Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

“LINEAR ALGEBRA”
DOSEN PENGAMPU :

MULYONO, S.Si.,M.Si.

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANGREKTA N. SIHALOHO

NIM : 4173230002

KELAS : MATEMATIKA NONDIK A

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical Book Report adalah membandingkan kedua buku dalam suatu materi
yang sama atau mengkritik suatu buku dalam beberapa meteri. Dalam mengkritik
buku diperlukan penilaian terhadap kualitas buku, ditinjau dari berbagai segi penilaian
yang dilakukan didasarkan pada argumentasi dan bukti yang dapat dipertanggung
jawabkan. Melakukan kritik buku untuk memenuhi salah satu tugas Aljabar Linear
Elementer II dengan membandingkan kedua buku dalam berbagai materi yang telah
ditetapkan. Pada mata kuliah Aljabar Linear Elementar mahasiswa diminta untuk
membandingkan kedua buku dengan berbagai materi yaitu ruang vektor, ruang hasil
kali dalam, dan transpormasi linear.

B. Tujuan
1. Agar dapat membandingkan kedua buku dengan berbagai meteri yang ada di
dalamnya
2. Agar pembaca dapat memehami tentang konsep pembelajaran Aljabar Linear
Elementer II dengan materi ruang vektor, ruang hasil kali dalam, dan transpormasi
linear.
3. Mencari dan mengetahui informasi mengenai materi yang terkandung dalam kedua
buku agar dapat menambah wawasan mahasiswa lebih luas lagi
4. Mengulas materi yang ada pada kedua buku agar mahasiswa lebih mahir dalam
pembelajaran

C. Permasalahan
1. Apakah isi buku cukup bermanfaat bagi mahasiswa sebagai salah satu sumber
belajar ?
2. Apakah metode yang digunakan pengarang sesuai dengan kondisi dan lingkungan
yang sedang dihadapi?
3. Apakah isi buku sama dengan isi sebuah buku yang sejenis?
4. Bagaimanakah konsep meteri di dalam buku tersebut?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Informasi Bibliografi
2.1.1. Identitas Buku 1
Judul : Elementary Linear
Algebra
Penulis : Howard Anton dan Chris
Rorres
Penerbit : John Wiley & Sons
ISBN : 0071433292
Tahun Terbit : 1989
Urutan Cetakan : Edisi ke-5
Ketebalan Buku : 1226 halaman

2.1.2. Identitas Buku 2


Judul : Linear Algebra and Its
Applications
Penulis : David C. Lay
Penerbit : University of Maryland
ISBN : 9780321385178
Tahun Terbit : 1996
Urutan Cetakan : Edisi ke-5
Ketebalan Buku : 576 halaman

2.2.Pengantar
Keterangan Buku I Buku II
Judul Buku Elementary Linear Algera Linear Algebra and Its
Applications

Kandungan Aljabar Linear Elementer II Aljabar Linear Elementer II


Materi - Ruang Ruang Vektor - Ruang Vektor
a. Ruang n-Euclides a. Ruang n-Euclides
b. Ruang Vektor Umum b. Ruang Vektor
c. Subruang c. Sub Ruang
d. Kebebasan Linear d. Kombinasi Linier
e. Basis dan Dimensi e. Membangun dan
f. Ruang Baris dan Bebas Linier
Kolom Matriks; Rank; f. Basis dan Dimensi
Penerapan Pencarian g. Ruang Baris dan

3
Basis Kolom Matrik
g. Ruang Hasil Kali - Ruang Hasil Kali
Dalam Dalam
h. Panjang dan Sudut di a. Ruang Hasil Kali
Ruang Hasil Kali Dalam
Dalam b. Panjang dan Sudut
i. Basis Ortonormal, pada Ruang Hasil
Proses Gram-Schmidt Kali Dalam
j. Koordinat; Perubahan c. Ortonormalisasi
Basis - Transformasi Linier
- Transpormasi Linier a. Pengertian
a. Pengantar b. Kernel dan
Transformasi Linear Jangkauan
b. Sifat transpormasi c. Koordinat
Linear; Kernel dan d. Matrik Transformasi
Jangkauan Linier
c. Transformasi Linear
dari Rn ke Rm
d. Matriks Transformasi
Linear
e. Keserupan

