Anda di halaman 1dari 12

Laporan Tugas CAE

Analisa Konsentrasi Tegangan Plat berlubang

M. Rizal Ardiansyah
161234021
D4 TPKM 3

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2018
1. Tahapan Pengerjaan
Untuk memulai project baru, buka ANSYS Workbench 19.0. Setelah workbench
terbuka, buka kolom Analysis system. Selanjutnya akan muncul kotak seperti pada
gambar dibawah.

Gambar 1. User Interface Workbench

Selanjutnya, double klik cell Engineering data untuk memasukan material plat.
Pengaturan Engineering data akan dibahas lebih lanjut pada bab 2. Setelah mengisi cell
Engineering data, tahap selanjutnya adalah membuat model geometri sederhana dari
masalah yang akan dianalisa (lihat bab 3).
Setelah geometri dan data material ditentukan, analisa tegangan sudah bisa dilakukan
di cell Model dengan bantuan software Mechanical APDL (bab 4).
2. Engineering Data

Tahap engineering data adalah tahap pemilihan material plat. Dari lembar soal
ditentukan bahwa material plat adalah AISI 1040. Namun material ini belum tersedia
di material library sehingga properti material harus ditentukan sendiri

Tabel 1. Data Material AISI 1040

Data material yang dibutuhkan untuk perhitungan minimal adalah yield strength, Modulus
young, dan poisson ratio. Setelah mendapat data-data tersebut, dilanjutkan dengan memasukan
data ke ANSYS library.

Gambar 2. ANSYS Material Library (Unit dalam Pa)


3. Geometry

Sebelum membuat geometri, ada beberapa setting yang harus diubah terlebih dahulu,
yaitu Analysis type. Untuk mengubah Analysis type, klik kanan pada Geometry cell dan
klik Properties. Pada kolom Analysis type, ganti menjadi 2D. Pengaturan ini harus
dilakukan sebelum import geometry.

Tahap selanjutnya adalah membuat model geometri sederhana dari masalah pada soal.
Untuk membuat geometri digunakan software ANSYS SCDM.

Gambar 3. User Interface SCDM

Geometri plat bisa disederhanakan dengan hanya membuat surface dengan lubang di
tengahnya. Setelah selesai membuat geometri, save dan exit. Secara otomatis, ANSYS akan
memilih geometri tersebut (hal ini ditandai dengan tanda ceklis di kolom geometry).
4. Model
Pada tahap ini, model dianalisa dengan pendekatan static structural, oleh karena itu
model perlu diberi gaya, support, dan beban/support lainnya apabila diperlukan. Untuk
mempermudah analisa dan penentuan kondisi, gunakan fitur mechanical wizard.

Gambar 4. User Interface Mechanical APDL

Pada saat Mechanical APDL terbuka, geometri dan material akan muncul secara
otomatis. Karena benda aslinya memiliki tebal, maka ketebalan surface harus
ditentukan secara manual.

Gambar 5. Setting Tickness (higlight geometry pada tree)


Setelah ketebalan diisi, tahap selanjutnya adalah menentukan support dan beban. Untuk
support gunakan fixed support pada salah satu sisi lebar plat.

Gambar 6. Fixed support ditempatkan di sisi lebar kiri (panah biru)

Setelah memberi support, buat beban berupa gaya terkonsentrasi sebesar 5 kN dengan
arah seperti pada gambar dibawah (component Z = −5000 N).

Gambar 7. Arah dan besar gaya


Setelah semua support dan gaya ditentukan, atur mesh dari model tersebut. Jumlah mesh
akan berpengaruh pada hasil perhitungan. Semakin banyak jumlah mesh, semakin
tinggi akurasi perhitungan, namun data yang diolah oleh komputer akan semakin
banyak sehingga memakan waktu lama. Pada analisa ini digunakan 3 settingan,
meshing triangle tidak terstruktur dan meshing quadrilateral tidak terstruktur.

Gambar 8. Mesh triangle (kiri) dan mesh quadrilateral (kanan)

Setelah meshing selesai, klik solve dan komputer akan menganalisa model tersebut.
Waktu analisa bergantung pada kerumitan model dan jumlah mesh yang digunakan.
Setelah analisa selesai, highlight Solution pada tree dan masukan kriteria yang
diinginkan (Equivalent Stress, Total Deformation, dan Normal Stress).

Gambar 9. Hasil analisa mesh quadrilateral


Gambar 10. Hasil analisa dengan mesh optimized

5. Results

Hasil dari analisa yang diambil adalah equivalent stress, total deformation dan normal
stress. Mesh yang digunakan untuk analisa adalah mesh triangle. Berikut adalah hasil
dari analisa yang diambil:

Gambar 11. Total Deformation


Gambar 12. Equivalent Stress

Gambar 13. Normal Stress


Selain hasil berupa 3D stress, dibutuhkan juga hasil berupa tegangan dan deformasi di
titik tengah plat sejajar lebar (melalui sumbu lubang) yang nantinya digunakan untuk
menghitung konsentrasi tegangan akibat lubang.
Hasil ini dapat dicapai dengan menggunakan path berupa garis lurus dan mengganti
setting result dengan merubah scoping menjadi path dan memilih path yang terakhir
dibuat.
Hasil dari analisa path bisa dilihat di halaman selanjutnya.

Gambar 14. Path untuk analisa

Gambar 15. Pengaturan untuk Path


Hasil Analisa Path

Gambar 16. Equivalent Stress (Path)

Gambar 17. Total Deformation (Path)


Gambar 18. Normal Stress (Path)

Setelah analisa selesai, kita bisa menentukan konsentrasi tegangan yang terjadi disekitar
lubang. Konsentrasi tegangan adalah perbandingan antara tegangan maksimum yang
terjadi dengan tegangan rata-rata. Tegangan normal dapat dicari berdasarkan rumus
berikut:
𝑃
𝜎𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 =
(𝐷 − 𝑑)𝑡
Dimana:
 𝑃 = Gaya yang terjadi (N)
 𝐷 = Lebar plat (mm)
 𝑑 = Diameter lubang (mm)
 𝑡 = Tebal plat (mm)

Berdasarkan rumus diatas, didapat 𝜎𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 = 41,67 𝑀𝑃𝑎. Dari analisa komputer,
didapat 𝜎𝑚𝑎𝑥 = 84,20 𝑀𝑃𝑎. Sehingga faktor konsentrasi tegangan yang terjadi adalah:
𝜎𝑚𝑎𝑥 84,20 𝑀𝑃𝑎
𝐾𝑡 = = = 2,02
𝜎𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 41,67 𝑀𝑃𝑎

6. Kesimpulan

Dari semua analisa yang dilakukan, didapakan hasil bahwa faktor konsentrasi tegangan
dari plat selebar 50 mm yang berlubang 10 mm tepat ditengahnya adalah 2,02.

Anda mungkin juga menyukai