TULANG MUKA
• Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata,
membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah.
Tulang muka terdiri dari:
• tulang rahang atas (maksila)
• tulang rahang bawah (mandibula)
• tulang pipi (zygomatik)
• tulang air mata (lakrimal)
• tulang hidung (nasal)
• tulang langit-langit (palatum).
• tulang gigi ( os. dental)
RANGKA APENDIKULAR
• Tulang selangka (clavicula)
• Tulang belikat (scavula)
• Tulang lengan atas (humerus)
• Tulang hasta (ulna)
• Tulang pengumpil (radius)
• Tulang pergelangan tangan (carpal)
• Tulang telapak tangan (metacarpal)
• Tulang jari tangan (falanges)
• Ligament
• Kapsul synovial
• Cairan synovial
• Tulang rawan hialin
MEKANISME KONTRAKSI OTOT
• Dalam melakukan aktivitasnya, otot didukung oleh adanya tiga macam protein
dalam serabut – serabut otot, yaitu MIOGEN, MIOSIN, dan AKTIN.
• Miogen merupakan protein yang mudah larut, sedangkan aktin dan miosin
merpakan protein yang tidak mudah larut.
• Campuran antara aktin dan miosin akan membentuk AKTOMIOSIN yang
merupakan protein utama dalam otot
SIFAT OTOT
Fungsi otot di dukung oleh 3 sifat otot:
• Kontraktibilitas adalah kemampuan otot untuk memendek dari ukuran normalnya
• Ekstensibilitas adalah kemampuan otot untuk memanjang dari ukuran
normalnya
• Elastisitas adalah kemampuan otot untuk kembali ke kondisi awal setelah
memanjang atau memendek.
STRUKTUR OTOT RANGKA
•
• SARKOLEMA adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang berfungsi
sebagai pelindung otot.
• SARKOPLASMA adalah cairan sel otot
• SARKOMER adalah unit fungsional dari otot lurik (unit dasar yang membentuk
otot rangka)
• MIOFIBRIL adalah serat-serat pada otot
• AKTIN adalah filamin tipis yang berinteraksi dengan miosin .
• MIOSIN adalah serat tebal dengan kepala bulat
• MIOFILAMEN adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril yg
mengandung protein aktin dan miosin, tropopin,dan tropomiosin
• Ketika otot memendek maka protein aktin yg sedang bekerja, jika relaksasi maka
miosin sedang bekerja.
• Selain aktin dan miosin, sarkomer ini memiliki 4 daerah-daerah lain yaitu Pita I,
Pita A, Zona H, dan Garis Z.
• Pada Pita I hanya ada aktin di dalamnya.
• Sementara itu, Pita A (pita gelap)memiliki aktin dan miosin sekaligus.
• Zona H (garis terang) yaitu daerah terang diantara 2 pita gelap hanya memiliki
miosin saja.
Garis Z ( garis gelap) merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein otot aktin
dan miosin, sebagai penghubung antar sarkomer.
• Jika kita amati, maka beberapa daerah yang ditandai pada Sarkomer mengalami
perubahan ukuran atau posisi.
• Pada kondisi Ekstensi (memanjang), Garis Z saling menjauh, Pita I dan Zona H
bertambah lebar, serta kompleks Akto-miosin berkurang. Hal sebaliknya terjadi
saat kontraksi.
• Pertama, kepala miosin akan mengikat ATP sebagai sumber energi untuk
terjadinya kontraksi.
• Kepala miosin akan menghidrolisis ATP menjadi ADP dan fosfat anorganik dan
menggunakan energi yang timbul dari pemecahan ATP tersebut.
• Setelah mendapat energi dari ATP, kepala miosin akan mengait (berikatan
dengan) aktin.
• Terjadi pelepasan ADP dan fosfat anorganik yang menyebabkan kepala miosin
bergerak sehingga menggerakkan aktin.
• Kepala miosin yang menangkap ATP baru akan menyebabkan kepala miosin
melapaskan diri dari aktin dan siklus akan berulang kembali.
• Jika terjadi kontraksi otot, terjadilah pergeseran miosin di dalam ruang lingkaran
aktin.
• Panjang aktomiosin berkurang, zona Z/garis gelap menjadi bertambah
panjang, sedangkan zona H / garis terang menjadi lebih pendek.
• Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H
(zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap).
• Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah
ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek
waktu kontraksi
• Sarkomer letaknya saling tumpah tindih sehingga tampak seperti garis terang
dan gelap.
• Apa yang terjadi ketika otot berkontraksi?
• Ketika otot berkontraksi, aktin dan miosin
bertautan dan saling menggelincir satu sama
lain. Akibatnya zona H dan pita I memendek,
sehingga sarkomer pun juga memendek.
• Setiap sarkomer akan dibatasi oleh 2 garis Z, pada bagian tengah sarkomer
terdapat bagian yang saling tumpah tindih yang disebut PITA A.
• Tepat di tengah pita A terdapat bagian yang hanya terdapat filamen tebal saja
yang disebut zona H dan di tengah-tengah zona H terdapat garis M
• Pada bagian ujung sarkomer terdapat bagian yang hanya terdiri dari filamen tipis
dan garis Z yang disebut pita I
• Filamen tebal digambarkan dengan garis tebal biru, sedangkan Filamen tipis
digambarkan dengan garis tebal kuning