RANCANGAN PENELITIAN
Tanaman Singkong
Chips Singkong
Keterangan :
Tabel 3.1 Spesifikasi alat hybrid solar drying
No. Keterangan Bahan Spesifikasi
1. Drying chamber Kaca dan aluminium (100 x 60 x 94) cm
2. Rak Aluminium (56 x 45) cm
3. Air outlet Aluminium Diameter 36 cm, tinggi
40 cm
4. Penyangga Besi (101 x 61 x 52) cm
5. Thermocouple ± 0.5 akurasi
6. Solar collector Kaca (100 x 100) cm
Keterangan :
Mi = massa mula-mula (kg)
Md = massa setelah pengeringan (kg)
Rd = kecepatan pengeringan
t = waktu pengeringan (sekon)
6. Perhitungan efisiensi termal pengeringan
𝑄𝑢
ηc =
𝐼. 𝐴
𝑚𝐶𝑝(𝑇0 − 𝑇𝑖)
ηc =
𝐼. 𝐴
ηc = efisiensi kolektor
Qu = panas yang digunakan untuk mengeringkan singkong
I = intensitas cahaya matahari (W/m2)
A = luas area kolektor (m2)
m = laju alir udara (kg/sekon)
Cp = panas spesifik (kJ/kg K)
To = temperature keluar kolektor
Ti = temperature masuk kolektor
7. Perhitungan efektivitas pengeringan
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑑𝑟𝑦𝑒𝑟
Faktor efektivitas = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑖𝑗𝑒𝑚𝑢𝑟
Xbk
Xbb =
1 − Xbk
Xbb
Xbk =
1 − Xbb
Keterangan:
Xbb = kadar air basis basah (%)
Xbk = kadar air basis kering (%)
Mw = berat bahan basah
Md = berat bahan kering
3.4.3.2 Analisa Kadar Abu
Cara kerja:
1. Panaskan cawan dalam tanur pada suhu (550±5)oC selama kurang lebih satu
jam dan dinginkan sehingga suhunya sama dengan suhu ruang kemudian
timbang (W0).
2. Masukkan 5 gr singkong ke dalam cawan dan timbang (W1).
3. Tempatkan cawan yang berisi singkong tersebut dalam tanur pada suhu
(550±5)oC sampai terbentuk abu berwarna putih dan diperoleh bobot tetap.
4. Pindahkan segera ke dalam desikator sehingga suhunya sama dengan suhu
ruang kemudian timbang (W2).
5. Hitung kadar abu singkong.
Kadar abu hasil pengeringan dihitung dengan cara:
𝑊 −𝑊
Abu (%) = (𝑊2 − 𝑊0 ) 𝑥 100%
1 0
Keterangan:
W0 = bobot cawan kosong (gr)
W1 = bobot cawan sebelum diabukan (gr)
W2 = bobot cawan setelah diabukan (gr)
3.4.3.3 Analisa Warna
Analisis warna dengan chromameter (Mugendi et al. 2010). Analisis warna
dilakukan menggunakan alat Chromameter Minolta CR 300 (Minolta Camera Co.
Japan. no 82281029). Setelah alat chromameter dihidupkan, dilakukan pengaturan
indeks data dengan cara menekan tombol Index Set, lalu dilanjutkan dengan
menekan tombol Scroll Bar dan Enter untuk mengaktifkan perintah pengukuran
warna. Pengukuran warna dilanjutkan dengan mendekatkan kamera pengukur
warna sampel dan menekan tombol Target Color Set. Data hasil pengukuran warna
L, a dan b akan tercatat pada alat Paper Sheat. Nilai L menyatakan parameter
kecerahan (lightness) yang mempunyai nilai dari 0 (hitam) sampai 100 (putih). Nilai
a menyatakan cahaya pantul yang menghasilkan warna kromatik campuran merah-
hijau dengan nilai +a (positif) dari 0-100 untuk warna merah dan nilai –a (negatif)
dari (-80)-0 untuk warna hijau. Notasi b menyatakan warna kromatik campuran
biru-kuning dengan nilai +b (positif) dari 0-70 untuk kuning dan nilai –b (negatif)
dari (-70)-0 untuk warna biru.