Pendahuluan
Banyak sekali macam/tipe antenna gelombang micro yang dapat digunakan untuk
stasiun bumi atau pemancar teristerial, besarnya penggunaan (gain) dapat
diperkirakan dengan menggunakan persamaan :
A. Side lobe
Makin kecil antenna, makin besar side lobe dari antenna tersebut. Side lobe ini
penting sekali uintuk memperhitungkan pengaruh dari/ke gelombang micro lainya
baik terrestrial maupun satelit, tambahan derau dari bumi yang panas serta badan-
badan angkasa lainya.
B. Lebar dari berkas antenna
Makin kecil antenanya, makin besar/lebar berkas antenanya. Secara pendekatan,
lebar berkas suatu antenna adalah
Gambar 1.1.
Antenna Pattern suatu Antena Stasiun
Kepekaan sebuah Stasiun Bumi bias diukur/ditentukan oleh komponen-komponen
terdepennya yaiut :
• Parameter GRx = Rx Gain Antena dalam …..dBi
• Antena-Noise Temperatur (pada Elevasi tertentu dalam ….°K
• LNA/B/C Noise Temperatur ( = …….°K ; bukan Gainnya).
Maka rumus G/T dapat disederhanakan sebagai berikut :
Penggunaan Helix ini sering dilakukan dengan cara disusun dalam suatu array, hal
ini dilakukan untuk menaikan gain antenna. Adapun yang menjadi syarat untuk
mode axial diantaranya adalah :
• Circumference in free wavelengths ( 0,75 < Cλ < 1,33)
• Pitch angle (12° < α < 18° ).
• Number of turn helix.
Pada gambar 1.7. dibawah terlihat hubungan antara gain dengan radius pada
panjang helix yang berbeda-beda. Terlihat bahwa dalam seluruh panjang helix gain
maximum diperoleh jika circumference = λ.
Gambar 1.7. Hubungan gain radius pada antenna Helix untuk beberapa panjang
antenna.
2.1.6. Antena Conical Horn
Antena horn dapat dibagi dua, yaitu rectangular horn dan circular horn. Circular
horn terdiri dari exponmentially tapered, conical, TEM biconical, TE01 biconical.
Bentuk geometrid an perbandingan antara diameter antenna dengan besarnya gain
dari antenna conical horn dapat dilihat pada gambar 1.8. dan table 1.1 dibawah ini.
Tabel1.1
Perbandingan diameter antenna dengan gain
Radiasi dari antenna microstrip dapat dimengerti dengan kasus mudah pada
antewna microsstrip rectangulsar pada gambar 1.10a, dengan menganggap tidak ada
variasi dari medan elektrik. Konfigurasi dari radiator dapat diperlihatkan pada
gambar 1.10b, sehingga radiation pattern dibentuk oleh medan yang dipinggir antara
ujung konduktor antenna microstrip dan ground plane (gambar 1.10c)
Antena microstrip ring merupakan salah satu bentuk yang sesering digunakan dalam
aplikasi komunikasi satelit bergerak. Fundamental mode elektromagnetik pada
antenna microstrip merupakan mode TMnm. Mode elektromagnetik tersebut
mempengaruhi bentuk dari radiation pattern antenna, biasanya pada system
komunikasi satelit bergerak dibutuhkan mode yang lebih tinggi untuk meningkatkan
gain pada sudut elevasi yang kecil, seperti terlihat pada gambar 1.11. dan gambar
1.12.
MODE RELATIVE
DIELEKTRIC
CONSTANT PEAK
DIRECTIVITY PEAK DIRECTION
FROM ZENITH RADIATOR
DIAMETER
_________ TM21 1,25 6,9 35 0,91
————– TM31 2,2 4,6 54 0,93
…………. TM41 4,2 4,0 69 0,83
Bentuk dari antenna microstrip ring dapat kita lihat pada gambar 1.13
2.2. Deplexer
Karena digunakan hanya satuantena baik untuk pengiriman maupun penerimaan ,
diperlukan suatu pengatur sehingga sinyal dari pemancar hanya pergi ke antenna
dan sinyal yang diterima dari antenna hanya pergi ke LNA. Untuk membedakan
sinyal kirim dan terima, dimanfaatkan perbedaan frekuensi (6 dan 4 Ghz) dan
polarisasi, sehingga deplexer ini disebut juga OMT ( Ortho Mode Transducer).
Rangkaian ini biasanya terdiri dari gabungan rangkaian –rangkain tapis dan hybrid
yang terdiri dari komponen-komponen bumbung gelombang. Biasanya
dipersyaratkan attenuasi frekuensi yang tidak diinginkan sebesar harga nominal -
40Db.
Propogasi Gelombang yang dimaksud dalam pelajaran ini adalah mempelajari proses
perjalanan gelombang elektromagnetik / gelombang radio yang dilepaskan oleh
antenna pemancar samapai diterima oleh antenna penerima yang berjarak d.
Keadaan jarak yang ditempuh oleh gelombang radio tersebut ada beberapa
kemungkinan yang akan dialami oleh gelombang radio tersebut, tergantung pada
kondisi medan yang dilaluinya, mungkin berair / beruap, bergunung-gunung,
terhalang gedung, lembah atau hutan,padang tandus/ pasir.
Semua kondisi tersebut akan menyebabkan kondisi yang berbeda pula pada
gelombang Radio sewaktu diterima oleh antenna penerima.
Dalam pelajaran propagasi gelombang ini, akan lebih menekankan pada kondisi
medan datar, bergunung ( ada obstacle) atau ada penghalang gedung, karena hal-hal
ini yang cukup dominant ditemui dalam praktek.
Tujuan dari pelajaran ini adalah :
• Memprediksi wilayah jangkauan pemancar yang sudah ada dengan menghitung
besarnya kuat medan di suatu tempat.
• Mendesain system Pemancar dengan menghitung besar ERP yang dibutuhkan
setelah menentukan terlebih dahulu kuat medan yang diinginkan.
• Hal lain yang juga dapat diprediksi tentang adanya interferensi signal.
[ V/m ]
+ 120 [ dBμV/m ]
Dimana d = jarak dari pemancar ke penerima
W = ERP yang dikeluarkan dari antenna pada arah yang diukur.
ERP = Daya pemancar x penguatan system antenna
= Ptx. Ga.
Ptx dalam watt dan Ga dalam times ( kali) jadi bukan dalam dB untuk rumus ini.
2. Perhitungan kuat medan dengan menggunakan kurva atau grafik CCIR atau ITU
CCIR atau ITU-R telah negeluarkan kurva grafik untuk keperluan perhitungan kuat
medan, grafik yang digunakan diantarnya adalah : Grafik Rec. 370-4 dengan
• gambar nomor 1 untuk FS dengan ERP 1 kW, 50% time, 50% location
• gambar nomor 6 Definisi parameter ∆h ( derajat kerataan tanah).
• gambar nomor 7 faktor redaman terhadap ∆h dan d ( jarak ).
Rekomendasi CCIR /ITU-R tentang Kuat Medan untuk siaran radio FM.
Wilayah Mono [ dBμV/m ] Styereo [ dBμV/m ]
1 Kota kecil yang sepi 48 54
2 Kota 60 66
3 Kota besar yang ramai 70 74
Kelengkuangan Bumi
Karena bumi kita ini bulat maka dalam membuat profile/ irisan tegak lurus dari
suatu wilayah diperlukan suatu persyaratan tertentu, diantaranya form profile chart.
Forum ini mempunyai bermacam-macam skala biasanya tercantum di masing-
masing sumbu profile chart.
Sedangkan jarak maksimum yang dapat dijangkau secara LOS radio horizon
sebenarnya lebih jauh lagi ( sesuai dengan rumus yang telah diterangkan terlebih
dahulu)
Pembuatan Peta jangkauan
Salah satu referensi yang digunakan dalam pemeliharaan suatu system parameter
adalah adanya peta jangkauan, peta ini sangat penting baik dalam pemeliharaan dan
juga dalam peasaran/ busninees.
Gambar 4.1.
D(θ,ф) = [ kepadatan power dalam suatu arah (θ,ф) ] / [kepadatan power yang
dihasilkan oleh radiator isotropic dengan power radiasi yang sama.]
Nilai maksimum dari D(θ,ф) disebut directivity dari antenna.
Gain G (θ,ф) dari antenna mempertimbangkan power losses internal. Definisi yang
diambil sama dengan diatas bahwa radiator isotropic mempunyai input yang sama
.Maka,
G (θ,ф) = ηD(θ,ф)
Dimana η adalah efesiensi radiasi. Efesiensi radiasi biasanya akan lebih kentara pada
antenna yang besar, tetapi mungkin tidak kentara untuk antenna yang kecil ( disini
besar dan kecil dalam arti hubungan nya pada suatu panjang gelombang).
Maksimum kepadatan power untuk suatu antenna dengan input power Pt maka
PtG/4πR². Hasil PtG disebut Equivalent Isotropic Radiated Power ( EIRP).
Jika E (θ,ф) diketahui untuk suatu antenna kemudian kepadatan power yang
proporsional untuk kotak dari medan listrik dan directivity dapat ditulis :
Dimana penyebut integral atas lapisan dari aliran power sepanjang diferential sudut
ruang dΩ.
Dalam lapisan kordinat pernyataan ini menjadi :
Dimana rumus ini integral yang ditimbulkan seperti dalam ilustrasi gambar 5.1.
Berikut table yang diberikan kaitannya dengan directivity dari sejumlah antenna
yang umum digunakan sebagai acuan ( referensi )
Gambar 5.2.
Gambar 5.3.
Khusus untuk empat dipole pada contoh di atas, bentuk polarisasinya dapat diubah-
ubah sesuai dengan beda phasa pada input terminal masing-masing dipole. Sehingga
polarisasinya dapat “linier “ (jarang digunakan), Circular dan elliptical.
Gain untuk satu paner antenna circular biasanya -1,5 dBd atau 1,5 dB di bawah
antenna dipole. Namun jenis antenna yang menggunakan reflector sehingga gainya
lebih besar sekitar 3 dBd per panel.meskipun polarisasinya Circular.
Gambar 5.4.
Type Antena untuk Radio FM dalam upper VHF Band 87,5 – 108 Mhz
Type No. Description Frequency range Gain Polarization
K 52 31 187 2 dipole panel,steel 87.5 – 108 Mhz 7,5 dB Horizontal
752 119 2 dipole panel,steel 87.5 – 108 Mhz 7,5 dB Vertical
K 52 34 17 2 dipole panel,steel 87.5 – 108 Mhz 7 dB Horizontal
K 52 32 187 4 dipole panel,steel 87.5 – 108 Mhz 7,5 dB Horizontal&Vertical
754 154 2 dipole panel,steel 87.5 – 108 Mhz 3,5 dB Circular
768 476 2 dipole panel,steel 87.5 – 108 Mhz 6 dB Horizontal
Contoh Suatu menara dipasang dengan 4 arah : arah A, arah B , arah C dan arah D.
Masing-masing arah dipasang dengan jumlah antenna yang berlainan yaitu :
arah A Jumlah antenna = Na panel,
arah B Jumlah antenna = Nb panel,
arah C Jumlah antenna = Nc panel,
arah D Jumlah antenna = Nd panel,
Gain setiap panel antenna = Ga dB
Sedangkan perbandingan daya yang didistribusikan adalah untuk masing-masing
arah :
Xc : Ya : Zb : Wd
Maka gain antenna untuk masing-masing arah adalah :
Gain per arah = 10 log ( jumlah panel per arah) + gain antenna per panel
Hasil perhitungan ini akan dapat menjadi perkiraan untuk lebih tepatnya diukur
menggunakan fild Strength meter berapa kuat medan yang ada pada suatu titik
dalam daerah arah A. Karena dengan menghitung besar ERP yang dibutuhkan
setelah menentukan terlebih dahulu kuat medan yang diinginkan.
Pada distribusi pembagi daya pada empat arah seperti pada gambar 6.1. bila setiap
arah mempunyai daya yang sama maka akan terbentuk Pola Radiasi Horisontal
seperti pada gambar 6.2a.
Gambar 6.2a. Pola Radiasi Horisontal empat arah sama besar.
Pada distribusi pembagi daya pada empat arah seperti pada gambar 6.1. bila setiap
arah mempunyai daya yang sama masing-masing 3 bay maka akan terbentuk Pola
Radiasi Vertikal seperti pada gambar 6.3a.
Gambar 6.3a Pola Radiasi Vertikal dengan frekuensi 570Mhz dengan 3 bay
Bila kekuatan di tambah menjadi 5 bay maka pola radiasi vertical seperti gambar
6.3b.
Gambar 6.3b Pola Radiasi Vertikal dengan frekuensi 570Mhz dengan 5 bay
Latihan Soal :
1. System Antena dengan mneggunakan antenna circular dipasang Vertikal sebanyak
12 buah.
Masing-masing antenna mempunyai gain = 1 dB
Masing-masing antenna mendapatkan Supply daya yang sama , artinya Power
Splitter membagi rata ke semua antenna.
Sedangkan daya Tx = 750 watt.
a) Berapakah gain antenna System tersebut?
b) Berapakah ERP nya.
2. Diketahui Daya Tx 100 watt, dengan Tinggi menara 65 meter, Gain antenna kea
rah penerima 5 dB , Frekuensi Tx = 100 Mhz.
a) Berapakah ERP Pemancar tersebut.
b) Berapakah Kuat medan di lokasi yang berjarak 22 km bila diterima dengan
antenna penerima setinggi 3 meter.
3. Suatu tower dengan tinggi 60 meter terpasang pada suatu lapangan dengan jarak
(d) = 800 meter dari sebuah pemancar dengan kekuatan 150 kW.
Bila diukur dengan volt meter maka Tower tersebut mempunyai tegangan berapa.