Anda di halaman 1dari 2

STROKE MENGANCAM NYAWA

Istilah medis dari stroke adalah "penyakit pembuluh darah otak". Hal ini terjadi ketika
pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal tertentu, yang
mengarah ke kurangnya kadar oksigen dalam sel-sel otak secara mendadak. Dalam
beberapa menit, sel-sel otak bisa rusak dan kehilangan fungsinya. Kerusakan otak ini
memengaruhi fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian sel-sel otak yang rusak
tersebut.

Hampir tiga ribu orang meninggal setiap tahunnya di Hong Kong akibat stroke. Pada
saat ini, penyakit ini merupakan penyakit keempat yang paling fatal di Hong Kong.
Secara umum, kebanyakan penderita stroke berusia di atas 50 tahun. Namun, data
terbaru menunjukkan bahwa ada tren penurunan usia pasien penderita stroke.

Di Indonesia, stroke merpakan penakit nomortiga yang mematikan setelah jantung dan
kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupaan ebunuh no 1 di RS
pemerintah di selurh penjuru Indonesia. Kejadian stroke di Indonesia pun selalu menat
dari tahun ke tahun. Sebanyak 33% pasien stroke membutuhkan bantuan orng lain
untuk aktivitas pribadi, 20% membutuhkan bantuan orang lain untuk dapat berjalan kaki
dan 75% kehilangan pekerjaan.

Menurut patofisiologinya, stroke diklasifikasikan menjadi stroke iskemik dan stroke


hemoragis. Kurang lebih 83% dari seluruh kejadian stroke berupa stroke iskemik, dan
kurang lebih 51% stroke disebabkan oleh trombosis arteri, yaitu pembentukan bekuan
darah dalam arteri serebral akibat proses aterosklerosis.

Faktor risiko stroke yang tak dapat dimodifikasi


1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Ras atau etnis
4. Riwayat keluarga
Faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi
1. Faktor risiko yang sudah terbukti (intervensi berrmanfaat)
a. Hipertensi
b. Fibrilasi atrium
c. Merokok
d. Diabetes
e. Hiperlipidemia
f. Stenosis karotis
g. Riwayat serangan iskemik sepintas
h. Obesitas
2. Faktor yang belum terbukti
a. Penyakit jantung
b. Pola diet buruk
c. Kontrasepsi oral
d. Infeksi

Bagi kebanyakan orang, tidak ada tanda-tanda medis yang terjadi sebelum serangan
stroke terjadi. Karena stroke bisa menyebabkan dampak yang sangat serius, apabila
terjadi tanda-tanda peringatan berikut, maka konsultasi dengan dokter harus segera
dilakukan untuk meminimalkan gejala sisa stroke (defisit yang dihasilkan dari penyakit
atau insiden sebelumnya):
a. Ketidakmampuan untuk berbicara dengan jelas atau mengalami kesulitan untuk
berbicara
b. Sensasi mati rasa secara tiba-tiba dan bersifat sementara, kelemahan atau
kelumpuhan salah satu lengan, satu kaki atau setengah dari wajah (biasanya
terjadi di sisi yang sama)
c. Penglihatan yang kabur secara tiba-tiba atau penurunan kualitas penglihatan
pada satu mata
d. Sakit kepala yang parah secara tiba-tiba
e. Gangguan keseimbangan tubuh dan koordinasi tangan dan kak,i atau terjatuh
secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas
f. Rasa pusing atau pingsan tanpa alasan yang jelas
g. Inkontinensia (buang air kecil secara spontan)

Aspek yang paling penting untuk mencegah stroke adalah untuk memperlambat
kecepatan aterosklerosis vaskular (pengerasan pembuluh darah). Anda bisa mengikuti
tindakan pencegahan berikut ini untuk mencegah stroke:
1. Mengendalikan tekanan darah tinggi
a. Perubahan gaya hidup: mengurangi asupan natrium dari makanan,mengikuti
prinsip pola makan "rendah natrium, rendah gula, rendah lemak, tinggi serat",
mengendalikan berat badan, berolahraga secara teratur, dan menghindari
konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
b. Pengobatan: mengonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter
2. Segera berhenti merokok
3. Mengendalikan diabetes mellitus
4. Menurunkan kadar kolesterol: melalui pola makan dan olahraga, apabila
diperlukan, minum obat sesuai dengan petunjuk dokter.
5. Menangani tekanan dan belajar untuk bersantai

Anda mungkin juga menyukai