Anda di halaman 1dari 12

BUDIDAYA NILAM

OLEH

MARSIDI SP

PENYULUH PERTANIAN MUDA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN


KEHUTANAN

KOTA DUMAI 2013


Daftar Isi ................................................ Hal

Kata Pengantar ................................................ i

I. Pendahuluan ............................................... 1

A. Latar belakang.......................................... 1

II. Pembibitan.................................................... 1

III. Budidaya Tanaman Nilam............................. 2

A. Pengolahan / Persiapan Lapangan ......... 2

B. Penanaman .............................................. 2

Iv. Pemeliharaan Tanaman ................................ 3

A. Pemupukan .............................................. 3

B. Penyulaman .............................................. 4

C. Penyiangan ............................................... 4

D. Pemangkasan / Penjarangan .................... 4

E. Pembumbunan .......................................... 4

V. Penanggulangan Hama & Penyakit ............... 5

VI. Panen ............................................................. 5

VII Pengolahan Hasil ............................................ 6

A. Alat Dan Bahan Penyulingan ...................... 6

B. Proses Pengolahan ..................................... 6 -9


KATA PENGANTAR

Dengan rendah hati dan rasa syukur kehadirat Allah Tuhan yang maha
kuasa , penulis dapat menyajikan tulisan ini dengan judul Budidaya Nilam . Tulisan
ini disusun untuk membekali diri selain petugas Penyuluh Pertanian dan sebagai
Pedoman bagi petugas yang lain dalam rangka menyebarluaskan tehnik Budidaya
Komoditi Nilam kepada masyarakat / petani.

Tulisan ini juga dimaksudkan untuk melatih penulis dalam menyusun,


meningkatkan pengetahua dan keterampilan dalam bidang budidaya tanaman.
Tulisan ini diberikan tentang tehnik bercocok tanaman nilam,panen dan pengolan
hasil secara sederhana.

Penulis menyadari tulisan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dimasa
mendatang, Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
Budidaya Nilam ini di Ucapkan Terimakasih.

Dumai, juni 2013

Penulis,
I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Nilam ( pogostemon sp ) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang cukup


penting di Indonesia. Di pasaran dunia minyak ini di kenal dengan minyak patchouly
yang digunakan sebagai bahan baku , bahan campuran dan bahan fiatif dalam
industri makanan dan minuman , farmasi , kosmetik dan farfumery.

Tanaman nilam ini pertama kali dikenal di indonesia di daerah aceh. Namun
dimasa kini penyebarannya sudah meliputi sumut, sumbar, bengkulu, lampung, jawa
tengah, dan jawa timur. Hal yang menarik dari tanaman ini merupakan penghasilan
devisa non migas negara di dunia yang bernilai ekonomis tinggi , dan disukai
negara-negara di dunia seperti eropa , amerika, dan lain-lain.

Di indonesia dikenal 3 jenis tanaman nilam, yaitu nilam aceh, nilam jawa dan
nilam sabun dari ketiga jenis nilam tersebut, nilam aceh yang paling disukai di
pasaran karena mempunyai kadar minyak lebih tinggi, disamping mutu dan
aromanya yang lebih diminati konsumen . (buku pintar perkebunan di sebut t.ki riau).

Luasan tanaman nilam di indonesia dalam skala nasional masih relatif kecil
yaitu sekitar 10.000 hektar pada tahun 1996 ( budidaya nilam kanwil depunhut
provinsi riau ).

Untuk meningkatkan produksi dan mutu minyak nilam indonesia di pasaran


dunia perlu adanya upaya –upaya dari kita untuk memotivasi para petani agar lebih
meningkatkan usahanya baik melalui penyuluhan , pinjaman modal dan lain-lain.

Tanaman nilam termasuk tanaman yang mudah tumbuh , tanaman ini dapat
tumbuh mulai dari dataran tinggi (0-2.200 m pi permukaan laut ) dengan curah hujan
yang di butuhkan sekitar 2.500-3.500 mm/tahun. Nilam menghendaki tempat yang
subur dan kaya humus akan tetapi kurang baik pada tanah liat , perpasir atau
berkapur.

II. PEMBIBITAN

Nilam diperbanyak dengan stek batang , cabang atau pucuk dapat langsung
ditanam di lapangan atau di semaikan terlebih dahulu.
Persemaian berbentuk bedengan dengan ukuran lebar 1,5 m dan tinggi ± 30
cm dengan panjang sesuai kebutuhan antara bedengan di buat saluran selebar ± 40
dengan dalam ± 50 cm dengan perbandingan 2:1 kemudian di beri pupuk kandang
dan diatas bedengan diberi atap naungan.

Stek yang akan disemaikan panjang 20-30 cm atau 3-5 mata tunas ditanam
miring sekitar 45o sedalam 10 cm dengan jarak tanam 10 x 10 cm, kemudian disiram
1-2 kali sehari , setelah 3-4 minggu siap dipindahkan kelapangan.

III. BUDIDAYA TANAMAN NILAM.

A. Pengolahan/ Persiapan Lapangan.

Sebelum bibit ditanam, kebun sudah di persiapkan terlebih dahulu sehingga


penanaman dapat sesuai dengan tehnis-tehnis yang dianjurkan.persiapan tanah
yang dilakukan adalah membersihkan lahan dari segala jenis rumput-rumputan,
kayu-kayuan serta semak belukar.

Tanah dibajak dan digaru atau dengan cangkul. Kalau lahan banyak
mengandung air maka harus diberi parit-parit drainace sehingga air dapat
dikuranggi. Lebar parit dibuat 30-40 cm dalam 50 cm, sebaiknya di areal
pertanaman ditanam tanaman pelindung seperti lamtoro (petai cina) atau yang
sejenisnya. Tanaman penerusakan hara dari tanah, juga daunnya dapat berfungsi
sebagai pupuk dan makanan ternak.

B. Penanaman

Tanaman nilam membutuhkan tanah yang lembab pada masa


pertumbuhannnya , maka dari itu penanaman sangat dianjurkan pada musim
hujan.

Waktu tanam sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga waktu idak


erosi.panen dari satu areal dapat dilakukan secara bertahap , cara demikaian
bukan saja dapat menjamin kelangsungan penyulingan yang kontinyu , tetapi
dapat juga mencegah agar tanah tidak erosi.

Cara menanam

a. penanaman tidak langsung


stek sebelum ditanam disemaikan atau diikat ditaruh tempat lembab, setelah
berakar baru ditanam dilapangan.

b. penanaman langsungstek nilam langsung ditanam. Tapi satu lubang ditanam 2-3
atek, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan ada stek yang mati. Cara
ini tidak dianjurkan karena memerlukan banyak stek ,angka kematian juga tinggi .
c. jarak tanam
jarak tanam untuk tanaman nilam bervariasi sesuai dengan tingkat kesuburan
tanah :

- Tanah yang subur , lembab jarak tanam 100x100 cm


- Tanah yang kurang subur jarak tanam 75x75 cm.
- Pada tanah berbukit jarak tanam 50x50 cm.

IV. PEMELIHARAAN TANAMAN .

Salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya tanaman nilam adalah
pemeliharaan , sebab hal ini akan menentukan hasil yang akan diperoleh, adapun
jenis pemeliharaan tanam nilam meliputi :

A. Pemupukan

Untuk mencapai pertumbuhan yang optimal perlu pemupukan adapun jenis pupuk
yang dapat digunakan biasanya berupa pupuk kandang ( organik) maupun pupuk
buatan (anorganik) seperti NPK,UREA,SP36 dan KCL . cara memberikan pupuk
pada tanaman nilam biasanya diberikan secara melingkar disekeliling pangkal
tanaman.

Adapun macam dan dosis pemberian pupuk oleh tabel sebagai berikut :

No. Jenis Pupuk Dosis (kg /ha) keterangan


1 Urea 150
2 TSP /SP36 50
3 KCL 80

Penggunaan dosis pupuk sebagai berikut :

1. TSP / SP36 diberikan seluruhnya pada saat tanam

2. Urea + KCL asing-masing di berikan 2/8 bagian pada saat tanaman umur 1
bulan

3. 3/8 bagian pupuk urea + kcl diberikan pada satu minggu setelah panen pertama.

4. sisanya 3 /8 bagian diberikan pada satu minggu setelah panen kedua.


Dosis tersebut dianjurkan untuk kebun yang sudah sering dipakai untuk
penanaman sehingga diperkirakan unsur haranya telah berkurang. Sedangkan
pada lahan baru dosis dapat dikurangi.
B. Penyulaman

Penyulaman adalah mengganti tanaman yang rusak atau mati , tidak normal
pertumbuhannya. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 15 s/d 30
hari, dan sebiknya bibit untuk menyulam telah disiapkan di polibeg yang umurnya
sama dengan yang telah ditanam.

C. Penyiangan

Penyiangan bertujuan untuk mengurangi persaingan dalam mengambil unsur


hara dan sinar matahari. penyiangan dilakukan pada tanaman yang telah berumur
2 bulan.

Cara penyiangan dapat dilakukan dengan 2 cara antara lain :

1. Mekanis yakni dengan menggunakan parang, cangkul, Koret dan lain-lain.

2. Kimiawi yakni dengan menggunakan hisida tapi yang dianjurkan dengan cara

manual karena di khawatirkan mengenai daun saat penyemprotan.

D. Pemangkasan /penjarangan.

Apabila tanaman sudah sangat rimbun dan terjadi persaingan tajuk , maka perlu
pemangkasan. Sedangkan penjarangan dilakukan bila jarak dianggap terlalu
rapat.

Manfaat pemangkasan /penjarangan antara lain :

a. Proses fotosintesis tak terganggu

b. Mengurangi kelembaban

c. Menambah cabang baru

Pemangkasan hanya dilakukan bagi cabang dari tingkat 3 keatas.

E.Pembumbunan

Pembumbunan dimaksudkan untuk merangsang tumbuhnya tunas baru tanpa


memindahkan areal tanam. Pembumbunan biasanya dilakukan setelah panen.

Cara pembumbunan adalah :

Cabang-cabang yang paling bawah yang tidak dipanen dibengkokkan ke tanah


kemudian bagian ujungnya ditimbun setinggi 10-15 cm. Sedangkan cabang kedua
dari bawah yang letaknya jauh dari tanah dipatahkan bagian ujungnya tapi jangan
sampai putus, lalu pada bagian yang dipatahkan ditimbun dengan tanah.Dengan
pembumbunan seperti diatas maka akan terbentuk rumpun-rumpun baru yang
banyak anaknya.

V. PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT

Hama yang sering menyerang tanaman nilam adalah ulat pemakan daun
penggulung daun dan jenis belalang.

Cara penaggulangan hama tersebut dengan :

1. bercocok tanam yang baik.

2. penanggulangan cara mekanis yaitu dengan cara mencari dan


mengumpulkan kemudian dimusnahkan.
3. penanggulangan cara kimia dengan pestisida yaitu dengan cara
menyemprotkan insectisida sesuai dengan dosis anjuran yang tertera pada
kemasan.
Penyakit yang sering menyerang tanaman nilam adalah penyakit budok
(Hoprosep) yang disebabkan virus, dengan gejala sebagai berikut :
- Daun keriting berwarna abu-abu dan rontok.
- Terdapat benjolan pada akar dan batang.
Cara penanggulangan dengan cara mencabut dan membakar agar tidak menular ,
cara kimia belum ada.

Cara pencegahan
1. Menjaga kebersihan kebun
2. Menjaga kebersihan alat pertanian yang dipakai
3. Jangan menggunakan bibit yang tercemar
Penyakit.

VI. PANEN :
Panen yang pertama dilakukan pada tanaman nilam yang sudah mencapai
umur 6-8 bulan.panen dilakukan pad pagi hari.
Bagian yang dipanen adalah cabang dari tingkat 2 keatas dengan cara
menggunting sedangkan cabang yang tidak di panen dirundukkan kemudian
ditimbun lagi. Panen berikutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali sampai 3 kali
panen.
VII. pengolahan hasil

A. ALAT DAN BAHAN PENYULINGAN.


1. Alat.
Penyulingan secara sederhana dapat dilakukan menggunakan peralatan yang
terbuat dari drum atau besi plat yang dibentuk sedemikian rupa seperti terlihat
pada gambar proses penyulingan sehingga berbentuk alat penyulingan yang terdiri
dari :
a. Tangki untuk bahan baku.
b. Tangkai air.
c. Tungku pembakaran.
d. Pipa aliran uap panas
e. Kolam / parit pendingin pipa panas
2. bahan-bahan.

Bahan yang dipergunakan dalam proses penyulingan nilam secara sederhana


antara lain :

a. bahan baku daun nilam kering.

b. kayu bakar.

c. air.

b. proses pengolahan

proses pengolahan minyak nilam secara sederhana dapat dilaksanakan tahapan-


tahapan yang dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut :
Pemotongan / perajangan

Penjemuran

Penyimpanan Daun Kering

Proses penyulingan

Penyimpanan minyak

Pemasaran hasil

1. pemotongan / perajangan.

Tahapan pengolahan nilam setelah panen adalah pemotongan (perajangan)


menjadi pendek-pendek menjadi ukuran 2-5 cm pemotongan daun dan batang
dlakukan untuk mempercepat dalam proses pengeringan, mempermudah
pengepakan dan akan membantu mempercepat proses keluar minyak dari daun/
batang nilam.

2. penjemuran

Tahapan setelah pemotongan sesuai ukuran adalah dilakukan penjemuran.


Penjemuran dilakukan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam daun
sehingga mempercepat proses penyulingan selain itu juga untuk menghindari
kerusakan dan apabila akan disimpan sebelum disuling.
Lama penjemuran sangat dipengaruhi kedaan cuaca apabila cuaca panas
cerah , hanya memerlukan waktu 2-3 hari apabila cuaca mendung / kurang
mendukung dapat memakan waktu 4-6 hari.

3. Penyimpanan

Bahan baku berupa daun yang telah keriang dapat segera di proses untuk
diambil minyaknya dengan penyulingan apabila belum disuling dapat disimpan
dalam waktu yng cukup lama dengan cara dimasukkan kedalam karung dan
disimpan dalam ruangan yang terhindar dari hujan dan panas serta sirkulasi harus
udara yang cukup. Hal yang penting diperhatikan apabila akan disimpan dalam
waktu lama , daun nilam harus benar-benar dalam keadaan kering , untuk
menghindari kerusakan.

4. Proses penyulingan.

Tahapan cara kerja proses penyulingan nilam secara sederhana adalah


sebagai berikut :

1. daun yang telah siap untuk disuling dimasukkan kedalam tangki / kukusan,
kemudian ditutup rapat jangan sampai ada lubang yang menyebabkan
kebocoran uap air panas.

2. tangki diisi air secukupnya dan dikontrol jangan sampai kekurangan.

3. tunggu dihidupkandengan bahan bakar kayu yang keras agar jangan cepat
habis

4. uap air hasil pembakaran akan masuk ketangki penyulinagan, yang


didalamnya terdapat nilam dan akan menghasilkan uap panas yang keluar
melalui pipa alumunium yang telah terpasang pada alat penyuling.

5. pipa yang dialiri uap panas tersebut direndam dalam kolam atau parit
sehingga uap panas tersebut akan berubah menjadi cairan yang menetes
melalui pipa.

6. cairan yang menetes / mengalir melalui pipa ditampung dengan tangki


penampung minyak cairan ini adalah minyak bercampur air.

7. tangki penampung minyank dilengkapi dengan pipa pembuang air


sehingga akan terpisah antara air dan minyak dan air akan mengalir keluar
sementara minyak tetap didalam tangki.

8. minyak dari dalam tangki penampung menggunakan sendok yang telah


dipersiapkan kemudian dimasukkan kedalam djerigen
5. penyimpanan

Minyak hasil penulisan dapat disimpan dengan jrigen plastik dan drum dan
disimpan pada tempat yang aman sebelum di pasaran.

6. pemasaran.

Minyak nilam asalah komoditi export non migas yang dikirim dan di pasarkan ke
negara-negara eropa maupun amerika dan negara lain.

Untuk pemasaran secara lokal dapat langsung dikirim melalui penampung-


penampung yang ada di medan (sumut) atau agen-agen yang terdekat

Harga dari minyak nilam sering berfluktuasi mengikuti perkembangan nilai tukar
rupiah . pada tahun 1997 harga minyak bilam mencapai Rp. 1.200.0000/kg

Anda mungkin juga menyukai