KD. 1.3 : Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya
dalam teknologi.
Jenis-Jenis Gelombang :
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya seperti riak
gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan dengan
arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan dan renggangan.
Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang ditarik ke samping lalu dilepas.
1
2
Sifat-sifat Cahaya :
1.Pemantulan (Refleks)
A. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
B. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Keterangan :
N = Garis normal
𝜃1 = Sudut datang
𝜃2 = Sudut pantul
A. Berkas sinar datang,sinar bias,dan garis normal terletak pada satu bidang datang.
B. Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan.
sin 𝜃1 𝑛2
= = n21
sin 𝜃2 𝑛1
Keterangan :
N21 = Indeks bias medium 2 terhadap medium 1
N2 = Indeks bias medium 2
N1 = Indeks bias medium 1
𝜃1 = Sudut datang sinar
2
3
Keterangan :
3.Difraksi Cahaya
Difraksi atau pelenturan cahaya adalah menyebarnya cahaya karena dirintangi cela sempit atau
kisi. Cahaya akan membentuk garis gelap terang pada layar dengan pola tertentu.
1) Difraksi cahaya pada celah tunggal
a. Secara umum difraksi celah tunggal untuk garis gelap ke-n terjadi jika :
ƛ
sin 𝜃 = n
𝑑
𝑦
b. Untuk sudut deviasi 𝜃 kecil, sin 𝜃 ≈ tan 𝜃 = 𝐿 sehingga persamaannya menjadi
𝑦𝑑
=nƛ
𝐿
Keterangan :
𝜃 = sudut difraksi
Contoh soal :
Pada percobaan Young digunakan celah ganda yang terpisah pada jarak 0,063
mm sedangkan pola gelap terangnya diamati pada layar yang berjarak 4 m
dibelakang celah. Jika percobaan tersebut digunakan cahaya laser dengan
panjang gelombang 630 mm maka jarak antara pola gelap pertama di sebelah
kanan dan kiri adalah …….
3
4
A. 2 cm
B. 4 cm
C. 8 cm
D. 10 cm
E. 12 cm
Pembahasan :
Dik :
d = 0,063 nmm = 6,3 × 10-5 m
L = 4 cm
n=1
Menentukan jarak antara gelap pertama di kanan dengan gelap pertama di kiri
𝑑𝑦
= nƛ
𝐿
6,3 ×10−2
( )y = 1 ( 6,3 × 10-7 )
4
y = 4 × 10-2 m = 4 cm
Jawaban : B
c. Perbesaran suatu sistem alat optik
Jika diameter bukaan D dan panjang gelombang ƛ, ukuran sudut 𝜃, dari lingkaran
gelap pertama diberikan oleh :
ƛ
sin 𝜃 = 1,22 𝐷
ƛ
Karena sudut 𝜃m = 1,22 𝐷
Keterangan :
𝜃 = sudut resolusi minimum (Radian)
ƛ = panjang gelombang (m)
𝐷 = Diameter bukaan alat optik (m)
2) Kisi Difraksi
Kisi Difraksi adalah penghalang yang memiliki jumlah besar celah (Goresan) sejajar
yang berjarak sama. Pola Difraksi maksimum (garis terang), terjadi jika :
d sin 𝜃 = nƛ 1
d = 𝑁 cm
Dengan
4
5
Keterangan :
𝜃 = sudut deviasi
4. Interferensi Cahaya
Interferensi Cahaya adalah perpaduan antara dua buah gelombang cahaya atau lebih. Syarat
terjadinya interferensi cahaya yaitu sumber cahaya harus koheren. Syarat sumber cahaya koheren
yaitu frekuensinya tetap, amplitudonya tetap, dan beda fasenya juga tetap.
Jarak terang dan gelap yang berdekatan dirumuskan sebagai berikut :
𝐿ƛ
∆y = 2𝑑
Keterangan :
Pola minimum atau pola gelap terjadi jika beda lintasa optik merupakan kelipatan
setengah bulat panjang gelombang.
1
d sin 𝜃 = (𝑛 + ) ƛ
2
Keterangan :
d = jarak celah (meter)
𝜃 = sudut deviasi
𝑛 = orde interferensi (n=0,1,2,3,……)
ƛ = panjang gelombang (meter)
5
6
2nt = m.ƛ
Keterangan :
t = tebal lapisan tipis
m = bilangan bulat
n = indeks bias lapisan
5. Dispersi
Dispersi adalah proses penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-
warni (monokromatik). Dispersi terjadi ketika cahaya melewati medium dengan indeks bias yang
berbeda. Cahaya putih yang diarahkan ke prisma akan terurai menjadi cahaya berwarnah merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang
berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang
gelombang, semakin besar indeks biasnya. Contoh dispersi cahaya yaitu terbentuknya pelangi.
6. Pengkutuban (Polarisasi)
Polarisasi yaitu peristiwa terseratnya sebagian arah getar cahaya. Cahaya yang sebagian arah
getarnya diserap disebut cahaya terpolarisasi. Jika cahaya hanya mempunyai satu arah getar
tertentu disebut cahaya terpolarisasi linear.
Polarisasi cahaya dapat terjadi karena :
1) Pemantulan,
2) Pembiasan rangkap,
3) Absorpsi, dan
4) Hamburan
6
7
B. Gelombang Cahaya
Ada beberapa fakta seputar gelombang cahaya yang wajib Anda ketahui, antara lain:
7
8
Kesimpulan
8
9
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Halliday, Resnick. 1994. Fisika Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Ilmu Pengetahuan Populer. 2005. Grolier International, Inc. Jendela IPTEK. 2000.
Jakarta: Balai Pustaka Johnson, Keith. 2001. Physics For You. United Kingdom: Nelson
Thornes. Ltd.
Kamus Fisika Bergambar. 2004. Jakarta: Erlangga.
Kamus Kimia Bergambar. 2004. Jakarta: Erlangga.
Oxford Ensikolopedia Pelajar. 1995. Jakarta: Grolier-Widyadara.
Physics Today. 1995. World Book,Inc.
The World Book Encyclopedia. 1995. Chicago: World Book.
Tipler,Paul A. 1998. Fisika. Jakarta: Erlangga.