2. Komunisme di kuba
Konstitusi Kuba menyatakan bahwa, "Partai Komunis Kuba adalah kekuatan
pembimbing utama masyarakat dan negara". Para anggota Partai Komunis Kuba
dipilih partai dalam proses yang ketat yang mencakup wawancara dengan rekan kerja
dan para tetangga. Mereka yang terpilih dianggap sebagai warga negara teladan
karena dipandang sebagai pendukung kuat revolusi.
Partai juga membuat rekomendasi mengenai pembangunan masa depan revolusi,
dan mengkritik kecenderungan-kecenderungan yang dianggap kontra-revolusioner.
Partai ini mempunyai pengaruh yang relatif luas di Kuba, namun otoritasnya lebih
bersifat moral, bukan legal. Partai Komunis Kuba adalah satu-satunya partai politik
yang legal; partai lain tidak diizinkan berdiri.
Pemilihan umum diadakan dengan surat suara rahasia, dan rakyat berusia 16 tahun
ke atas berhak memilih. Rakyat mencalonkan dan memilih kandidat untuk dewan
perwakilan munisipal. Kandidat-kandidat untuk Dewan Nasional dicalonkan oleh
dewan munisipal dan dipilih dengan ya/tidak. Bila calon tidak mendapatkan lebih dari
51% suara, pemilu akan diulang.
Kekuasaan legislatif secara nominal berada di tangan Dewan Nasional Kekuasaan
Rakyat. Namun, kecuali untuk dua sesi dalam setahun, kekuasaan legislatif
dilaksanakan oleh 31 orang anggota dari Dewan Negara yang dipilih oleh Majelis
Nasional dari anggota-anggotanya.Kekuasaan eksekutif resminya berada pada Dewan
Menteri, sebuah kabinet besar yang terdiri dari 8 anggota Dewan Negara, kepala-
kepala departemen nasional, dan orang-orang lainnya. Sebuah Komite Eksekutif yang
lebih kecil, terdiri dari anggota-anggota yang lebih penting dari Dewan Menteri,
mengawasi urusan-urusan biasa.
Sejak 1959 Fidel Castro telah menjadi kepala negara Kuba, pertama-tama sebagai
perdana menteri dan, setelah dihapuskannya jabatan itu dengan disahkannya
Konstitusi 1976, sebagai Presiden Dewan Negara, yang juga berfungsi sebagai kepala
negara. Ia pun menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba, dan sejak
1976, anggota Majelis Nasional dari munisipalitas Santiago de Cuba. (Konstitusi 1976
dan revisinya pada 1992 menyatakan bahwa Presiden Dewan Negara adalah anggota
Majelis Nasional).