Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PROSES KIMIA

Materi :
ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

Disusun oleh :
ADITYA WIDIYADI 21030114140161
AMELIA OKTAVIJAYA 21030114120035
ANANSYA PUTRI INTAN 21030113130137

LABORATORIUM PROSES KIMIA


TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PROSES KIMIA

Materi :
ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

Disusun oleh :
ADITYA WIDIYADI 21030114140161
AMELIA OKTAVIJAYA 21030114120035
ANANSYA PUTRI INTAN 21030113130137

LABORATORIUM PROSES KIMIA


TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

i
ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

HALAMAN PENGESAHAN

Nama / NIM : Aditya Widiyadi / 21030114140161


: Amelia Oktavijaya / 21030114120035
: Anansya Putri Intan / 21030114130137
Judul : Absorbsi Gas CO2 dengan Larutan NaOH

Semarang, Mei 2016


Dosen Pembimbing Asisten Pembimbing

Dr. Andri Cahyo K., ST, MT, Ph.D Vicky Kartika Firdaus
NIP. 197405231998021001 NIM. 21030112130146

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 ii


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Proses Kimia
berjudul Absorbsi Gas CO2 dengan Larutan NaOH dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai syarat untuk
menyelesaikan Praktikum Proses Kimia. Selain itu pembuatan Laporan Resmi
Praktikum Proses Kimia ini adalah sebagai bukti hasil dari percobaan yang
dilakukan saat praktikum.
Dengan ini, kami juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa dengan segala limpahan rahmat-Nya.
2. Bapak Dr. Andri Cahyo K., S.T, M.T, Ph.D sebagai dosen pembimbing
materi Absorbsi Gas CO2 dengan Larutan NaOH.
3. Vicky Kartika Firdaus sebagai asisten pembimbing materi Hidrodinamika
Reaktor.
4. Bapak laboran dan segenap asisten laboratorium Proses Kimia.
5. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual.
6. Teman-teman 2014 yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Laporan ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan. Tentu ada kelemahan dalam teknik pelaksanaan maupun dalam
tata penulisan laporan ini. Maka kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan dalam untuk peningkatan mutu dari laporan serupa di masa mendatang.
Akhir kata, selamat membaca dan terima kasih.

Semarang, Mei 2016

Penyusun

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 iii


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................... ..........i


Halaman Pengesahan ...............................................................................................ii
Kata Pengantar.........................................................................................................iii
Daftar Isi ...................................................................................................................iv
Daftar Gambar .........................................................................................................vi
Intisari….. .................................................................................................................vii
Summary ...................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ...............................................................................2
1.3 Tujuan Percobaan ..................................................................................2
1.4 Manfaat Percobaan ................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Absorbsi ......................................................................................................... 4
2.2 Analisis Perpindahan Massa dan Reaksi dalam Proses Absorpsi Gas
oleh Cairan .................................................................................... ........ 5
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Rancangan Praktikum .............................................................................9
3.1.1 Skema Rancangan Percobaan ......................................................9
3.1.2 Variabel Operasi ..........................................................................9
3.2 Bahan yang Digunakan ..........................................................................9
3.3 Gambar Rangkaian Alat Percobaan ......................................................10
3.4 Prosedur Percobaan ................................................................................10
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Jumlah CO2 yang terserap .......12
4.2 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Nilai Tetapan Perpindahan
Massa CO2 Fase Gas (Kga) .................................................................13
4.3 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Nilai Tetapan Perpindahan
Massa CO2 Fase Cair (kLa) ...................................................................13

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 iv


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

4.4 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap k2 (konstanta kecepatan


reaksi) .................................................................................................14
4.5 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Waktu ......................................15
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 16
5.2 Saran ........................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................17
LAMPIRAN
Lembar Perhitungan ....................................................................................A-1
Laporan Sementara
Referensi

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 v


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses absorpsi dan desorpsi CO2 dengan pelarut MEA di pabrik
Amonia..................................................................................................4
Gambar 2.2 Mekanisme absorpsi gas CO2 dalam larutan NaOH ..............................5
Gambar 3.1 Rangkaian Alat Utama Praktikum Absorbsi ..........................................9
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Mol CO2 pada Masing-Masing Variabel .............12
Gambar 4.2 Grafik Nilai Tetapan Perpindahan Massa CO2 Fase Gas .......................13
Gambar 4.3 Grafik Nilai Tetapan Perpindahan Massa CO2 Fase Cair ......................13
Gambar 4.4 Grafik Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Konstanta Kecepatan
Reaksi....................................................................................................14
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Mol CO2 yang Terserap terhadap Waktu ............15

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 vi


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

INTISARI

Absorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia dimana suatu
campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap tertentu sehingga satu atau
lebih komponen gas tersebut larut dalam cairannya. Dalam percobaan ini digunakan
larutan NaOH sebagai cairan penyerap untuk mengabsorbsi gas CO2 dan packing tower
sebagai alat absorbsi dengan packing jenis rashig rings berdiameter 1 inchi.
Pada percobaan ini digunakan variabel konsentrasi larutan NaOH yaitu 0,7 N;
0,65N; 0.4 N. Larutan NaOH dipompa dan diumpankan pada bagian atas menara pada
konsentrasi yang telah ditetapkan dan laju alir 3.5 ml/s. Sementara itu gas CO2 dialirkan
pada bagian bawah kolom. Gas dan cairan akan saling kontak sehingga terjadi reaksi.
Lalu, mengambil 10 ml sampel tiap selang waktu 1 menit sampai 10 menit untuk dititrasi
dengan metode acidi alkalimetri untuk menentukan kandungan karbonat dalam larutan
sampel tersebut.
Dari hasil percobaan, semakin besar konsentrasi NaOH maka CO2 yang terserap
semakin banyak. Semakin besar konsentrasi NaOH, baik harga kGa semakin besar.
Namun harga kLa semakin kecil seiring dengan bertambahnya konsetrasi NaOH.
Berdasarkan percobaan, semakin kecil konsentrasi NaOH maka semakin besar konstanta
kecepatan reaksi. Sedangkan jumlah CO2 yang terserap terhadap waktu mengalami
fluktuatif.
Saran untuk percobaan ini adalah pengontrolan valve yang sering agar laju alir
tetap konstan, menjaga valve untuk laju alir. Tekanan pada tangki CO2 harus dijaga agar
CO2 yang keluar tidak berlebihan.Larutan NaOH dialirkan sampai overflow sebelum
dikontakan dengan CO2.

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 vii


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

SUMMARY

Absorption is one of the separation processes in the chemical industry where a


gas mixture is contacted with a liquid absorbent such that the one or more components of
the gas dissolved in the liquid. In this experiment NaOH solution is used as a liquid
absorbent to absorb the greenhouse gas CO2 and as a means of absorption tower
packing with packing rings type rashig diameter of 1 inch.
In this experiment used a variable concentration of 0.7 N NaOH solution; 0,65N;
0.4 N NaOH solution was pumped and fed to the top of the tower at a predetermined
concentration and flow rate of 3.5 ml / s. Meanwhile CO2 gas was supplied to the bottom
of the column. Gas and liquids will contact each other so that the reaction occurs. Then,
take a 10 ml sample of each interval of 1 minute to 10 minutes to be titrated with
alkalimetry acidi method for determining the content of carbonates in the sample
solution.
From the experimental results, the greater the concentration of CO2 absorbed
NaOH then more and more. The greater the concentration of NaOH, KGA the greater
good price. But the price of KLA getting smaller with increasing concentration of NaOH.
Based on the experiment, the smaller concentrations of NaOH, the greater the reaction
rate constants. While the amount of CO2 absorbed over time experiencing fluctuating.
Suggestions for this trial is the control valve that often, so that the flow rate
remains constant, keeping the valve's flow rate. Pressure on CO2 tanks must be kept to
the CO2 that comes out is not berlebihan.Larutan NaOH streamed to overflow before
dikontakan with CO2.

