Anda di halaman 1dari 15

PRAKTEK FISIKA DASAR

HUKUM MELDE

OLEH:

KELOMPOK 8
1. Eka Jauhari Putra (1601011050)
2. Diyah Nur Novitasari (1601011047)
3. Leli Krisnawati Ndraha (1601011102)
4. Nurbaiti Ozzanain (1601011159)
5. Nurul A’la (1601011163)
6. Siti Mutiah (1601011260)

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN

2016-2017
BAB I

PENDAHULUAN

Tujuan:

1.1.Menentukan kecepatan rambat gelombang pada suatu medium berbentuk


tali/kawat.
1.2.Menyelediki hubungan antara cepat rambat gelombang dengan tegangan dan
massa persatuan panjang tali.
BAB II

TEORI

Hukum Melde

Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi


cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya, Melde
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya
tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang
dawai.(http://ritasety.blogspot.co.id/2012/10/hukum-melde.html)

Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat gelombang


transversal dalam dawai. Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 1.15 percobaan Melde

Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat
halus lagi kuat. kawat halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat
diberi beban, misalnya sebesar g gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet
secara terus menerus, hingga amplitudo yang ditimbulkan oleh garpu tala konstan.

Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat vibrator. Dalam
kawat akan terbentuk pola gelombang stasioner. Jika diamati akan terlihat adanya
simpul dan perut di antara simpul-silpul tersebut. Diantara simpul-simpul itu antara
lain adalah A dan K, yaitu ujung-ujung kawat tersebut, ujung A pada garpu tala dan
simpul K pada bagian yang ditumpu oleh katrol. Pada seluruh panjang kawat AK = L
dibuat terjadi 4 gelombang, maka kawat mempunyai λ1 = ¼ L. Jika f adalah
frekuensi getaran tersebut, maka cepat rambat gelombang dalam kawat adalah v1 = f .
λ1 = ¼ fL. Jadi, sekarang beban ditambah hingga menjadi 4 gram, maka pada seluruh
panjang kawat ternyata hanya terjadi 2 gelombang, jadi 2λ2 = L, λ2 = ½ L sehingga :
v2 = f . λ2 = ½ fL
Kemudian beban dijadikan 16 gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya
terjadi satu gelombang, jadi : λ3 = L, maka v3 = f . λ3 = f L. Beban dijadikan 64 gram,
maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi 1/2 gelombang, jadi : ½ λ4 = L ; λ4
=2 L sehingga

v4 = f . λ4 = 2f . L

Dari hasil pengamatan ini, maka timbul suatu anggapan atau dugaan, bahwa
agaknya ada hubungan antara cepat rambat gelombang dengan berat beban, yang
pada hakekatnya merupakan tegangan dalam kawat. data pengamatan tersebut di atas
kita susun sebagai :

Pengamatan I F1 = g l1 = ¼ L v1 = ¼ fL

Pengamatan II F2 = 4g l2 = ½ L V2 = ½ fL

Pengamatan III F3 = 16g l3 = L V3 = fL

Pengamatan IV F4 = 64g l4 = 2L V4 = 2 fL

Data di atas kita olah sebagai berikut :

v2/v1 =2, dan F2/F1 = 4

v3/v1 =4, dan F3/F1 = 16

v4/v1 =8, dan F4/F1 = 64

Kesimpulan:

Cepat rambat gelombang dalam tali, kawat, dawai berbanding senilai dengan
akar gaya tegangan kawat, tali dawai tersebut.

Percobaan di atas diulang kembali dengan bahan sama, panjang kawat tetap,
beban sama (dimulai dari 16g gram), hanya saja luas penampang kawat dibuat 4 kali
lipat, maka dapat kita amati sebagai berikut :

λ1’= ½ L ; v'1 = ½ fL

v3 = f .L (dari percobaan pertama, dengan menggunakan 16g gram) maka :


v1’/v3 = ½

Percobaan diulangi lagi dengan beban tetap 16g gram, akan tetapi kawat
diganti dengan kawat yang berpenampang 16 kali lipat (dari bahan yang sama dan
panjang tetap), maka dalam kawat terjadi 4 gelombang, sehingga :

λ2’= ¼ L ; v2’ = ¼ fL sehingga : v2’/v3 = ¼ .

Apabila panjang kawat tetap dan dari bahan yang sama, sedangkan
penampang diubah, maka berarti sama dengan mengubah massa kawat. Jika massa
kawat semula adalah m1, maka pada percobaan tersebut massa kawat berturut-turut
diubah menjadi m2 = 4 m1 dan m3 = 16 m1. Berdasarkan data percobaan kedua, maka
setelah diolah sebagai berikut :

v1’/v3 = ½ dan m2/m1 =4m1/m1 =4

v2’/v3 = ¼ dan m3/m1 = 16m1/m1= 16

Dari pengolahan data tersebut dapatlah disimpulkan bahwa:

Cepat rambat gelombang berbanding balik nilai akar kuadrat massa kawat,
asalkan panjangnya tetap.

Percobaan selanjutnya diulangi lagi, akan tetapi diusahakan agar massa kawat
antara simpul-simpul A dan K tetap, sedangkan panjang AK variabel. Ternyata cepat
rambatnyapun berubah pula, meskipun beban tidak berubah, Kalau jarak AK menjadi
¼ jarak semula yaitu = ¼ L, maka cepat rambatnya menjadi ½ kali semula,
sebaliknya jika panjang kawat AK dilipat empatkan dari AK semula, menjadi 4L,
maka cepat rambatnya menjadi 2 kali cepat rambat semula, asalkan massa kawat
tetap. Dari percobaan ketiga ini dapatlah disimpulkan.

Untuk massa kawat yang tetap, maka cepat rambat gelombang berbanding
senilai dengan akar kuadrat panjang kawat.

Kesimpulan (2) dan (3) dapat disatukan menjadi : Cepat rambat gelombang
dalam kawat berbanding terbalik nilai dengan akar massa persatuan panjang kawat.

Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan atau dilambangkan


dengan, maka kesimpulan (1) sampai dengan (3) di atas dapat dirumuskan menjadi :

Dengan:
v = cepat rambat gelombang dalam kawat (tali, dawai)

F = gaya tegangan kawat

m = massa persatuan panjang kawat

k = faktor pembanding, yang dalam SI harga k = 1.

(http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=23:huk
um-melde&catid=1:gelombang-mekanik&Itemid=68)

Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus
maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan
arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika
kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat
menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang.
Melde merumuskan bahwa :

Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
μ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)
(http://cintams.blogspot.co.id/2014/12/percobaan-melde.html)
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat-alat dan Bahan


a. Sumber getar elektromagnet
b. Tali/kawat atau benang
c. Katrol
d. Beberapa anak timbangan
e. Mikrometer skrup, mistar
3.2 Prosedur Percobaan
a. Disusunlah alat dengan menggantungkan beban kecil pada ujung tali yang
melalui katrol K sehingga tali cukup tegang. Diperiksalah bahwa katrol
dapat berputar dengan beban. Dengan menghidupkan
sumber(AC)penggetar bergetar sehingga terjadi gelombang dalam tali.
b. Diubahlah panjang tali dengan menggeser alat penggetar perlahan-lahan
hingga mendapat gelombang stasioner yang baik. Sebaiknya paling sedikit
diperoleh 3 perut. Dicatatlah beban M dan posisi simpul S1, S2, ... terukur
dari simpul S1 pada katrol.
c. Ditambahkanlah beban menjadi kira-kira 2 kali lipat beban pertama.
Diulangi cara diatas (karena λ semakin besar, barangkali tidak mendapat 3
perut lagi).
d. Ditambahkanlah beban menjadi 4x, 6x, 10x, 16x masa pertama.
Diulangilah penentuan posisi simpul untuk setiap massa.
e. Ditentukanlah masa tali persatuan panjang dengan jalan mengambil tali
yang identik jenisnya dengan tali yang dipakai. Diukurlah panjang tali dan
timbanglah massanya.
BAB IV

DATA PERCOBAAN

No. m (kg) F (Hz) λ (m) m tali (kg) l tali µ ( kg )


m
1 0,05 50 2 8 x10 4 2 4x10 4
3
2 0,10 50 4 8 x10 4 2 4x10 4
5
3 0,15 50 1 8 x10 4 2 4x10 4
4 0,20 50 4 8 x10 4 2 4x10 4
3
5 0,25 50 2 8 x10 4 2 4x10 4
BAB V

GAMBAR PERCOBAAN
Alat:

Katrol (https://www.google.co.id/search?)

Tali dawai

Anak timbangan/beban

Mistar
Percobaannya:
BAB VI

ANALISIS DATA

1. Menghitung V Sinusoidal

V sin = λxf

 V sin = λxf

2
= x50
3

= 33,3 m
s

 V sin = λxf

4
= x50
5

= 40 m
s

 V sin = λxf

= 1x50

= 50 m
s

 V sin = λxf

4
= x50
3

= 66,7 m
s
 V sin = λxf

= 2x50

= 100 m
s

2. Menghitung V Melde
m.g
V melde=

m.g
 V melde =

0,05.10
=
4 x10 4

0,5
= = 1250 = 35,4 m
0,0004 s

m.g
 V melde =

0,10.10
=
4 x10 4

1
= = 2500 = 50 m
0,0004 s

m.g
 V melde =

0,15.10
=
4 x10 4

1,5
= = 3750 = 61,2 m
0,0004 s

m.g
 V melde =

0,20.10
=
4 x10 4

2
= = 5000 = 70,8 m
0,0004 s

m.g
 V melde =

0,25.10
=
4 x10 4

2,5
= = 6250 = 79,05 m
0,0004 s

3. Menghitung % deviasi

% deviasi=
Vmelde  V sin x100%
Vmelde
% deviasi =
Vmelde  V sin x100%
Vmelde
296,5  290
= x100%
296,5

= 0,022x100% = 2,2%

4. Menghitung % ketepatan
% ketepatan=100-% deviasi
% ketepatan = 100-% deviasi
= 100-2,2
= 97,8%
BAB VII

KESIMPULAN

1. Semakin besar beban maka gelombang yang dihasilkan semakin besar.


2. Hubungan antara besar tegangan tali dengan cepat rambatgelombang pada tali
adalah berbanding lurus sehingga, semakin besar tegangan tali maka ceapt
rambat gelombang semakin besar juga.
3. Hubungan antara jenis tali dengan cepat rambat gelombang pada tali adalah
v=0 sehingga, makin besar massa persatuan panjang tali maka cepat rambat
gelombang semakin kecil.
4. Dengan demikian cepat rambat gelombang pada tali tergantung pada panjang
dan berat tali serta beban yang digunakan
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA

http://ritasety.blogspot.co.id/2012/10/hukum-melde.html

http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=2
3:hukum-melde&catid=1:gelombang-mekanik&Itemid=68

http://cintams.blogspot.co.id/2014/12/percobaan-melde.html

https://www.google.co.id/search?

Anda mungkin juga menyukai