Kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan,
tetapi tetap perlu dikaji frekuensi, konsistensi, warna, serta bau
feses. Selain itu, perlu dikaji frekuensi, kepekatan, warna, bau,
dan jumlah urine. Klien biasanya mual, mengalami nyeri
lambungdan tidak nafsu makan, terutama klien yang memakai
obat analgestik dan antihiperurisemia.
28
7. B6 (Bone) Muskuloskeletal/Integumen
Look. Keluhan nyeri sendi yang merupakan keluhan
utama yang mendorong klien mencari pertolongan
(meskipun mungkin sebelumnya sendi sudah kaku dan
berubah bentuknya). Nyeri biasanya bertambah dengan
gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa
gerakan tertentu kadang menimbulkan nyeri yang lebih
dibandingkan gerakan yang lain. Deformitas sendi
(pembentukan tofus) terjadi dengan temuan salah satu
sendi pergelangan kaki secara perlahan membesar.
Feel. Ada nyeri tekan pada sendi kaki yang membengkak.
Move. Hambatan gerakan sendi biasanya semakin
bertambah berat.
B. Kimia darah :
No Nama pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai normal
1 Ureum 10 – 50 mg / dl
2 creatinin 0,7 – 1.4 mg / dl
3 Asam urat 2.5 – 8 mg/dl
4 GDS 140 – 180 mg / dl
C. Pemeriksaan urine:
No Nama Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
1 Asam urat 250-750 mg/24 jam
D. Pemeriksaan radiologi
29
B. Analisa Data Teoritis
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 Batasan Karakteriskt : agen-agen penyebab cedera Nyeri
Subjektive : (misalnya bilogis, kimia fisik, dan
- Mengungkapkan secara verbal psikologis)
atau melaporkan nyeri dengan
isyarat.
Objektive :
- Posisi untuk menghindari nyeri.
- Perubahan tonus otot (dengan
rentang dari lemas tidak
bertenaga sampai kaku).
- Respons autonomik (misalnya
diaforesis; perubahan tekanan
darah; pernafasan atau sendi;
dilatasi pupil).
- Oerubahan selera makan
- Prilaku distraksi (mislanya
mondar-mandir, mencari orang
dan atau aktivitas lain, aktivitas
berulang)
- Prilaku ekspresive (gelisah,
merintih, menangis,
kewaspadaan berlebihan, peka
terhadap rangsangan, dan
menghela nafas panjang)
- Wajah topeng [nyeri]
- Prilaku menjaga atau sikap
melindungi.
- Fokus menyempit (misalnya
ganguan persepsi waktu,
gangguan proses pikir, interaksi
dengan orang lain/lingkungan
menurun)
- Bukti nyeri yang dapat diamati.
- Berfokus pada diri sendiri.
- Gangguan tidur (mata terlihat
kuyuh, gerakan tidak teratur
atau tidak menentu dan
menyeringai)
2 Batasan Karakteristik : Perubahan metabolisme sel Hambatan Mobilitas
Objektive : Indeks massa tubuh diatas Fisik
- Penurunan waktu reaksi persentil ke 75 sesuai usia
- Kesulitan membolak-balik Gangguan koognitif
posisi tubuh Kepercayaan budaya terkait
- Asyik dengan aktivitas lain aktivitas sesuai dengan usia
sebagai pengganti pergerakan Penurunan kekuatan, kendali
(misalnya peningkatan atau massa otot
perhatian terhadap aktivitas Keadaan alam perasaan
orang lain, prilaku depresi atau anxietas
mengendalikan, berfokus pada Keterlambatan
kondisi sebelum skait, perkembangan
ketunadayaan aktivitas) Ketidaknyamanan
- Dispnea saat beraktivitas Intoleransi aktivitas dan
- Perubahan cara berjalan penurunan kekuatan dan
(mislanya penurunan aktivitas ketahanan
dan kecepatan berjalan,
Kaku sendi atau kontraktur
kesulitan untuk memulai
Defisisensi pengetahuan
berjalan, langkah kecil,
tentang niali aktivitas fisik
berjalan dengan menyeret kaki,
pada saat berjalan badan Kurang dukungan
mengayun kesamping) lingkungan fisik atau sosial
- Pergerakan menyentak Keterbatasan ketahanan
- Keterbatasan kemampuan kardiovaskuler
untuk melakukan keterampilan Hilangnya integritas struktur
motorik halus tulang
- Keterbatasan kemampuan Meditasi
30
melakukan keterampilan Gangguan muskuloskeletal
motorik kasar Gangguan neuromuskular
- Keterbatasan rentang Nyeri
pergerakan sendi Program pembatasan
- Tremor yang diinduksi oleh pergerakan
pergerakan Keengganan untuk memulai
- Ketidakstabilan postur tubuh pergerakan
(saat melakukan rutinitas Gaya hidup yang kurang
aktivitas kehidupan sehari-hari) gerak atau disuse atau
- Melambatnya pergerakan melemah
- Gerakan tidak teratur atau tidak Mal nutrisi [umum atau
terkoordinasi selektif]
Gangguan sensori persepsi
3 Batasan karakteristik : Gangguan respiratori Gangguan Pola Tidur
Sulit untuk tertidur atau tidur dengan Gangguan sirkulasi
lelap Gangguan metabolisme
Kelelahan pada saat bangu atau Nyeri
sepanjang hari Respon anxietas
Mengantuk sepanjang hari Gangguan gaya hidup
Agitasi Perubahan lingkungan;
Perubahan mood hospitalisasi (suara bising,
gangguan dari pasien lain,
ketakutan); perjalanan
4 Batasan karakterisktik : Terpajan toksin Ansietas
Penurunan produktivitas Hubungan keluarga garing
Mengekspresikan kekhawatiran Hereditas
akibat perubahandalam peristiwa Transmisi dan penularan
hidup. interpersonal
Gerakan yang tidak relevan Krisis situasi dan maturasi
(misalnya mngeret kaki, gerakan Stress
lengan) Penyalahgunaan zat
Gelisah Ancaman kematian
Memandang sekilas Ancaman atau perubahan
Insomnia terhadap suatu terhadap
Kontak mata buruk status peran, fungsi peran,
Resah lingkungan, status kesehatn,
Menyelidik dan tidak waspada status ekonomi, pola
Nyeri dan peningkatan interkasi
ketidakberdayaan yang persisten Ancaman terhadap konsep
Perasaan takut diri.
Khawatir Konflik yang tidak disadari
Gangguan tidur tentang nilai dan tujuan
hidup yang esensial.
Kebutuhan yang tidak
terenuhi.
5 Batasan karakteristik : Biofisik [misalnya] penyakit Gangguan Citra Tubuh
Subjektive : kronis, defek kongenital, dan
- Depersonalisasi bagian kehamilan.
[tubuh] atau kehilangan Kognitif/persepsi [misalnya
melalui kata ganti retral nyeri kronis]
- Penekanan pada kekuatan Kulutural atau spiritual
yang tersisa dan pencapaian Perubahan perkembangan
yang tinggi. Penyakit
- Rasa takut terhadap Persepeptua
penolakan atau reaksi dari Psikososial [misalnya
orang lain. gangguan makan]
- Berfokus pada kekuatan, [krisis situasi(sebutkan)]\
fungsi atau penampilam di Trauma atau cedera
masa lalu.
Penanganan [misalnya
- Perasaan negatif tentang
pembedahan kemoterapi dan
tubuh (misalnya perasaan
radiasi]
putus asa, tidak mampu, atau
tidak berdaya).
- Personalisasi dari bagian
tubuh atau bagian tubuh yang
hilang dengan menggunakan
nama.
31
- Fokus pada perubahan atau
kehilangan.
- Menolak untuk
memverifikasi perubahan
aktual.
- Mengungkapkan secara
verbal perubahan gaya hidup.
Objektive :
- Perubahan aktual pada
struktur atau fungsi [tubuh]
- Perilaku menghindar,
memantau atau mencari tahu
tentang tubuh individu.
- Perubahan pada kemampuan
untuk memperkirakan
hubungan spasial tubuh
terhadap lingkungan
- Perubahan dalam ketrlibatan
sosial.
- Memperluas batasan tubuh
untuk menggabunglan benda-
benda dilingkungan
- Menutupi atau terlalu
memperlihatkan bagian
tubu(dengan senagaj atau
tidak sengaja)
- Kehialangan bagian tubuh
- Tidak melihat pada bagian
tubuh
- Tidak menyentuh bagian
tubuh
- Trauma terhadap bagian
tubuh yang tidak berfungsi.
32
7.2. Tinjauan Kasus Artritis Gout
Skenario Kasus 3
7.2.1. Pengkajian
I. Identitas
Nama : Tn. W
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
33
II. Keluhan Utama
34
3. Pola eliminasi
BAB 1x/hari
BAK 4-6x/hari
4. Pola aktivitas/olahraga
Pasien mengeluh nyeri pada pangkal ibu jari kaki kanannya dan
lutut kanannya.
Sudah 2 hari pasien tidak dapat berjalan, sholat dengan
berbaring, dan aktivitas sehari-hari dibantu keluarga.
5. Pola istirahat/tidur
Pasien mengeluh jika malam hari tidurnya terganggu
dikarenakan nyeri pada kakinya, dan tidur malam hari sekitar 6-
7 jam namun sering terbangun.
Pasien terlihat pucat dan menguap.
V. Pemeriksaan Fisik
2. B3 (Brain) Persarafan
Kepala dan wajah : pasien tampak pucat
3. B5 (Bladder) Perkemihan
Urine : normal
Frekuensi : 4-6x/hari
4. B5 (Bowel) Pencernaan
Frekuensi makan : 3x/hari
Frekuensi minum : 4-6x/hari
35
BAB : normal
Frekuensi BAB : 1x/hari
5. B6 (Bone) Muskuloskeletal/Integumen
ROM : terbatas
Kekuatan otot
- Eks. Atas Kanan :5
- Eks. Atas kiri :5
- Eks. Bawah kanan :1
- Eks. Bawah kiri :5
Inspeksi kulit :
- Kemerahan (+) di digiti 1 dextra pedis
- Benjolan (+) di digiti 1 dextra pedis
Palpasi kulit :
- Benjolan (+) di digiti 1 dextra pedis
- Panas (+) di digiti 1 dextra pedis
- Nyeri tekan (+) di lutut kanan
1 leukosit 17.400 mm 3
5.000 – 10.000 mm3
2 neutrofil 84,6 % 60-70%
3 limfosit 7,0 % 20-30%
3 eritrosit 3,55 juta mm3 4,6 juta – 6,2 juta mm3
4 LED 138 mm/jam < 20 mm/jam
B. Kimia darah :
No Nama pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai normal
1 Ureum 31,2 mg/dl 10 – 50 mg / dl
2 creatinin 0,85 mg/dl 0,7 – 1.4 mg / dl
3 Asam urat 12, 3 mg/dl 2.5 – 8 mg/dl
4 GDS 129 mg/dl 140 mg/dl
C. Pemeriksaan urine:
No Nama Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
1 Asam urat 240 mg/24 jam 250-750 mg/24 jam
D. Pemeriksaan radiologi
36
VI. Data Fokus
DS :
- Pasien mengatakan penyakitnya kambuh lagi dan sudah
menderia 1,5 tahun
- Pasien mengeluh nyeri pada pangkal ibu jari kaki
kanannya dan lutut kanannya.
- Pasien mengatakan sudah 2 hari ini tidak dapat berjalan
dan aktivitas sehari-hari dibantu keluarga.
- Rasa sakit biasanya dirasakan setelah setelah ia makan
kari kambing dan gulai jeroan yang menjadi makanan
kesukaannya.
- Pasien mengeluh jika malam hari tidurnya terganggu
dikarenakan nyeri pada kakinya, dan tidur malam hari
sekitar 6-7 jam namun sering terbangun.
- Pasien mengatakan 2 hari ini sholat dengan berbaring, dan
aktivitas sehari-hari dibantu istri dan ank-anaknya.
- Tidur sekitar 6-7 jam namun sering terbangun karena
nyerinya.
DO :
- pasien tampak sakit.
- Tampak dan teraba benjolan pangkal ibu jari
- Teraba panas dan kemerahan pada ibu jari kanan
- Nyeri tekan ditemukan pada lutut kanan pasien dengan
wajah meringis.
- ROM terbatas pada articulation genue dextra
- Kekuatan otot ekstremitas bawah kanan yaitu 1
- Pasien terlihat pucat dan sering menguap.
37
7.2.2. Analisa Data Kasus
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS : Agen-agen penyebab Nyeri
- Pasien mengeluh nyeri pada pangkal cedera: peradangan sendi,
ibu jari kaki kanannya dan lutut penimbunan kristal pada
kanannya. membran sinovia, tulang
- Rasa sakit biasanya dirasakan setelah rawan artikular, erosi
setelah ia makan kari kambing dan tulang rawan, proliferasi
gulai jeroan yang menjadi makanan sinovia, dan pembentukan
kesukaannya. tofus.
DO:
- pasien tampak sakit.
- Tampak dan teraba benjolan pangkal
ibu jari
- Teraba panas dan kemerahan pada
ibu jari kanan
- Nyeri tekan ditemukan pada lutut
kanan pasien dengan wajah meringis.
2 DS : gangguan muskuloskeletal: Hambatan Mobilitas
- Pasien mengatakan sudah 2 hari ini penurunan rentang gerak, fisik
tidak dapat berjalan kelemahan otot, nyeri pada
- Pasien mengatakan 2 hari ini sholat gerakan, dan kekakuan
dengan berbaring pada sendi kaki sekunder
- aktivitas sehari-hari dibantu istri dan akibat erosi tulang rawan,
ank-anaknya. proliferasi sinovia, dan
pembentukan tofus.
DO:
- ROM terbatas pada articulation
genue dextra
- Kekuatan otot ekstremitas bawah
kanan yaitu 1
3 DS : Nyeri Gangguan pola tidur
- Pasien mengeluh jika malam hari
tidurnya terganggu dikarenakan nyeri
pada kakinya
- tidur malam hari sekitar 6-7 jam
namun sering terbangun.
DO:
- Pasien terlihat pucat
- sering menguap.
38