Anda di halaman 1dari 3

Bells’ palsy

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS Rostini, SKM
BARAS 1 NIP.198302072010012005

1. Pengertian : Bells’ palsy adalah paralisis idiopatik, merupakan penyebab


tersering dari paralisis fasialis unilateral.
2. Tujuan : Sebagai acuan langkah-langkah Penatalaksanaan Bells’ Palsy di
Puskesmas Baras 1
3. Kebijakan : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Baras 1 No: ............ tentang
penyusunan rencana layanan klinis dan rencana layanan
terpadu Puskesmas Baras 1
4. Referensi : Permenkes RI nomer 5 tahun 2014, panduan praktis klinis bagi
dokter difasilitas pelayanan kesehatan primer,2014.
5. Prosedur / : 1) Anamnesis
langkah – a) keluhan
langkah
 Paralisis otot fasialis atas dan bawah unilateral, dengan
onset akut (periode 48 jam)
 Nyeri auricular posterior
 Penuruanan produksi air mata
 Hiperakusis
 Gengguan pengecapan
 Otalgia
a. Gejala awal
 Kelumpuhan musculus fasialis
 Tidak mampu menutup mata
 Nyeri tajam pada telinga dan mastoid (60%)
 Perubahan ppengecapan (57%)
 Epiphora
 Nyeri ocular
 Penglihatan kabur
2) Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan teliti dilakukan pada kepala, telinga, mata,
hidung, dan mulut.
 Kelemahan melibatkan saraf fasial atau N VII
melibatkan satu sisi (atas dan bawah). Pada lesi UMN
1/3 wajah bagian atas tidak mengalami kelumpuhan.
Pada inspeksi awal pasien memperlihatkan lipatan
datar pada dahi dan lipatan nasolabial pada sisi
kelumpuhan.
 Saat pasien diminta untuk tersenyum, akan terjadi
distorsi dan lateralisasi pada sisi berlawanan dengan
klumpuhan . pada saat pasien diminta untuk
mengangkat alis, sisi dahi terlihat datar. Pasien juga
dapat melaporkan peningkatan salvias pada sisi yang
lumpuh.
 Jika paralisis hanya terjadi pada bagian bawah wajah
maka penyebab sentral harus dipikirkan
 Pasien dengan kelumpuhan fasial bilateral harus
dievaluasi sebagai sindroma guillain barre, penyakit
lyme dan meningitis.

3) Penatalaksanaan
a) Pengobatan inisial
 Steroid dan asiklovir (dengan prednisone) mungkin
efektif untuk pengobatan bells’ palsy
 Preddnison dosis 1 mg/kg atau 60 mg/hari selama 6
hari, diikuti penuruna bertahap total selama 10 hari
 Antiviral: asiklovir diberikan dengan dosis 400 mg oral
5 kali sehari selama 10 hari. jika virus varicella sozter
dicurigai, dosis tinggi 800 mg oral 5 kali/hari.
 Perawatan mata: lubrikasi okular topikal (artificial tears
pada siang hari dapat mencegah corneal exposure
 Fisioterapi dapat mempercepat perbaikan dan
menurunkan sequelle
4) Kriteria rujukan
 Bila tidak menunjukkan perbaikan
 Bila dicurigai kelainan nuklear

6. Diagram Alir :
7. Unit Terkait : 1) Poli umum
8. Dokumen :
terkait
9. Rekaman :
Historis
Perubahan Tanggal
No Yang dirubah Isi Perubahan Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai