OLEH
MARSIDI SP
I. Pendahuluan ............................................... 1
A. Latar belakang.......................................... 1
II. Pembibitan.................................................... 1
B. Penanaman .............................................. 2
A. Pemupukan .............................................. 3
B. Penyulaman .............................................. 4
C. Penyiangan ............................................... 4
E. Pembumbunan .......................................... 4
Dengan rendah hati dan rasa syukur kehadirat Allah Tuhan yang maha
kuasa , penulis dapat menyajikan tulisan ini dengan judul Budidaya Nilam . Tulisan
ini disusun untuk membekali diri selain petugas Penyuluh Pertanian dan sebagai
Pedoman bagi petugas yang lain dalam rangka menyebarluaskan tehnik Budidaya
Komoditi Nilam kepada masyarakat / petani.
Penulis menyadari tulisan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dimasa
mendatang, Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
Budidaya Nilam ini di Ucapkan Terimakasih.
Penulis,
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tanaman nilam ini pertama kali dikenal di indonesia di daerah aceh. Namun
dimasa kini penyebarannya sudah meliputi sumut, sumbar, bengkulu, lampung, jawa
tengah, dan jawa timur. Hal yang menarik dari tanaman ini merupakan penghasilan
devisa non migas negara di dunia yang bernilai ekonomis tinggi , dan disukai
negara-negara di dunia seperti eropa , amerika, dan lain-lain.
Di indonesia dikenal 3 jenis tanaman nilam, yaitu nilam aceh, nilam jawa dan
nilam sabun dari ketiga jenis nilam tersebut, nilam aceh yang paling disukai di
pasaran karena mempunyai kadar minyak lebih tinggi, disamping mutu dan
aromanya yang lebih diminati konsumen . (buku pintar perkebunan di sebut t.ki riau).
Luasan tanaman nilam di indonesia dalam skala nasional masih relatif kecil
yaitu sekitar 10.000 hektar pada tahun 1996 ( budidaya nilam kanwil depunhut
provinsi riau ).
Tanaman nilam termasuk tanaman yang mudah tumbuh , tanaman ini dapat
tumbuh mulai dari dataran tinggi (0-2.200 m pi permukaan laut ) dengan curah hujan
yang di butuhkan sekitar 2.500-3.500 mm/tahun. Nilam menghendaki tempat yang
subur dan kaya humus akan tetapi kurang baik pada tanah liat , perpasir atau
berkapur.
II. PEMBIBITAN
Nilam diperbanyak dengan stek batang , cabang atau pucuk dapat langsung
ditanam di lapangan atau di semaikan terlebih dahulu.
Persemaian berbentuk bedengan dengan ukuran lebar 1,5 m dan tinggi ± 30
cm dengan panjang sesuai kebutuhan antara bedengan di buat saluran selebar ± 40
dengan dalam ± 50 cm dengan perbandingan 2:1 kemudian di beri pupuk kandang
dan diatas bedengan diberi atap naungan.
Stek yang akan disemaikan panjang 20-30 cm atau 3-5 mata tunas ditanam
miring sekitar 45o sedalam 10 cm dengan jarak tanam 10 x 10 cm, kemudian disiram
1-2 kali sehari , setelah 3-4 minggu siap dipindahkan kelapangan.
Tanah dibajak dan digaru atau dengan cangkul. Kalau lahan banyak
mengandung air maka harus diberi parit-parit drainace sehingga air dapat
dikuranggi. Lebar parit dibuat 30-40 cm dalam 50 cm, sebaiknya di areal
pertanaman ditanam tanaman pelindung seperti lamtoro (petai cina) atau yang
sejenisnya. Tanaman penerusakan hara dari tanah, juga daunnya dapat berfungsi
sebagai pupuk dan makanan ternak.
B. Penanaman
Cara menanam
b. penanaman langsungstek nilam langsung ditanam. Tapi satu lubang ditanam 2-3
atek, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan ada stek yang mati. Cara
ini tidak dianjurkan karena memerlukan banyak stek ,angka kematian juga tinggi .
c. jarak tanam
jarak tanam untuk tanaman nilam bervariasi sesuai dengan tingkat kesuburan
tanah :
Salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya tanaman nilam adalah
pemeliharaan , sebab hal ini akan menentukan hasil yang akan diperoleh, adapun
jenis pemeliharaan tanam nilam meliputi :
A. Pemupukan
Untuk mencapai pertumbuhan yang optimal perlu pemupukan adapun jenis pupuk
yang dapat digunakan biasanya berupa pupuk kandang ( organik) maupun pupuk
buatan (anorganik) seperti NPK,UREA,SP36 dan KCL . cara memberikan pupuk
pada tanaman nilam biasanya diberikan secara melingkar disekeliling pangkal
tanaman.
Adapun macam dan dosis pemberian pupuk oleh tabel sebagai berikut :
2. Urea + KCL asing-masing di berikan 2/8 bagian pada saat tanaman umur 1
bulan
3. 3/8 bagian pupuk urea + kcl diberikan pada satu minggu setelah panen pertama.
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang rusak atau mati , tidak normal
pertumbuhannya. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 15 s/d 30
hari, dan sebiknya bibit untuk menyulam telah disiapkan di polibeg yang umurnya
sama dengan yang telah ditanam.
C. Penyiangan
2. Kimiawi yakni dengan menggunakan hisida tapi yang dianjurkan dengan cara
D. Pemangkasan /penjarangan.
Apabila tanaman sudah sangat rimbun dan terjadi persaingan tajuk , maka perlu
pemangkasan. Sedangkan penjarangan dilakukan bila jarak dianggap terlalu
rapat.
b. Mengurangi kelembaban
E.Pembumbunan
Hama yang sering menyerang tanaman nilam adalah ulat pemakan daun
penggulung daun dan jenis belalang.
Cara pencegahan
1. Menjaga kebersihan kebun
2. Menjaga kebersihan alat pertanian yang dipakai
3. Jangan menggunakan bibit yang tercemar
Penyakit.
VI. PANEN :
Panen yang pertama dilakukan pada tanaman nilam yang sudah mencapai
umur 6-8 bulan.panen dilakukan pad pagi hari.
Bagian yang dipanen adalah cabang dari tingkat 2 keatas dengan cara
menggunting sedangkan cabang yang tidak di panen dirundukkan kemudian
ditimbun lagi. Panen berikutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali sampai 3 kali
panen.
VII. pengolahan hasil
b. kayu bakar.
c. air.
b. proses pengolahan
Penjemuran
Proses penyulingan
Penyimpanan minyak
Pemasaran hasil
1. pemotongan / perajangan.
2. penjemuran
3. Penyimpanan
Bahan baku berupa daun yang telah keriang dapat segera di proses untuk
diambil minyaknya dengan penyulingan apabila belum disuling dapat disimpan
dalam waktu yng cukup lama dengan cara dimasukkan kedalam karung dan
disimpan dalam ruangan yang terhindar dari hujan dan panas serta sirkulasi harus
udara yang cukup. Hal yang penting diperhatikan apabila akan disimpan dalam
waktu lama , daun nilam harus benar-benar dalam keadaan kering , untuk
menghindari kerusakan.
4. Proses penyulingan.
1. daun yang telah siap untuk disuling dimasukkan kedalam tangki / kukusan,
kemudian ditutup rapat jangan sampai ada lubang yang menyebabkan
kebocoran uap air panas.
3. tunggu dihidupkandengan bahan bakar kayu yang keras agar jangan cepat
habis
5. pipa yang dialiri uap panas tersebut direndam dalam kolam atau parit
sehingga uap panas tersebut akan berubah menjadi cairan yang menetes
melalui pipa.
Minyak hasil penulisan dapat disimpan dengan jrigen plastik dan drum dan
disimpan pada tempat yang aman sebelum di pasaran.
6. pemasaran.
Minyak nilam asalah komoditi export non migas yang dikirim dan di pasarkan ke
negara-negara eropa maupun amerika dan negara lain.
Harga dari minyak nilam sering berfluktuasi mengikuti perkembangan nilai tukar
rupiah . pada tahun 1997 harga minyak bilam mencapai Rp. 1.200.0000/kg