OLEH :
KARINA CITRA MANDITHA
019.02.0943
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS :
Pemberian diet jantung.
Intake makanan :
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien
makan 3 kali sehari dengan porsi sedikit dengan lauk pauk
ikan, tahu, tempe dan sayur.
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit nafsu
makan sedikit menurun, makan tetap 3 kali sehari namun
dengan porsi makan setengah dari porsi biasa saat sebelum
sakit karena klien tidak terlalu suka dengan makanan yang
disediakan di RS.
Intake cairan :
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien
minum 7-8 gelas sehari.
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien
jarang minum air putih 4-5 gelas sehari karena terasa
pahit.
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum salit
klien BAB lancar, 2 kali dalam sehari.
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien
jarang bisa BAB, sehari bisa hanya 1 kali atau bahkan
tidak BAB dalam sehari, ketika BAB feses berwarna
kecoklatan, berbau tidak sesap, konsistensi keras.
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit
klien BAK 5-6 kali dalam sehari dengan warna kencing
kekuningan dengan bau khas urine dan tidak ada masalah
saat BAK.
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien
tidak tahu berapa kali BAK karena klien menggunakan
Dower Cateter. Setelah diobservasi dari urine bag
didapatkan hasil urine klien ±1000 mL
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat √
tidur
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Penglihatan : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan
penglihatanya
Pendengaran : Klien mengatakan tidak memiliki masalah
dengan pendengaranya.
Pengecap : Klien mengatakan tidak memiliki masalah
dengan pengecapanya.
Sensasi : Klien mengatakan masih bisa merasakan
sensasi rangsangan perawat ketika menyentuh tanganya.
Perkusi :
Perkusi paru normal terdengar suara sonor
Auskultasi :
Bunyi Nafas : Normal
1. Alat Bantu Pernafasan
Klien menggunakan alat bantu pernafasan, yaitu menggunakan
oksigen dengan nassal kanul 3 lpm.
Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi :
Iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri
Perkusi :
Batas Jantung Kanan : Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri : Interkosta ke V agak medial ke
midklavikula sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I : Terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel(A-V). Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
Bunyi Jantung II : Terdengar suara “dub” dikarenakan
penutupan katub semilunaris(aorta dan pulmonaris) pada akhir
dari sistole. Lokasi auskultasi pada interkosta II.
Persarafan
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6 (Total GCS :15)
1. Refleks : Normal
2. Koordinasi Gerak : Ya
3. Kejang : Tidak
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal
b. Visus 6/6, klien bisa melihat dengan normal dari jarak 6
meter
c. Pupil : Isokor
d. Reflek Cahaya : Positif
e. Gerak Bola Mata : Normal
f. Medan Penglihatan : Normal
g. Buta Warna : Tidak,masih bisa membedakan warna
h. Tekanan Intra Okuler : Tidak
2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Normal
b. Gangguan PenPreceptoruman : Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : Normal
b. Membran tympani : Utuh
c. Otorrhoea : Tidak
d. Gangguan pendengaran: Tidak
e. Tinitus : Tidak
4. Perasa: Normal
5. Peraba: Normal
Perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak ada masalah
Produksi urine 1000 ml/hari Frekuensi : Tidak diketahui karena
terpasang Dower Cateter.
Warna kuning keruh bau khas (pesing)
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
Endokrin
1. Faktor Alergi : Tidak
2. Pernah mendapat Imunisasi : Tidak pernah
3. Kelainan endokrin : -
Program terapi
Nama Dosis
No
1 NS 12 tpm
2 Oksigen NK 3 lpm
3 Furosemide 20 mg/24 jam
4 Ondasentron 4 mg/ 8 jam
5 Spironolacton 25 mg/ 24 jam
6 Bisoprolol 2,5 mg/ 24 jam
7 Aspilet 8 mg/ 24 jam
8 Sukralfat 3x2 cth
9 Amlodipin 10 mg/24 jam
10 ISDN 5 mg/ 8 jam
11 Ibuprofen 200 mg/ 12 jam
Hasil pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksa : 17 Oktober 2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Ditanya : IMT?
BB
IM𝑇 = (TB)2
80
𝐼𝑀𝑇 =
(1,57)2
80
𝐼𝑀𝑇 =
2,46
IMT= 32,5 (Obesitas)
ANALISA DATA
No Data (sign/symton) Etiologi Masalah Paraf
1 DS : CHF Pola Napas Tidak
Klien mengatakan sesak Efektif
saat bernapas dan batuk Tekanan diastolik
meningkat
DO :
Tampak terpasang oksigen
penimbunan asam laktat
dengan nassal kanul 3 lpm
RR : 28 x/menit mendesak diafragma
Klien tampak batuk namun
tidak disertakan dengan sesak napas dan batuk
sekret dan tidak terdapat
suara ronchi/wheezing Pola napas tidak efektif
Klien sering memegang
dada ketika batuk
Adanya pembesaran pada
jantung
Gerakan pernapasan
menggunakan otot bantu
pernapasan yaitu
intercostal
2 DS : CHF Nyeri Akut
P:Klien mengatakan penyebab
nyerinya yaitu karena Tekanan diastolik
penyakit yang dialaminya meningkat
yaitu gagal jantung
kongestif atau Congestive Penimbunan asam laktat
Heart Failure (CHF) dan
karena pemasangan kateter. Mendesak diafragma
Q: Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan seperti
Sesak napas dan batuk
ditusuk-tusuk.
