Materi :
ABSORBSI CO2 DENGAN LARUTAN NaOH
Oleh :
Achmad Fachrezi Hidayat NIM 21030114170002
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PROSES KIMIA
Materi :
ABSORBSI CO2 DENGAN LARUTAN NaOH
Oleh :
Achmad Fachrezi Hidayat NIM 21030114170002
Kelompok : 7 / Kamis
hari :
tanggal :
Telah Menyetujui,
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Proses materi
“Absorbsi CO2 dengan Larutan NaOH”. Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat menyelesaikan Mata Kuliah Praktikum Proses pendidikan
Strata Satu (S1) pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu. penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Andri Cahyo Kumoro ST., MT., PhD selaku dosen pengampu materi
Absorbsi CO2 dengan Larutan NaOH
2. Rinda Ameliya Firdhaus selaku koordinator asisten Laboratorium Proses
Kimia dan pengampu laporan Absorbsi CO2 dengan Larutan NaOH.
3. Joe Epridoena Sinulingga selaku asisten pengampu materi Adsorbsi CO2
dengan Larutan NaOH
4. Segenap teman-teman yang telah memberikan dukungan baik materil maupun
spiritual.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaannya laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat.
Penyusun
Gambar 2.1. Proses absorpsi dan desorpsi CO2 dengan pelarut MEA di
pabrik Amonia
Proses absorpsi dapat dilakukan dalam tangki berpengaduk yang
dilengkapi dengan sparger. kolom gelembung (bubble column). atau dengan
2.2.Analisis Perpindahan Massa dan Reaksi dalam Proses Absorpsi Gas oleh
Cairan
Secara umum. proses absorpsi gas CO2 kedalam larutan NaOH yang
disertai reaksi kimia berlangsung melalui empat tahap. yaitu perpindahan
massa CO2 melalui lapisan gas menuju lapisan antarfase gas-cairan.
kesetimbangan antara CO2 dalam fase gas dan dalam faselarutan. perpindahan
massa CO2 dari lapisan gas kebadan utama larutan NaOH dan reaksi antara CO2
terlarut dengan gugus hidroksil (OH-). Skema proses tersebut dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
p
g
p
a
A
*
Kesetimbangan antara CO2 dalam fase gas dan dalam fase larutan :
A* H . pai (2)
Laju perpindahan massa CO2 dari lapisan gas ke badan utama larutan NaOH
dan reaksi antara CO2 terlarut dengan gugus hidroksil:
Kedaan batas:
D A .k 2 .[OH ]
(a) 1
kL
D A .k 2 .[OH ] [OH ] D A
(b) dengan z adalah koefisien
kL z. A * DB
reaksi kimia antara CO2 dan [OH-} yaitu = 2.
D A .k 2 .[OH ]
Jika nilai kL sangat besar. maka: 1 . sehingga
kL
persamaan di atas
menjadi: Ra (5)
a.H . D A .k 2 .[OH ] k L
2
1
k Ga
Jika keadaan batas (b) tidak dipenuhi. berarti terjadi pelucutan [OH-]
dalam larutan.Hal ini berakibat:
D A .k 2 .[OH ] [OH ] D A
(6)
kL z. A * DB
Dengan demikian. maka laju absorpsi gas CO2 ke dalam larutan NaOH
akan mengikuti persamaan:
a.H . pg. .k L
Ra (7)
a.H . .k L
1
k Ga
Nilai diffusivitas efektif (DA) CO2 dalam larutan NaOH pada suhu 30oC
adalah 2.1 10-5 cm2/det (Juvekardan Sharma. 1973).
0,3 0,5
k la .dp .Q
0,2258 NaOH NaOH (11)
DA .a .D A
D A .( pin p out )
x 2
(12)
mol (CO3 ).R.T
Operasi Absorpsi
Menganalisa sampel
3. Operasi Absorpsi
Pertama-tama NaOH 0.25 N dipompa dan diumpankan ke dalam kolom
melalui bagian atas kolom pada laju alir tertentu hingga keadaan mantap
tercapai. Gas CO2 dialirkan melalui bagian bawah kolom. Ukur beda
ketinggian cairan dalam manometer 1, manometer 2 dan manometer 3.
manometer 4 jika aliran gas sudah steady. Kemudian ambil 10 mL sampel
0,0006
0,0004
0,0002
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
t (menit)
Gambar 4.1. Pengaruh laju alir NaOH terhadap Jumlah CO2 yang terserap
tiap waktu
Berdasarkan gambar 4.1, dapat dilihat bahwa peningkatan laju alir NaOH
sangat berpengaruh terhadap jumlah mol CO2 terserap. Jumlah mol CO2
terserap paling banyak terdapat pada laju alir NaOH 3ml/s.
Secara teori semakin tinggi laju alir naoh maka semakin besar jumlah CO2
terserap, hal ini disebabkan karena semakin banyak mol NaOH yang
dikontakkan dengan gas CO2 (Kartohardjono, 2011). Akan tetapi dalam
praktikum kali ini tidak sesuai dengan teori hal ini disebabkan karena pada laju
alir NaOH 3ml/s penyerapan gas CO2 telah mencapai keadaan keseimbangan,
sehingga penyerapan gas akan berhenti.
4.2. Pengaruh Laju Alir NaOH terhadap Nilai kGa
12
10
kGa (x10-6) (m3/s)
8
6
4
2
0
0 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005
Laju alir NaOH (L/s)
8
kLa (x10-7) (m3/s)
0
0 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005
Laju Alir NaOH (L/s)
Materi :
ABSORBSI CO2 DENGAN LARUTAN NaOH
Oleh :
Achmad Fachrezi Hidayat NIM 21030114170002
2. Percobaan
2.1.Bahan dan Alat yang digunakan
• Kristal Natrium Hidroksida (NaOH)
• Cairan Gas Karbondioksida (CO2) yang disimpan di tabung bertekanan
• Udara
• Aquadest (H2O)
• Reagen untuk analisis yaitu larutan HCl 0.25 N dan indikator PP dan MO
2.2.Gambar Alat
2.3.Variabel Operasi
• Variabel Tetap
P = 6,5 bar
T = 300 C
HCl 0,4 N
NaOH 0,45 N
• Variabel Berubah
Laju Alir NaOH 1,5 ml/s ; 3 ml/s ; 4,5 ml/s
2.4.Cara Kerja
1. Membuat larutan induk NaOH dengan konsentrasi 0,5 N sebanyak 10 L
Pertama-tama, menimbang 196 gr NaOH. Kemudian, dilarutkan dalam
aquadest sebanyak 10 L. Selanjutnya, larutan NaOH ditampung dalam tangki
untuk dioperasikan.
2. Menentukan fraksi ruang kosong pada kolom absorpsi
Pastikan kran di bawah kolom absorpsi dalam posisi tertutup. Kemudian
alirkan larutan NaOH dari bak penampung 2 ke dalam kolom absorpsi.
Hentikan jika tinggi cairan di dalam kolom tepat setinggi tumpukan packing.
Lalu, keluarkan cairan dalam kolom dengan membuka kran di bawah kolom.
Tampung cairan tersebut dan segera tutup kran jika cairan dalam kolom tepat
berada pada packing bagian paling bawah. Catat volume cairan sebagai volume
ruang kosong dalam kolom absorpsi = Vvoid. Berikutnya, tentukan volume total
kolom absorpsi, yaitu dengan mengkur diameter kolom (D) dan tinggi
D 2 .H
tumpukan packing (H). VT . Didapat rumus untuk fraksi ruang
4
Vvoid
kosong kolom absorpsi =
VT
3. Operasi Absorpsi
Pertama-tama NaOH 0.25 N dipompa dan diumpankan ke dalam kolom
melalui bagian atas kolom pada laju alir tertentu hingga keadaan mantap
tercapai. Gas CO2 dialirkan melalui bagian bawah kolom. Ukur beda
ketinggian cairan dalam manometer 1, manometer 2 dan manometer 3.
manometer 4 jika aliran gas sudah steady. Kemudian ambil 10 mL sampel
cairan dari dasar kolom absorpsi tiap 1 menit selama 10 menit dan dianalisis
kadar ion karbonat atau kandungan NaOH bebasnya. Lalu, ulangi percobaan
untuk nilai variabel kajian yang berbeda.
4. Menganalisis sampel
Sebanyak 10 mL sampel cairan ditempatkan dalam gelas erlenmeyer 100
mL. Tambahkan indikator fenol fthalein (PP) sampai merah jambu dan titrasi
sample dengan larutan HCl 0.1 N sampai warna merah hampir hilang
(kebutuhan titran = a mL). Maka mol HCl = a 0,25 mmol. Kemudian
tambahkan 2-3 tetes indikator metil jingga (MO) dan titrasi dilanjutkan lagi
sampai warna jingga berubah menjadi merah (kebutuhan titran=b mL) atau
kebutuhan HCl = b 0,25 mmol. Selanjutnya didapatkan rumus Jumlah NaOH
bebas = (a-b) 0,25 mmol di dalam 10 mL sampel dan Konsentrasi NaOH
bebas = (a-b) 0,025 mol/L.
