YESSY G. KOMUL
Disusun Oleh :
1908101
A. Identitas pasien
1. Nama : Ny. Z
2. Umur : 28 Tahun
3. Agama : Islam
4. Alamat : DSN.Krajan Rt 03/02 Wonorejo pringapug
5. Suku bangsa : Suku Jawa
6. Status perkawinan : Menikah
7. Pekerjaan : Swasta
8. Pendidikan : SMA
9. Status obstetri : G2 P1 A0
Penanggung jawab
1. Nama : Tn. A
2. Hubungan dengan pasien : Suami
3. Pekerjaan : Wiraswasta
10. Alamat : DSN.Krajan Rt 03/02 Wonorejo pringapug
B. Keluhan utama
Klien mengatakan perutya yeri di bagian bawah, perut terasa kencang2 .
3. Nilai APGAR :
APGAR SCORE 1menit 2menit 10menit
Jantung 2 2 2
Napas 2 2 2
Otak 1 2 2
Rangsang 2 2 2
Warna 1 1 2
Total 8 9 10
4. BB bayi : 3000gr, PB:49cm, LK: 33cm, LD: 31cm
5. Karakteristik bayi : warna kulit kemerahan, rambut hitam, lurus
6. Anus : berlubang
7. Perawatan tali pusat : dibungkus kassa steril
8. Perawatan mata : di berikan salep mata
G. Analisa Data
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d Kontraksi uterus yang kuat
2. Resiko tinggi pertukaran gas (pada janin) b.d Penekanan pada kepala, penurunan
perfusi plasenta
3. Resiko infeksi b.d Trauma jaringan perineum
I. RENCANA INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi (NIC)
keperawatan ( NOC )
1 Nyeri b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
Kontraksi keperawatan 1x30 menit nyeri Kaji tingkat nyeri yang komprehensif :
uterus yang dapat berkurang dengan lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi,
kuat kriteria hasil : intensitas, factor pencetus, sesuai dengan usia
Tidak menunjukkan respon dan tingkat perkembangan.
non verbal adanya nyeri
Monitor skala nyeri dan observasi tanda non
Melaporkan nyeri
verbal dari ketidaknyamanan
terkontrol (skala nyeri 3)
Melaporkan kenyamanan Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum
fisik dan psikologis menjadi berat
Ttv dalam batas normal
Kelola nyeri pasca operasi dengan pemberian
Suhu : 36-37
Nadi : 70-85x/menit analgesik tiap 4 jam, dan monitor keefektifan
RR : 16-20x/menit
tindakan mengontrol nyeri
Kontrol faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon klien terhadap
ketidaknyamanan : suhu ruangan, cahaya,
kegaduhan.
Ajarkan tehnik non farmakologis kepada klien
dan keluarga : relaksasi, distraksi, terapi
musik, terapi bermain,terapi aktivitas,
akupresur, kompres panas/ dingin, masase.
imajinasi terbimbing (guided
imagery),hipnosis ( hipnoterapy ) dan
pengaturan posisi.
Informasikan kepada klien tentang prosedur
yang dapat meningkatkan nyeri : misal klien
cemas, kurang tidur, posisi tidak rileks.
2 Resiko tinggi Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
pertukaran gas keperawatan 30 menit, pada Kaji bunyi paru, frekuensi, kedalaman, usaha
(pada janin) klien tidak terjadi kerusakan nafas, dan produksi sputum.
b.d Penekanan pertukaran gas pada bayi Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas, dan
pada kepala, dengan kriteria hasil : siapkan klien untuk tindakan ventilasi mekanik
penurunan Djj normal (120- sesuai indikasi
perfusi 160x/menit) Monitor vital sign tiap ...jam, adanya
plasenta Tidak ada dyspnea dan sianosis, dan efektifitas pemberian oksigen
sianosis, mampu bernafas yang dilembabkan.
dengan mudah Lakukan tindakan untuk mengurangi
Menunjukkan ventilasi konsumsi oksigen : kendalikan demam, nyeri,
adekuat, ekspansi dinding ansietas, dan tingkatkan periode istirahat yang
dada simetris, suara nafas adekuat
bersih, tidak ada : Kolaborasi dgn Tim medis : pemberian O2,
penggunaan otot-otot nafas obat bronkhodilator, terapi nebulizer / inhaler,
tambahan, retraksi dinding insersi jalan nafas
dada, nafas cuping hidung,
dyspnea, taktil fremitus
Menunjukkan orientasi
kognitif baik, dan status
mental adekuat
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pengetahuan : pengendalian infeksi
b.d Trauma keperawatan 2x24 jam infeksi Ajarkan pada klien & keluarga cara menjaga
jaringan tidak terjadi dengan kriteria personal hygiene untuk melindungi tubuh dari
perineum hasil : infeksi : cara mencuci tangan yang benar.
Perineum bersih dan Anjurkan kepada keluarga/ pengunjung untuk
terawat mencuci tangan sewaktu masuk dan
Klien mampu merawat meninggalkan ruang klien
luka perineum dirumah Jelaskan kepada klien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan metode aman cara penyediaan,
pengelolaan dan
Pengendalian resiko infeksi
Pantau tanda dan gejala infeksi : peningkatan
suhu tubuh, nadi, perubahan kondisi luka,
sekresi, penampilan urine, penurunan BB,
keletihan dan malaise.
Pertahankan tehnik aseptik pada klien yang
beresiko
Bersihkan alat / lingkungan dengan benar
setelah dipergunakan klien
Pertahankan tehnik isolasi bila diperlukan
Batasi jumlah pengunjung bila diperlukan, dan
anjurkan penggunaan APD pada klien dgn
autoimun
Anjurkan kepada klien minum obat antibiotika
sesuai
Berikan penkes kepada klien dan keluarga
tentang cara program
Dorong klien untuk mengkonsumsi nutrisi dan
cairan
J. IMPLEMENTASI
DP Waktu Implementasi Respon Ttd
1 19/04/19 - Mengkaji nyeri S : klien mengatakan nyeri
Jam 22.00 - Memberi penjelasan tentang nyeri yang belum berkurang
WIB dialami adalah fisiologis O:
- Menganjurkan klien untuk napas dalam Klien menarik napas
apabila ada his/nyeri panjang saat nyeri datang
Ekspresi wajah meringis
2 19/04/19 - Mendengarkan DJJ setiap 15 menit S :klien mengatakan tidak
Jam 23.00 merasa sesak nafas.
- Mengawasi tali pusat
WIB O : Djj 148x/menit
- Melakukan ttv setiap 15 menit
TTV Per 15menit
- Mengkaji bunyi paru, frekuensi, TD 110/70 mmHg
kedalaman, usaha nafas, dan produksi RR 80 X/menit
sputum. S 36O C
- Kolaborasi dgn Tim medis : HR 20 X/ menit
K. EVALUASI
Waktu DP Evaluasi TTD
20/04/2019 1 S : klien mengatakan nyeri belum berkurang
O:-
Klien menarik napas panjang saat nyeri datang
Ekspresi wajah meringis
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
2 S : klien mengatakan tidak merasa sesak nafas
O :-
Djj 148x/menit
TTV Per 15menit
TD 110/70 mmHg
RR 80 x/menit
S 36O C
HR 20 X/ menit
Setelah postpartum
TTV
TD 100/70 mmHg
RR 80 X/menit
S 36o C
HR 20 X/menit
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi