Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

BANTUAN PEMERINTAH
SEKOLAH MODEL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
TAHUN 2019

Nama Sekolah : SDN KALIERANG 02

Alamat Sekolah : Jl. KH Ahmad Dahlan No 07 Bumiayu

Nomor Telepon Sekolah : 085866060706

Kabupaten : BREBES

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KAB BREBES

TAHUN 2019

1
DAFTA R ISI

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................,.................................................................................................... .. ii

DAFTAR ISI.....................................................................,........................................................................iii

I. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang.................................................................................................. ......................1
B. LandasanHukum.............................................................................................. ......................2
...
C. Tujuan............................................................................................................. ......................4
..
1. Tujuan Implementasi SPMI di Sekolah Model dan Pengimbasannya ......................5
2. Tujuan Penyusunan Proposal ......................5
PengimbasannPengimbasannya.........
3. Tujuan Pemberian Bantuan Pemerintah. ......................5
PengajuanBantuanPemerintah....................
2012222...........................................................................................
. 4. Hasil yang diharapkan.......................................................................... ......................6
..................................................

II. RENCANAPELAKSANAANKEGIATAN SPMI

A. Mekanis medan Alur Kegiatan SPMI............................................................ ......................7


B. RAB ............................................................................................................. ....................14

III. PENUTUP

Penutup............................................................................................................................................15

Lampiran.........................................................................................................................................16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Undang-undangNomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara

terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta

meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Selanjutnya dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

diamanatkan bahwa setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan non formal wajib melakukan

penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau

melampaui Standar Nasional Pendidikan.

Peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan ini merupakan tanggungjawab dari setiap

komponen di satuan pendidikan. Sesuai peraturan perundangan yang berlaku bahwa setiap satuan

pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu sesuai kewenangannya. Peningkatan mutu di satuan

pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tan pa adanya budaya mutu pada seluruh komponen

sekolah. Untuk peningkatan mutu sekolah secara utuh dibutuhkan pendekatan khusus agar seluruh

komponen sekolah bersama-sama memiliki budaya mutu. Untuk itu dibutuhkan program Implementasi

Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh sekolah di Indonesia dengan pendekatan pelibatan seluruh

komponen sekolah (whole school approach).

Pemerintah telah mengembangkan system penjaminan mutu pendidikan yang terdiri atasi system

penjaminan mutu internal (SPMI) dan system penjaminan mutu eksternal (SPME). SPMI merupakan

system penjaminan mutu yang berjalan di satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen

dalam satuan pendidikan. SPMI meliputi seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan
3
memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan

(SNP).Sisteminidi evaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan olehsatuan pendidikan untuk

dituangkan kedalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada seluruh

stakeholder (pemangku kepentingan) sehingga tercipta budaya mutu di satuan pendidikan.

Pemerintah memprogramkan untuk mengembangkan satuan pendidikan terpilih untuk dijadikan

contoh penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri yang disebut sebagai sekolah model.

Sekolah-sekolah tersebut dimaksudkan sebagai gambaran/contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam

implementasi penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan

mutu hingga mencapai seluruh satuan pendidikan.

Sekolah model difasilitasi dalam penerapan SPMI melalui bimbingan dan pendampingan

implementasi di sekolah oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah. Sasaran

kegiatan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal (SPMI) adalah warga sekolah

model beserta sekolah imbasnya. Berdasarkan hal tersebut diatas, kami selaku Kepala SDN Kalierang

02 sebagai salah satu sekolah model SPMI Kabupaten Brebes .tahun 2019 menyampaikan proposal

permohonan dana bantuan Pemerintah tersebut kepada pemberi bantuan, dalam hal ini Lembaga

Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Tengah.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional Tahun 2005-

2025; Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan;
4
5. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan jo Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan jo Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014

Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 61 Tahun 2014 Tentang

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikanpada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 105 Tahun 2014 tentang

Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Pendidikan;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 15 Tahun 2015; tentang

Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan LPMP Sumatera Barat, LPMP Jawa Tengah dan LPMP

Sulawesi Selatan; dan

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah;

C. Tujuan

1. Tujuan Implementasi SPMI di Sekolah Model dan Pengimbasannya

Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh

seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI). SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan

berbagai sumber daya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sistem penjaminan

5
mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga

ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan

pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar

pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan optimal,

dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu

pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung

kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga

terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di

Indonesia.