2.3.Rangkuman Materi Aljabar Linear Elementer II

BAB I
RUANG VEKTOR
a. Ruang n-Euclides
Definisi : jika n adalah sebuah bilangan bulat positif, maka tupel-n-terorde (ordered-
n-tuple) adalah sbuah urutan n bilangan riil (a1, a2,. . . . , an). Himpunan semua tupel-n-
terorde dinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan Rn.
Bila n = 2 atau 3, maka kita biasakan menggunakan istilah pasangan terorde dan
tripel terorde dan bukannya tupel-2-terorde dan tupel-3-terorde. Bila n=1, setiap tupel-n-
terorde terdiri dari satu bilangan riil, sehingga R1 dapat ditinjau sebagai himpunan
bilangan riil. Kita biasanya menuliskan R dan bukannya R1 untuk himpunan ini.
Definisi : dua vektor u = (u1,u2, . . . . ,un) dan v = (v1, v2, . . . . , vn) pada Rn dinamakan
sama jika :
u1 = v1 , u2 = v2 , . . . . un = vn
Jumlah u + v didefinisikan oleh
u + v = (u1 + v1 , u2 + v2 , . . . . un + vn)
dan jika k adalah sebarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh
ku = ku1, ku2 , . . . . kun
Sifat-sifat ilmu pengetahuan terpenting dari penambahan dan perkalian skalar vektor pada
Rn didaftarkan dalam teorema berikut ini :
Teorema : Jika u = (u1 , u2, . . . . un),v = (v1 , v2 , . . . ., vn) dan w=(w1 , w2 , . . . wn)
adalah vektor-vektor pada Rn dan k serta l adalah skalar, maka :

4
(a) u+v=v+u
(b) u + (v + w) = (u + v) + w
(c) u+0=0+u=u
(d) u + (-u) = 0, yakni, u – u = 0
(e) k(u) = (kl)u
(f) k(u + v) = ku + kv
(g) (k + l) u = ku + lu
(h) 1u = u

b. Ruang Vektor Umum


Jika aksioma-aksioma berikut dipenuhi oleh semua benda u,v,w pada V dan oleh
semua skalar k dan l, maka kita namakan V sebuah ruang vektor (vektor space) dan
benda-benda pada V kita namakan vektor :
1. Jika u dan v adalah benda-benda pada V, maka u + v berada di V
2. u + v = v + u
3. u + (v + w) = (u+v) + w
4. Ada sebuah benda 0 di V sehingga 0 + u = u + 0 = u untuk semua u di
5. Untuk setiap u di V, ada sebuah benda – u di V yang kita namakan negatif u sehingga u +
(-u) = (-u) + u = 0
6. Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang benda di V, maka ku berada di V
7. k(u + v) = ku + kv
8. (k+l)u = ku + lu
9. K(lu) = (kl) u
10. 1u =u

c. Subruang
Definisi : subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V dinamakan subruang (subspace) V
jika W itu sendiri adalah ruang vektor di bawah penambahan dan perkalian skalar yang
didefinisikan pada V.

d. Kebebasan linear
Definisi : Jika S = {v1, v2, . . . . , vr } adalah himpunan vektor, maka persamaan vektor
k1v1 + k2v2 + . . . . ,krvr = 0
mempunyai paling sedikit satu pemecahan, yakni ;
k1 = 0, k2=0, . . . , kr=0, jika ini adalah satu-satunya pemecahan, maka S kita namakan
himpunan bebas linear (linearly independent). Jika ada pemecahan lain, maka S kita
namakan himpunan tak bebas linear (linearly dependent).

e. Basis dan Dimensi


Jika V adalah sebarang ruang vektor dan S = { v1, v2, . . . . , vr } merupakan himpunan
berhingga dari vektor-vektor pada V, maka S kita namakan basis untuk V jika :
(i) S bebas linear
(ii) S merentang V
Teorema : sebarang dua basis untuk ruang vektor berdimensi berhingga mempunyai
jumlah vektor yang sama.

5
Bukti. Misalkan S = { v1, v2, . . . . , vr } dan S’ = {w1, w2, . . . . , wr } adalah dua basis
untuk sebuah ruang vektor V yang berdimensi berhingga. Karna S adalah sebuah basis
dan S’ adalah himpunan bebas linear.
f. Ruang Baris dan Kolom Matriks; Rank; Penerapan terhadap Pencarian Basis
Tinjaulah matriks m x n
a11 a12 . . . a1n
A = a21 a22 ... a2n
: : :
a31 a32 ... ann

Vektor-vektor
r1 = (a11, a12, . . . . , a1n)
r2 = (a21, a22, . . . . , a2n)
⋮ ⋮
rm = (am1, am2, . . . . , amn)
terbentuk dari barisan-barisan A yang di namakan vektor-vektor A, dan vektor-vektor:
a11 a12 a1n
c1 = a21 , c2= a22 , . . . , cn = a2n
⋮ ⋮ ⋮
am1 am2 amn

terbentuk dari kolom-kolom A yang kita namakan vektor-vektor kolom A. Subruang Rn


yang direntang oleh vektor-vektor baris yang kita namakan ruang baris (row space) A
dan subruang Rm yang direntang oleh vektor-vektor kolom kita namakan ruang kolom
(column space) A
Definisi : Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan
dinyatakan dengan rank (A).
Teorema :
1. Operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks
2. Vektor-vektor baris taknol berbentuk eselon baris dari matriks A membentuk basis untuk
ruang baris A
3. Jika A adalah matriks n x n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen satu sama lain.
a. A dapat dibalik
b. Ax = 0 hanya mempunyai pemencahan trivial
c. A ekivalen baris dengan In
d. Ax = b konsisten untuk tiap-tiap matriks b yang berukuran n x 1
e. det(A) ≠ 0
f. A mempunyai rank n
g. Vektor-vektor baris A bebas linear
h. Vektor-vektor kolom A bebas linear
4. Sebuah sistem persamaan linear Ax = b adalah konsisten jika dan hanya jika b berada
pada ruang kolom A

6
5. Sebuah sistem persamaan linear Ax = b akan konsisten jika dan hanya jika rank dari
matriks koefisien A sama dengan rank dari matriks yang diperbesar [A | b ]
6. Jika Ax = b adalah sistem linear konsisten dari m persamaan n bilangan tak diketahui,
dan jika A mempunyai rank r, maka pemecahan sistem tersebut mengandung n – r
parameter

BAB II
RUANG HASIL KALI DALAM
Definisi : sebuah hasil kali dalam (inner product) pada ruang vektor riil V adalah
fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil <u,v> dengan masing-masing pasangan vektor u
dan v pada V sedemikian rupa sehingga aksioma-aksioma berikut dipenuhi untuk semua
vektor u,v, dan w di V dan juga untuk semua skalar k.
(1) <u,v> = <v,u> (aksioma simetri)
(2) <u + v, w> = <u,w> + <v,w> (aksioma penambahan)
(3) <ku, v> = k <u,v> (aksioma kehomologenan)
(4) <v,v> ≥ 0 dan <v,v> = 0 (aksioma kepositifan
Jika dan hanya jika v = 0
Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasil kali dalam dinamakan ruang hasil kali
dalam riil (real product space).

Panjang dan Sudut di Ruang Hasil Kali Dalam


Definisi : jika V adalah sebuah ruang hasil kali dalam, maka norma (atau panjang) vektor u
dinyatakan oleh ||u|| = <u,u>1/2
Sifat Sifat dasar Panjang Sifat-Sifat Dasar Jarak
L1. ||u|| ≥0 D1. d(u,v) ≥ 0
L2. ||u|| = 0 jika dan hanya jika u = 0 D2. d(u,v) = 0 jika dan hanya jika u = v
L3. ||ku|| = |k| ||u|| D3. d(u,v) = d(v,u)
L4. ||u + v|| ≤ ||u|| +||v|| D4. d(u,v)≤ d(u,w)+d(w,v)
(ketaksamaan segitiga ) (ketaksamaan segitiga)

BAB III
TRANSPORMASI LINEAR
DEFINISI : Jika F : V → 𝑊 adalah sebuah fungsi dari ruang vektor V ke dalam ruang
vektor W, maka F kita namakan transformasi linear (linear transformation) jika

(i) F( u + v) = F(u) + F(v) untuk semua vektor u dan v di V


2
(ii)
Transpormasi F(ku)
linear=perputaran
kF(u) untukRsemua sudutu 𝜃
vektor
melalui di :dalam V dan semua skalar K
y
(x’, y’)
v’
𝜃 (x,y)
∅ x

Sifat Transformasi Linear Kernel Dan Jangkauan

7
Teorema 1 :
Jika T : V → W adalah transformasi linear, maka :
(a) T(0) = 0
(b) T(-v) = -T(v) untuk semua v di V
(c) T(v – w) = T(v) – T(w) untuk semua v dan w di V
Bukti :
Misalkan v adalah sebarang vektor di V. Karena 0v = 0 maka
𝑇(0) = 𝑇(0𝑣) = 0𝑇(𝑣) = 0
Yang membuktikan (a), jika T(-v) = T[(-1)v] = (-1)T(v) – T(v), yang membuktikan (b).
Akhirnya, v – w = v + (-1) w; jadi 𝑇(𝑣 − 𝑤) = 𝑇(𝑣 + (−1)𝑤)
= T(v) + (-1)T(w)
= T(v) – T(w)

Definisi : Jika T;V → W adalah transformasi linear, maka himpunan vektor di V yang
dipetakan T ke dalam 0 kita namakan kernel (atau ruang nol) dari T; himpunan tersebut
dinyatakan
BAB III oleh ker(T). Himpunan semua vektor di W yang merupakan bayangan di bawah
T dari paling sedikit satu vektor di V kita namakan jangkauan dari T; himpunan tersebut
dinyatakan oleh R(T).

2.4.PERSAMAAN DAN PERBEDAAN


Aspek Buku Howard Anton Buku Mahmud Imron
BAB I Ruang- Ruang Vektor
Definisi Ruang-n Euclidis
Jika n adalah sebuah bilangan bulat Sebuah vektor di Rn, dinyatakan oleh n
positif, maka tupel-n-terorde bilangan terurut, yaitu u=(u1, u2, . .
(ordered-n-tuple) adalah sebuah .u3).
urutan n bilangan ril (a1, a2, . . . .a3). Pada R2 atau R3, sebuah urutan
Himpunan semua tupel-n-terorde bilangan di atas bermakna, yaitu
dinamakan ruang-n dan dinyatakan sebagai titik atau sebagai vektor
dengan Rn
Pemaparan definisi berbeda mengenai ruang-n Euclidis, pada buku Howard
Anton menggunakan variabel a sedangkan pada buku Mahmud Imron
menggunakan variabel u, tetapi kedua buku tersebut masih memiliki makna
yang sama dan tidaklah menyimpang dari yang dimaksud.
Konsep Kita dapat memahami konsepnya Pada buku ini konsepnya tiga dimensi,
dengan definisi, gambar, dan contoh vektor R3 dengan pemaparan
soal yang ada pada buku ini visualisasinya, sehingga nanti
4
dikembangkan menjadi R hingga
nanti sampai pada Rn
Teorema Ada 2 teorema pada materi ini yang Pada buku ini teorema mengenai
memaparkan menganai vektor- operasi-operasi pada vektor di Rn.
vektor pada Rn dan k serta l adalah
skalar, dan juga teorema mengenai
vektor pada Rn dan k adalah

8
sebarang skalar. Pada teorema dua,
teorema di selingi dengan
pembuktian.
Teorema pada buku ini berbeda-beda dan yang lebih spesipik dan bisa
dimengerti yaitu buku Howard Anton karena teoremanya di beri kotak
sehingga pembaca mengetahui mana yang teorema, mana yang pembahasan
dan mana yang definisi serta pembuktian sedangkan pada buku Imron tidak
ada pembedaan antara teorema dengan yang lainnya sehingga membuat
pembaca kebingungan mana yang teorema, definisi, dan pembuktiannya .
Contoh Soal Setiap selesai pembahasan materi Setiap selesai pembahasan materi
atau topik subbabnya selalu ada subbab selalu ada contoh soalnya
contoh soal dan disertai dengan langsung ke dalam pembahasannya
pembahasan dengan mengutamakan tanpa ada soal terlebih dahulu dan
rumus terdahulu rumus tidak dipaparkan melainkan
hanya terletak pada materi-materinya
saja.

Ruang Vektor Umum


Definisi Misalkan V sebarang himpunan Misalkan V himpunan yang dilengkapi
benda yang dua operasinya kita dengan operasi penjumlahan dan
definisikan, yakni penambahan dan perkalian dengan skalar (dalam hal ini
perkalian dengan skalar (bilangan skalar adalah riil)
riil). Penambahan tersebut kita
pahami untuk mengasosiasikan
sebuah aturan dengan setiap pasang
benda u dan v dalam V, yang
mengandung elemen u+v, yang kita
namakan jumlah u dan v; dengan
perkalian skalar kita artikan aturan
untuk mengasosiasikannya baik
untuk setiap skalar k maupun setiap
benda u pada V yang mengandung
elemen ku,yang dimakan perkalian
skalar (scalar multiple) u oleh k. Jika
aksioma-aksioma dipenuhi oleh
semua benda u,v,w pada V dan
semua skalar k dan l, maka kita
namakan V sebuah ruang vektor
Memiliki makna yang sama walaupun pemaparan katanya berbeda dan yang
lebih banyak menjelaskan lebih detail mengenai definisi ruang vektor umum
yaitu buku Howard Anton
Teorema 1. Jika u dan v adalah benda-benda 1. Untuk setiap u, v∈V, berlaku u +v
pada V, maka u + v berada di V ∈ V {tertutup penjumlahan}
2. u + v = v + u 2. Untuk setiap u, v∈V, berlaku
3. u + (v + w) = (u+v) + w u+v=v+u {komutatif}

9
4. Ada sebuah benda 0 di V 3. Untuk setiap u,v,w∈V, berlaku
sehingga 0 + u = u + 0 = u untuk (u+v)+w=u+(v+w) {asosiatif}
semua u di 4. Ada 0 ∈ V, dan berlaku
5. Untuk setiap u di V, ada sebuah u+0=0+u=u, untuk setiap u∈V
benda – u di V yang kita {anggota identitas}
namakan negatif u sehingga u + 5. Untuk setiap u∈V, ada -u∈V, dan
(-u) = (-u) + u = 0 berlaku u + (-u) =(-u)+u=0
6. Jika k adalah sebarang skalar {anggota invers}
dan u adalah sebarang benda di 6. u∈V dan setiap k ∈ 𝑅, berlaku ku
V, maka ku berada di V ∈ V {tertutup perkalian skalar}
7. k(u + v) = ku + kv 7. untuk setiap u, v ∈ V dan setiap k
8. (k+l)u = ku + lu ∈ 𝑅, berlaku k(u+v) = ku+kv
9. K(lu) = (kl) u {distributif skalar}
10. 1u =u 8. Untuk setiap u ∈ V dan setiap k,l ∈
R, berlaku (k+l)u=ku +lu
{distributif skalar}
9. Untuk setiap u ∈ 𝑉 dan setiap k,l ∈
𝑅 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 (kl)u =k(lu) {asosiatif
skalar}
10. Untuk setiap u ∈ V, berlaku 1.u=u
{perkalian dengan skalar 1}
Pada kedua buku memaparkan aksioma-aksioma yang terdiri atas 10. Namun
buku Imron lebih mendetail memaparkan mengenai aksiomanya karena
memberi setiap keterangan pada aksioma-aksiomanya.
Konsep Konsep pada materi ini terletak pada Sama seperti Howard Anton, buku
10 aksioma-aksioma yang akan di Imron juga memaparkan 10 aksioma-
jadikan abstrak sifat-sifat yang aksioma yang telah dijelaskan pada
paling penting dalam vektor-vektor. buku ini, sehingga ketika sudah
Dan juga di terapkan dengan menguasai 10 aksioma itu maka bisa
berbagai contoh gambar agar lebih juga memahami konsep dengan
mengerti tentang konsep sebuah menerapkan aksioma-aksiomanya.
vektor Bedanya dengan buku Anton, buku ini
tidaklah menerapkan konsep melalui
gambar vektor
Pada matari ini konsep sama menerapkan melalui 10 aksioma yang masing-
masing buku memiliki makna yang sama. Namun buku Howard Anton lebih
luas memberikan konsepnya selain menggunakan 10 aksioma tadi juga di
jelaskan melalui gambar grafik untuk lebih bisa memahami konsepnya
Pembahasan Menjelaskan mengenai definisi, sifat-sifat Pada buku Imron ini banyak
vektor, mengenai ruang vektor kompleks, memaparkan pembahasan dari
ruang vektor riil, berbagai persamaan mulai definisi yang dilengkapi
ax+bx+cz=0, serta mengenai gambar- dengan aksioma-aksioma,
gambar vektor sesuai dengan contoh soal operasi biasa polinom dengan
10 bukti yang tak lupa memberi
keterangan, menjelaskan

10
mengenai himpunan vektor nol,
vektor melalui titik asal dengan
penerapan 10 aksioma-aksioma
tadi, dan menjelaskan mengenai
bukan ruang vektor dengan
penerapan matriks,
Kedua buku memiliki penjelasan dimana maknanya masih saling berkaitan
dan keduanya tak jauh dari 10 aksioma tadi yang menjadi sifat-sifat dalam
vektor, tetapi buku Imron lebih mendetail mebahas mengenai materi ini
dimana setiap pembahasan contoh soal tak jauh dari 10 aksioma itu dan selalu
memakai pemisalan dengan ke 10 aksioma tersebut
Contoh Soal Contoh soal sama seperti pada materi sebelumnya

Subruang
Definisi Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor Misalkan V ruang vektor, U ⊆
V dinamakann subruang V jika W itu V dan U ≠ ∅, U disebut
sendiri adalah ruang vektor di bawah subruang dari V jika U ruang
penambahan dan perkalian skalar yang vektor dibawah operasi yang
didefinisikan pada V sama dengan di V
Menggunakan variabel yang berbeda, makna tetap sama, buku I menjelaskan
menggunakan kata-kata dan buku II menjelaskan dengan matematika atau
syarat dikatakan subruang dengan lambang matematika
Teorema Teorema mengenai : jika W adalah Teoremanya meliputi ; misalkan
himpunan dari satu atau lebih vektor dari V ruang vektor U ⊆ V dan U ≠
sebuah vektor V, maka W adalah subruang ∅, U sub ruang dari V jika dan
dari V jika dan hanya jika kondisi-kondisi hanya jika dipenuhi dua
ini terjadi : aksioma yaitu ;
a. Jika u dan v adalah vektor-vektor 1. ∀ 𝑢, 𝑣 ∈ 𝑈, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑢 + 𝑣 ∈
pada W, maka u + v terletak di W 𝑈
b. Jika k adalah sebarang skalar dan u 2. ∀ 𝑢, 𝑣 ∈ 𝑈, ∀𝑘 ∈
adalah sebarang vektor pada W, 𝑅 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑢 ∈ 𝑈
maka ku berada di W Kedua aksioma diatas ekivalen
Teorema tersebut juga dibuktikan. dengan mengatakan
3. ∀ 𝑢, 𝑣 ∈ 𝑈, 𝑑𝑎𝑛 ∀𝑘, 𝑙 ∈
𝑅 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑢 + 𝑙𝑣 ∈ 𝑈
Teorema pada buku ini tidak
ada pembuktiannya.

Konsep Memahami definisi, gambar-gambar, dan Memahami definisi, teorema,


juga syarat-syarat yang berlaku dan dan memahimi konsep soal
dikatakan sub ruang dengan sifat-sifat dengan syarat dikatakan sebagai
tertentu subruang

Kombinasi Linear

11
Definisi Sebuah vektor w dinamakan kombinasi Misalkan V ruang vektor S =
linear dari vektor-vektor v1,v2,........vr jika {𝑢1 𝑢2 , … . . 𝑢𝑛 } ⊆ V. Misalkan
vektor tersebut dapat diungkapkan dalam pula a ∈ V disebut dapat
bentuk dinyatakan sebagai kombinasi
𝑤 = 𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 + ⋯ 𝑘𝑟 𝑣𝑟 linear dari S, jika terdapat
Dimana k1, k2, . . . k3 adalah skalar skalar-skalar (kombinasi riil)
Definisi diselingi dengan contoh soal. 𝑘1 , 𝑘2 … 𝑘𝑛 . sehingga
memenuhi persamaan
𝑘1 𝑢1 + 𝑘2 𝑢2 + ⋯ 𝑘𝑟 𝑢𝑟 = a
Definisi juga di contohkan
dalam sebuah pertanyaan
dengan pembahasannya .

Menggunakan variabel yang berbeda pada pemisalannya, tetapi masih


memiliki makna yang sama
Konsep Harus mengetahui aturan-aturannya Konsep sama seperti buku I
terlebih dahulu atau syarat-syaratnya. Dan dimana kita harus memahami
juga disertai pemahaman mengenai syarat serta defininya sehingga
gambarnya yang seperti manakah tak bebas kita mampu memahami konsep
linear dan bebas linear. yang bagaimana kita gunakan
untuk solusi permasalahan.
Namun tak menerapkan
pemahaman mengenai konsep
penggambaran vektornya
Pembahasan Dalam penyelesaian contoh soal digunakan Pada buku ini menggunakan
metode substitusi dan eliminasi yang matrik dengan metode eliminasi
sederhana gauss jordan dalam sistem
persamaan linear.
Teorema Menjelaskan mengenai teorema jika v1,v2,,. Pada buku ini teoremanya tidak
. . .vr adalah vektor-vektor pada ruang jelas, hanya terletak pada
vektor V. Dan juga di sertai dengan definisi saja teoremanya.
pembuktian

Membangun dan bebas linear


Definisi Jika v1,v2,,. . . .vr adalah vektor-vektor pada Misalkan V ruang vektor
ruang vektor V dan jika masing-masing S={u1,u2,...ur} ⊆ V. S disebut
vektor pada V dapat dinyatakan sebagai membungan V, jika setiap
kombinasi linear v1,v2,,. . . .vr maka vektor di V dapat dinyatakan
dikatakan merentang linear sebagai kombinasi linier dari S
Jika S = v1,v2,,. . . .vr adalah himpunan Misalkan V ruang vektor
vektor maka persamaan vektornya 𝑘1 𝑣1 + B={a1,a2, ....,an}⊆V. Himpunan
𝑘2 𝑣2 + ⋯ 𝑘𝑟 𝑣𝑟 = 0 , sehingga B disebut bebas linear, jika
K1=k2=kr=0 jika ini adalah satu-satunya persamaan vektor:
pemecahan, maka S dinamakan himbunan 𝑘1 𝑎1 + 𝑘2 𝑎2 + ⋯ 𝑘𝑟 𝑎𝑟 = 0,

12
bebas linear (linearly independent). Jika hanya dipenuhi jika terdapat
ada pemecahan lain maka dinamakan solusi yang lain, maka B disebut
himpunan tak bebas linear (linearly tak bebas linear/bergantung
dependent) linear.
Pada buku ini hal Howard Anton definisinya dinamakan merentang linear
sedangkan pada buku imron mahmud dinamakan membangun linear. Dan
sebenarnya pada buku Anton materi ini di satukan dengan materi kombinasi
linear sedangkan pada buku Imron digabungkan dengan bebas linear. Namun,
keduanya masihlah saling berhubungan. Sehingga membangun sama juga
dengan merentang
Teorema Menjelaskan teorema yang berisi himpunan Teoremanya kurang jelas dan
S dengan dua vektor atau lebih yaitu tak pada buku ini lebih banyak
bebas linear dengan bebas linear. dan contoh-contoh soallah yang
disertai dengan pembuktiannya. diutamakan agar pembaca bisa
Teorema juga ada yang khusus mengenai memahaminya lebih baik lagi
takbebas linear. Misalnya; 𝑆=
{𝑣1 , 𝑣2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑛 } adalah himpunan vektor-
vektor pada Rn jika r > n, maka S tak bebas
linear. Yang disertai dnegan pembuktianya.

Basis Dan Dimensi


Definisi Jika V adalah sembarang ruang vektor 𝑆 = Misalkan V ruang vektor
{𝑣1 , 𝑣2 … . . 𝑣𝑟 } merupakan himpunan B={a1,a2, ....,an}⊆V. B disebut
berhingga dari vektor-vektor pada V, maka basis ruang vektor V, jika B
S dinamakan basis untuk V jika memenuhi dua aksioma, berikut
1. S bebas linear 1. B bebas linear
2. S merentang V 2. B membangun V
Dimensi adalah sebuah vektor V yang Misalkan {o}≠V ruang vektor.
berdimensi berhingga didefinisikan sebagai V disebut berdimensi
banyaknya vektor pada basis untuk V berhingga, jika mempunyai
himpunan yang banyak
anggotanya berhingga yang
menjadi basis. Jika tidak ada
himpunan yang demikian ini
disebut berdimensi tak hingga.
Perkecualian, walaupun
ruang vektor nol tidak
mempunyai basis, namun
dianggap berdimensi berhingga.

