“LINEAR ALGEBRA”
DOSEN PENGAMPU :
MULYONO, S.Si.,M.Si.
DISUSUN OLEH :
NIM : 4173230002
JURUSAN MATEMATIKA
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical Book Report adalah membandingkan kedua buku dalam suatu materi
yang sama atau mengkritik suatu buku dalam beberapa meteri. Dalam mengkritik
buku diperlukan penilaian terhadap kualitas buku, ditinjau dari berbagai segi penilaian
yang dilakukan didasarkan pada argumentasi dan bukti yang dapat dipertanggung
jawabkan. Melakukan kritik buku untuk memenuhi salah satu tugas Aljabar Linear
Elementer II dengan membandingkan kedua buku dalam berbagai materi yang telah
ditetapkan. Pada mata kuliah Aljabar Linear Elementar mahasiswa diminta untuk
membandingkan kedua buku dengan berbagai materi yaitu ruang vektor, ruang hasil
kali dalam, dan transpormasi linear.
B. Tujuan
1. Agar dapat membandingkan kedua buku dengan berbagai meteri yang ada di
dalamnya
2. Agar pembaca dapat memehami tentang konsep pembelajaran Aljabar Linear
Elementer II dengan materi ruang vektor, ruang hasil kali dalam, dan transpormasi
linear.
3. Mencari dan mengetahui informasi mengenai materi yang terkandung dalam kedua
buku agar dapat menambah wawasan mahasiswa lebih luas lagi
4. Mengulas materi yang ada pada kedua buku agar mahasiswa lebih mahir dalam
pembelajaran
C. Permasalahan
1. Apakah isi buku cukup bermanfaat bagi mahasiswa sebagai salah satu sumber
belajar ?
2. Apakah metode yang digunakan pengarang sesuai dengan kondisi dan lingkungan
yang sedang dihadapi?
3. Apakah isi buku sama dengan isi sebuah buku yang sejenis?
4. Bagaimanakah konsep meteri di dalam buku tersebut?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Informasi Bibliografi
2.1.1. Identitas Buku 1
Judul : Elementary Linear
Algebra
Penulis : Howard Anton dan Chris
Rorres
Penerbit : John Wiley & Sons
ISBN : 0071433292
Tahun Terbit : 1989
Urutan Cetakan : Edisi ke-5
Ketebalan Buku : 1226 halaman
2.2.Pengantar
Keterangan Buku I Buku II
Judul Buku Elementary Linear Algera Linear Algebra and Its
Applications
3
Basis Kolom Matrik
g. Ruang Hasil Kali - Ruang Hasil Kali
Dalam Dalam
h. Panjang dan Sudut di a. Ruang Hasil Kali
Ruang Hasil Kali Dalam
Dalam b. Panjang dan Sudut
i. Basis Ortonormal, pada Ruang Hasil
Proses Gram-Schmidt Kali Dalam
j. Koordinat; Perubahan c. Ortonormalisasi
Basis - Transformasi Linier
- Transpormasi Linier a. Pengertian
a. Pengantar b. Kernel dan
Transformasi Linear Jangkauan
b. Sifat transpormasi c. Koordinat
Linear; Kernel dan d. Matrik Transformasi
Jangkauan Linier
c. Transformasi Linear
dari Rn ke Rm
d. Matriks Transformasi
Linear
e. Keserupan
BAB I
RUANG VEKTOR
a. Ruang n-Euclides
Definisi : jika n adalah sebuah bilangan bulat positif, maka tupel-n-terorde (ordered-
n-tuple) adalah sbuah urutan n bilangan riil (a1, a2,. . . . , an). Himpunan semua tupel-n-
terorde dinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan Rn.
Bila n = 2 atau 3, maka kita biasakan menggunakan istilah pasangan terorde dan
tripel terorde dan bukannya tupel-2-terorde dan tupel-3-terorde. Bila n=1, setiap tupel-n-
terorde terdiri dari satu bilangan riil, sehingga R1 dapat ditinjau sebagai himpunan
bilangan riil. Kita biasanya menuliskan R dan bukannya R1 untuk himpunan ini.
Definisi : dua vektor u = (u1,u2, . . . . ,un) dan v = (v1, v2, . . . . , vn) pada Rn dinamakan
sama jika :
u1 = v1 , u2 = v2 , . . . . un = vn
Jumlah u + v didefinisikan oleh
u + v = (u1 + v1 , u2 + v2 , . . . . un + vn)
dan jika k adalah sebarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh
ku = ku1, ku2 , . . . . kun
Sifat-sifat ilmu pengetahuan terpenting dari penambahan dan perkalian skalar vektor pada
Rn didaftarkan dalam teorema berikut ini :
Teorema : Jika u = (u1 , u2, . . . . un),v = (v1 , v2 , . . . ., vn) dan w=(w1 , w2 , . . . wn)
adalah vektor-vektor pada Rn dan k serta l adalah skalar, maka :
4
(a) u+v=v+u
(b) u + (v + w) = (u + v) + w
(c) u+0=0+u=u
(d) u + (-u) = 0, yakni, u – u = 0
(e) k(u) = (kl)u
(f) k(u + v) = ku + kv
(g) (k + l) u = ku + lu
(h) 1u = u
c. Subruang
Definisi : subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V dinamakan subruang (subspace) V
jika W itu sendiri adalah ruang vektor di bawah penambahan dan perkalian skalar yang
didefinisikan pada V.
d. Kebebasan linear
Definisi : Jika S = {v1, v2, . . . . , vr } adalah himpunan vektor, maka persamaan vektor
k1v1 + k2v2 + . . . . ,krvr = 0
mempunyai paling sedikit satu pemecahan, yakni ;
k1 = 0, k2=0, . . . , kr=0, jika ini adalah satu-satunya pemecahan, maka S kita namakan
himpunan bebas linear (linearly independent). Jika ada pemecahan lain, maka S kita
namakan himpunan tak bebas linear (linearly dependent).
5
Bukti. Misalkan S = { v1, v2, . . . . , vr } dan S’ = {w1, w2, . . . . , wr } adalah dua basis
untuk sebuah ruang vektor V yang berdimensi berhingga. Karna S adalah sebuah basis
dan S’ adalah himpunan bebas linear.
f. Ruang Baris dan Kolom Matriks; Rank; Penerapan terhadap Pencarian Basis
Tinjaulah matriks m x n
a11 a12 . . . a1n
A = a21 a22 ... a2n
: : :
a31 a32 ... ann
Vektor-vektor
r1 = (a11, a12, . . . . , a1n)
r2 = (a21, a22, . . . . , a2n)
⋮ ⋮
rm = (am1, am2, . . . . , amn)
terbentuk dari barisan-barisan A yang di namakan vektor-vektor A, dan vektor-vektor:
a11 a12 a1n
c1 = a21 , c2= a22 , . . . , cn = a2n
⋮ ⋮ ⋮
am1 am2 amn
6
5. Sebuah sistem persamaan linear Ax = b akan konsisten jika dan hanya jika rank dari
matriks koefisien A sama dengan rank dari matriks yang diperbesar [A | b ]
6. Jika Ax = b adalah sistem linear konsisten dari m persamaan n bilangan tak diketahui,
dan jika A mempunyai rank r, maka pemecahan sistem tersebut mengandung n – r
parameter
BAB II
RUANG HASIL KALI DALAM
Definisi : sebuah hasil kali dalam (inner product) pada ruang vektor riil V adalah
fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil <u,v> dengan masing-masing pasangan vektor u
dan v pada V sedemikian rupa sehingga aksioma-aksioma berikut dipenuhi untuk semua
vektor u,v, dan w di V dan juga untuk semua skalar k.
(1) <u,v> = <v,u> (aksioma simetri)
(2) <u + v, w> = <u,w> + <v,w> (aksioma penambahan)
(3) <ku, v> = k <u,v> (aksioma kehomologenan)
(4) <v,v> ≥ 0 dan <v,v> = 0 (aksioma kepositifan
Jika dan hanya jika v = 0
Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasil kali dalam dinamakan ruang hasil kali
dalam riil (real product space).
BAB III
TRANSPORMASI LINEAR
DEFINISI : Jika F : V → 𝑊 adalah sebuah fungsi dari ruang vektor V ke dalam ruang
vektor W, maka F kita namakan transformasi linear (linear transformation) jika
7
Teorema 1 :
Jika T : V → W adalah transformasi linear, maka :
(a) T(0) = 0
(b) T(-v) = -T(v) untuk semua v di V
(c) T(v – w) = T(v) – T(w) untuk semua v dan w di V
Bukti :
Misalkan v adalah sebarang vektor di V. Karena 0v = 0 maka
𝑇(0) = 𝑇(0𝑣) = 0𝑇(𝑣) = 0
Yang membuktikan (a), jika T(-v) = T[(-1)v] = (-1)T(v) – T(v), yang membuktikan (b).
Akhirnya, v – w = v + (-1) w; jadi 𝑇(𝑣 − 𝑤) = 𝑇(𝑣 + (−1)𝑤)
= T(v) + (-1)T(w)
= T(v) – T(w)
Definisi : Jika T;V → W adalah transformasi linear, maka himpunan vektor di V yang
dipetakan T ke dalam 0 kita namakan kernel (atau ruang nol) dari T; himpunan tersebut
dinyatakan
BAB III oleh ker(T). Himpunan semua vektor di W yang merupakan bayangan di bawah
T dari paling sedikit satu vektor di V kita namakan jangkauan dari T; himpunan tersebut
dinyatakan oleh R(T).
8
sebarang skalar. Pada teorema dua,
teorema di selingi dengan
pembuktian.
Teorema pada buku ini berbeda-beda dan yang lebih spesipik dan bisa
dimengerti yaitu buku Howard Anton karena teoremanya di beri kotak
sehingga pembaca mengetahui mana yang teorema, mana yang pembahasan
dan mana yang definisi serta pembuktian sedangkan pada buku Imron tidak
ada pembedaan antara teorema dengan yang lainnya sehingga membuat
pembaca kebingungan mana yang teorema, definisi, dan pembuktiannya .
Contoh Soal Setiap selesai pembahasan materi Setiap selesai pembahasan materi
atau topik subbabnya selalu ada subbab selalu ada contoh soalnya
contoh soal dan disertai dengan langsung ke dalam pembahasannya
pembahasan dengan mengutamakan tanpa ada soal terlebih dahulu dan
rumus terdahulu rumus tidak dipaparkan melainkan
hanya terletak pada materi-materinya
saja.
9
4. Ada sebuah benda 0 di V 3. Untuk setiap u,v,w∈V, berlaku
sehingga 0 + u = u + 0 = u untuk (u+v)+w=u+(v+w) {asosiatif}
semua u di 4. Ada 0 ∈ V, dan berlaku
5. Untuk setiap u di V, ada sebuah u+0=0+u=u, untuk setiap u∈V
benda – u di V yang kita {anggota identitas}
namakan negatif u sehingga u + 5. Untuk setiap u∈V, ada -u∈V, dan
(-u) = (-u) + u = 0 berlaku u + (-u) =(-u)+u=0
6. Jika k adalah sebarang skalar {anggota invers}
dan u adalah sebarang benda di 6. u∈V dan setiap k ∈ 𝑅, berlaku ku
V, maka ku berada di V ∈ V {tertutup perkalian skalar}
7. k(u + v) = ku + kv 7. untuk setiap u, v ∈ V dan setiap k
8. (k+l)u = ku + lu ∈ 𝑅, berlaku k(u+v) = ku+kv
9. K(lu) = (kl) u {distributif skalar}
10. 1u =u 8. Untuk setiap u ∈ V dan setiap k,l ∈
R, berlaku (k+l)u=ku +lu
{distributif skalar}
9. Untuk setiap u ∈ 𝑉 dan setiap k,l ∈
𝑅 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 (kl)u =k(lu) {asosiatif
skalar}
10. Untuk setiap u ∈ V, berlaku 1.u=u
{perkalian dengan skalar 1}
Pada kedua buku memaparkan aksioma-aksioma yang terdiri atas 10. Namun
buku Imron lebih mendetail memaparkan mengenai aksiomanya karena
memberi setiap keterangan pada aksioma-aksiomanya.
Konsep Konsep pada materi ini terletak pada Sama seperti Howard Anton, buku
10 aksioma-aksioma yang akan di Imron juga memaparkan 10 aksioma-
jadikan abstrak sifat-sifat yang aksioma yang telah dijelaskan pada
paling penting dalam vektor-vektor. buku ini, sehingga ketika sudah
Dan juga di terapkan dengan menguasai 10 aksioma itu maka bisa
berbagai contoh gambar agar lebih juga memahami konsep dengan
mengerti tentang konsep sebuah menerapkan aksioma-aksiomanya.
vektor Bedanya dengan buku Anton, buku ini
tidaklah menerapkan konsep melalui
gambar vektor
Pada matari ini konsep sama menerapkan melalui 10 aksioma yang masing-
masing buku memiliki makna yang sama. Namun buku Howard Anton lebih
luas memberikan konsepnya selain menggunakan 10 aksioma tadi juga di
jelaskan melalui gambar grafik untuk lebih bisa memahami konsepnya
Pembahasan Menjelaskan mengenai definisi, sifat-sifat Pada buku Imron ini banyak
vektor, mengenai ruang vektor kompleks, memaparkan pembahasan dari
ruang vektor riil, berbagai persamaan mulai definisi yang dilengkapi
ax+bx+cz=0, serta mengenai gambar- dengan aksioma-aksioma,
gambar vektor sesuai dengan contoh soal operasi biasa polinom dengan
10 bukti yang tak lupa memberi
keterangan, menjelaskan
10
mengenai himpunan vektor nol,
vektor melalui titik asal dengan
penerapan 10 aksioma-aksioma
tadi, dan menjelaskan mengenai
bukan ruang vektor dengan
penerapan matriks,
Kedua buku memiliki penjelasan dimana maknanya masih saling berkaitan
dan keduanya tak jauh dari 10 aksioma tadi yang menjadi sifat-sifat dalam
vektor, tetapi buku Imron lebih mendetail mebahas mengenai materi ini
dimana setiap pembahasan contoh soal tak jauh dari 10 aksioma itu dan selalu
memakai pemisalan dengan ke 10 aksioma tersebut
Contoh Soal Contoh soal sama seperti pada materi sebelumnya
Subruang
Definisi Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor Misalkan V ruang vektor, U ⊆
V dinamakann subruang V jika W itu V dan U ≠ ∅, U disebut
sendiri adalah ruang vektor di bawah subruang dari V jika U ruang
penambahan dan perkalian skalar yang vektor dibawah operasi yang
didefinisikan pada V sama dengan di V
Menggunakan variabel yang berbeda, makna tetap sama, buku I menjelaskan
menggunakan kata-kata dan buku II menjelaskan dengan matematika atau
syarat dikatakan subruang dengan lambang matematika
Teorema Teorema mengenai : jika W adalah Teoremanya meliputi ; misalkan
himpunan dari satu atau lebih vektor dari V ruang vektor U ⊆ V dan U ≠
sebuah vektor V, maka W adalah subruang ∅, U sub ruang dari V jika dan
dari V jika dan hanya jika kondisi-kondisi hanya jika dipenuhi dua
ini terjadi : aksioma yaitu ;
a. Jika u dan v adalah vektor-vektor 1. ∀ 𝑢, 𝑣 ∈ 𝑈, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑢 + 𝑣 ∈
pada W, maka u + v terletak di W 𝑈
b. Jika k adalah sebarang skalar dan u 2. ∀ 𝑢, 𝑣 ∈ 𝑈, ∀𝑘 ∈
adalah sebarang vektor pada W, 𝑅 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑢 ∈ 𝑈
maka ku berada di W Kedua aksioma diatas ekivalen
Teorema tersebut juga dibuktikan. dengan mengatakan
3. ∀ 𝑢, 𝑣 ∈ 𝑈, 𝑑𝑎𝑛 ∀𝑘, 𝑙 ∈
𝑅 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘𝑢 + 𝑙𝑣 ∈ 𝑈
Teorema pada buku ini tidak
ada pembuktiannya.
Kombinasi Linear
11
Definisi Sebuah vektor w dinamakan kombinasi Misalkan V ruang vektor S =
linear dari vektor-vektor v1,v2,........vr jika {𝑢1 𝑢2 , … . . 𝑢𝑛 } ⊆ V. Misalkan
vektor tersebut dapat diungkapkan dalam pula a ∈ V disebut dapat
bentuk dinyatakan sebagai kombinasi
𝑤 = 𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 + ⋯ 𝑘𝑟 𝑣𝑟 linear dari S, jika terdapat
Dimana k1, k2, . . . k3 adalah skalar skalar-skalar (kombinasi riil)
Definisi diselingi dengan contoh soal. 𝑘1 , 𝑘2 … 𝑘𝑛 . sehingga
memenuhi persamaan
𝑘1 𝑢1 + 𝑘2 𝑢2 + ⋯ 𝑘𝑟 𝑢𝑟 = a
Definisi juga di contohkan
dalam sebuah pertanyaan
dengan pembahasannya .
12
bebas linear (linearly independent). Jika hanya dipenuhi jika terdapat
ada pemecahan lain maka dinamakan solusi yang lain, maka B disebut
himpunan tak bebas linear (linearly tak bebas linear/bergantung
dependent) linear.
Pada buku ini hal Howard Anton definisinya dinamakan merentang linear
sedangkan pada buku imron mahmud dinamakan membangun linear. Dan
sebenarnya pada buku Anton materi ini di satukan dengan materi kombinasi
linear sedangkan pada buku Imron digabungkan dengan bebas linear. Namun,
keduanya masihlah saling berhubungan. Sehingga membangun sama juga
dengan merentang
Teorema Menjelaskan teorema yang berisi himpunan Teoremanya kurang jelas dan
S dengan dua vektor atau lebih yaitu tak pada buku ini lebih banyak
bebas linear dengan bebas linear. dan contoh-contoh soallah yang
disertai dengan pembuktiannya. diutamakan agar pembaca bisa
Teorema juga ada yang khusus mengenai memahaminya lebih baik lagi
takbebas linear. Misalnya; 𝑆=
{𝑣1 , 𝑣2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑛 } adalah himpunan vektor-
vektor pada Rn jika r > n, maka S tak bebas
linear. Yang disertai dnegan pembuktianya.
13
Subruang Rn yang direntang oleh vektor-Pada daftar isi materi ruang
vektor yang dinamakan ruang baris. baris dan kolom matriks di
Subruang Rn yang direntang oleh vektor-muat, tetapi pada saat di cek
vektor kolom dinamakan ruang kolom isinya tidak ada pembahasan
mengenai Ruang Baris dan
Dimensi ruang kolom matriks A Kolom Matrik di dalamnya
dinamakan Rank A dan dinyatakan dengan yang ada malah soal-soal.
rank (A)
14
jika semua pasangan vektor-vektor yang W={u1, u2, …, ur}⊆V.
berbeda dalam himpunan tersebut Himpunan W disebut himpunan
ortogonal. Sebuah himpunan ortogonal ortonormal, jika W himpunan
yang setiap vektornya mempunyai norma 1 ortogonal dan panjang setiap
dinamakan ortonormal. anggota W adalah satu. Atau
dalam bentuk lambang,
ditulis:
1. <ui, uj>=0, untuk i, j=1, 2, ..r
dan i ≠j.
2. ui =1, untuk setiap i=1, 2,
…, r
Pada buku Anton sebenarnya materi ini tidak di khususkan sebagai bab baru, tetapi masih
bergabung dengan ruang-ruang vektor karena keduanya masih saling berhubungan,
sedangkan pada buku Mahmud Imrona ada khusus untuk bab ruang hasil kali dalam.