Sekolah Model adalah sekolah yang ditetapkan dan dibina oleh LPMP untuk menjadi

sekolah acuan/contoh bagi sekolah lain di sekitarnya dalam penerapan penjaminan mutu

pendidikan secara mandiri. Sekolah Model menerapkan seluruh siklus penjaminan mutu

pendidikan secara sistemik, holistik, berkelanjutan, sehingga budaya mutu tumbuh dan

berkembang secara mandiri. Sekolah Model bertanggungjawab mengimbaskan praktik yang baik

penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah-sekolah di sekitarnya (sekolah imbas).

Tujuan dari program pengembangan sekolah model sistem penjaminan mutu internal dan

pengimbasannya adalah:

a. Sekolah model dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri,

b. Sekolah model dapat meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional

Pendidikan (SNP),

c. Sekolah model dapat menciptakan budaya mutu pendidikan,

d. Sekolah model dapat menjadi percontohan sebagai sekolah berbasis SNP melalui penerapan

penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, dan

6
e. Sekolah model dapat melakukan pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada

sekolah lain hingga seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara

mandiri pada tahun 2019.

2. Tujuan Penyusunan Proposal Pengajuan Bantuan Pemerintah

Tujuan dari penyusunan Proposal Pengajuan Bantuan Pemerintahuntukimplementasi

SPMI pada sekolah model dan sekolah imbasannya adalah sebagai acuan dari pengajuan

anggaran dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan SPMI di sekolah model dan

sekolah-sekolah imbas.

3. Tujuan Pemberian Bantuan Pemerintah

Untuk membantu pendanaan pelaksanaan kegiatan-kegiatan SPMI di sekolah model dan

sekolah imbas.

D. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dengan adanya bantuan pemerintah pengembangan sekolah model sistem

penjaminan mutu internal ini adalah terlaksananya kegiatan implementasi SPMI pada sekolah model dan

sekolah imbas melalui pemberian bantuan pemerintah.

7
BAB II

RENCANAPELAKSANAANKEGIATANSPMI

A. MEKANISME KEGIATAN SPMI

Pelaksanaan program Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal

(SPMI) merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

RI Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan

Menengah. Realisasi dari program pengembangan sekolah model sistem penjaminan

mutu internal tahun 2019 dapat digambarkan melalui rangkaian kegiatan sekolah

model SPMI dalam mekanisme / alur sebagai berikut:

Rapat Kerja Penyusunan Rencana


Sosialisasi
Peningkatan Mutu Sekolah
Program SPMI
2018

Rapat Kerja Evaluasi Pelaksanaan


Pelaksanaan Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu Sekolah
Sekolah

Pendampingan Penyusunan Laporan


Sekolah Imbas

8
Gambar2.1. Alur Kegiatan Sekolah Model SPMI 2019

- Sosialisasi Kegiatan Sekolah Model Penjaminan

Mutu Pendidikan

- Reviu Pelaksanaan Sekolah Model SPMI 2018

- Pengusulan Sekolah Model dan Imbas SPMI 2019

- Penyusunan Rekomendasi Pelaksanaan

Penjaminan Mutu Pendidikani 2019 gusulan

Sekolah Model dan Imbas SPMI

Penyusunan Rekomendasi

Penyaluran Dana Bantuan

9
Mekanisme/alur pelaksanaan kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Sosialisasi Program SPMI 2019

Kegiatan ini dilaksanakan oleh sekolah model untuk mensosialisasikan

program dan kegiatan SPMI bagi sekolah model dan sekolah imbas. Selain

sebagai bentuk sosilisasi program dan rincian kegiatan SPMI, kegiatan ini juga

digunakan sebagai wahana untuk menjaring masukan dari warga sekolah model

dan sekolah imbas dalam meningkatkan pemahaman, komitmen dan tekat untuk

mensukseskan rencana pelaksanaan program SPMI di sekolah model maupun

sekolah imbas. Selain itu, kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk merevitalisasi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS)

sebagai tulang punggung pelaksanaan program dankegaitan SPMI di sekolah.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan selama 1 hari bertempat di sekolah

model SPMI, dengan diikuti oleh peserta sejumlah 28 orang, yang terdiri atas:

a. Unsur sekolah model

Warga sekolah model yang menjadi peserta kegiatan sosialisasi SPMI 2019

sejumlah 28 orang dengan perincian:

1) 1 orang pengawas sekolah,

2) 6 orang kepalasekolah,

3) 16 orang guru,

4) 2 orang tenaga kependidikan,

5) 1 orang komite sekolah,

6) 1 orang wakil orangtua siswa, dan

7) 1 orang tokoh masyarakat/agama.

10
b. Unsur sekolah imbas

Warga sekolah imbas yang menjadi peserta kegiatan sosialisasi SPMI 2018

sejumlah 10 orang dari 5 sekolah, yang terdiri dari:

1) 5 orang kepala sekolah, dan

2) 5 orang guru.

Rekaman/bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi akan dilampirkan dalam

Laporan Kegiatan Pengembangan Sekolah Model SPMI 2019 dan

Pengimbasannya. Rekaman/bukti kegiatan sosialisasi ini meliputi:

1) Print out/cetakan materi kegiatan sosialisasi program pengembangan

sekolah model SPMI 2019,

2) SK pembentukan TPMPS Sekolah Model,

3) Struktur Organisasi TPMPS Sekolah Model,

4) Rencana kerja TPMPS Sekolah Model 2019,dan

5) Foto-foto kegiatan sosialisasi (5 buah).

2. Rapat Kerja Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah

Kegiatan ini ditujukan untuk melaksanakan analisis kekuatan, kelemahan

dan akar masalah sekolah berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah (EDS) / rapor

mutu sekolah sebagai dasar dalam penyusunan rencana peningkatan mutu guna

memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Kegiatan ini diikuti oleh peserta

sejumlah 38 orang, yang terdiri atas:

a. Unsur sekolah model

11
Warga sekolah model yang menjadi peserta kegiatan Rapat Kerja Penyusunan

Rencana Peningkatan Mutu Berdasarkan Potret Mutu Sekolah sejumlah 28.

orang dengan perincian:

1) .1 orang pengawas sekolah,

2) 6 orang kepala sekolah, dan

3) 21 orang TPMPS.

b. Unsur sekolah imbas

Warga sekolah imbas yang menjadi peserta kegiatan sosialisasi SPMI 2019

sejumlah 10 orang dari 5 sekolah, yang terdiri dari:

1) 5 orang kepala sekolah, dan

2) 5 orang TPMPS.

Rekaman/ bukti pelaksanaan kegiatan Rapat Kerja Penyusunan Rencana

Peningkatan Mutu Berdasarkan Potret Mutu Sekolah akan dilampirkan dalam

Laporan Kegiatan Pengembangan Sekolah Model SPMI 2018 dan

Pengimbasannya. Rekaman/bukti kegiatan rapat kerja ini meliputi:

1) Print out/Cetakan rapor mutu sekolah model 2017 dan 2018,

2) Hasil Analisis Capaian Rapor Mutu 2017 dan 2018 (LK 5.2.C),

3) Hasil Analisis Data Mutu/Kekuatan dan Kelemahan Sekolah (LK 5.3.1),

4) Hasil Analisis Akar Masalah Mutu Sekolah Model (LK 5.3.2),

5) Rencana kerja Peningkatan Mutu Sekolah (LK 5.3.3),

6) Hasil Analisis Kualitatif Perubahan Capaian SNP (LK 6.1)

7) Hasil Analisis Kualitatif Perubahan Capaian SNP (LK 6.1)

12
8) Hasil Analisis Best Practice kegiatan pemenuhan SNP (LK 6.2),

9) Hasil Analisis/evaluasi kualitatif implementasi SPMI (LK 6.3), dan

10) Foto-foto kegiatan (5 buah).

3. Pelaksanaan Peningkatan Mutu Sekolah

Rencana kegiatan peningkatan mutu sekolah yang telah disusun dalam rangka

memenuhi Standar Nasional Pendidikan, dilaksanakan oleh sekolah model. Dalam

tahap implementasi peningkatan mutu ini, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

1) Kegiatan Sosialisasi SPMI

2) Pelaksanaan Kegiatan SPMI

3) Laporan Pelaksanaan SPMI

4. Rapat Kerja Evaluasi Peningkatan Mutu Sekolah

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan analisis hasil evaluasi/audit

pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan guna pencapaian Standar Nasional

Pendidikan.Kegiatan in idiikuti oleh 28 peserta, yang terdiri dari: Unsur sekolah

model

a. Unsur Sekolah Model

Warga sekolah model yang menjadi peserta kegiatan Rapat Kerja Evaluasi

Pelaksanaan Peningkatan Mutu Sekolah sejumlah 16 orang dengan perincian:

1) 1 orang pengawas sekolah,

2) 1 orang kepala sekolah, dan

3) 5 orang TPMPS.
13
b. Unsur sekolah imbas

Warga sekolah imbas yang menjadi peserta kegiatan sosialisasi SPMI 2019

sejumlah 10 orang dari 5 sekolah, yang terdiri dari:

1) 5 orang kepala sekolah, dan

2) 5 orang TPMPS.

Rekaman/ bukti pelaksanaan kegiatan Rapat Kerja Evaluasi Pelaksanaan

Peningkatan Mutu Berdasarkan Potret Mutu Sekolahakan dilampirkan dalam

Laporan Kegiatan Pengembangan Sekolah Model SPMI 2018 dan

Pengimbasannya. Rekaman/bukti kegiatanrapat kerja ini meliputi:.

1) Hasil evaluasi/audit pelaksanaan peningkatan mutu,

2) Rekomendasi program/kegiatan peningkatan mutu periode berikutnya, dan

3) Foto-foto kegiatan (5 lembar).

5. Pendampingan Sekolah Imbas

Kegiatan ini merupakan wujud peran sekolah model dalam pengimbasan

melalui visitasi dan pendampingan pelaksanaan SPMI di sekolah imbas. Setiap

sekolah imbas dikunjungi oleh pengawas pembina/Kepala sekolah model/

anggota TPMPS sekolah model. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa

sekolah imbas dapat mengimplementasikan sistem penjaminan mutu pendidikan.

Rekaman/bukti pelaksanaan kegiatan pendampingan sekolah imbasakan

dilampirkandalamLaporanKegiatanPengembanganSekolah Model SPMI 2018

dan Pengimbasannya.Bukti kegiatan ini terdiri atas:

14
1) Jadwal pendampingan sekolah imbas oleh sekolah model,

2) Dokumen pelaksanaan SPMI di sekolah imbas (TPMPS, Perencanaan SPMI,

Pelaksanaan Peningkatan Mutu, Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Mutu), dan

3) Foto-foto kegiatan pendampingan.

6. Penyusunan Laporan Implementasi SPMI

Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun laporan pelaksanaan SPMI di

sekolah model. Laporan tersebut terdiri atas:

1) Laporan Kegiatan Pengembangan Sekolah Model SPMI dan

Pengimbasannya.

Laporan ini memuat pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan sejak dari

persiapan, pelaksanaan hingga pengimbasannya dengan dilampiri seluruh

rekaman/dokumentasi kegiatannya. Laporan disusun untuk

dikonsultasikan/direviudi LPMP Jawa Tengah sesuai dengan waktu yang

telah ditetapkan.

2) Laporan pertanggungjawaban keuangan

Laporan ini memuat format dan bukti-bukti penggunaan dana bantuan

pemerintah sesuai dengan ketentuan. Laporan disusun untuk

dikonsultasikan/direviudi LPMP Jawa Tengah sesuai dengan waktu yang

telahditetapkan.

3) Penyusunan Video Profil Sekolah

Dalam kegiatan ini juga akan disusun dokumentasi profil sekolah model

dalam bentuk video pendek kurang lebih 15 menit. Video ini memuat tentang

15
tampilan sekolah dan rekaman kegiatan SPMI di sekolah model dan

imbasnya. Video dibuat dalam format MP4 dan dimuat dalam CD/DVD.

B. RENCANA ANGGARANBIAYA.

Dana Bantuan Pemerintah Sekolah Model Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI) Tahun 2019 sebesar Rp 20 000 000,-(dua puluh juta JutaRupiah),yang

disalurkan kesekolah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebagaimana

terlampir dalam proposal ini.

16
BAB III

PENUTUP

Demikian usulan proposal dana Bantuan Pemerintah Pengembangan

Sekolah Model Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Pengimbasannya Tahun

2019 ini kami sampaikan kepada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

Jawa Tengah untuk mendapatkan dukungan secara penuh, agar pelaksanaan Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2019 dapat terlaksana sesuai tujuan,yang

pada akhirnya mampu meningkatkan mutu pendidikan secara umum.

17
Lampiran :

1. RAB Kegiatan Sekolah Model Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

2. Jadwal Pelaksanaan Program/Kegiatan

3. Fotokopi rekening bank atas nama sekolah penerima bantuan yang dilegalisir oleh

pejabat bank yang bersangkutan dan distempel asli

4. Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama sekolah

5. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah yang bersangkutan

6. Foto kopi Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)


RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BANTUAN PEMERINTAH
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
TAHUN 2019

NAMA SEKOLAH : SDN KALIERANG 02


KAB. : BREBES
PROVINSI : JAWA TENGAH

Harga Jumlah
No. Rincian Kegiatan Volume
Satuan Biaya

1 Sosialisasi SPMI Sekolah Model Kepada Pemangku Kepentingan


3.800.000

- ATK 1 Keg
200.000 200.000
Back Drop dan
- 1 Keg
Spanduk 300.000 300.000
- Foto Copi Materi 1 Keg
200.000 200.000
- Konsumsi
20 Org x 1 Hr X 1 keg 20 OH
50.000 1.000.000
- Honor Narasumber
6 JPL x 1 Hr X 1 keg 6 OH
100.000 600.000
- Honor Panitia
2 Org x 1 Hr X 1 keg 2 OH
100.000 200.000
Transport Peserta
-
Sekolah Imbas
10 Org x 1 keg 10 OK
100.000 1.000.000
Transport Tokoh
-
Masyarakat
2 Org x 1 keg 2 OK
100.000 200.000
- Transport Narasumber
1 Org x 1 keg 1 OK
100.000 100.000

2 Rapat Kerja Pemetaan Mutu Sekolah dan Perencanaan Implementasi


3.400.000

- ATK 1 Keg
200.000 200.000
- Foto Copi Materi 1 Keg
200.000 200.000

1
- Back Drop dan Spanduk 1 Keg
300.000 300.000
- Konsumsi
16 Org x 2 Hr X 1 keg 32 OH
50.000 1.600.000
Transport Peserta
- Sekolah Imbas dan
Pengawas
11 Org x 1 keg 11 OK
100.000 1.100.000

3 Fasilitasi Pelaksanaan Peningkatan Mutu di Sekolah


8.100.000

- ATK 2 Keg
250.000 500.000
Back Drop dan
- 2 Keg
Spanduk 300.000 600.000
- Foto Copi Materi 2 Keg
200.000 400.000
- Konsumsi
20 Org x 1 Hr X 2 keg 40 OH
50.000 2.000.000
- Konsumsi Narasumber
2 Org x 1 Hr X 2 keg 4 OH
50.000 200.000
Honor Narasumber
-
Fasda
6 JPL x 2 keg 12 OJ
100.000 1.200.000
- Honor Penyelenggara
2 Org x 2 keg 4 OJ
100.000 400.000
Transport Peserta
-
Sekolah Imbas
10 Org x 2 keg 20 OK
100.000 2.000.000
Transport Pengawas
-
dan Tokoh Masyarakat
3 Org x 2 keg 6 OK
100.000 600.000
Transport Narasumber
-
Fasda
1 Org x 2 keg 2 OK
100.000 200.000

4 Rapat Kerja evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Mutu


2.050.000

- ATK 1 Keg
150.000 150.000
- Konsumsi

2
13 Org x 2 Hr X 1 keg 26 OH
50.000 1.300.000
Transport Peserta
- Sekolah Imbas dan
Pengawas
6 Org x 1 keg 6 OK
100.000 600.000

5 Pelaksanaan Pengimbasan Ke Sekolah Imbas


1.000.000

- Transport Petugas
2 Org x 1 keg X 5 Sek 10 OK
100.000 1.000.000

Pembuatan Profil
6
Sekolah 800.000

- Bahan Penyusunan Profil Awal Sekolah 1 Keg


300.000 300.000
Honor Penyusunan
-
Profil Awal Sekolah
2 Org x 1 Keg 2 OK
250.000 500.000

7 Penyusunan Laporan
850.000

- Penyusunan Laporan dan Dokumentasi Kegiatan 1 Keg


350.000 350.000
Honor Penyusunan
-
Laporan
2 Org x 1 Keg 2 OK
250.000 500.000

20.000.000

PESERTA DARI DALAM SEKOLAH DENGAN KEGIATAN DISEKOLAH


TIDAK MENDAPATKAN TRANSPORT
Brebes, Juli 2019
Kepala SDN Kalierang 02

WINTO ASMORO, S.Pd,M.Pd


NIP 19681219 200312 1 004

3
4

Anda mungkin juga menyukai