Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Mastitis, Penyebab Nyeri

Payudara di Masa Menyusui


Oleh:
dr. Murni Diasfara

Mastitis merupakan peradangan di jaringan payudara yang terkadang disertai infeksi.


Peradangan payudara menyebabkan nyeri pada payudara, bengkak, kemerahahan dan
lebih hangat. Terkadang juga mengalami demam dan menggigil.
Mastitis umumnya terjadi pada wanita yang sedang menyusui, tapi dapat pula terjadi pada
wanita yang tidak menyusui serta laki-laki.
Mastitis saat laktasi dapat menyebabkan anda merasa tak berdaya, membuat kesulitan
untuk memberi perhatian kepada bayi. Terkadang mastitis membuat ibu menyapih sebelum
waktunya. Tetapi meneruskan untuk menyusui, sambil minum antibiotik untuk mengobati
mastitis, itu lebih baik untuk anda dan bayi.

Tanda dan gejala mastitis dapat timbul mendadak. Meliputi:

 Payudara terasa keras atau hangat ketika disentuh


 Payudara bengkak
 Penebalan pada jaringan payudara atau teraba benjolan pada payudara
 Nyeri atau sensasi terbakar dirasakan terus menerus atau pada saat
menyusui.
 Kulit memerah,
 Secara umum pasien merasa sakit
 Demam 38.3 C atau lebih

Penyebab

ASI yang tertahan di dalam payudara menjadi penyebab utama mastitis. Penyebab
lainnya meliputi:

 Saluran ASI yang tersumbat. Jika payudara tidak dikosongkan secara


komplit saat menyusui, salah satu saluran ASI anda akan mengalami
pembekuan dan penyumbatan. Hal ini akan membuat ASI terbendung,
yang menyebabkan infeksi.
 Bakteri masuk ke dalam payudara anda. Bakteri dari permukaan kulit
anda dan mulut bayi dapat masuk ke dalam saluran ASI melalui luka di
kulit puting atau melalui saluran ASI yang terbuka. ASI yang tertahan di
dalam payudara yang tidak dikosongkan dapat menjadi pertumbuhan
bakteri.

Faktor resiko

Faktor resiko mastitis meliputi:

 Riwayat mastitis sebelumnya saat menyusui.


 Puting yang sakit atau terluka, meskipun mastitis dapat berkembang tanpa
adanya luka di kulit.
 Menggunakan bra yang terlalu ketat atau puting tertekan ke dalam payudara
ketika mamakai sabuk pengaman atau membawa tas yang berat, yang dapat
mengurangi lancarnya ASI.
 Teknik menyusui yang kurang tepat
 Ibu terlalu lelah atau stres
 Ibu kurang nutrisi
 merokok

Komplikasi

Mastitis yang tidak diterapi dengan benar atau yang disebabkan penyumbatan
ductus dapat menyebabkan terkumpulnya pus (abses) yang berkembang di
payudara ibu. Dimana abses ini membutuhkan operasi drainase.

Untuk mencegah komplikasi ini, bicarakan kepada dokter anda sesegera mungkin
ketika mendapatkan gejala dan tanda mastitis.

Pencegahan

Pertimbangkan bertemu konsultan laktasi untuk mendapatkan tata cara menyusui


yang benar serta bagaimana mencegah komplikasi seperti mastitis. Konsultan
laktasi akan memberikan tips dan nasehat yang diperlukan bagaimana menyusui
bayi dengan tepat.

Meminimalisir kemungkinan mengalami mastitis dengan mengikuti tips berikut ini:

 Selama menyusui kosongkan ASI dari payudara anda


 Biarkan bayi anda untuk benar-benar mengosongkan payudara sebelum
bertukar ke payudara lain selama menyusui..
 Ubah posisi anda selama pergantian menyusui
 Pastikan bayi anda terletak pada posisi yang benar saat menyusu.
 Jika anda merokok, tanyakan kepada dokter Anda tentang bagaimana
berhenti merokok.

Diagnosis

Dokter anda akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan akan menanyakan
gejala yang anda alami. Pemeriksaan kultur ASI dapat membantu dokter anda untuk
menentukan antibiotik yang terbak untuk anda, terutama jika anda mengalami infeksi
berat.

Suatu jenis kanker yang jarang terjadi, yaitu inflammatory breast cancer, juga dapat
menyebabkan kemerahan dan pembengkakan yang hamper mirip dengan mastitis.
Dokter anda akan merekomendasikan untuk diperiksa dengan menggunakan
mammografi atau USG atau keduanya. Jika tanda dan gejala tetap ada setelah
pemberian antibiotik lengkap, anda perlu biopsy untuk memastikan tidak adanya
kanker payudara.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan mastitis meliputi:

Antibiotik. Jika anda mengalami infeksi, pengobatan selama 10 hari penuh


sangat diperlukan. Hal ini penting untuk meminimalisir kemungkinan kambuh.
Jika mastitis tidak sembuh setelah minum antibiotic, segera konsultasikan ke
dokter.

Pereda nyeri. Dokter anda biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri,
seperti paracetamol atau ibuprofen.
meskipun anda mengalami mastitis tapi masih aman untuk tetap melanjutkan
menyusui, dimana menyusui dapat membantu membersihkan infeksi. Menyapih bayi
anda secara tiba-tiba akan memperburuk gejala mastitis.

Saran untuk menyesuaikan teknik menyusui meliputi:

 Mencegah pengisian ASI yang terlalu lama di payudara sebelum meyusui


bayi
 Cobalah untuk memastikan bayi anda menyusu dengan benar. Dimana akan
terasa sulit jika payudara anda mengalami pembengkakan.

 Memijat payudara selama menyusui atau memompa. Dimulai dari daeah yang
terken turun menuju putting.

 Pastikan payudara benar-benar kosong selama menyusui. Jika anda


mengalami kesulitan dalam pengosongan payudara, kompres hangat di
payudara anda sebelum menyusui ataupun memompa ASI.

 Menyusui pada daerah yang terkena mastitis dulu,jika bayi anda sangat lapar
dan menyusu lebih kuat.
 Variasikan posisi menyusu anda.

Untuk mengurangi ketidaknyamanan hal-hal yang dapat dilakukan di rumah :

 Hindari pengisian ASI yang lerlalu lama sebelum menyusui.


 Kompres dingin atau letakkan ice pack di payudara anda stelah
menyusui
 Pakai bra yang sesuai
 Istirahat sesering mungkin.

Anda mungkin juga menyukai