Anda di halaman 1dari 11

Jenis-jenis Aliran Lukisan

dan Contoh

Disusun Oleh :
Hanif Luthfi Muzakki
15 / XII MIA 2

SMA N 6 SEMARANG
Jenis-jenis Aliran Lukisan
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang paling populer di dunia. Seni
lukis yaitu seni yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi,
seperti kanvas, kertas, papan, jalanan, tembok dan sebagainya. Seiring berkembangnya zaman,
seni lukis pun mengalami berbagai peningkatan dengan tumbuhnya berbagai aliran seni lukis.
Inilah 12 aliran seni lukis yang paling populer di dunia sejak abad 17.

1. Aliran Klasikisme
Aliran klasikisme merupakan aliran yang biasanya menampilkan gambar klasik dan memiliki
karakter tersendiri. Klasikisme sudah banyak peminat baik pelukis nusantara maupun
mancanegara. Lukisan yang menganut aliran klasikisme biasanya memiliki bentuk yang
seimbang nan harmonis. Wajah karakter yang ada di dalamnya pun terkesan sangat tenang,
namun kejadian di dalamnya terkesan dilebih-lebihkan.

2. Aliran Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme merupakan aliran yang memberikan kebebasan bentuk dan warna, akan
tetapi tetap tidak boleh terlepas dari menggambarkan emosi sang objek lukis. Meskipun
biasanya aliran ini lebih banyak melukiskan ekspresi-ekspresi manusia, namun belakangan ini
para pelukis juga mulai marak yang berusaha menangkap emosi hewan-hewan dari wajahnya
dan memasukkan mereka sebagai objek lukis.

3. Aliran Impresionisme
Impresionisme merupakan satu aliran seni yang berusaha menampilkan kesan yang ditangkap
objek lukis. Biasanya, lukisan dengan aliran seperti ini memiliki ciri gambar yang agak kabur dan
tidak detail.

4. Aliran Realisme

Aliran realisme adalah aliran yang menampilkan karya lukis yang apa adanya, sebagaimana
kejadian-kejadian yang terjadi di tengah masyarakat tanpa tambahan sedikit pun. Biasanya,
lukisan dengan aliran realisme banyak menampilkan tentang kehidupan masyarakat sehari-hari.

5. Aliran Romantisme
Aliran romantisme adalah aliran seni yang berusaha menampilkan suatu lukisan dengan
fantastik dan indah. Aliran ini biasanya menampilkan tentang suatu hal yang bersifat romantis,
seperti suatu pemandangan alam, tragedi, ataupun sejarah.Lukisan aliran ini biasanya juga
memuat berbagai cerita ataupun kejadian besar yang emosional, bahkan terkadang cerita
tersebut dilebih-lebihkan sehingga sangat menyentuh perasaan.
6. Aliran Naturalisme
Aliran naturalisme merupakan aliran yang berusaha menampilkan suatu objek lukisan secara
alamiah. Aliran naturalisme ini apabila kita perhatikan memang mirip dengan realisme, namun
tetap ada bedanya, yaitu naturalisme memiliki sedikit tambahan di sekitar objek lukis agar
lukisan menjadi lebih indah. Aliran ini biasanya sangat memperkhatikan susunan perbandingan,
perspektif, tekstur serta pewarnaan khususnya warna-warna gelap. Selain itu, sebagian besar
lukisan yang memakai aliran ini biasanya memiliki tema yang berhubungan dengan alam.
Berikut contoh-contoh lukisan :

Judul Lukisan : “Keluarga Berencana”


Pelukis : Basuki Abdullah
Aliran Lukisan : Realisme Natural

Keterangan Lukisan

Basuki Abdullah yang berjiwa romantis, melukis kuda pun menjadi cantik. Kesan beauty
tersirat dari perindahan bentuk dan pemilihan warna yang cemerlang. Keindahan pada
sebahagian besar lukisan Basuki Abdullah merupakan keindahan yang estetis obyektif ringan
yang terkadang hampa dari pendalaman ekspresi. Judul lukisan “Keluarga berencana”, dengan
teknik cat minyak di atas kanvas.

Berukuran 200 x 90 cm dengan media oil canvas dan dibuat pada tahun 1975 dengan
media water colour on paper. Lukisan ini bermakna yaitu sosok keluarga berencana dari kuda
yang cantik tersebut yang sangat sedang bahagia.
Judul Lukisan : “Badai” (The Storm)
Pelukis : Raden Saleh
Aliran Lukisan : Romantisme

Keterangan Lukisan

Lukisan ini dibuat pada tahun 1851 dengan media cat minyak di atas kanvas
dengan ukuran 97 x 74 cm. Lukisan Raden Saleh yang berjudul “Badai” ini merupakan
ungkapan khas karya yang beraliran Romatisme. Dalam aliran ini seniman sebenarnya
ingin mengungkapkan gejolak jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan
menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi) ideal dan dunia nyata yang rumit dan
terpecah-pecah.

