Sikap hati – hati sebelum membeli memang merupakan sikao dasr bagu calon pembeli. Demikian juga dalam konteks periklanan. Publik sebiknya mempunyai skepsis yang sehat terhadap usaha persuasi dari periklanan. Keganasan periklanan harus dimbangi dengan sikap kritis publik. Yang dimengerti disini dengan publik adalah orang dewasa yang normal dam mempunyai informasi cukup tentang prodik atau jasa yang diiklankan. Dalam setiap masyarakat terdapat orang naïf, tapi janganlah mereka diambil sebagai patokan untuk menilai moralitas periklanan. Namun demikian, perlu diakui juga bahwa mutu publik sebagi keseluruhan bisa sangat berbeda. Dalam masyarakat dimana taraf pendidikan rendah dan terdapat banyak orang sederhana yang mudah tertipu, tentu harus dipakai standar lebih ketat daripada dalam masyarakat dimana mutu pendidikan rata-rata lebih tinggi atau standar ekonomi lebih maju. Dalam iklan tantang pasata gigi yang baru ini si pengiklan mempertentangkan odol yang biasa sebagai barang yang tidak modern dengan odol barunya yang dianggap modern.dalam hal ini odol biasa disejajarkan dengan barang ketinggalan jaman atau kuno. Iklan seperti itu harus dinilai tidak etis, karena bias menimbulkan frustasi pada golongan misikin dan memperluas polarisasi antara kelompok elite dan masyarakat yang kurang mampu. Banyak sekali orang malah tidak sempat memiliki alat-alat yang disebut “kurang modern” itu. Secara umum bias dikatakan bahwa periklanan mempunyai potensi besar untuk mengipas – ngipas kecemburuan social dalam masyarakat dengan memamerkan sikap konsumerisme dan hedonism dari suatu elite kecil. Hal ini merupakan aspek etis yang sangat penting, terutama dalam masyarakat yang ditandai kesenjangan social yang besar seperti Indonesia.
4. Kebiasaan di bidang Periklanan
Periklanan selalu dipraktekkan dalam rangka suatu tradisi.dalam trdisi itu orang sudah biasa dengan cara tertentu disajikannya iklan sudah ada aturan main yang disepakati secara implicit atau eksplisit dan yang sering kali tidak dapat dipisahkan dari etos yang menandai masyarakat itu. Seperti halnya juga dibidang-bidang lain, tradisi itu menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dimana ada tradisi periklanan yang sudah lama dan terbentuk kuat, tentu masuk akal saja bila beberapa iklan lebih mudah diterima daripada dimasa praktek periklanan beru mulai dijalankan pada skala besar. Tidal mustahil iklan yang tanpa kesulitan diterima dalam masyarakat Amerika Serikat, di Indonesia dianggap tidak etis. Seperti biasa terjadi juga bahwa di Indonesia sekarang suatu ikalan dinilai biasa saja sedangkan tiga puluh tahun lalu pasti masih mengakibatkan banyak orang mengernyitkan aslinya. Dalam refeleksi etika tentang periklanan rupanya tidak mungkin dihinarkan suatu nada relativitas.
6. Beberapa Kasus Etika Periklanan
1. Iklan Mie Instan Terlihat jelas dalam iklan televisi di atas, iklan Mie Sedaap mengajarkan anak kecil untuk berbohong kepada orang lain dengan alasan yang sangat tidak masuk akal. Si anak bersandiwara dengan meraung-raung seolah-olah ia sedang menangisi ayahnya yang sudah tiada. Parahnya lagi, perbuatan itu dilakukan anak demi kepentingan orang tuanya dalam hal ini sang ayah yang pemalas karena tidak mau ikut kerja bakti. Tentu saja, perbuatan ayah dan anak dalam iklan itu telah melanggar susila dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Merespon penayangan iklan Mie Sedaap yang disiarkan pada tahun 2010, KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) mendesak semua stasiun televisi untuk tidak menayangan iklan yang sangat tidak mendidik tersebut. Iklan Mie Sedaap versi Papa Hidup Lagi telah melanggar Pasal 49 ayat (1) Standar Program Siaran (SPS) KPI yang menyatakan soal kewajiban berpedoman pada Etika Pariwara Indonesia (EPI). Dalam EPI Bab III, A. 3.1.2 menyebutkan bahwa “iklan tidak boleh memperlihatkan anak-anak dalam adegan-adegan yang menyesatkan atau tidak pantas dilakukan oleh mereka”. 2. Iklan Lifeboy Pada tahun 2013, Lifebuoy meluncurkan iklan berjudul “5 Tahun Bisa Untuk NTT” yang dibintangi oleh Pandji Pragiwaksono. Iklan itu bercerita tentang kebiasaan warga Desa Bitobe, NTT yang masih kurang memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatan. Kurangnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan memunculkan berbagai macam penyakit seperti diare yang mengakibatkan meninggalnya satu dari empat balita di NTT. Kemudian, iklan itu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dengan memberikan donasi untuk mengajarkan pola hidup bersih kepada warga Desa Bitobe, NTT. Beberapa pihak melayangkan protes dan mendesak Lifebuoy untuk mencabut penayangan iklan di stasiun televisi. Iklan itu dinilai telah mengeksploitasi kemiskinan di NTT dan tidak mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. Di lain pihak, PT Unilever yang membawahi brand Lifebuoy tidak bermaksud merendahkan warga NTT, sebaliknya mereka ingin membantu anak- anak di Desa Bitobe, NTT agar kualitas kesehatannya meningkat. Yang jadi persoalan dalam iklan Lifebuoy yaitu pemilihan kata dalam copywriting yang tidak tepat sehingga memunculkan perbedaan persepsi dan memicu kontroversi. Sponsors Link
3. Iklan New Era
Apa hubungannya sepatu boots dengan cewek sexy berpakaian minim yang sedang mempertontonkan goyangan erotis? Hal itu tambah aneh lagi dan makin membingungkan saat seorang lelaki bertelanjang dada dan memamerkan ototnya yang kekar. Pertanyaan dan keheranan itu bakalan muncul saat kamu melihat tayangan iklan sepatu boots New Era yang pernah tayang di televisi pada tahun 2015. Melihat iklan yang cenderung tak senonoh itu, KPI tidak tinggal diam dan menegur stasiun televisi yang menayangan iklan New Era. Iklan yang menampilkan tarian erotis dinilai telah mengabaikan norma-norma kesopanan dan kesusilaan serta tidak mengindahkan ketentuan Etika Pariwara Indonesia. Ketentuan EPI huruf A poin 1.7 menyebutkan, “Iklan harus menghormati dan melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia”. 4. Iklan Cat Avian Iklan ini bermula saat seorang tukang cat yang sedang mencat bangku taman dengan cat Avian berwarna biru. Untuk mencegah orang duduk di kursi dengan cat yang masih basah, ia menampilkan kalimat “Awas Cat Basah” di atas kertas. Namun apa daya, angin kencang menerbangkan kertas yang dipegangnya dan ia pun lari terbirit-birit untuk mengejar kertas tersebut. Pada saat bersamaan, datanglah seorang wanita cantik dengan gaun serba putih duduk di atas kursi yang baru saja dicat. Tukang cat yang sudah kembali ke posisi semula, melihat seorang wanita duduk di atas kursi dengan raut muka yang panik. Ia lalu menunjukkan kertas bertuliskan “Awas Cat Basah” kepada si wanita. Dan, wanita itu pun terkejut lalu berdiri untuk melihat apakah pakaiannya yang bersih terkena cat atau tidak. Iklan itu sebenarnya ingin menonjolkan kelebihan Cat Kayu dan Besi Avian yang cepat kering. Yang jadi kontroversi dan mengakibatkan iklan cat Avian ini mendapat teguran KPI yaitu adegan saat wanita sedang berdiri sambil mengibaskan dan mengangkat roknya agak ke atas. Adegan itu ditampilkan secara close up dan menyorot secara jelas bagian paha wanita yang tentu saja membuat pemirsa gagal fokus. Iklan Cat Avian versi Awas Cat Basah telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia tahun 2012 Pasal 9, Pasal 16, dan Pasal 43 serta Standar Program Siaran Pasal 9 ayat (2), Pasal 18 huruf h, dan Pasal 58 ayat (1). Sponsors Link 5. Iklan Kondom Sutera Tempat permainan billiard menjadi setting utama dalam iklan kondom Sutra OK. Adegan iklan menampilkan tiga cewek semok berpakaian seksi dengan seorang lelaki yang sedang bermain billiard. Si lelaki menanyakan kepada ketiga cewek, “Masih mau lagi?”. Salah satu cewek menimpali dengan desahan yang membangkitkan nafsu, “.. Pengin maen lebih lama”. Sesekali terdengar suara bola billiard yang terkena sodokan stick dan masuk ke lubang meja. Iklan kondom Sutra OK mendapat peringatan dari KPI karena pemeran iklan memakai pakaian minim sehingga terlihat bagian-bagian tubuhnya yang mulus. Setelah ketiga cewek merapikan bola billiard, kamera menyorot bagian dada wanita sehingga belahan dadanya kelihatan. KPI meminta sensor atau melakukan editing pada iklan kondom Sutra OK yang mengeksploitasi tubuh wanita. 6. Iklan Pompa Air Shimizu Iklan pompa air Shimizu yang sarat dengan bumbu seksual ini dimulai dengan seorang wanita yang mengenakan pakaian tidur dan memperlihatkan belahan dadanya sembari berkata pada seorang lelaki di dekatnya, ““Kalo nggak mancur terus kapan enaknya..”. Lalu si wanita sexy itu berjalan di pertokoan dengan pakaian minim yang seronok dan mampir di sebuah toko pompa air. Dalam percakapan antara wanita itu dengan penjual pompa air, terdengar kalimat-kalimat yang menjurus ke hal-hal yang tidak senonoh. Tidak berhenti sampai di situ, iklan Shimizu masih memperlihatkan wanita dengan tank top dan celana gemes yang seksi. Sambil bergoyang erotis memperlihatkan kemolekan tubuhnya, si wanita mengucapkan kalimat-kalimat berbau seks seperti, “… Sedotannya kuat, semburannya kenceng”. Dan puncaknya, iklan pompa air Shimizu diakhiri dengan adegan wanita yang basah kuyup dan terdengar kata-kata “Basah, deh..”. Pantas saja iklan itu mendapat teguran dari KPI karena telah melanggar larangan adegan , ketentuan siaran iklan, perlindungan anak, dan tidak mematuhi.