R: Klien mengatakan nyeri
Nyeri dada
yang dirasakan terasa di
dada, kepala dan di
Nyeri akut
genetalia.
S: Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan sedang
dengan skala 6 dari skala
(0-10).
T: Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan biasanya 3-5
kali dalam sehari dan yang
paling sering terasa pada
siang dan malam hari
sebelum tidur.
DO :
Klien tampak meringis
Skala nyeri 6
Klien tampak memegang
daerah dada dan kepala
ketika merasakan nyeri
Terdapat nyeri tekan
didaerah dada
TD : 180/120 mmHg
N : 100 x/menit
S : 36,5 °C
RR : 28 x/menit
3 DS : CHF Gangguan Pola
Klien mengatakan tidur 4 Tidur
jam dalam sehari Tekanan diastolik
Klien mengatakan sulit meningkat
untuk memulai tidur dan
mempertahankan tidurnya Penimbunan asam laktat
karena kondisi ruangan
yang tidak nyaman, suhu Mendesak diafragma
ruangan yang panas dan
nyeri yang dirasakan.
Sesak napas dan batuk
Klien mengatakan saat
bangun tidur masih merasa
Nyeri dada
lelah, lemas dan pusing.
DO : Gangguan metabolisme
Lama tidur klien 4 jam jaringan
Klien tampak lemah dan
lemas Gangguan frekuensi tidur
Suhu ruangan yang panas
Mempengaruhi proses tidur
IMT = 32,5
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan sesak napas yang ditandai dengan terpasangnya
nassal kanul 3 lpm, RR 28 x/menit, batuk tidak disertakan sekret, dan menggunkana otot
bantu pernapasan intercostal.
2. Nyeri akut berhubungan dengan nyeri dada saat batuk yang ditandai dengan klien tampak
meringis, skala nyeri 6 dan terdapat nyeri tekan pada dada.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri yang dirasakan klien yang ditandai dengan
waktu tidur klien hanya 4 jam sehari, klien sulit untuk memulai tidur dan mempertahankan
tidurnya serta klien tampak lelah, lemas dan pusing.
4. Defisit nutrisi berhubungan dengan mual, muntah dan nafsu makan yang menurun yang ditandai
dengan klien hanya menghabiskan makanan setengah porsi dari biasanya dan klien tampak
pucat.
IMPLEMENTASI
Selasa, 22 Oktober 2019
No
Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
Dx
1 Selasa, 22 1. Mengkaji frekuensi kedalaman S :
Oktober 2019 pernapasan dan ekspansi dada Klien mengatakan masih
Jam 11.00 2. Observasi pola batuk dan merasakan sesak apabila tidak
karakter secret menggunakan alat bantu
3. Memberikan pada klien posisi pernapasan
semi fowler Klien mengatakan masih batuk
4. Melakukan kolaborasi dalam namun tidak disertakan dengan
pemberian oksigen tambahan secret
Klien mengatakan sesak ketika
terlentang dan masih tetap
merasakan sesak meski dengan
posisi semi fowler
Klien mengatakan masih
merasakan sesak meski terpasang
oksigen
O :
Terpasang oksigenasi 3 lpm
Pernapasan 25 x/menit
P : Intervensi dilanjutkan
O :
O :
P : Intervensi dilanjutkan
4 Selasa, 22 1. Mengidentifikasi status nutrisi S :
Oktober 2. Mengidentifikasi alergi dan Klien mengatakan tidak terlalu
9019 intoleransi makanan menyukai makanan yang
Jam 12.10 3. Mengidentifikasi makanan yang disediakan dari rumah sakit
disukai Klien mengatakan bisa makan
4. Memonitor asupan makanan semuanya tidak ada alergi
5. Menyajikan makanan yang menarik Klien mengatakan menyukai makan
dan suhu yang sesuai gorengan daripada makanan dari
6. Menganjurkan posisi duduk rumah sakit
7. Melakukan kolaborasi dengan ahli
Klien mengatakan tidak bisa
gizi untuk menentukan jumlah
menghabiskan makanan yang
kalori dan jenis nutrisi yang
disediakan oleh rumah sakit
dibutuhkan
Klien mengatakan makan dalm
posisi berbaring dengan
disuapin oleh keluarga
Klien mengatakan selalu makan
ketika makanan sudah dingin
karena merasa mual
O :
Klien hanya menghabiskan
setengah porsi dari porsi makan
biasanya
Klien tidak langsung makan saat
makana masih hangat
Klien nampak makan sambil
berbaring
O :
Terpasang oksigenasi 3 lpm
Pernapasan 22 x/menit
P : Intervensi dilanjutkan
O :
TTV
TD : 130/90 mmHg
S : 36,5°c
N : 82x/menit
RR : 22x/menit
O :
P : Intervensi dilanjutkan
O :
Klien tampak menghabiskan satu
porsi yang disediakan rumah
sakit
Klien makan selagi makanan
masih hangat
Klien makan dengan posisi
semifowler dan disuapin oleh
keluarga
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 Kamis, 24 1. Mengkaji keluhan nyeri S :
Oktober 2019 (penyebab, kualitas, lokasi,
Jam 16.20 skala dan waktu) Klien mengatakan nyeri yang
2. Mengontrol lingkungan yang dirasakan sudah berkurang
dapat mempengaruhi nyeri P : Klien mengatakan penyebab
seperti suhu ruangan, nyerinya yaitu karna terlalu
pencahayaan dan kebisingan sering bergerak.
3. Mengarkan klien teknik Q : Klien mengatakan nyeri
relaksasi dalam distraksi yang dirasakan seperti di
4. Melakukan kolaborasi dengan sobek sudah berkurang
dokter dalam pemberian R : Klien mengatakan nyeri
analgetik yang dirasakan terasa di
bagian perut
S : Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan sudah
berkurang dengan skalanya 1
yang termasuk kategori nyeri
ringan (0-10)
T : Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan hilang timbul
Klien mengatakan keadaan di
lingkungan sekitar sudah tidak
panas dan sudah merasakan sejuk
Klien mengatakan sudah bisa
melakukan relaksasi nafas dalam
Klien mengatakan sudah tidak
minum obat nyeri
O :
P : Intervensi dilanjutkan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4 Kamis, 24 1. Mengidentifikasi status nutrisi S :
Oktober 2. Mengidentifikasi alergi dan Klien mengatakan terbiasa
2019 intoleransi makanan dengan makanan yang disediakan
3. Mengidentifikasi makanan yang dari rumah sakit
Jam 17.00
disukai Klien mengatakan bisa makan
4. Memonitor asupan makanan semuanya tidak ada alergi
5. Menyajikan makanan yang menarik
Klien mengatakan tidak makan
dan suhu yang sesuai
gorengan lagi dan hanya makanan
6. Menganjurkan posisi duduk
makanan dari rumah sakit
7. Melakukan kolaborasi dengan
Klien mengatakan sudah bisa
ahli gizi untuk menentukan
menghabiskan makanan yang
jumlah kalori dan jenis nutrisi
disediakan oleh rumah sakit
yang dibutuhkan
Klien mengatakan makan ketika
makanan masih hangat
Klien mengatakan tetap makan
degan posisi semifowler karena
tidak dianjurkan untuk duduk
O :
Klien menghabiskan makanan dari
rumah sakit
Klien langsung makan ketika
makanan masih hangat
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
EVALUASI
No Dx Hari/tgl/jam Evaluasi paraf
1 Kamis, 24 S :
Oktober 2019 Klien mengatakan sudah tidak merasakan sesak lagi
Jam 16.00
O :
Pernapasan 22 x/menit
Saturasi oksigen 95%
Tidak lagi menggunakan oksigen
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 Kamis, 24 S :
Oktober 2019
Jam 16.20 Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang
P : Klien mengatakan penyebab nyerinya yaitu karna
terlalu sering bergerak.
Q : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti di
sobek sudah berkurang
R : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan terasa di
bagian perut
S : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah
berkurang dengan skalanya 1 yang termasuk
kategori nyeri ringan (0-10)
T : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang
timbul
Klien mengatakan keadaan di lingkungan sekitar sudah
tidak panas dan sudah merasakan sejuk
Klien mengatakan sudah bisa melakukan relaksasi nafas
dalam
Klien mengatakan sudah tidak minum obat nyeri
O :
O :
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4 Kamis, 24 S :
Oktober Klien mengatakan terbiasa dengan makanan yang
2019 disediakan dari rumah sakit
Jam 17.00 Klien mengatakan bisa makan semuanya tidak ada alergi
Klien mengatakan tidak makan gorengan lagi dan hanya
makanan makanan dari rumah sakit
Klien mengatakan sudah bisa menghabiskan makanan yang
disediakan oleh rumah sakit
Klien mengatakan makan ketika makanan masih hangat
Klien mengatakan tetap makan degan posisi semifowler
karena tidak dianjurkan untuk duduk
O :
Klien menghabiskan makanan dari rumah sakit
Klien langsung makan ketika makanan masih hangat
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan