Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah penyelenggaraan
pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat, darurat, dan gawat darurat,
baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana.
Instalasi gawat darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki
tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai
untuk memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya
penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir.
Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien
gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit
maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan
penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.

1.2 TUJUAN UMUM


Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSIA Puri Betik Hati

1.3 TUJUAN KHUSUS


a. Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Gawat Darurat dalam memberikan
pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Gawat Darurat RSIA Puri
Beti Hati.

1
BAB 2
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI

Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Betik Hati merupakan pengembangan
dari Rumah Bersalin (RB) Puri Betik Hati yang dirintis oleh Bidan Djamiah sejak Juli
1996 yang beralamat di jalan pajajaran No. 109 Jagabaya II Kecamatan Sukabumi
BandarLampung. Pada awal berdiri RB Puri Betik Hati memiliki fasilitas pelayanan
pemeriksaan kehamilan/Ante Natal Care (ANC) dan Imunisasi bayi,kamar bersalin dan
kamar perawatan.
Seiring dengan berjalannya waktu dan minimnya pelayanan kesehatan
masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak di rumah sakit baik milik
pemerintah maupun swasta di kota Bandar Lampung, hal ini lah yang melatar belakangi
berdirinya RSIA. Puri Betik Hati yang berdiri sejak Juli 2009,sebagai suatu usaha di
bidang pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat
RSIA. Puri Betik Hati dibangun diatas tanah seluas 1.584 m2, dengan letak lokasi
yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan, baik kendaraan pribadi
maupun kendaraan umum
Konsumen RSIA. Puri Betik Hati:
1. Rujukan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis anak, bidan
praktek swasta perorangan, rumah bersalin, balai pengobatan, Puskesmas di
wilayah Bandar lampung, wilayah Lampung Selatan, wilayah pesawaran dan
sekitarnya
2. Rujukan dari mitra-mitra Asuransi dan perusahaan rekanan RSIA Puri Betik Hati
3. Masyarakat Bandar Lampung dan sekitarnya.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati siap menerima pasien selama 24 jam
sehari dengan dukungan dokter serta paramedis yang terlatih.Dengan kapasitas 65
tempat tidur yang terdiri dari President suite, VVIP A, VVIP A, Kelas 1, kelas 2,
kelas 3, 33 tempat tidur bayi sehat dan lain-lain bersalin, merupakan alternatif

2
pilihan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dokter Spesialis yang ahli di
bidangnya siap untuk melayani dan merawat penderita yang datang, didukung
dengan 168 tenaga baik medis maupun non medis.
Fasilitas pelayanan rawat jalan meliputi Poli Anak, Poli Penyakit Dalam, Poli
Kebidanan dan Kandungan, Laboratorium, pemeriksaan pelayanan Gawat Darurat
(IGD) 24 jam.

3
BAB 3
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI

3.1 Visi
Menjadi Rumah Sakit Terbaik di Levelnya

3.2 Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, ramah dan
professional
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara cepat, tepat dan informatif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorentasi pada
perkembangan tehknologi
d. Turut serta memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan seluruh lapisan
masyarakat dengan biaya yang terjangkau
e. Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia yang
berkesinambungan sehingga mampu bersaing ditingkat nasional

3.3 Moto
Kami peduli dengan kesehatan dan kenyamanan anda

3.4 Tujuan
a. Memberikan pelayanan kesehatan khusus Ibu dan Anak terutama yang
berhubungan dengan fungsi reproduksi ibu serta pertumbuhan dan
perkembangan anak.
b. Meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan anak dengan cara preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitative
c. Menurunkan angka kesakitan dan kematian Ibu dan Anak di Bandar Lampung

4
d. Memberikan lapangan pekerjaan bagi tenaga-tenaga medis

5
BAB 4
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PURI BETIK HATI

6
BAB 5
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

5.1 Tabel Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat RSIA

PENANGGUNG JAWAB
INSTALASI IGD

Dr. Henny Kartika, Sp.OG

KEPALA INSTALASI IGD

Dr. Rifka Humaida

DOKTER PELAKSANA IGD

Dr. Aziz Ari Wibowo


Dr. Erdawati
Dr. Fefi Oktavia
Dr. Ficka Vitriya
Dr. Nike Septembriana
Dr. Nordiansyah Putra
Dr. Reza Yuditama
Dr. Rifka Humaida
Dr. Roby Arismunandar
Dr. Tri Maharani

KEPALA RUANGAN

Sarida Mazta, Amd. Kep

PERAWAT PELAKSANA

7
M. Mery Diana Vica, Amd. Keb Utami Suliastuti, Amd. Keb Citra Dewi, Amd. Keb Jevli Farulika, Amd Kep

Dwi Septa Wulandari, Amd. Kep Sumiyati, Amd. Kep Nurul Novia P Amd. Ns. Tri Susfensiadi S. Kep
Keb

8
BAB 6
URAIAN JABATAN
6.1 Uraian Jabatan Kepala Instalasi Gawat Darurat
Nama Jabatan : Kepala Instalasi IGD
Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
Bertanggung jawab kepada : Wadir Pelayanan Medis
a. Pengertian
Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan
wewenang dalam mengelola pelayanan medik di IGD serta mengkoordinir
dokter IGD dan ruangan.
b. Kualifikasi
- Pendidikan Formal
Dokter umum yang telah melaksanakan intership
- Pendidikan Non Formal
Mempunyai sertifikat pelatihan kegawatdaruratan
- Usia
Antara 25-55tahun
c. Uraian Tugas
1) Menyusun program kerja Instalasi Gawat Darurat.
2) Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
IGD secara efektif, efisien dan bermutu.
3) Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat Inap dan
Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan
penanganan/tindakan lebih lanjut setelah penanganan gawat darurat.
4) Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga IGD.
5) Membuat daftar jaga dokter IGD dan ruangan
6) Bersama Kepala Ruang IGD membuat perencanaan ketenagaan dan
fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas

9
7) Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
8) Membuat laporan kinerja IGD setiap bulan dan akhir tahun.
9) Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang
berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di IGD
6.2 Uraian Jabatan Dokter IGD
Nama Jabatan : Dokter IGD
Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Instalasi IGD
Jabatan Bawahan : Penanggung jawab Keperawatan
a. Kualifikasi
- Pendidikan Formal
Dokter umum yang telah melaksanakan intership
- Pendidikan Non Formal
Mempunyai sertifikat pelatihan kegawatdaruratan
b. Uraian Tugas
1) Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
2) Mendahului penderita gawat darurat
3) Memahami dan trampil dalam melakukan RJP dan intubasi
4) Memahami gambaran EKG normal dan gambaran EKG yang mengancam
jiwa serta memerlukan penanganan segera seperti Ventrikel Fibrilasi,
Ventrikel
Takhikardi, Infark Myocard Acute, Ventrikel Extrasystole yang
mengancam jiwa.
5) Menulis status pasien yang meliputi :
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik
- Diagnosa Kerja
- Terapi

10
- Pemeriksaan Penunjang
6) Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara 5R dan 5S
7) Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada
konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan.
8) Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium RSUS.
9) Mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh rumah sakit khususnya
untuk meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat

6.3 Uraian Tugas Kepala Ruangan IGD


Nama Jabatan : Kepala Ruang IGD
Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Instalasi IGD
Jabatan Bawahan : Perawat Pelaksana
a. Pengertian
Seorang tenaga perawatan profesional yang bertanggung jawab dan berwenang
dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD).
b. Kualifikasi
- Pendidikan Formal : D-III Keperawatan, berpengelaman minimal 1 tahun
- Memiliki sertifikat pelatihan kegawatdaruratan
- Usia 26-55tahun
c. Uraian Tugas
1) Bertanggung jawab atas pelayanan rujukan pasien
2) Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga
keperawatan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di IGD.
3) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat yang berlaku tiap
bulan.

11
4) Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan perawatan.
5) Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di IGD.
6) Menyusun program pengembangan staf di IGD
7) Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di ruang
perawatan IGD.
6.4 Uraian Tugas Perawat / Bidan Pelaksana
Nama Jabatan : Perawat Pelaksana
Kerja : Instalasi Gwat Darurat
Jawab Kepada : Kepala Ruang IGD
a. Pengertian :
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan di Instalasi
Gawat Darurat.
b. Kualifikasi
- Pendidikan Formal : D-III Keperawatan, berpengelaman minimal 1 tahun
- Memiliki sertifikat pelatihan kegawatdaruratan
- Usia 26-55tahun
c. Uraian Tugas
1) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran pelayanan
2) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat secara
tepat dan cepat
3) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat dan
melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan
4) Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku serta
melaksanakan orientasi kepada pasien
5) Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan anggota
tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)

12
6) Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai
dengan jadwal dinas
7) Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan pengetahuan
serta ketrampilan.
8) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Ruang IGD
9) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan maupun inventaris
alat dan obat-obatan secara tepat dan benar
10) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan /
tertulis pada saat pergantian dinas
11) Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya
12) Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
13) Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu
14) Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil pemantauan.
15) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,keluarga,
dokter serta sesama perawat.

13
BAB 7
TATA HUBUNGAN KERJA

7.1 Gambaran Tata Hubungan Kerja Instalasi Gawat Darurat

7.2 Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RSIA Puri Betik Hati dengan unit lain.
a. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian logistik farmasi
dengan prosedur permintaan obat dengan menggunakan Kartu Obat Pasien.

b. Logistik Umum
14
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh dari
logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

c. Kamar Operasi (OK)

Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat pengantar
rawat inap oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien
dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan rencana asuhan, hasil asuhan
hingga rincian biaya. Dokter dan Perawat IGD memintakan Informed Concent
untuk tindakan operasi dan anastesi. Perawat IGD memberitahu bagian OK dan
atau VK tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab sudah
setuju). (prosedur pasien IGD yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).
d. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat IGD( prosedur pemeriksaan laboratorium
pasien IGD sesuai SPO terlampir).
e. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai
dengan SPO yang berlaku.
f. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD RSIA Puri Betik Hati akan diberikan nomor rekam
medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di
bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien
diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission. (prosedur
permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO
terlampir).

15
g. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian admission
Pendaftaran Pasien IGD di lantai 2. Dari bagian admisson disiapkan status,
kemudain diantarkan oleh petugas admission ke IGD.(pendaftaran pasien ke
bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).
h. Operator
Apabila IGD membutuhkan sambungan telphone keluar RS maka bagian IGD
akan meminta bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol)
pada pesawat telphone.
i. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian kasir oleh
perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi. Pasien diberikan BHP rawat
jalan.
j. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat inap oleh
dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission
untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke bagian IRNA.(Prosedur pasien IGD yang akan rawat inap sesuai dengan
SPO terlampir).
k. Gizi
Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama
pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.
l. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis pada
jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila

16
kondisi pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien
diantar oleh perawat IGD ke bagian IRJ. ( Prosedur konsul pasien IGD ke
dokter spesialis yang sedang praktek sesuai SPO terlampir).
m. Ambulance
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance RSIA Puri Betik Hati. Selain rujukan, Ambulance RSIA Puri
Betik Hati melayani kebutuhan medis lain seperti pengambilan darah di
PMI, mengantar sample darah ke Labkesda.
n. Umum /Keamanan
- Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapihkan
dibawa pasien pulang. Berkolaborasi dengan bagian satpam.
- Pihak keamanan membantu kebutuhan transfer pasien ke IGD
o. HCU
Pasien IGD yang sudah stabil kondisinya dilakukan proses transfer ke HCU
sesuai dengan kriteria transfer ke HCU yang telah di tentukan.

17
BAB 8

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

8.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Instalasi Gawat Darurat


Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan Jumlah
Formal Sertifikat kualifikasi yang
diperlukan
1.
Penanggung Dokter ACLS - Sebagai dokter spesialis 1
Jawab Instalasi Spesialis PONEK minimal 2 tahun
- Memiliki kemampuan
dalam
kepemimpinan
- Sehat jasmani dan
rohani

Ka Instalasi Dokter ACLS - Sebagai dokter jaga di 1


2. Gawat Darurat umum IGD minimal 1
(sudah thn
lulus - Memiliki kemampuan
Intership ) dalam kepemimpinan
- Sehat jasmani dan
rohani

Ka Ruang IGD D3 Kep -PPGD/ BTCLS - Sebagai Ka Ruang 1


3. minimal 2 thn ( S1
Kep/Setara)
- Sebagai Ka Ruang
Minimal 2 thn (D3
Kep)
- Memiliki ketrampilan
dalam Kepemimpinan
- Memiliki kemampuan
untuk mengontrol
emosi dengan baik,
membina hubungan
baik dengan orang lain
serta dapat dipercaya.

18
Dokter - Memiliki Kemampuan
Dokter IGD umum ACLS menggunakan
4. ( sudah komputer. 9
lulus - Sehat Jasmani dan
Intership ) rohani
- Memiliki kemampuan
dalam Kepemimpinan
- Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik dengan
orang lain
- Dapat dipercaya
- Memiliki kemampuan
menggunakan
komputer
- Sehat Jasmani dan
Rohani.
- Sebagai dokter umum
di IGD minimal 1 thn
- Memiliki kemampuan
mengenai pasien umum
dan gawat darurat
- Memiliki kemampuan
menggunakan alat
medik yang terkait
dengan penanganan
pasien gawat darurat.

5. Perawat / Bidan S1 Kep/ D3 PPGD/ BTCLS - Sehat jasmani dan


Pelaksana IGD Kep / D3 / BLS / rohani.
Keb PONEK - Sebagai perawat di IGD
minimal 2 thn 8
- Memiliki minat dan
kepribadian yang baik
- Sehat Jasmani dan
Rohani.
- Sebagi petugas yang
terkait dibidang
keperawatan minimal 2
thn.

19
- Memiliki minat
kepribadian serta
komunikasi yang baik
- Disiplin / jujur /
memiliki loyalitas

BAB 9

20
KEGIATAN ORIENTASI

9.1 Penarikan Calon (Recruitment)


Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:


a. Dari dalam RSIA Puri Betik Hati
Menarik calon dari dalam RSIA Puri Betik Hati memiliki keuntungan lebih
yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat
dibanding menarik calon dari luar RSIA PBH. Calon nantinya masuk ke
Bagian Keperawatan akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan
calon pelamar dapat melalui :
 Informasi dari mulut ke mulut
 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.
b. Dari luar RSIA Puri Betik Hati
Proses penarikan calon dari luar RSIA PBH dapat dilakukan dengan cara :
 Dari mulut ke mulut.
 Iklan
 Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara)

21
9.2 Penyaringan/seleksi calon (selection)
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
a. Tahapan seleksi terdiri dari :
- Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
- Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan IGD. Proses seleksi
yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan IGD ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi keperawatan.
Kompetensi yang harus dimiliki perawat adalah minimal memiliki sertifikat
pelatihan kegawat daruratan.
b. Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
- Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70%
benar.
- Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
 BHD
 Pasang Infus
 Pemeriksaan tanda – tanda vital
- Tes Wawancara

22
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap
penyelenggaraan keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan
keperawatan yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
- Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
 Sehat, tidak buta warna.
 Berpenampilan rapi dan menarik.
 Tidak sedang hamil bagi wanita
9.3 Pengembangan SDM IGD
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD khususnya dan RSIA Puri Betik Hati
umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan
perawat IGD. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan
a. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di IGD
dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RSIA
Puri Betik Hati sesuai dengan Jadwal yang diselenggarakan bagian diklat
Rumah Sakit.
- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit khususnya mutu pelayanan IGD.

23
BAB 10
PERTEMUAN / RAPAT

10.1 Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
10.2Tujuan
a. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional
di IGD RSIA Puri Betik Hati
b. Khusus :
- Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di IGD
- Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD
10.3 Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh kepala Ruang (Ka
Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
a. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan kepala ruang di IGD
setiap bulan
b. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di IGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan
bersifat insiden.
Hasil rapat disusun berdasarkan UMAN ( Undangan, Materi, Absen dan
Notulen rapat )

24
BAB 11
PELAPORAN

11.1 Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat darurat di
IGD.
11.2 Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang IGD. Adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
a. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah Laporan kunjungan pasien IGD dalam
24 jam, meliputi :
- Pasien rawat inap
- Pasien rawat jalan
- Pasien dengan jaminan BPJS, asuransi, rekanan atau karyawan
- Pasien DOA
- Pasien dirujuk
- Pasien meninggal
- Pasien operasi Cito
- Pasien menolak ranap
- Pasien dengan true emergency yang dipulangkan
- SPO yang dibaca saat pergantian shif
b. Laporan Bulanan

25
Laporan yang dibuat oleh Karu IGD dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan ke bagian kasie keperawatan. Adapun hal-hal yang dilaporkan
adalah :
- SDM
- Logistik dan Alkes
- Jumlah pasien per bulan
- Jumlah pasien di rujuk
- Jumlah pasien partus di IGD
- Persentase pemkaian kebutuhan ambulance
- Jumlah pasien Homecare
- Jumlah pasien meninggal dunia di IGD
- Patient safety
- Pasien komplain
- Daftar diagnosis terbanyak
- Kendala – kendala yang terjadi di IGD
- Usulan diklat
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Kasie Keperawatan Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah:
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM / Ketenagaan di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IGD dan evaluasi dalam
1 tahun.
4. Laporan mutu pelayanan IGD.

26

Anda mungkin juga menyukai