Ruang Baris Dan Kolom Matriks

13
Subruang Rn yang direntang oleh vektor-Pada daftar isi materi ruang
vektor yang dinamakan ruang baris. baris dan kolom matriks di
Subruang Rn yang direntang oleh vektor-muat, tetapi pada saat di cek
vektor kolom dinamakan ruang kolom isinya tidak ada pembahasan
mengenai Ruang Baris dan
Dimensi ruang kolom matriks A Kolom Matrik di dalamnya
dinamakan Rank A dan dinyatakan dengan yang ada malah soal-soal.
rank (A)

BAB II Ruang Hasil Kali Dalam


Definisi Sebuah hasil kali dalam (inner product) Misalkan V ruang vektor.
pada ruang vektor riil V adalah fungsi yang Operasi yang mengkaitkan
mengasosiasikan bilangan riil <u,v> anggota V, misalkan u, v ∈V,
dengan masing-masing pasangan vektor u dengan bilangan riil, ditulis
dan v pada V sedemikian rupa sehingga <u, v>, disebut hasil kali
aksioma-aksioma berikut dipenuhi untuk dalam, jika memenuhi empat
semua vektor u,v dan w dan juga untuk aksioma:
semua skalar k 1. ∀u, v ∈V, berlaku <u,
1. <u,v> = <v,u> aksioma simetri v>=<v,u> {kesimetrian}
2. <u+v,w> = <u,w> + <v,w> 2. ∀u, v, w ∈V, berlaku
aksioma penambahan <u+w, v>=<u, v>+<w,
3. <ku,v> = k<u,v> aksioma v> {penjumlahan}
kehomogenan 3. ∀u, v∈ V dan ∀ k ∈R,
4. <v,v> ≥ 0 ; <v,v> = 0 jika dan berlaku <ku, v>=k<u,
hanya jika v = 0 (aksioma v> {kehomogenan}
kepositifan) 4. ∀u∈V, berlaku <u, u> >
Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah 0 dan <u, u>=0 jika dan
hasil kali dalam dinamakan ruang hasil kali hanya jika u=o
dalam riil {kepositifan}
Ruang vektor yang dilengkapi
dengan hasil kali dalam disebut
ruang hasil kali dalam.
Jika V adalah sebuah ruang hasil kali Misalkan V ruang hasil kali
dalam, maka norma (atau panjang) dalam, misalkan u, v∈V
vektor u dinyatakan oleh ||u|| dan 1. Panjang vektor u,
didefinisikan oleh didefinisikan: u =<u,
||u|| = <u,u>1/2 u>1/2
Jika V adalah sebuah ruang hasil kali 2. Jarak antara u dan v,
dalam, maka jarak antara dua titik (vektor) didefinisikan: u -
1/2
u dan v dinyatakan oleh d(u,v) dan v =<u-v, u-v>
didefinisikan oleh
d(u,v) dan didefinisikan oleh ;
d(u,v) = ||u-v||.
Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil Misalkan V ruang hasil kali
kali dalam dinamakan himpunan ortogonal dalam.

14
jika semua pasangan vektor-vektor yang W={u1, u2, …, ur}⊆V.
berbeda dalam himpunan tersebut Himpunan W disebut himpunan
ortogonal. Sebuah himpunan ortogonal ortonormal, jika W himpunan
yang setiap vektornya mempunyai norma 1 ortogonal dan panjang setiap
dinamakan ortonormal. anggota W adalah satu. Atau
dalam bentuk lambang,
ditulis:
1. <ui, uj>=0, untuk i, j=1, 2, ..r
dan i ≠j.
2. ui =1, untuk setiap i=1, 2,
…, r
Pada buku Anton sebenarnya materi ini tidak di khususkan sebagai bab baru, tetapi masih
bergabung dengan ruang-ruang vektor karena keduanya masih saling berhubungan,
sedangkan pada buku Mahmud Imrona ada khusus untuk bab ruang hasil kali dalam.

BAB III Transformasi Linear


Definisi Jika F : V →W adalah sebuah fungsi dari Definisi:
ruang vektor V ke dalam ruang vektor w, Misalkan V dan W ruang
maka F kita namakan transformasi linear vektor.
(linear transformation) jika : Fungsi (Pemetaan) dari V ke W,
1. F(u+v) = F(u)+F(v) untuk semua F: V → W, disebut
vektor u dan v di V transformasi linier, jika
2. F (ku) = kF(u) untuk semua vektor memenuhi
u di dalam V dan semua skalar k dua aksioma, berikut:
a. F(u + v)=F(u) + F(v), untuk
setiap u dan v anggota V.
b. F(ku)=kF(u), untuk setiap u
anggota V dan setiap k skalar
(dalam buku ini k anggota
bilangan riil)
Kedua aksioma di atas dapat
disingkat menjadi satu aksioma
berikut:
c. F(ku + lv)=kF(u) + lF(v),
untuk setiap u dan v anggota V
dan untuk setiap k, dan l
skalar.
Konsep Konsepnya kita harus mengetahui fungsi Kita harus mengetahui
yang bernilai vektor dari sebuah peubah pemetaan F dari ruang vektor V
vektor ke ruang vektor W, berarti
setiap anggota V dikaitkan
dengan tepat satu anggota di W
. V disebut domain dan W
disebut kodomain
Teorema Jika T:V→W adalah transformasi linear, Teorema pada buku ini tidak