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 viii


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hampir semua reaksi kimia yang diterapkan dalam industri kimia
melibatkan bahan baku yang berbeda wujudnya, baik berupa padatan, gas maupun
cairan. Oleh karena itu, reaksi kimia dalam suatu industri dapat terjadi dalam fase
ganda atau heterogen, misalnya biner atau bahkan tersier (Coulson, 1996).
Walaupun terdapat perbedaan wujud pada bahan-bahan baku yang direaksikan,
namun terdapat satu fenomena yang selaluterjadi. Sebelum reaksi kimia
berlangsung. Maka salahsatu atau lebih bahan baku (reaktan) akan berpindah dari
aliran utamanya menuju ke lapisan antarfase/batas atau menuju aliran utama
bahan baku yang lain yang berada di fase yang berbeda.
Absorpsi gas-cair merupakan proses heterogen yang melibatkan
perpindahan komponen gas yang dapat larut menuju penyerap yang biasanya
berupa cairan yang tidak mudah menguap (Franks, 1967). Reaksi kimia dalam
proses absorpsi dapat terjadi di lapisan gas, lapisan antarfase, lapisan cairan atau
bahkan badan utama cairan, tergantung pada konsentrasi dan reaktifitas bahan-
bahan yang direaksikan. Untuk memfasilitasi berlangsungnya tahapan-tahapan
proses tersebut, biasanya proses absorpsi dijalankan dalam reactor tangki
berpengaduk bersparger, kolomg elembung (bubble column) atau kolom yang
berisi tumpukan partikel inert (packed bed column). Proses absorpsi gas-cair dapat
diterapkan pada pemurnian gas sintesis, recovery beberapa gas yang masih
bermanfaat dalam gas buang atau bahkan pada industri yang melibatkan pelarutan
gas dalam cairan, seperti H2SO4, HCl, HNO3, formadehid dll(Coulson,
1996).Absorpsi gas CO2 dengan larutan hidroksid yang kuat merupakan proses
absorpsi yang disertai dengan reaksi kimia order 2 antara CO2 dan ion OH-
membentuk ion CO32-dan H2O.Sedangkan reaksi antara CO2 dengan CO32-
membentuk ion HCO3-biasanya diabaikan (Danckwerts, 1970; Juvekardan
Sharma, 1972). Namun, menurut Rehmet al. (1963) proses ini juga biasa dianggap
mengikuti reaksi order 1 jika konsentrasi larutan NaOH cukup rendah (encer).

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 1


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

Perancangan reaktor kimia dilakukan berdasarkan pada permodelan


hidrodinamika reaktor dan reaksi kimia yang terjadi di dalamnya. Suatu model
matematika merupakan bentuk penyederhanaan dari proses sesungguhnya di
dalam sebuah reaktor yang biasanya sangat rumit (Levenspiel, 1972). Reaksi
kimia biasanya dikaji dalam suatu proses batch berskala laboratorium dengan
mempertimbangkan kebutuhan reaktan, kemudahan pengendalian reaksi,
peralatan, kemudahan menjalankan reaksi dan analisis, dan ketelitian.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh konsentrasi NaOH terhadap jumlah CO2 yang
terserap pada berbagai waktu reaksi?
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan
perpindahan massa CO2 fase gas (kGa)?
3. Bagaimana pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan
perpindahan massa CO2 fase cair (kLa)?
4. Bagaimana pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan reaksi
antara CO2 dan NaOH (k2)?
5. Bagaimana pengaruh konsentrasi NaOH terhadap waktu?

1.3 Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu menjelaskan


mengenai beberapa hal berikut:
1. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap jumlah CO2 yang terserap pada
berbagai waktu reaksi.
2. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan perpindahan massa
CO2 fase gas (kGa).
3. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan perpindahan massa
CO2 fase cair (kLa).
4. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan reaksi antara CO2 dan
NaOH (k2).
5. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap waktu.

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 2


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

1.4 Manfaat Percobaan


1. Mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH (atau CO2) terhadap jumlah CO2

yang terserap pada berbagai waktu reaksi.


2. Mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH (atau CO2) terhadap nilai tetapan
perpindahan massa CO2 fase gas (kGa).
3. Mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan
perpindahan massa CO2 fase cair (kLa).
4. Mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH (atau CO2) terhadap nilai tetapan
reaksi antara CO2 dan NaOH (k2).

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 3


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Absorbsi
Absorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia
dimana suatu campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap tertentu
sehingga satu atau lebih komponen gas tersebut larut dalam cairannya. Absorbsi
dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu absorbsi fisik dan absorbsi kimia.
Absorbsi fisik merupakan suatu proses yang melibatkan peristiwa
pelarutan gas dalam larutan penyerap, namun tidak disertai dengan reaksi kimia.
Contoh proses ini adalah absorbsi gas H2S dengan air, methanol, propilen
karbonase. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik. Mekanisme proses
absorbsi fisik dapat dijelaskan dengan beberapa model, yaitu: teori dua lapisan
(two films theory) oleh Whiteman (1923), teori penetrasi oleh Dankcwerts dan
teori permukaan terbaharui.
Absorbsi kimia merupakan suatu proses yang melibatkan peristiwa
pelarutan gas dalam larutan penyerap yang disertai dengan reaksi kimia. Contoh
peristiwa ini adalah absorbsi gas CO2 dengan larutan MEA, NaOH, K2CO3 dan
sebagainya. Aplikasi dari absorbsi kimia dapat dijumpai pada proses penyerapan
gas CO2 pada pabrik Amonia seperti yang terlihat pada gambar 2.1.

Gambar 2. 1. Proses absorpsi dan desorpsi CO2 dengan pelarut MEA di pabrik
ammonia.

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 4


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

Proses absorpsi dapat dilakukan dalam tangki berpengaduk yang


dilengkapi dengan sparger, kolom gelembung (bubble column), atau dengan
kolom yang berisi packing yang inert (packed column) atau piringan (tray
column). Pemilihan peralatan proses absorpsi biasanya didasarkan pada reaktifitas
reaktan (gas dan cairan), suhu, tekanan, kapasitas, dan ekonomi.

2.2 Analisis Perpindahan Massa dan Reaksi dalam Proses Absorpsi Gas oleh
Cairan
Secara umum, proses absorpsi gas CO2 kedalam larutan NaOH yang
disertai reaksi kimia berlangsung melalui empat tahap, yaitu perpindahan massa
CO2 melalui lapisan gas menuju lapisan antarfase gas-cairan, kesetimbangan
antara CO2 dalam fase gas dan dalam fase larutan, perpindahan massa CO2 dari
lapisan gas kebadan utama larutan NaOH dan reaksi antara CO2 terlarut dengan
gugus hidroksil (OH-). Skema proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2.Mekanisme absorpsi gas CO2 dalam larutan NaOH.

Laju perpindahan massa CO2 melalui lapisan gas:


(1)
Kesetimbangan antara CO2 dalam fase gas dan dalam fase larutan :
(2)

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 5


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

dengan H pada suhu 30oC = 2,88 x 10-5 g mole/cm3. atm.


Laju perpindahan massa CO2 dari lapisan gas ke badan utama larutan NaOH dan
reaksi antara CO2 terlarut dengan gugus hidroksil :
[ ] √ [ ] (3)
Keadaan batas:
√ [ ]
(a)

√ [ ] [ ]
(b) √

dengan z adalah koefisien reaksi kimia antara CO2 dan [OH-}, yaitu = 2.
Di fase cair,reaksi antara CO2 dengan larutan NaOH terjadi melalui beberapa
tahapan proses:
NaOH(s) Na+(l) + OH-(l) (a)
CO2(g) CO2(l) (b)
CO2(l) + OH-(l) HCO3-(l) (c)
HCO3-(l) + OH-(l) H2O(l)+ CO32-(l) (d)
CO32-(l) + +
Na (l) Na2CO3(l) (e)
Langkah d dan e biasanya berlangsung dengan sangat cepat, sehingga
proses absorpsi biasanya dikendalikan oleh peristiwa pelarutan CO2 ke dalam
larutan NaOH terutama jika CO2 diumpankan dalam bentuk campuran dengan gas
lain atau dikendalikan bersama-sama dengan reaksi kimia pada langkah c (Juvekar
dan Sharma, 1973).
Eliminasi A* dari persamaan 1, 2 dan 3 menghasilkan :
√ [ ]
√ [ ]
(4)

√ [ ]
Jika nilai kL sangat besar, maka: , sehingga persamaan di atas

√ [ ]
menjadi (5)
√ [ ]

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 6


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

Jika keadaan batas (b) tidak dipenuhi, berarti terjadi pelucutan [OH-] dalam
larutan.Hal ini berakibat:
√ [ ] [ ]
√ (6)

Dengan demikian, maka laju absorpsi gas CO2 ke dalam larutan NaOH akan
mengikuti persamaan:

(7)

Dengan adalah enhancement faktor yang merupakan rasio antara koefisien


transfer massa CO2 pada fase cair jika absorpsi disertai reaksi kimia dan tidak
disertai reaksi kimia seperti dirumuskan oleh Juvekar dan Sharma (1973):
[ ]
√ [ ]
[ [ ] ] (8)

Nilai diffusivitas efektif (DA) CO2 dalam larutan NaOH pada suhu 30oC adalah
2.1 x 10-5 cm2/det (Juvekardan Sharma, 1973).
NilaikGa dapat dihitung berdasarkan pada absorbsi fisik dengan meninjau
perpindahan massa total CO2 ke dalam larutan NaOH yang terjadi pada selang
waktu tertentu di dalam alat absorpsi. Dalam bentuk bilangan tak berdimensi, kGa
dapat dihitung menurut persamaan (Kumoro dan Hadiyanto, 2000):

( ) ( ) (9)

Dengan dan

Secara teoritik, nilai kGa harus memenuhi persamaan:


( )
(10)

Jika tekanan operasi cukup rendah, maka plmdapat didekati dengan p = pin-pout.
Sedangkan nilai kla dapat dihitung secara empirik dengan persamaan (Zheng dan
and Xu, 1992):

( ) ( ) (11)

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 7


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

Jika laju reaksi pembentukan Na2CO3 jauh lebih besar dibandingkan


dengan laju difusi CO2 ke dalam larutan NaOH, maka konsentrasi CO2 pada batas
film cairan dengan badan cairan adalah nol. Hal ini disebabkan oleh konsumsi
CO2yang sangat cepat selama reaksi sepanjang film. Adapun, tebal film (x) dapat
ditentukan persamaan:

(12)
( )

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 8


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

BAB III
PELAKSANAAN PERCOBAAN

3.1. Rancangan Praktikum


3.1.1. Skema Rancangan Percobaan

Membuat Larutan Induk NaOH dengan


konsentrasi 0.7N, 0.65N, 0.4N.

Menentukan Fraksi Ruang


Kosong pada Kolom Absorpsi.

Operasi Absorpsi.

Menganalisa Sampel.

3.1.2. Variabel Operasi


Variabel Tetap
P = 5.5 barr
T = 28oC
HCl 0.45 N dalam 100ml
Variabel Berubah
NaOH: 0.7 N; 0.65 N; 0.4 N

3.2. Bahan yang Digunakan


 Kristal Natrium Hidroksida (NaOH)
 Cairan Gas Karbondioksida (CO2) yang disimpan di tabung bertekanan
 Udara
 Aquadest (H2O)
 Reagen untuk analisis yaitu larutan HCl 0.1 N dan indikator PP dan MO

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 9


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

3.2. Gambar Rangkaian Alat

Gambar 3.1 Rangkaian Alat Utama

3.4. Prosedur percobaan


1. Membuat Larutan Induk NaOH dengan Konsentrasi Sesuai Variabel
Sebanyak 10 L
Pertama, lakukan penimbangan 428.75gr kristal NaOH dan
melarutkannya ke dalam 15 liter aquadest. Kemudian larutan NaOH yang
sudah homogen tersebut dipindahkan ke dalam bak penampung untuk
segera dioperasikan.
2. Menentukan Fraksi Ruang Kosong pada Kolom Absorpsi
Pastikan semua valve dalam kondisi terturup. Lalu nyalakan pompa
sehingga NaOH mengalir dari bak penampung 1 ke bak penampung 2.
Kemudian alirkan NaOH ke dalam reaktor packing bed sampai setinggi
tumpukan packing. Keluarkan cairan dalam packing dan mencatat
volumenya sebagai volume ruang kosong dalam packing (Vvoid). Hitung
volume total kolom absorbsi dengan mengukur tinggi dan diameter kolom.
Setelah itu menghitung fraksi ruang kosong kolom absorbsi.

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 10


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

3. Operasi Absorbsi
Memompa NaOH dengan konsentrasi sesuai variabel dan diumpankan
ke dalam kolom melalui bagian atas kolom pada laju alir 3.5 ml/s, hingga
keadaan steady state tercapai. Alirkan gas CO2 melalui bagian bawah
kolom, serta mengukur ketinggian cairan dalam manometer jika aliran
sudah steady state. Kemudian mengambil 10 ml cairan dari dasar kolom
absorbsi setiap 1 menit selama 10 menit (dimulai dari t=0) dan
menganalisis kadar ion karbonat atau kadar NaOH bebasnya. Kemudian
melakukan kembali operasi absorbsi di berbagai variable konsentrasi
NaOH.
4. Menganilisis Sampel
10 ml cairan yang telah diambil, dipindahkan ke dalam erlenmeyer.
Menambahkan indikator fenolpthalein (PP) sebanyak 3 tetes, dan titrasi
cairan tersebut menggunakan larutan HCl 0.45 N yang telah dibuat
sebelumnya hingga warna menjadi merah hampir hilang. Mencatat
kebutuhan titran. Menambahakan 2-3 tetes indikator Metil Orange (MO),
dan menitrasi kembali menggunakan HCl hingga warna jingga berubah
menjadi merah. Mencatat kebutuhan titran.

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 11


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Jumlah CO2 yang terserap


0,450
0,400 0,385
mol CO2 yang terserap

0,350 0,353
0,300
0,250 0,236
0,200 mol CO2 yang
0,150 terserap
0,100
0,050
0,000
1 2 3
Variabel

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan mol CO2 pada Masing-Masing Variabel


Berdasarkan Gambar 4.1, dapat dilihat bahwa semakin rendah konsentarsi
NaOH maka jumlah mol CO2 yang terserap semakin kecil juga. Hal ini
disebabkan karena kecepatan absorbsi CO2 merupakan fungsi konsentrasi NaOH.
Dalam larutan yang konsentrasinya tinggi, partikel NaOH dalam larutan akan
semakin banyak. Dengan jumlah molekul NaOH yang banyak maka CO2 yang
terserap juga semakin banyak.
Semakin tinggi larutan NaOH berarti dapat kita simpulkan bahwa larutan
tersebut semakin kental, penuh dengan partikel NaOH. Semakin penuh dengan
NaOH, berarti jarak antar molekul NaOH semakin rapat antara partikel satu
dengan partikel lainnya yang menyebabkan penyerapan CO2 ke NaOH menjadi
semakin mudah.
(Levenspiel, 1972)

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 12


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

4.2. Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Nilai Tetapan Perpindahan


Massa CO2 Fase Gas (Kga)
12 10,91 10,82

10

8 6,488
kGa (10-3)

6
nilai kGa (10^-3)
4

0
1 2 3
Variabel

Gambar 4.2 Grafik Nilai Tetapan Perpindahan Massa CO2 Fase Gas
Berdasarkan grafik diatas, semakin kecil konsentrasi NaOH maka semakin
kecil pula mol CO2 yang terserap. Perubahan konsentrasi NaOH akan sebanding
dengan jumlah CO2 yang terserap. Sedangkan bertambahnya jumlah CO2 yang
terserap akan mengakibatkan bertambahnya nilaj kga, sehingga pada akhirnya
meningkatnya konsentrasi NaOH akan mengakibatkan pula bertambahnya nilai
kga.
4.3. Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Nilai Tetapan Perpindahan
Massa CO2 Fase Cair (kLa)
25
20,45
20
kLa (10-6)

15

10 nilai kLa (10^-6)


3,674 3,717
5

0
1 2 3
Variabel

Gambar 4.3 Grafik Nilai Tetapan Perpindahan Massa CO2 Fase Cair

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 13


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

Seperti pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa semakin kecil konsentrasi
NaOH maka semakin besar nilai tetapan perpindahan massa pada fasa cair nya
(kLa). Dalam proses absorbsi CO2 dengan menggunakan NaOH nilai kLa
meningkat dengan bertambahnya konsentrasi NaOH. Hal ini dikarenakan molekul
NaOH yang semakin banyak dalam volume reaktor yang tetap membuat
tumbukan antara molekul NaOH dan CO2 semakin sering sehingga tetapan
perpindahan massa CO2 meningkat. (Setiadi,dkk, 2008)
4.4. Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap k2 (konstanta kecepatan reaksi)
3 2,689

2,5

2
k2 (10-10)

1,329
1,5

1 0,7067 nilai k2 (10^-10)

0,5

0
1 2 3
Variabel

Gambar 4.4 Grafik Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Konstanta Kecepatan


Reaksi
Berdasarkan Gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa semakin kecil
konsentrasi NaOH maka semakin besar konstanta kecepatan reaksi. Hal ini
berbanding terbalik dengan persamaan Arhenius:

Seharusnya, semakin besar konsentrasi NaOH maka jumlah molekul NaOH dalam
larutan semakin banyak, sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan antar
molekul akan lebih besar dan lebih reaktif karena jarak antar molekul yang
berdekatan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
NaOH(l) + CO2(g)  NaHCO3(aq)
2 NaOH(l) + CO2(g)  Na2CO3(aq) + H2O(l)

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 14


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

Reaksi NaOH dengan CO2 akan membentuk NaHCO3 dan Na2CO3. Semakin
besar konsentrasi NaOH tiap waktunya, maka semakin besar pula nilai konstanta
kecepatan reaksinya. Namun berbeda dengan grafik diatas. (Levenspiel, 1972)
4.5. Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Waktu
0,100
0,090
0,080
mol CO2 yang terserap

0,070
0,060
0,050 Variabel 1
0,040 Variabel 2
0,030 Variabel 3
0,020
0,010
0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan mol CO2 yang terserap terhadap waktu
Berdasarkan grafik diatas, mol CO2 yang terserap mengalami fluktuatif
terhadap waktu. Seharusnya semakin lama waktu operasi maka waktu kontak
larutan NaOH dan gas CO2 juga akan semakin lama, sehingga reaksi akan berjalan
lebih sempurna. Pada awalnya akan terjadi peningkatan jumlah CO2 yang
terserap. Kemudian pada suatu waktu jumlah CO2 yang terserap akan konstan,
karena reaksi berjalan secara kontinyu.