15
maka dipaparkan kalau dia teorema
1. T(0) = 0 atau bukan. Tetapi dengan cara
2. T(-v) = -T(v) untuk semua di v di V memahami kita dapat
3. T(v-w) = T(v) – T(w) untuk semua mengetahui mana teorema dan
v dan w di V mana yang merupakan definisi.
Namun, sifat transformasi linear
dari ruang vektor ke ruang
vektor yang sama disebut
operator linier, T:V→V. Sifat-
sifat transformasi linear :
Jika T transformasi linier dari
ruang vektor V ke ruang vektor
W, maka dipenuhi sifat-sifat
berikut :
1. T(0v) = 0w
2. T(-u) = -T(u), untuk
setiap u∈ 𝑉
3. T(u-v) = T(u) – T(v),
untuk setiap u,v ∈ 𝑉
Pembahasan Pada buku ini selain menjelaskan mengenai Pada buku ini memaparkan
definisi, memaparkan teorema beserta definisi mengenai transformasi,
pembuktiannya jika menjelaskan sifat contoh-contoh yang selalu di
transformasi linear, kernel dan jangkauan, utamakan agar pembaca dapat
Transformasi linear dari Rn ke Rm ; memahami konsep lebih baik
geometri transformasi linear dari R2 ke R3, lagi, memaparkan materi kernel
matriks transformasi linear, dan dan jangkauan, koordinat,
keserupaan. matriks transformasi linear.
Contoh soal Memuat contoh soal di setiap materi Pada buku ini diutamakan
contoh soal dengan berbagai
keterangan sehingga dapat
membuat pembaca mengerti
konsep soal
Pemaparan Pada buku ini setiap memberi contoh soal Menyelesaikan contoh soal
Contoh soal penyelesaiannya dengan menggunakan memaparkannya dengan
metode eliminasi dan substitusi sederhana eliminasi gauss jordan
Ilustrasi Penggambaran ilustrasi menggunakan Pada buku ini tidaklah ada
kebanyakan gambar karena untuk pemaparan gambar dari awal
memahami vektor memanglah harus hanya memaparkan kata-kata
menggambarkan bagaimana arah vektor itu atau angka materi saja, dan ada
tersebut juga satu gambar pada materi
transformasi linear
16
BAB IV
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
A. Keunggulan
1. Pada buku Howard Anton
1. Buku ini sudah sangat baik dan dirancang dengan sangat hampir sempurna
2. Membedakan mana definisi dan mana yang teorema
3. Adanya pembuktian pada teorema
4. Memuat ilustrasi gambar pada setiap materi agar pembaca lebih mengerti
mengenai vektor dan kemana arahnya
5. Memuat contoh soal yang membuat pembaca juga hampir bisa menyelesaikan
soalnya dengan panduan contoh soal yang ada
B. Kelemahan
1. Pada buku Howard Anton
1. Pada buku ini pembahasan dari contoh soal sangat sulit dipahami karena hanya
berupa keterangan saja tanpa ada pembahasan yang lebih mendalam lagi
2. Ruang hasil kali dalam digabung dengan ruang-ruang vektor sehingga
pembahasan ruang hasil kali dalam tidak begitu mendetail
3. Soal-soal yang dimuat ada beberapa yang tidak ada contoh soal yang seperti
soalnya
17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedua buku ini saling melengkapi satu sama lain, perbedaan buku ini mampu
membuat pembaca banyak menambah wawasan. Jika kedua buku ini dijadikan dalam
satu buku maka buku itu akan lebih mendetail lagi dalam setiap materi yang dibahas
dalam buku ini yang membuat pembaca labih mengerti dan mampu berfikir kritis dan
kreatif dalam pemahaman konsepnya.
B. Saran
Sebaiknya buku ini di revisi lagi agar menjadi lebih baik lagi yang memuat
banyak materi dan pembahasan oleh karena itu kita bisa menggunakan hanya dalam
satu buku saja.
18