15
maka dipaparkan kalau dia teorema
1. T(0) = 0 atau bukan. Tetapi dengan cara
2. T(-v) = -T(v) untuk semua di v di V memahami kita dapat
3. T(v-w) = T(v) – T(w) untuk semua mengetahui mana teorema dan
v dan w di V mana yang merupakan definisi.
Namun, sifat transformasi linear
dari ruang vektor ke ruang
vektor yang sama disebut
operator linier, T:V→V. Sifat-
sifat transformasi linear :
Jika T transformasi linier dari
ruang vektor V ke ruang vektor
W, maka dipenuhi sifat-sifat
berikut :
1. T(0v) = 0w
2. T(-u) = -T(u), untuk
setiap u∈ 𝑉
3. T(u-v) = T(u) – T(v),
untuk setiap u,v ∈ 𝑉
Pembahasan Pada buku ini selain menjelaskan mengenai Pada buku ini memaparkan
definisi, memaparkan teorema beserta definisi mengenai transformasi,
pembuktiannya jika menjelaskan sifat contoh-contoh yang selalu di
transformasi linear, kernel dan jangkauan, utamakan agar pembaca dapat
Transformasi linear dari Rn ke Rm ; memahami konsep lebih baik
geometri transformasi linear dari R2 ke R3, lagi, memaparkan materi kernel
matriks transformasi linear, dan dan jangkauan, koordinat,
keserupaan. matriks transformasi linear.
Contoh soal Memuat contoh soal di setiap materi Pada buku ini diutamakan
contoh soal dengan berbagai
keterangan sehingga dapat
membuat pembaca mengerti
konsep soal
Pemaparan Pada buku ini setiap memberi contoh soal Menyelesaikan contoh soal
Contoh soal penyelesaiannya dengan menggunakan memaparkannya dengan
metode eliminasi dan substitusi sederhana eliminasi gauss jordan
Ilustrasi Penggambaran ilustrasi menggunakan Pada buku ini tidaklah ada
kebanyakan gambar karena untuk pemaparan gambar dari awal
memahami vektor memanglah harus hanya memaparkan kata-kata
menggambarkan bagaimana arah vektor itu atau angka materi saja, dan ada
tersebut juga satu gambar pada materi
transformasi linear

16
BAB IV
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
A. Keunggulan
1. Pada buku Howard Anton
1. Buku ini sudah sangat baik dan dirancang dengan sangat hampir sempurna
2. Membedakan mana definisi dan mana yang teorema
3. Adanya pembuktian pada teorema
4. Memuat ilustrasi gambar pada setiap materi agar pembaca lebih mengerti
mengenai vektor dan kemana arahnya
5. Memuat contoh soal yang membuat pembaca juga hampir bisa menyelesaikan
soalnya dengan panduan contoh soal yang ada

2. Pada buku Mahmud Imrona


1. Pada buku ini sudah dibuat dengan sangat baik
2. Definisi telah dibedakan sehingga pembaca mengetahui kalau hal itu adalah
sebuah definisi
3. Memaparkan contoh soal dengan berbagai solusi yang banyak sehingga dapat
menambah wawasan yang luas untuk para pembaca
4. Pemaparan contoh soal sangatlah bagus karena dilengkapi dengan keterangan
yang sangat baik sehingga pembaca mengerti sifat-sifat apa yang digunakan
dalam penyelesaian soal yang nanti akan pembaca hadapi
5. Buku ini lebih mengutamakan contoh soal sehingga pembaca mampu
memahami konsep dengan cara memahami contoh soal yang di berikan oleh
penulis

B. Kelemahan
1. Pada buku Howard Anton
1. Pada buku ini pembahasan dari contoh soal sangat sulit dipahami karena hanya
berupa keterangan saja tanpa ada pembahasan yang lebih mendalam lagi
2. Ruang hasil kali dalam digabung dengan ruang-ruang vektor sehingga
pembahasan ruang hasil kali dalam tidak begitu mendetail
3. Soal-soal yang dimuat ada beberapa yang tidak ada contoh soal yang seperti
soalnya

2. Pada buku C. Lay


1. Teorema yang dimuat tidak jelas
2. Tidak adanya ilustrasi gambar
3. Ada materi yang tidak dimuat padahal pada daftar isi materi tersebut dimuat,
namun ketika dilihat di isi materinya tidak ada melainkan contoh soal yaitu
materi mengenai ruang baris dan kolom

17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedua buku ini saling melengkapi satu sama lain, perbedaan buku ini mampu
membuat pembaca banyak menambah wawasan. Jika kedua buku ini dijadikan dalam
satu buku maka buku itu akan lebih mendetail lagi dalam setiap materi yang dibahas
dalam buku ini yang membuat pembaca labih mengerti dan mampu berfikir kritis dan
kreatif dalam pemahaman konsepnya.

B. Saran
Sebaiknya buku ini di revisi lagi agar menjadi lebih baik lagi yang memuat
banyak materi dan pembahasan oleh karena itu kita bisa menggunakan hanya dalam
satu buku saja.

18

Anda mungkin juga menyukai