DISUSUN OLEH :
DUWI SRI MEILANI
17059
PENDAHULUAN
Menurut Wong (2009), Anak usia prasekolah merupakan usia tiga sampai
fisik yang melambat dan stabil. Dimana pertambahan berat badan 2-3 kg
pertahun dengan rata-rata berat badan 14,5 kg pada usia 3 tahun, 16,5 kg pada
usia 4 tahun dan 18,5 kg pada usia 5 tahun. Tinggi badan tetap bertambah
badan rata-rata adalah 95 cm dan 103 cm pada usia 4 tahun serta 110 cm pada
menjadi balita yang lebih mandiri, autonom, dan dapat berinteraksi dengan
usia tersebut juga cenderung senang bereksplorasi dengan hal-hal baru. Sifat
perkembangan khas yang terbentuk ini turut mempengaruhi pola makan anak.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola makan dimana anak
pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Pada masa ini anak sudah
menunjukkan proses kemandirian dimana perkembangan kognitif sudah mulai
masa peralihan bentuk makanan dari lunak ke makanan biasa, serta anak sudah
mulai memilih makanan yang disukai atau tidak disukainya. Sulit makan dapat
Masalah yang paling sering muncul yaitu ketika asupan makan yang
cukup tinggi. Sebuah penelitian The Gateshead Millenium Baby Study pada
mengatakan 6 jenis kesulitan makan pada anak yaitu hanya mau makan
malnutrisi ringan sampai sedang dan 79,2% dari subjek penelitian telah
Diketahui bahwa 42% dari 15,7 juta kematian anak dibawah 5 tahun terjadi di
negara berkembang. Dari data tersebut sebanyak 84% kasus kekurangan gizi
anak usia dibawah 5 tahun (balita) terjadi di Asia dan Afrika. Sedangkan di
Indonesia tahun 2012 terdapat sekitar 53% anak di bawah umur 5 tahun
Salah satu penyebab kurang nutrisi dan gizi pada anak adalah perilaku
sulit makan. Perilaku sulit makan adalah perilaku anak yang menolak untuk
makan, hanya makan makanan tertentu saja, dan menghabiskan porsi makan
dengan lambat bahkan sering tidak menghabiskan porsi makan setiap jam
didalam mulut, sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut,
dan menolak jenis makanan yang sama pada waktu yang berbeda, atau suka
sebenarnya masih ada hubungannya dengan pola asuh karena psikologis anak
didalam keluarga, semakin baik hubungan dalam keluarga maka semakin kecil
makan karena gangguan psikologis. Dan faktor organik biasanya terjadi sulit
makan pada anak akibat suatu penyakit infeksi atau kelainan pada organ-organ
tertentu seperti gigi dan mulut, gangguan menghisap dan mengunyah, penyakit
Salah satu faktor psikologis yaitu pola asuh orangtua yang mempengaruhi
perilaku sulit makan. Pola asuh orangtua adalah sikap dan perilaku orangtua
melakukan berbagai banyak hal dengan anak untuk pengetahuan dasar anak
orangtua adalah salah satu faktor dalam pembentukan karakter anak, hal ini
pertama bagi anak. Pola asuh dibagi menjadi 3 kategori yaitu pola asuh
kehendak orantua dijadikan patokan (aturan) yang harus ditaati oleh anak-
(Dariyo, 2011).
Pola asuh permisif yaitu orangtua membolehkan anak berbuat apa saja.
Pola asuh ibu sangat penting dalam tumbuh kembang anak dalam
peilaku sulit makan pada anak. Sikap ibu dapat membentuk karakter anak
menjadi sulit makan adalah cara menyiapkan makanan, cara memberikan anak
mengangkat masalah “Gambaran pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan
1.3 Tujuan
Mengetahui gambaran pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan anak
usia prasekolah.
prasekolah.
c) Untuk mengetahui dampak pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan
anak.
pola asuh yang baik bagii anak usia prasekolah, agar pola makan dapat
c) Bagi Peneliti
prasekolah.