Anda di halaman 1dari 6

Naskah drama natal RNHKBP Pondok Cabe

1. Liturgi pencipta
NARATOR: Pada suatu hari ada sebuah keluarga yang terdiri dari Bapa,Mama,Kaka,Abang
berserta adik/sisulung yang dimana keluarga ini hidup dengan amat sangat sederhana, untuk
makanpun mereka terlebih dahulu harus bekerja dengan keras, tetapi disamping kehidupan
perekonomian mereka yang sederhana, mereka masih mampu untuk megucap syukur kepada
Tuhan atas apa yang Tuhan sudah diberikan kepada keluarga mereka. inilah kisahnya…
(ruang keluarga)
BAPA: (berbicara dengan semua anggota keluarganya) mah, bang, ka, de , maafin bapa ya belum
bisa untuk membahagiakan kalian seperti keluarga lain.
KAKA: iya pa mau seperti apapun keadaan keluaraga kita harus tetap kita syukuri pa
ABANG: iya pa seharusnya kita bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita apapun
itu mau senang, sedih kita harus bisa mengucap bersyukur pa
SULUNG: bapa ga boleh berbicara seperti itu , apapun keadaanya harus bisa kita terima, yang
penting kita semua masih diberikan Tuhan nafas kehidupan itu berkat Tuhan yang sangat luar biasa
untuk keluarga kita pa.
MAMA: pa dengarlah pembicaraan semua anak-anak kita ini , mereka tidak merasa bahwa mereka
tidak bahagia, begitupun kita sebagai orang tua harus lebih semangat untuk menghidupi anak-anak
kita kedepannya
BAPA: terimakasih anak-anaku dan istriku kalian tetap mau memberi semangat kepada bapa ,
bapa berjanji akan berusaha memahagiakan kalian

NARATOR: setelah sang Bapa mengungkapkan isi hatinya yang merasa ia sebagai kepala
keluarga belum bisa membahagiakan anak-anak dan juga istrinya , tetapi anak-anak dan istrinya
pun membantah perkataan sang bapa bahwa mereka bahagia walaupun keadaan perekonomian
keluarganya sederhana.
Dan sampailah pada suatu hari sang bapa menemukan sebuah pekerjaan yang bisa dibilang
mencukupi perekonomiaan keluarga mereka.
(ruang keluarga)
BAPA: ma,bang,kak,de terimakasih atas doa kalian karna sekarang bapa sudah menemukan
pekerjaan yang layak dan bisa mencukupi perekonomiaan keluarga kita.
KAKA: Iya pa akhirnya ya pa ,selamat ya pa…
ABANG: puji Tuhan ya pa sekarang bapa sudah mempunyai pekerjaan yang layak …
SULUNG: iya pa, selamat ya pa.. ini semua berkat Tuhan pa, semoga dengan adanya pekerjaan
bapa sekarang kita semua lebih bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita.
MAMA: puji Tuhan ini semua berkat kekuatan doa anak anakmu, pa..jadikan ini sebagai kunci
agar kita selalu rendah hati dalam keadaan apapun

