Anda di halaman 1dari 14

PRE PLANNING

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


”PESAN BERANTAI”

Disusun oleh:
Duwi Pudji Astuti
Ferry Yunianto
Yeni Mortanti
Sri Ningsih

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2013
PRE PLANNING
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
”PESAN BERANTAI”

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data pengakajian yang dilakukan, di ruang Madrim Rumah Sakit
Jiwa Amino Gondohutomo Semarang. Diperoleh data bahwa ada 100 pasien yang
semuanya laki-laki. Dari hasil observasi pada pasien-pasien di ruang tersebut dapat
dilihat bahwa sebagian besar pasien belum dapat berinteraksi dengan baik antar
sesama pasien.
Berdasarkan kondisi itu maka perlu suatu terapi yang dapat meningkatkan
kemampuan berkomunikasi pasien dan meningkatkan keakraban antar pasien. TAK
merupakan suatu bentuk terapi yang dapat diberikan untuk menstimulasi persepsi
dan sensori pasien dalam menerima dan menyampaikan pesan berantai dari dan
kepada pasien lain. Melalui TAK diharapkan dapat memberikan jalan tengah serta
dapat menstimulus pasien dapat bersosialisasi dalam satu ruangan.

B. TUJUAN
Untuk mengetahui kemampuan persepsi dan sensori pasien dalam menerima dan
menyampaikan pesan berantai dari dan kepada pasien lain dan kemampuan pasien
berkomunikasi dengan pasien lain.

C. METODE PELAKSANAAN
Permainan pesan berantai

D. SASARAN
Klien yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain

E. PELAKSANAAN
Hari/Tgl :
Waktu :
Tempat :
F. PENGORGANISASIAN
Jenis tugas Tugas Nama pelaksana
Leader Leader bertugas untuk Ferry Yunianto
menjelaskan kepada pasien
bagaimana kegiatan akan
dilakukan, alat apa yang
diperlukan serta apa yang harus
dilakukan peserta
Fasilitator memberikan stimulus kepada Duwi Pudji
anggota kelompok lain agar Yeni Mortanti
dapat mengikuti jalannya Ferry Yunianto
kegiatan dalam kelompok Sri Ningsih
Observer memberikan stimulus kepada Duwi Pudji
anggota kelompok lain agar
dapat mengikuti jalannya
kegiatan dalam kelompok

G. SETTING TEMPAT
Pesan Berantai
F

1 2 3 4 5 6

L O
1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 6

KETERANGAN :
1 s/d 18 : Klien
F : Fasilitator
O : Observer
L : Leader

H. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu yang sudah dapat berinteraksi dengan
orang lain
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Memberikan salam terapeutik
b. Menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak :
a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu menyampaikan pesan berantai
b. Menjelaskan aturan main sebagai berikut:
c. Jika ada klien yang akan meninggalkan tempat harus meminta ijin pada
terapis.
d. Lama kegiatan 30 menit
e. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan selesai
4. Tahap Kerja
a. Menjelaskan cara bermain sesuai jenis permainan :
b. Peserta diatur sejajar menyamping sesuai setting tempat
c. Terapis memberi salam dan menjelaskan tujuan dari TAK
d. Terapis memberikan kalimat pendek kepada peserta paling depan dan
diminta menyampaikan keteman yang ada disampingnya.
e. Peserta nomer 1 menyampaikan informasi yang didengar dari terapis ke
peserta nomer 2, demikian seterusnya sampai ke peserta nomer 6
f. Peserta nomer 6 diminta menyampaikan apa yang didengar, kemudian
peserta nomer 1 diminta pendapatnya apakah sama kata-kata yang
didengarnya di awal.
g. Permainan diulang sama tetapi dimulai dari peserta nomer 6 yang
menyampaikan pesan dan diakhiri peserta nomer 1 yang akan
menyampaikan terakhir pesan yang didengarnya.
h. Setiap peserta yang ditunjuk untuk mengungkapkan apa yang didengarnya
dan bila salah maka pasien tersebut akan dihukum. Hukuman bisa dengan
bernyanyi atau bercerita.
i. Akhir permainan peserta diminta mengungkapkan perasannnya
j. Terapis memberikan reinforcement positif.

5. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan peserta
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan setiap peserta untuk selalu menjaga komunikasi dan
keakraban dengan teman-temannya.
2) Memasukkan kegiatan komunikasi dengan pasien lain pada jadwal
kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati kegitan berikutnya
2) Menyepakati waktu dan tempat

I. ANTISIPASI KEGIATAN
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
- Memanggil klien
- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
- Panggil nama klien
- Tanya alasan klien meninggalkan permainan
- Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
3. Bila ada klien lain ingin ikut
- Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
- Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
- Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut

J. EVALUASI
1. Evaluasi proses
a. Terapi aktivitas dilaksanakan sesuai jadwal
b. Klien terlibat aktif dalam terapi aktivitas
c. Klien mengikuti terapi aktivitas dari awal sampai akhir
2. Evaluasi hasil
a. Klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain
yang sedang berbicara
b. Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan
c. Klien mampu menterjemahkan perintah permainan
d. Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan
e. Klien mau mengemukakan pendapat tentang terapi aktifitas kelompok
Lembar Penilaian
Aspek yang Nama peserta TAK
NO.
dinilai
Mengikuti
kegiatan dari
1.
awal sampai
akhir.
Menceritakan
2. perasaannya
setelah TAK
menceritakan
makna dari
3.
kegiatan yang
dilakukan
FASE : ORIENTASI
KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI
1. Kemampuan verbal

No Nama klien
Aspek Yang
Dinilai
1 Menyebutkan
nama lengkap
2 Menyebutkan
nama panggilan
3 Menyebutkan
alamat
4 Menyebutkan
kemampuan
yang dimiliki
Jumlah

2. Kemampuan Non Verbal

No Aspek Yang Nama klien


Dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Bahasa tubuh
sesuai perintah
4 Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah

Keterangan :
 Semua aspek dinilai dengan memberi tanda  : jika ditemukan pada klien atau X : jika tidak ditemukan
 Jumlah kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 s/d 4 berarti klien mampu, jika  2 klien belum mampu

FASE : KERJA
Tujuan: Klien mampu berinteraksi dan menjaga kekompakan dengan temannya
No Aspek Yang Dinilai Nama klien Keterangan :
 Semua aspek dinilai dengan
1 Mengikuti perintah
dengan tepat memberi tanda  : jika
2 Mampu kalimat ditemukan pada klien atau
yang dibisikan
3 Mengungkapkan X : jika tidak ditemukan
perasaan  Jumlah kemampuan yang
Jumlah
ditemukan jika mendapat nilai
3 s/d 4 berarti klien mampu, jika  2 klien belum mampu

FASE: TERMINASI
Tujuan: Klien mampu menyampaikan manfaat dari kegiatan kelompok yamg telah dilakukan.
No Aspek Yang Nama klien Keterangan :
Dinilai  Semua aspek dinilai dengan memberi
1 Mengikuti tanda  : jika ditemukan pada klien atau
perintah dengan X : jika tidak ditemukan
tepat  Jumlah kemampuan yang ditemukan
2 Mampu jika mendapat nilai  2 berarti klien
menyebutkan mampu, jika  2 klien belum mampu
manfaat kegiatan
minimal 1 (satu)
3 Mengungkapkan
perasaan
Jumlah
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi pesan berantai merupakan sebagian dari terapi aktivitas kelompok yang biasa
dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk melakukan hubungan
interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar stimulus persepsi eksternal.
Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi pesan berantai ditujukan kepada klien dengan masalah keperawatan :
1. Isolasi social : menarik diri
2. Harga diri rendah
3. Halusinasi
Tujuan
 Tujuan umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar kelompok serta mampu memotivasi proses pikir dan afektif
 Tujuan Khusus
 Klien mampu mengidentifikasi dan mengklarifikasi stimulus eksternal yang diberikan melalui bisikan.
 Klien mampu menyebutkan identitas dirinya.
 Klien mampu menyebutkan identitas klien lain.
 Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain yang sedang berbicara.
 Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan.
 Klien mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan.
 Klien mampu menaati aturan main yang diberlakukan.
 Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai terapi aktivitas kelompok yang dilakukan.

Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa bersalah, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak diperhatikan, merasa
disisihkan, dikucilkan, merasa takut dan cemas, menyandiri, menghindar dari orang lain.
2. Aspek Intelektal
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien hanya menjawab seperlunya, jawaban klien
sesuai dengan pertanyaan perawat.
3. Aspek Sosial
Klien sudah bisa membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien mengatakan bersedia mengikuti terapi
aktivitas, klien mau berintaraksi, minimal dengan satu perawat lain, ke satu klien lain.

B. Saran
a) Dalam memberikan terapi aktivitas kelompok kita harus mamperhatikan tugas kita masing- masing sesuai
pengorganisasian yang telah ditetapkan.
b) Sebelum masuk ke acara permainan leader dan co leader jangan lupa kontrak waktu dengan klien terlebih dahulu.
PEMBAHASAN

Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi pesan berantai merupakan sebagian dari terapi aktivitas kelompok yang bisa dilakukan
dalam praktek keperawatan jiwa. Tujuan dari terapi aktivitas kelompok ini adalah untuk meningkatkan hubungan interpersonal antar
anggota kelompok dan memotivasi proses pikir klien.Terapi aktivitas kelompok tentang stimulus persepsi dilaksanakan tanggal 14
Desember 2013 di ruang Madrim RSJD Amino GondhoHutomo.
Dalam terapi aktivitas kelompok yang dinilai yaitu kemampuan verbal dan kemampuan non verbal. Penilaian kemampuan verbal
aspek yang dinilai yaitu menyebutkan nama lengkap, menyebutkan nama panggilan, menyebutkan asal, menyebutkan kemampuan yang
dimiliki, menyebutkan keinginan yang akan dicapai setelah dirumah. Sedangkan kemampuan non verbal aspek yang dinilai yaitu kontak
mata, duduk tegak, menggunakan bahasa tubuh yang sesuai, mengikuti kegiatan dari awal sampai kahir. Dalam kemampuan verbal 90%
pasien dapat menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan kemampuan yang dimiliki dan keinginan kedepan. Sedangkan
kemampuan non verbal 80%. Pada kemampuan non verbal ada pasien yang kontak matanya kurang, 77% duduk tegak dan 75%
menggunakan bahasa tubuh yang sesuai. Semua pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Pada pemberian permainan 75% pasien dapat menterjemahkan perintah permainan dan sebagian besar pasien aktif terhadap
permainan yang diberikan. Pasien sangat senang dengan permainan yang diberikan. Setiap pasien yang dapat melakukan permainan dengan
benar diberikan pujian, hal ini dilakukan untuk memotivasi klien agar dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki klien. Pemberian
permainan ini juga bertujuan untuk meningkatkan sosialisasi antar pasien dan menjalin kerjasama dengan pasien serta mengurangi persepsi
stimulus pada klien halusinasi pendengaran. Disini juga terlihat dalam bersosialisasi pasien sangat baik dan kerjasama antar pasien dapat
terwujud, klien juga sudah bisa membedakan antara suara yang benar-benar nyata dari bisikan teman dan suara dari bisikan yang tidak
nyata. Pada akhir acara, klien dapat menyebutkan tujuan dari kegiatan yang telah diberikan. Dan untuk kontrak yang akan datang akan
dilakukan permainan menyanyi yang sudah disetujui oleh pasien, yaitu tanggal 16 Februari 2013 jam 10.00 WIB dan tempatnya diruangan
pertemuan.

Anda mungkin juga menyukai