Anda di halaman 1dari 3

SENGGAMA SAAT HAMIL, BERBAHAYAKAH?

dr. Murni Diasfara

Masa kehamilan merupakan masa yang memberikan ibu pengalaman luar biasa dan
berharga. Sehingga perlu persiapan yang baik baik fisik maupun mental agar
memperoleh kesehatan yang optimal baik ibu dan bayinya nanti. Namun ada
beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh pasutri terutama bagaimana
bersenggama pada saat hamil, berbahayakah?

Apakah akan menyebabkan keguguran? Apakah membahayakan terhadap


keselamatan janin? Bagaimana posisi senggama yang aman?

Apakah aman bersenggama selama hamil ?

Bersenggama selama kehamilan merupakan kegiatan yang wajar dan normal


dilakukan meskipun dalam keadaan hamil. Penetrasi dan gerakan dalam
bersenggama tidak akan membahayakan bayi, karena terlindung perut dan otot
dinding rahim. Bayi anda juga merasa nyaman di dalam cairan ketuban.

Kontraksi selama orgasme berbeda dengan kontraksi melahirkan. Namun demikian,


untuk pencegahan universal, beberapa dokter menyarankan untuk tidak
bersenggama di akhir minggu kehamilan, karena hormon di cairan semen yang
dinamakan prostaglandin dapat memicu kontraksi persalinan. Suatu pengecualian
untuk ibu yang terlambat masa persalinan dan ingin menginduksi persalinan.

Kapan tidak boleh bersenggama selama hamil?

Dokter anda mungkin akan menyarankan tidak untuk bersenggama jika memiliki
kondisi kehamilan resiko tinggi, seperti:

 Kehamilan Anda saat ini beresiko untuk keguguran atau mengalami riwayat
keguguran.

 Anda sedang beresiko mengalami kelahiran prematur (kontraksi sebelum usia


kehamilan 37 minggu)
 Anda mengalami perdarahan pervaginam, keluar cairan pervaginam, ataupun
kram perut tanpa penyebab yang jelas.

 Keluar cairan dari kantong amnion atau pecah ketuban.

 Mulut rahim anda mengalami pembukaan awal.

 Plasenta anda letaknya sangat rendah di uterus (placenta previa)

 Anda sedang hamil kembar 2, atau lebih.

Selama masa kehamilan, sangat normal bila hasrat seksual hilang timbul karena
perubahan tubuh anda. Anda mungkin merasa canggung ketika perut anda membesar,
atau bahkan merasa lebih percaya diri karena payudara anda membesar dan kencang.

Biasanya, saat hamil muda, sebagian wanita akan kehilangan dorongan seksualnya.
Khususnya bagi wanita yang selama hamil muda mengalami efek samping kehamilan,
seperti muntah-muntah berlebihan, tak ada nafsu makan atau tekanan darah yang
meningkat.

Nah, biasanya dalam kondisi seperti itu, dorongan seksual wanita akan terhambat.

Tapi, pada sebagian wanita yang lain, dorongan seksualnya justru meningkat saat usia
kehamilan muda. Ini biasanya dialami wanita yang tetap sehat dan tak mengalami efek
kehamilan seperti yang dialami sebagian wanita hamil lain.

Selama kondisi mereka sehat, tak mengalami muntah-muntah, nafsu makan baik, dan
tekanan darahnya normal, dorongan seks wanita hamil biasanya akan tetap atau
bahkan meningkat.

Ceritakan pada pasangan anda apa yang anda rasakan dan alami. Anda mungkin
butuh posisi yang tepat selama bersenggama, terutama pada kehamilan akhir, untuk
saling merasa nyaman dan menstimulasi.

Hindari berbaring dengan posisi terlentang pada saat bersenggama setelah kehamilan
4 bulan. Hal ini dikarenakan berat janin yang makin bertambah dapat menekan
pembuluh darah besar. Hal ini dapat menyebabkan panggul terkekan dan nyeri. Selain
itu, dapat menyebabkan “supine hypotensive syndrome” yang berakibat perubahan di
denyut jantung, dan tekanan darah yang memicu pusing, berputar dan gejala hipotensi
lainnya.

Cara lain untuk membuat senggama lebih nyaman adalah dengan posisi miring
bersama. Atau bisa juga posisi anda di atas saat senggama.

Jika anda ragu tentang kebersihan pasangan seksual anda sebaiknya menggunakan
kondom. Karena kehamilan tidak dapat mencegah infeksi menular seksual seperti HIV,
herpes, kutil pada kelamin, atau chlamydia, dan penyakit tersebut dapat berdampak
buruk pada janin anda.

Anda mungkin juga menyukai