NARATOR: ketika sang bapa sudah mendapatkan perkerjaan, akhirnya perekonomian keluarga
merekapun meningkat drastis, tetapi dengan adanya perekonomian keluarga mereka yang sangat
berkelebihan akhirnya sang bapa, mama, kaka dan abangpun mulai menjauhkan diri dari Tuhan
dan juga mulai asik dengan kehidupan duniawi mereka masing-masing. Contohnya dikehidupan
sang bapa ia asik dengan teman-temannya untuk bermain judi sedangkan mama asik menghambur-
hamburkan uang dengan cara shoping dan arisan dengan teman-temannya , sedangkan
dikehidupan kaka dan abangnya mereka asik menghambur-hamburkan uang dengan cara mabuk-
mabukan sedangakan dikehidupan sisulung ia tidak suka menghambur-hamburkan uang
(lapo batak)
BAPA: (menelfon Teman Bapa1) haloo.. ayolah datang kelapo batak sudah lama kita tidak
bertemu
T.B1 : Ah udah disana rupanya kau? Okelah datang aku kesana sama T.B.2
BAPA: oke kutunggu ya dipahatop dah….
Narator: tibalah teman bapa 1 dan temen bapa 2
T.B1 : Wah tambah gemuk kau ya.., sudah sukses kali rupanya , sampai rindu aku main sama mu
loh
T.B2: Iyah makin gemuklah ya…
BAPA: tapi tunggu masih kurang kita , masa Cuma betiga nya? Telfon lah dulu teman kita si T.B3
T.B2: oke tunggu dulu ya biar ku telfon dulu dia .. (sambil menelfon)
T.B3: Halo… ada apa ini tumben kali telfon
T.B2: Haduh.. lagi dimana nih? Sudah lama kita ga main , sinilah dulu datang lapo batak dulu kita
cepat
T.B3: Oke siap meluncur
( tiba dilapo batak)
T.B3: HORAS! (Pengucapan dengan lantang)!! Langsung pasang nya kita???
BAPA, T.B1, T.B2 : MAINKAN!!!
Narator : kemudian bermain judilah mereka dengan asik dan tetapi sangat disayangkan bahwa
Sang BAPA kalah dalam permainan judi itu sehingga sebagian asset dari keluarga mereka dijual
untuk menebus hutang kekalahan judi sang bapa.
Di samping itu dikehidupan sang MAMA juga sama seperti dengan sang bapa yang menghambur-
hamburkan uang dengan cara berbelanja dan mengikuti arisan dengan teman-temannya. Dan
tibalah saatnya.
(Diruang tamu sedang arisan dengan ibu-ibu lainnya)
MAMA: hay jeng apa kabar? Gimana dengan arisan kita sudah mulai dikocok belum nih
arisannya? Udah ga sabar pengen belanja lagi nih jeng.
T.M.1: Boleh, apa ,mau dikocok sekarang aja jeng?
T.M2: Nanti dulu aja jeng ,kita minum-minum cantik aja dulu …
T.M3: Iya benar udah haus banget kita dari tadi nih
(Minum-minum lah mereka)
T.M4: Sudah yu jeng kita kocok sekarang ya… biar cepet selesai (sambil mengkocok arisan)
MAMA: jeng saya yang buka ya kocokkannya?
T.M1: yuudah buka aja jeng
T.M2: gimana jeng siapa yang dapat arisannya?
MAMA: asikkk… arisannya saya yang dapat…
T.M3: Wah selamat yah.. waktunya makan-makan nih
T.M4: wah selamat ya jeng , tapii saya lupa bawa uang cash nya jeng , gimana besok saya transfer
kerekening jeng aja?
MAMA: oh yasudah jeng kalau begitu.
Narator : setelah arisan itu dikocok akhirnya sang MAMA mendapatkan arisan tersebut , tetapi ke
empat teman sang MAMA ini ingin bermain curang ,mereka mempunyai niat jahat untuk
melarikan uang arisan itu , sehingga uang yang seharusnya dapat dibelanjakkan oleh sang mama
tetapi harus hilang begitu saja.
Dan simping itu juga dikehidupan Sang anak , dimana KAKA & ABANG sama-sama
menghambur-hamburkan uang dengan cara mabuk-mabukan
(Rumah mewah)
KAKAK: Bang ke diskotik yuu udah lama kita ga kesana kan bang
ABANG: Yaudah ayolah kuy…
(sesampainya diskotik)
ABANG: Mau minum apa lu de?
KAKAK: mau minum vodca ajalah bang..
ABANG: yaudah tunggulah biar gua pesen
NARATOR: Kemudian mereka menghabiskan minuman itu dan pada saaat itu juga kaka dan
abang merasakan badan yang tidak enak diakibatkan minum minuman beralkohol yang cukup
banyak akhirnya merekapun pulang kerumah karna melihat kondisi yang tidak memungkinkan
lagi
dan keesokan harinya dikehidupan yang berbeda si sulung ia tidak suka untuk menghambur-
hamburkan uang , tetapi disini SISULUNG berusaha untuk menasehati semua anggota keluarga ,
tetapi ternyata semua sia-sia karena semua menghiraukan perkataan SI SULUNG
SISULUNG: (berusaha berbicara kepada ayahnya) pa apa aku boleh berbicara?
BAPA: iya…, ada apa?
SISULUNG: pa.. maaf kalau aku lancang untuk berbicara, tetapi ini harus aku sampaikan kepada
bapa, dan juga yag lain, jadi seperti ini pa,ma, kak,bang, aku melihat kalian semua terlalu asik
dengan kehidupan duniawi kalian tanpa memikirkan bahwa apa yang sudah kalian perbuat itu tidak
berkenan dimana Tuhan
BAPA: (menjawab seadanya karna ingin berjudi lagi) iya iya de…
MAMA: (sambil memainkan HP) iya de iya mama dengar
KAKA&ABANG : IYE ..( menjawab ketus)
SISULUNG: aku berharap kalian akan berubah, ingatlah dulu bagaimana keadaan keluarga kita
pa,ma,bang,ka ,seharusnya kita bersyukur karna sudah diberikan tuhan reziki tapi kalian
menghambur-hamburkan uang begitu saja( menjawab dengan sedih)
NARATOR: setelah sisulung berusaha menasehati anggota keluarga tetapi mereka menghiraukan
perkataan sisulung , dan pergilah sisulung kekamarnya untuk berdoa
SISULUNG (dikamar sambil berdoa)
SISULUNG : Tuhan… terimakasih atas berkat yang kau berikan kepada keluarga kami dimana
sekarang keluarga kami sangat berkecukupan , tuhan ampunkanlah segala perbuatan yang
bapa,mama,abang dan kaka saya lakukan tuhan, ku tau apa yang mereka lakukan diluar sana sangat
tidak berkenan di mata mu Tuhan, tuhan aku memohon kepadamu kembalikanlah keluarga kami
seperti dulu lagi yang masih mengenal mu tuhan , inilah permohonan doa kami, didalam nama
anakku tuhan yesus kritus haleluya ,aminn
“KANTURIA BERNYANYI ALLAH MENGERTI”
NARATOR: Setelah sisulung berdoa tidak lama kemudian Tuhan menjawab doa dari sulung ,
Tuhan mendatangkan gempa bumi yang merenggut semua harta benda mereka yang
mengakibatkan keluarga mereka kembali ke perekonomian yang rendah
KANTURIA:
BAPA: Tuhan YA TUHAN… ENGKAU TDAK ADIL..! Kenapa engkau mengambil semua harta
benda ku , kembalikanlah Tuhan! Aku tidak kuat hidup seperti ini.(marah sambil menangis)
MAMA: YA BAPA, kenapa sekarang engkau tidak adil kepada keluarga kami? Dulu saya mampu
untuk berbelanja apa yang saya mau ,tetapi mengapa sekarang seperti ini tuhan?!
KAKA&ABANG: YA TUHAN, aku merindukan kehidupanku seperti dulu,kenapa seperti
ini,kembalikanlah Tuhan!
SISULUNG: Bapa, Mama, Kaka, Abang , kenapa kalian menghakimi Tuhan!, semua ini kan
pemberian Tuhan janganlah kita menyesali apa yang sudah terjadi , inilah waktunya untuk kita
semua bertobat dan kembali kejalan tuhan
BAPA: AH KAMU TAU APA SIH SOAL URUSAN ORANG TUA? KAMU GA LIAT HIDUP
KITA SEKARANG SUDAH TIDAK SEPERTI DULU LAGIH! , TUHAN SUDAH
MENGAMBIL HARTA BENDA KITA,.TUHAN TIDAK ADIL!! (sangat marah)
SISULUNG: Bagaimana BAPA bisa bilang kalau TUHAN itu tidak adil?sampai sekarangpun kita
semua masih diberikan nafas kehiduan sama TUHAN meskipun seluruh harta benda keluarga kita
sudah tidak ada lagi PA..
MAMA: apa maksud kamu berbicara seperti ini SULUNG?
SISULUNG: Begini MA tuhan memang sudah ambil harta benda kita ,Tuhan mau mah melihat
kita meninggalkan kehidupan gelap kita , Tuhan mau kita hidup dijalannya dan selalu mengucap
syukur atas apa yang selama ini Tuhan kasih kepada keluarga kita.
Coba mama bapa kaka abang ingat dulu keluarga kita sangatlah sederhana tetapi dengan doa kita
semua tuhan memberikan berkat melewati bapa yang mendapatkan pekerjaan tetapi kalian semua
tidak mengucup syukur atas apa yang sudah beri kepada keluarga kita , jadi jangalah menyalahkan
Tuhan apapaun keadaan nya.
BAPA: jadi maksud kamu kita harus seperti apa sekarang?
SULUNG: tuhan mau kita selelu mengucap syukur kepadanya, tuhan tidak mau melihat kita jauh
darinya hanya oleh harta benda yang kita punya, sebeb itu semua pemberian tuhan kepada kita
MAMA: iya memang ada betulnyaa kamu berbicara seperti itu
KAKA: Iya sulung semoga apa yang kamu bicarakan dpat mengembalikan perekonomian kita
seperti duli lagi
ABANG: jadi apa yang seharusnya kita lakukan?
SULUNG: bagaimana kalau misalnya kita selalu mengucap syukur dengan keadaan yang kita
hadapi sekarang dan selalu berdoa kepada Tuhan agar keluarga kita hidup jauh lebih baik lagi
BAPA: Iya sulung benar apa yang kamu bicarakan semenjak perekoniman kita cukup besar kita
mulai jauh dari Tuhan kita lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan , Mah ,bang, kak, de,
maafkan bapa kalau bapa tidak bisa mengingatkan kalian untuk tetap mengucap syukur kepada
Tuhan. Mah bang,kak ayo mari kita tinggalkan semua kegiatan duniawi kita yang menyimpang
dari jalan Tuhan
NARATOR: dan pada akhirnya mulailah mereka kejalan Tuhan ,mereka mau bertobat dari
kegiatan duniawi mereka yang menyimpang dari jalan Tuhan , hari demi hari yang mereka lakukan
adalah berdoa dan bekerja , sampai perekonomian mereka tercukupi.
Jadi pesan yang bisa kita ambil dari drama ini adalah harta bukanlah segalanya

Anda mungkin juga menyukai