Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH PASAR MODAL

“Seputar Tentang Go Public”

Dosen Pembimbing :
Aswin Akbar.,SE.,MBA

Disusun Oleh:
Puspa Memorita Lase
17.833.0333

UNIVERSITAS MEDAN AREA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

MEDAN

2019
About Go Public

A. Pengertian Go Public
Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh
emiten ( perusahaan yang akan Go Public ) untuk menjual saham kepada masyaraka
berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan pelaksanaannya.
Terdapat dua metode utama untuk melakukan Go Public yang digunakan seluruh dunia.
Pertama, melakukan penawaran perdana (initial public offering) dengan penawaran pada
harga tetap (a fixed price offer) atau penawaran melalui sistem tender, metode yang kedua
yaitu dengan prosedur lelang (auction procedure),dimana penentuan harga saham
berdasarkan penawaran tertinggi.
Dalam hal ini kita bisa langsung mengetahui apa itu pengertian dari Go Public. Semua
perusahaan tertutup memiliki kesempatan untuk menjadi perusahaan publik dengan
menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada publik, dan mencatat sahamnya di
PT.Bursa Efek Indonesia. Untuk selanjutnya proses tersebut disebut dengan “ Go Public “.

Perusahaan yang berniat go public harus melalui tiga prosedur, yaitu :


1. Persiapan diri.
2. Memperoleh ijin dari BAPEPAM.
3. Melakukan penawaran umum perdana atau IPO dan memasuki pasar sekunder dengan
pencatatan efeknya di bursa.
Dalam tahap persiapan diri, setelah keputusan go publicditetapkan dalam rapat umum
pemegang saham, perusahaan harus menyiapkan dokumen dokumen dengan bantuan para
profesi di pasar modal, antara lain : penjamin emisi efek (underwriter), akuntan publik,
notaris, konsultan hukum, perusahaan penilai (appraisal) dan lain lain.
Setelah semua persiapan yang telah dilakukan, semua dokumen persyaratan
pendaftaran dikirim ke BAPEPAM. Tahap ketiga dapat dilaksanakan setelah mendapatkan
ijin dari BAPEPAM. Pada tahap ini dilakukan penawaran umum perdana (IPO) dan
memasuki pasar sekunder dengan pencatatan efeknya di bursa.
Pengertian dari IPO (Penawaran umum perdana) atau (Initial Public Offering) adalah
kegiatan penjualan sekuritas kepada masyarakat baik perorangan maupun lembaga di pasar
perdana. Penawaran perdana ini dilakukan setelah mendapatkan ijin dari BAPEPAM dan
sebelumnya sekuritas tersebut diperdagangkan di pasar sekunder (bursa efek). Dalam

1
melakukan IPO, perusahaan harus menerbitkan prospectus sebelum melakukan listing di
BEJ. Prospectus adalah dokumen yang berisikan informasi tentang perusahaan penerbit
sekuritas dan informasi lainnya yang berkaitan dengan sekuritas yang ditawarkan. Penjualan
sekuritas di pasar perdana dilakukan oleh penjamin emisi (underwriter) yang ditunjuk oleh
perusahaan dengan bantuan agen penjualan. Pada umumnya underwritermempunyai tiga
fungsi, yaitu : advisory function, underwriting function, dan marketing
function. Sebagai advisory function, underwriter memberikan saran kepada perusahaan
yang akan melakukan go pulic mengenai jenis sekuritas yang akan ditawarkan, penentuan
harga sekuritas dan waktu penawarannya. Underwriting function adalah fungsi penjaminan
dimana emiten akan meminta underwriter untuk menjamin penjualan saham perdana emiten
tersebut, jika emiten memintaunderwriter memberikan jaminan full commitment,
maka underwriter menjamin seluruh sekuritas akan habis terjual dan bersedia untuk membeli
sisanya jika sebagian sekuritas tidak terjual. Dalam prakteknya, tidak
semua underwriter bersedia memberikan jaminan full commitment, terutama untuk sekuritas
perusahaan yang belum mapan. Untuk perusahaan yang belum mapan
tersebut biasanya underwriter hanya berani memberikan jaminan best effort saja,
artinya underwriter hanya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjual sekuritas yang
diterbitkan oleh perusahaan tersebut.
Harga sekuritas yang dijual di pasar perdana (offering price) yang telah ditentukan
terlebih dahulu oleh perusahaan yang akan melakukan go public (emiten) dengan penjamin
emisi, dimana harga sekuritas tersebut telah dicantumkan dalam prospectus. Dalam
penentuan offering price, underwriter dan emiten sering menghadapi kesulitan untuk
memperkirakan harga yang wajar. Underwriter cenderung untuk menetapkan offering
price yang rendah dari harga yang diharapkan oleh perusahaan akan melakukan go public,
dengan tujuan untuk menekan resiko tanggung jawab bila sekuritas yang ditawarkan pada
saat penawaran perdana tidak laku atau tidak habis terjual.

B. Manfaat dan Konsekuensi Go Public


Adapun beberapa manfaat untuk sebuah perusahaan menjadi Go Public. Dengan menjadi
perusahaan publik, banyak sekali manfaatnya yang dapat kita peroleh perusahaan,
diantaranya yaitu :
1. Memperoleh sumber pendanaan baru
Dana untuk pengembangan, baik untuk penambahan modal kerja maupun untuk
ekspansi usaha, adalah faktor yang sering menjadi kendala banyak perusahaan.
2
Denngan menjadi perusahaan publik, kendala pendanaan tersebut akan lebih mudah
diselesaikan, yaitu :
 Perolehan dana melalui hasil penjualan sebagian saham kepda publik melalui
penawaran umum perdana saham ( initial public offering/IPO ).
 Mempermudah akses kepada perbankan.
 Mempermudah akses perusahaan untuk masuk ke pasar uang melalui
penerbitan surat utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Memberikan keunggulan kompetitif (competitive advantage) untuk pengembangan
usaha.
Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh banyak
competitive advantages untukk pengembangan usaha di masa yag akan datang, yaitu
antara lain :
 Melalui penjualan saham kepada publik perusahaan berkesempatan untuk
mengajak para partner kerjanya seperti pemasok dan pembeli untuk ikut
menjadi pemegang saham perusahaan. Dengan demikian, hubungan yang
akan terjadi tidak hanya sebatas hubungan bisnis tetapi juga berkembang
menjadi hubungan yang lebih tinggi tingkat kualitas dan loyalitasnya. Hal
tersebut dikarenakan mereka sebagai salah satu pemegang saham akan
memberikan komitmen yag lebih tinggi untuk turut serta membantu
pengembangan perusahaan di masa depan.
 Dengan menjadi perusahaan publilk, perusahaan dituntut oleh banyak pihak
untuk dapat selalu meningkatkan kualitas kerja opersionalnya, seperti dalam
hal pelayanan kepada pelanggan ataupun kepada para Stakeholders lainnya,
sistem pelaporan, dan aspek pengawasan. Dengan demikian akan tercipta
suatu kondisi yang senantiasa memacu perusahaan dan seluruh karyawannya
untuk dapat selalu memberikan hasil yang terbaik kepada Stakeholdersnya.
Bila kondisi ini tercapaii, maka perusahaan dari waktu ke waktu akan menjadi
lebih baik dalam menyajikan produk dan jasanya sehingga akan membuka
peluang untuk pengembangan operasi selanjutnya.bahan perusahaan yang
mampu mempertahankan kelangsungan usahanya dalam waktu yang sangat
panjang dengan menjadi perusahaan publik.
3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiayaan melalui
penerbitan saham baru.

3
Pengembangan usaha melalui merger atau akuisisi merupakan salah satu cara
yang cukup banyak diminati untuk mempercepat pengembangan skala usaha
perusahaan. Saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa memiliki nilai
pasar tertentu. Dengan demikian, bagi perusahaan publik yang sahamnya
diperdagangkan di Bursa, pembiayaan untuk merger atau akuisisi dapat lebih mudah
dilakukan yaitu melalui penerbitan saham baru sebagai alat pembiayaan merger atau
akuisisi tersebut.
4. Peningkatan Kemampuan Going Concern
Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kemampuan untuk tetap
dapat bertahan dalam kondisi apapun termasuk dalam kondisi yang dapat
mengakibatkan bangkrutnya perusahaan, seperti terjadinya kegagalan pembayaran
utang kepada pihak ketiga, perpecahan di antara para pemegang saham pendiri, atau
bahkan karena adanya perubahan dinamika pasar yang dapat mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk tetap dapat bertahan di bidang usahanya.

5. Meningkatkan Citra Perusahaan (Company Image)


Dengan Go Public suatu perusahaan akan selalu mendapat perhatian media
dan komunitas keuangan. Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut
untuk mendapat publikasi secara cuma-cuma, sehingga dapat meningkatkan citranya.
Peningkatan citra tersebut tentunya akan memberikan dampak positif bagi
pengembangan usaha di masa depan. Hal ini sangat dirasakan oleh banyak
perusahaan yang berskala kecil hingga menengah karena dengan menjadi perusahaan
publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, citra mereka menjadi setara dengan
perusahaan besar lainnya yang telah memiliki skala bisnis yang besar dan
pengalaman historis yang lama.
6. Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value)
Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa,
setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap peningkatan
kinerja operasional dan kinerja keuangan umumnya akan mempunyai dampak
terhadap harga saham di Bursa, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai
perusahaan secara keseluruhan.

4
C. Konsekuensi di dalam Go Public
Adapun beberapa hal yang akanmenjadi konsekuensi untuk perusahaan yang akan
menjadi perusahaan Go Public yaitu :
 Berbagi Kepemilikan : Hal ini dapat diartikan bahwa persentase kepemilikan
akan berkurang. Banyak perusahaan yang hendak Go Public merasa enggan
karena khawatir akan kehilangan kontrol/kendali perusahaan. Sebenarnya hal
tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena jumlah minimum saham yang
dipersyaratkan untuk dijual kepada publik melalui proses Penawaran Umum
(Initial Public Offering/IPO) tidak akan mengurangi kemampuan pemegang
saham pendiri untuk tetap dapat mempertahankan kendali perusahaan.
 Mematuhi Peraturan Pasar Modal yang Berlaku : Pasar modal memang
menerbitkan berbagai peraturan. Namun semua ketentuan tersebut pada dasarnya
justru akan membantu perusahaan untuk dapat berkembang dengan cara yang
baik di masa mendatang. Para pemegang saham, pendiri dan manajemen
perusahaan tidak perlu khawatir dengan berbagai pemenuhan peraturan tersebut
karena terdapat pihak profesional yang dapat dimanfaatkan jasanya untuk
membimbing dan membantu pemenuhan peraturan tersebut.

D. Proses dan Tahapan dari Go Public (Go Public Process)


Adapun beberapa proses dan tahapan untuk perusahaan menjadi perusahaan yang akan
Go Public ini yaitu adalah :
1) Penunjukan Underwriter dan Persiapan Dokumen
Pada tahap awal, perusahaan perlu membentuk tim internal,
menunjuk underwriter dan lembaga serta profesi penunjang pasar modal yang akan
membantu perusahaan melakukan persiapan go public, meminta persetujuan RUPS
dan merubah Anggaran Dasar, serta mempersiapkan dokumen-dokumen
yang diperlukan untuk disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia dan OJK.
2) Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia
& Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK
 Untuk menjadi perusahaan publik yang sahamnya dicatatkan dan diperdagangkan
di Bursa Efek Indonesia, perusahaan perlu mengajukan permohonan untuk
mencatatkan saham, dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan,
antara lain profil perusahaan, laporan keuangan, opini hukum, proyeksi
keuangan, dll.
5
 Perusahaan juga perlu menyampaikan permohonan pendaftaran saham untuk
dititipkan secara kolektif (scripless) di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
 Bursa Efek Indonesia akan melakukan penelaahan atas permohonan yang
diajukan perusahaan dan akan mengundang perusahaan beserta underwriter dan
profesi penunjang untuk mempresentasikan profil perusahaan, rencana bisnis dan
rencana penawaran umum yang akan dilakukan. Untuk mengetahui lebih lanjut
tentang kegiatan usaha perusahaan, Bursa Efek Indonesia juga akan melakukan
kunjungan ke perusahaan serta meminta penjelasan lainnya yang relevan dengan
rencana IPO perusahaan. Apabila perusahaan telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, dalam waktu maksimal 10 Hari Bursa setelah dokumen lengkap,
Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan prinsip berupa
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham kepada perusahaan.
 Bersamaan dengan pengajuan permohonan untuk mencatatkan saham di Bursa
Efek Indonesia, perusahaan juga menyampaikan Pernyataan Pendaftaran
dan dokumen pendukungnya kepada OJK untuk melakukan penawaran umum
saham. Dokumen pendukung yang diperlukan antara lain adalah prospektus.
 Dalam melakukan penelaahan, OJK dapat meminta perubahan atau tambahan
informasi kepada perusahaan untuk memastikan bahwa semua fakta material
tentang penawaran saham, kondisi keuangan dan kegiatan usaha perusahaan
diungkapkan kepada publik melalui prospektus.
 Sebelum mempublikasikan prospektus ringkas di surat kabar atau melakukan
penawaran awal (bookbuilding), perusahaan harus menunggu ijin dari OJK.
Perusahaan juga dapat melakukan public expose jika ijin publikasi telah
dikeluarkan OJK. OJK akan memberikan pernyataan efektif setelah perusahaan
menyampaikan informasi mengenai harga penawaran umum saham dan
keterbukaan informasi lainnya. Apabila Pernyataan Pendaftaran perusahaan telah
dinyatakan efektif oleh OJK, perusahaan mempublikasikan perbaikan/tambahan
informasi prospektus ringkas di surat kabar serta menyediakan prospektus bagi
publik atau calon pembeli saham, serta melakukan penawaran umum.
3) Penawaran Umum Saham kepada Publik
 Masa penawaran umum saham kepada publik dapat dilakukan selama 1-5 hari
kerja. Dalam hal permintaan saham dari investor melebihi jumlah saham yang
ditawarkan (over-subscribe), maka perlu dilakukan penjatahan. Uang pesanan
investor yang pesanan sahamnya tidak dipenuhi harus dikembalikan (refund)
6
kepada investor setelah penjatahan. Distribusi saham akan dilakukan kepada
investor pembeli saham secara elektronik melalui KSEI (tidak dalam bentuk
sertifikat).
4) Pencatatan dan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia
 Perusahaan menyampaikan permohonan pencatatan saham kepada Bursa disertai
dengan bukti surat bahwa Pernyataan Pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh
OJK, dokumen prospektus, dan laporan komposisi pemegang saham perusahaan.
 Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan dan mengumumkan
pencatatan saham perusahaan dan kode saham (ticker code) perusahaan untuk
keperluan perdagangan saham di Bursa. Kode saham ini akan dikenal investor
secara luas dalam melakukan transaksi saham perusahaan di Bursa Efek
Indonesia.
 Setelah saham tercatat di Bursa, investor akan dapat memperjualbelikan saham
perusahaan kepada investor lain melaui broker atau Perusahaan Efek yang
menjadi Anggota Bursa terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai