MAKALAH. IPS Alvira
MAKALAH. IPS Alvira
IPS
Disusun Oleh
Kelompok V
MATARAM
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kemudahan sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran IPS..
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang sekitar, diantaranya orang tua, dosen pengajar, dan teman-
teman, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca khususnya calon guru dan guru dapat memperluas
materi tentang Pembelajaran IPS yang akan diaplikasikan pada proses belajar mengajar. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pengajar, kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang
terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru.Semua unsur atau
komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi
dengan berorientasi pada tujuan.Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah
mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau
kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana
memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar mengajar menentukan
jenis interaksi di dalam proses pembelajaran.Selain itu metode mengajar juga diperlukan
dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang
harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode
mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik.
Kemudian, sebagai seorang pendidik, juga harus mengetahui pendekatan-pendekatan
yang bisa digunakan dalam pembelajaran serta teknik-teknik yang sesuai untuk
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Metode, Media Pemanfaatan Sumber
Belajar Serta Kelebihan dan Kekurangan maka diperlukan subpokok bahasan yang saling
berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian dan landasan media pembelajaran.?
2. Jelskan manfaat sumber belajar.?
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan sumber belajar.?
4. Jelaskan landasan penggunaan media pembelajaran.?
5. Jelaskan fungsi dan manfaat media pembelajaran.?
1
6. Jelaskan kelebihan dan kekurangan media pembelajaran.?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
1. Jelaskan Pengertian dan Landasan Media Pembelajaran.
2. Untuk mengetahui manfaat sumber belajar.
3. Untuk mengetahui jelaskan kelebihan dan kekurangan sumber belajar.
4. Untk mengeetahui landasan penggunaan media pembelajaran.
5. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat media pembelajaran.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran.
D. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, agar dapat lebih memahami dan menelaah
berbagai macam Metode, Media Pemanfaatan Sumber Belajar Serta Kelebihan dan
Kekurangan dalam pembelajaran agar sebagai calon pendidik dapat mengetahui dan bisa
menerapkan hal tersebut dalam pembelajaran kepada peserta didik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media
pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa
mempelajari materi pelajaran.Media pembelajaran yang digunakan harus dapat
menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang
kegiatan belajar siswa.Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-
pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-
maksud pengajaran menurut Gagne dan Briggs (1975). Media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video
recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer.Hainich
dan kawan-kawan (1982) dalam Media Pembelajaran (Arzhad. 2002:4)
mengemukakan istilah medium sebagai perantarayang mengantar informasi
antara sumber dan penerima.Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkanpesan dari pengirim ke penerima. Sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatiandan minat siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat ditarik garis besar
dari pengertian media pembelajaran ialah segala bahan, alat, metode ataupun
teknik yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber (guru) ke
penerima informasi (siswa) selama proses pembelajaran sehingga dicapai proses
pembelajaran yang lebih bermutu.
Ada beberapa jenis metode pembelajaran:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pengajaran
secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah
dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak
perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang
menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini
4
siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa
komentar informasi penting yang diberikan oleh guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian
siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan
tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa
dan keruntunan dalam mengemukakan pokok-pokok pikirannya dapat
terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi
pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelurusan lebih lanjut
pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam
mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi
membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode Demonstrasi
Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memeragakan suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya
diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti
benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan
lain-lain. Akan tetapi, alat demostrasi yang paling pokok adalah papan
tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan
menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan
objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dll peragaan
konsep serta fakta yang memungkinkan. Sehingga dapat merangsang
siswa untuk aktif mengamati menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan dan mencoba untuk melakukannya sendiri.
4. Metode Penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan
kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak, membina
disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari
dan mengolah informasi sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit
5
mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak dapat bekerja secara
mandiri.
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan
menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa
menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari
guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan
sikap ilmiah dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan
siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan
pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
6. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan
masalah. Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau pendapat
untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi
keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan akan
terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai
dan menerima pendapat orang lain, dan lebih penting melalui diskusi
mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran
bersama.
B. Manfaat Sumber Belajar
Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1. Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert
didik.
2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau
dilihat secara langsung dan konkret.
3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.
5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam
lingkup mikro maupun makro
6. Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatannya secara tepat
6
7. Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.
7
C. Kelebihan dan Kekurangan Sumber Belajar (Perpustakaan dan Internet)
1. Kelebihan Perpustakaan
Sebagai tempat pencarian informasi/ sumber belajar yang murah dan
lengkap.
Tempat yang nyaman dan kondusif untuk belajar.
Memungkinkan untuk dapat belajar dalam waktu yang lama, karena buku
dapat dipinjam.
Kebanyakan buku adalah hasil tulisan/ penelitian para ilmuwan, sehingga
tingkat kebenarannya tinggi.
Buku sebagai media belajar yang berupa kertas, mempunyai keuntungan
yaitu praktis dan mudah dibawa.
Pemandu perpustakaan membantu kita dalam pencarian buku referensi,
sehingga lebih efisien.
2. Kekurangan Perpustakaan
Terbatasnya jam operasional perpustakaan.
Kurang perawatan terhadap buku-buku, sehingga buku mudah rusak
karena sering dipinjam.
Penataan buku-buku yang kurang teratur sehingga memerlukan waktu
yang lama untuk mencari.
Stok buku terbatas, sehingga harus menunggu buku dikembalikan oleh
peminjam sebelumnya.
Sumber informasi berdasarkan tingkat kebutuhan penggunanya.
3. Kelebihan Internet
Sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia, cepat dan efisien
Dapat melayani akses pertukaran data dengan cepat antar pangguna
Informasi dalam internet up to date
Hasil pencarian langsung terfokus pada sub pokok yang akan
dipelajari/dicari
Dapat diakses dibanyak tempat karena banyaknya tempat-tempat
penyedia layanan internet.
8
4. Kekurangan Internet
9
Keterlibatan dari semua aspek kepribadian ini akan nampak dari perilaku belajar
orang itu. Perilaku belajar yang nampak adalah unik; artinya perilaku itu hanya
terjadi pada orang itu dan tidak pada orang lain. Setiap orang memunculkan
perilaku belajar yang berbeda.
Keunikan perilaku belajar ini disebabkan oleh adanya perbedaan
karakteristik yang menentukan perilaku belajar, seperti: gaya belajar (visual vs
auditif), gaya kognitif (field independent vs field dependent ), bakat, minat,
tingkat kecerdasan, kematangan intelektual, dan lainnya yang bisa diacukan pada
karakteristik individual siswa. Perilaku belajar siswa yang kompleks dan unik ini
menuntut layanan dan perlakuan pembelajaran yang kompleks dan unik pula
untuk setiap siswa. Komponen pembelajaran yang bertanggungjawab untuk
menangani masalah ini adalah strategi penyampaian pembelajaran, lebih khusus
lagi media pembelajaran. Strategi (media) pembelajaran haruslah dipilih sesuai
dengan karakteristik individual siswa. Ia sedapat mungkin harus memberikan
layanan pada setiap siswa sesuai dengan karakteristik belajarnya. Umpamanya,
siswa yang memiliki gaya belajar visual harus mendapatkan rangsangan belajar
visual, seperti halnya siswa yang memiliki gaya auditif harus mendapatkan
rangsangan belajar auditif.
Landasan psikologis sangat penting diperhatikan dalam penggunaan media
pembelajaran, karena persepsi siswa juga sangat mempengaruhi dalam
menentukan hasil belajar. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap penjelasan persepsi, hendaknya diupayakan secara optimal agar proses
pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Landasan psikologis perlu
diperhatikan karena dengan pemilihan media yang tepat dapat menarik perhatian
siswa dan memberikan kejelasan objek yang diamatinya selain itu media
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus disesuaikan
dengan pengalaman siswa. Dalam hal psikologis, anak akan lebih mudah
mempelajari hal yang bersifat konkrit daripada yang bersifat abstrak.
3. Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam
10
menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang
signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memilih tipe belajar visual
akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media
visual, seperti gambar, diagram, video, atua film. Sementara siswa yang memilih
tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio,
rekaman suara, atau ceramah guru. Akan kebih tepat dan menguntungkan siswa
dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual.
Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media
pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus
mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik media
pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
11
akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa
bantuan media.
b) Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar.Sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan
pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat
dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media
massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah
satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya
pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan
belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982) dalam Media
Pembelajaran (Arshad. 2002:4), itu karena media pembelajaran khususnya media
visual memiliki empat fungsi yaitu :
1) Fungsi atensi
Yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.Seringkali pada
awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh
mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya
gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan
dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka
terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat
isi pelajaran semakin besar.
2) Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut
masalah social atau ras.
3) Fungsi kognitif
12
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi compensations
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau disajikan secara verbal.
13
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
14
f) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan
melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan
meningkatnya hasil belajar.
g) Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa
menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar.
h) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep
yang berkala dapat kembangkan.
i) Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan
pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat.
j) Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan
jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang
bermakna.
15
Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dll
Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat
di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
16
penguasaan materi dari padaproses pengembangannya dan tetap memandang
materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara menyampaikan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan
model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa
pesan.Ada beberapa jenis metode pemblajaran yaitu metode ceramah, metode tanya
jawab, metode demonstrasi, metode penugasan, metode eksperimen,dan metode diskusi.
Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting yaitu media
pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media.
Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat
menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak
hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat
kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun video.
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman. 1984. Media Pendidilkan Pengertian, Pengembanagn dan Pemanfaatan.
Jakarta: CV. Raja Wali.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
19