2.5.Hasil Percobaan
Vvoid = 103,8 ml
∆𝑍1= 0,2 𝑐𝑚; ∆𝑍2= 0,3 𝑐𝑚; ∆𝑍3 = 0,4 𝑐𝑚
Variabel 1(1,5 ml/s) Variabel 2(3 ml/s) Variabel 3(4,5 ml/s)
t a (ml) b (ml) t a (ml) b (ml) t a (ml) b (ml)
t0 4 4 t0 4,5 3,8 t0 4,9 4
t1 4,5 3,9 t1 5 3,8 t1 6 1,2
t2 4 3,9 t2 3,8 2,2 t2 6,5 1,1
t3 4 3,5 t3 4,5 2,5 t3 6,8 1,3
t4 3,8 3,7 t4 3,7 2,2 t4 6,3 0,8
t5 4,2 3,7 t5 4 2,5 t5 6 0,5
t6 3,9 3,6 t6 4,6 2,2 t6 6 1,1
t7 3,7 3,6 t7 3 2 t7 6 1
t8 3,6 3,5 t8 5 1,8 t8 6,4 0,7
t9 4,3 3,8 t9 6 1,5 t9 6 0,8
t10 4 4 t10 5,8 1,5 t10 5,9 1
= 1,1346 g/mL
𝑁 𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝐵𝑀 𝑥 𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
V HCl = 𝜌𝐻𝐶𝑙 𝑥 %𝐻𝐶𝑙 𝑥 1000 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
0,4 𝑥 36,5 𝑥 100
= 1,1346 𝑥 0,25 𝑥 1000 𝑥 1
= 5,14 mL
V aquades = (100 – 5,14) mL
= 94,86mL
1. n CO2 Terserap
2𝑏 𝑥 𝑁𝐻𝐶𝑙
N CO2 terserap = N Na2CO3 = 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑥 𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 0,401
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛 𝐶𝑂2 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝
kGa = 𝐴𝑥𝑧𝑥𝜀𝑥𝑃
𝜋𝐷 2
A = 4
𝜋3,32
= 4
= 0,00085487 cm2
H = 30,3 cm
P = 6,5 x 105 + 105
= 7,5 x 105 Pa
Q CO2 = V CO2 x S2
𝜋(𝐷1)2
S1 = 4
𝜋(0,021)2
= 4
= 0,000346185 m2
𝜋(𝐷2)2
S2 = 4
𝜋(0,015)2
= 4
= 0,000177 m2
𝜌Hg = 13554 kg/m3
𝜌CO2 = 1264 kg/m3
𝜇CO2 = 15 x 10-6 kg/ms
𝜇NaOH = 3,95 x 10-6 kg/ms
𝑘𝐺𝑎 𝑑𝑝2 𝜌CO2 x QCO2 1,4003 𝜇CO2 1
𝑅𝑇 = 4,0777 x ( ) x (𝜌CO2 x 𝐷𝑎)3
𝐷𝑎 𝜇CO2 x a
𝐷𝑎 = 1,26 x 10-7 m2/det
6 (1−𝜀)
𝑎 = 𝑑𝑝
6 (1−0,4007)
𝑎 = 𝑑𝑝
3,5958
𝑎 = 𝑑𝑝
𝑘𝐿𝑎 𝑑𝑝 𝜌NaOH x QNaOH 0,3 𝜇NaOH
= 0,2258 x ( ) x (𝜌NaOH x 𝐷𝑎)0,5
𝐷𝑎 𝜇NaOH x a
Laju kLa
ρ NaOH μ NaOH
alir −∆𝑷 dp a kGa
(kg/m3) (kg/ms) (x10-7)
(L/det)
2,45 8,7465 4,3792
0,0015 2100 0,00395 1,4055 2,5583
8 6 x10-6 1
3,68 1,1039 5,3291
0,003 2100 0,00395 1,429 2,5163
7 3 x10-5 8
4,91 8,5979 9,2681
0,0045 2100 0,00395 0,7712 4,6626
6 5 x10-6 5
a.H . pg . D A .k 2 .[OH ] k L
2
Ra
a.H . D A .k 2 .[OH ] k L
2
1
k Ga
H = 2.88 x 10 mol/ m3. Pa
-4