Dalam lukisan “Badai” ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan
perjuangan yang dramatis dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah
lautan. Suasana tampak lebih menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman
ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas secercah
sinar matahari yang memantul ke gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana
yang dramatis.
Judul Lukisan : “Perburuan Rusa”
Pelukis : Raden Saleh Syarif Bustaman
Aliran Lukisan : Romantisme dan Naturalis

Keterangan Lukisan :

Raden Saleh Syarif Bustaman (1807), pelopor seni lukis modern di Indonesia
yang berhasil menguasai gaya romantis yang lazim di Barat pada abad ke-19. Corak
lukisannya beraliran Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya menampilkan karya-
karya yang berceritera dahsyat, penuh kegetiran seperti tentang perkelahian dengan
binatang buas. Sedangkan gaya naturalisnya sangat jelas nampak dalam melukis
potret. Salah satu karyanya yang beraliran romantis, bertema “Perburuan Rusa”, pada
tahun 1846 dengan media cat minyak dan kanvas.
Judul Lukisan : “Senja”
Pelukis : Sudjanda Kerton
Aliran Lukisan : Expresionisme

Dalam lukisan berjudul “Senja”, 1987, Sudjana Kerton menghadirkan dunia


rakyat bawah dalam suatu momen yang unik, yaitu penggembala itik di waktu senja.
Dunia itu menjadi unik, karena pelukisnya mempunyai sudut pandangan yang lain, baik
secara visual maupun dalam empati jiwanya. Kerton selalu membuat gerak tubuh
rakyat jelata dalam deformasi yang mengekspresikan beban hidup, namun sekaligus
mengandung kelucuan. Dilatarbelakangi terbenamnya matahari senja dan itik-itik yang
berkelompok dalam formasi diagonal, karya ini mengembangkan suasana puitis
sekaligus tertekan.
Lukisan ini menunjukkan pencapaian periode terakhirnya, setelah ia pulang ke
Indonesia dan bermukim di Bandung. Periode sebelumnya adalah ungkapan-ungkapan
yang lebih dekat dengan tren seni lukis barat ketika ia bermukim di Eropa dan Amerika.
Dalam periode terakhir itu Kerton lebih banyak mengungkapkan realitas kehidupan
rakyat. Dari berbagai objek dan tema yang diangkat, ia seperti tidak habis-habisnya
menimba semangat kemanusiaan para tukang becak, buruh, petani, pelacur dam
lapisan masyarakat sejenisnya. Namun demikian, bukan hanya kemurungan yang
diungkapkan dalam karya-karyanya itu, tetapi juga terangkat nilai-nilai humor dan
keunikan hidup
Cara pengekspresian yang demikian sebenarnya telah dilakukan sebelumnya
yaitu sewaktu tinggal di Amerika. Mulai saat itu berkembang pandangan hidupnya
tentang perasaan empati terhadap manusia yang didasari tentang kejujuran dalam
menangkap kehidupan. Mengikuti kecenderungan abstrak ekspresionisme yang
berkembang pada masa itu, Kerton mencari cara pengungkapan bentuk secara
individual yang khas. Ia tidak mencari anatomi bentuk manusia itu, tetapi berusaha
mengungkapkan psikologi kehidupan yang dijalaninya. Karyanya yang berjudul “Senja”
ini, merupakan salah satu ungkapan psikologi tentang kejujuran dalam menangkap
kehidupan tersebut.
Judul Lukisan : “Perahu Senja”
Pelukis : Feri Raharjo
Aliran Lukisan : Realisme-Expresionisme

Aliran atau corak yang dibentuk dari lukisan di atas merupakan suatu kombinasi
antara aliran realisme dengan ekspresionisme yaitu penggambaranya sesuai dengan
kenyataan hidup dan penggambaranya sesuai dengan keadaan jiwa perupanya yang
spontan pada saat melihat objek.
Pelukis terinspirasi dari suatu objek dimana objek tersebut dapat menghadirkan
suatu ketenangan bagi si penikmat yang melihatnya (pengambilanya sewktu disore
hari). Dalam penyelesaianya tidak memerlukan beberapa lama tapi tergantung tingkat
kesulitan yang dapat mempengaruhi lukisan itu, dan lukisan itu dapat diselesaikan
dalam kurun waktu 1 sampai 2 minggu.
Gradasi warna diambil dari titik fokusnya terlebihdahulu, jadi warna sebelumnya
tidak sekstrim seprti itu tapi hasilnya menjadi bagus, cara pengerjaanya lebih slow (cara
pengerjaanya sepelan mungkin agar dapat menghasilkan karya yang bagus seperti
lukisan di atas.
Ciri khas dari lukisan itu yang membedakan dari lukisan yang lainya yaitu lebih
fokus dilukisan panen dan pasar dari pengambilan temanya dari tempo dulu yang
dikerjakan secara tradisional.
Pesan moral yang ingin disampaikan bagi para penikmat yang melihatnya bahwa
pelukis menciptakan suatu karya seni untuk memberikan si penikmat ketenangan jiwa
dari segi itu pelukis mengambil bagaimana caranya si penikmat bisa merasakan
kedamaian. Misalnya saat pulang dari kerja banyak masalah ketika kita melihat lukisan
itu, kita merasa lebih baik dan merasakan ketenangan. Jadi pelukis membuat suatu
karya seni yang dapat dinikmati oleh semua orang.
Judul Lukisan : “Kamar Tidur di Arles”
Pelukis : Vincent Van Gogh
Aliran Lukisan : Impresionisme

Bedroom in Arles (Perancis: La Chambre à Arles; Belanda: Slaapkamer te Arles)


adalah judul 3 buah lukisan yang mirip satu sama lain karya pelukis abad 19 Post-
Impresionis Belanda Vincent van Gogh. Van Gogh sendiri memberi judul lukisannya ini
The Bedroom (Perancis: La Chambre à coucher). Ada tiga versi asli lukisan ini yang
dijelaskan dalam suratnya dan dapat dibedakan dari foto-foto yang digantung di dinding
sebelah kanan.

Lukisan ini menggambarkan kamar tidur Van Gogh di 2, Place Lamartine di


Arles, Bouches-du-Rhône, Perancis, yang dikenal juga dengan nama Yellow House.
Pintu di sebelah kanan adalah jalan menuju lantai atas dan tangga, sedangkan pintu di
sebelah kiri adalah ruang kamar tamu yang dia sediakan untuk Gauguin. Pemandangan
dari jendela di dinding depan adalah jalan Place Lamartine dan taman umumnya.
Kamar ini tidak berbentuk persegi, melainkan trapezoid, dengan sudut tumpul di
sebelah kiri jendela dan sudut siku-siku di sebelah kanannya.
Judul Lukisan : “Potret diri dan Topeng-topeng Kehidupan”
Pelukis : Affandi
Aliran Lukisan : Expresionisme

Lukisan ini merupakan karya langka maestro Affandi yang memiliki nilai falsafah
yang dalam. Arti dari lukisan ini adalah manusia merupakan makhuk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna diantara makhluk yang lain. Namun dengan kesempurnaan itu,
manusia cenderung banyak kelemahan dengan adanya hawa nafsu dan sering berbuat
untuk mengingkari kodrat. Hawa nafsu itu digoda oleh bisikan-bisikan yang pada
lukisan ini digambarkan oleh topeng-topeng yang berperan jahat pada cerita Jawa.
Topeng tersebut bukan wajah asli manusia melainkan perwujudan dari bisikan-bisikan
jahat yang menutupi hati dari kebenaran.
Judul Lukisan : “Para Pejuang”
Pelukis : Affandi

Aliran Lukisan : Expresionisme

Di lukisan ini menceritakan para pejuang Indonesia untuk memperjuangkan


kemerdekaan. Para pejuang rela mengorbankan jiwa dan raga demi tanah air. Lukisan ini
mempunyai keunikan goresan dengan warna- warna berani, ini membuat lukisan karya maestro
Affandi bernilai seni tinggi . Bagi yang mengoleksi lukisan ini akan menjadi kebanggaan tersendiri
dengan karya yang hebat ini.

Judul Lukisan : “Cangklong”


Pelukis : Affandi

Aliran Lukisan : Expresionisme

Lukisan Affandi selanjutnya paling fenomenal adalah yang berjudul Cangklong. Pada
lukisan ini Affandi melukis dirinya sendiri di depan cermin yang menggambarkan beliau
mengalami suatu masalah yang belum terpecahkan. Terlihat di bagian dahinya diekspresikan
dengan warna cat merah, yang menggambarkan jika Affandi sendang berpikir keras untuk
menyelesaikan masalah. Lukisan ini adalah karya potret diri dari sang maestro yang pertama
kalinya dan merupakan lukisan yang langka.
Judul Lukisan : “Café Terrace at Night”
Pelukis : Vincent Van Gogh
Aliran Lukisan : Impresionisme

Lukisan ini dibuat pada tahun 1888 oleh pelukis terkenal bernama Vincent Van
Gogh, seniman yang berasal dari Belanda. Lukisan ini, diambil dari sebuah Kafe,
dimana ada beberapa orang didalamnya yang sedang duduk meminum secangkir kopi,
diterangi dengan lampu, disertai langit malam yang biru disertai bintang-bintang. Ini
adalah lukisan pertama Van Gogh, yang digambar dengan warna-warna kontras,
dimana warna pada teras kafe tersebut bertentangan dengan warna langit yang gelap,
warna lantai yang smoot tidak cocok dengan warna mejanya. Namun disinilah keunikan
lukisan tersebut. Lewat lukisan ini Van Gogh mengirim surat untuk adiknya yang
berisikan ” disinilah kamu akan melihat malam yang tidak terlihat gelap, kamu akan lihat
awan berwarna biru yang sangat indah”.

Anda mungkin juga menyukai