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 15


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Semakin kecil konsentrasi NaOH, maka jumlah mol CO2 yang terserap
juga semakin kecil.
2. Semakin kecil konsentrasi NaOH, maka nilai tetapan perpindahan massa
fasa gas juga mengalami penurunan.
3. Semakin kecil konsentrasi NaOH, maka nilai tetapan perpindahan massa
fasa cair mengalami kenaikan.
4. Konsentrasi NaOH dengan konstanta kecepatan reaksi berbanding terbalik.
5. Seharusnya, semakin lama waktu reaksi, maka semakin banyak CO2 yang
terserap
5.2. Saran
1. Pengontrolan valve untuk laju alir NaOH harus sering dilakukan agar tetap
konstan.
2. Tekanan pada tangki CO2 harus dijaga agar CO2 yang keluar tidak
berlebihan.
3. Larutan NaOH dialirkan sampai overflow sebelum dikontakan dengan
CO2.

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 16


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

DAFTAR PUSTAKA

Coulson, J.M. dan Richardson, J.F., 1996, Chemical Engineering: Volume 1:


Fluid flow, heat transfer and mass transfer, 5 ed. Butterworth Heinemann,
London, UK.
Danckwerts, P.V. dan Kennedy, B.E., 1954, Kinetics of liquid-film process in gas
absorption. Part I: Models of the absorption process, Transaction of the
Institution of Chemical Engineers, 32:S49-S52.
Danckwerts, P.V., 1970, Gas Liquid Reactions, McGraw-Hill Book Company,
Inc., New York, pp. 42-44,
Franks, R.G.E., 1967, Mathematical modeling in chemical engineering. John
Wiley and Sons, Inc., New York, NY, USA, pp. 4-6.
Juvekar, V. A. dan Sharma, M.M., 1972, Absorption of CO, in a suspension of
lime, Chemical Engineering Science, 28, 825-837.
Kumoro dan Hadiyanto, 2000, Absorpsi Gas Karbondioksid dengan Larutan Soda
Api dalam Unggun Tetap, Forum Teknik, 24 (2), 186-195.
Levenspiel, O., 1972, Chemical reaction engineering, 2 ed. John Wiley and Sons,
Inc., New York, NY, USA, pp. 210-213, 320-326.
Rehm, T. R., Moll, A. J. and Babb, A. L., 1963, Unsteady State Absorption
ofCarbon Dioxide by Dilute Sodium Hydroxide Solutions, American
Institute of Chemical Engineers Journal, 9(5), 760-765.
Zheng, Y. and Xu, X. (1992), Study on catalytic distillation processes. Part I.
Mass transfer characteristics in catalyst bed within the column, Transaction
of the Institution of Chemical Engineers, (Part A) 70, 459–464.

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 17


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

LEMBAR PERHITUNGAN

1. Perhitungan Reagen
a. NaOH 0.7N dalam 15L

gr = 428.75gr

b. NaOH 0.65N
Sisa V NaOH 0.7N: 12.2L
N1 . V1 = N2 . V2
0.7 x 12.2 = 0.65 x V2
V2 = 13.14L
(V aquadest yang ditambahkan: 0.94L)

c. NaOH 0.4N
Sisa V NaOH 0.7N: 11L
N1 . V1 = N2 . V2
0.65 x 11 = 0.4 x V2
V2 = 17.875L
(V aquadest yang ditambahkan: 6.875L)

d. HCl 0.45N
Massa picno kosong : 21.410 gr
Massa picno + HCl : 52.010 gr
Massa HCl : 52.010 – 21.410 = 21.022

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-1


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

V = 5.71 ml
2. Perhitungan Fraksi Ruang Kosong
Diameter kolom : 3.3cm
Tinggi tumpukan packing : 30.3cm
Vvoid : 104ml

= 259.26cm3

3. Operasi Absorbsi
Z = 1 cm= 0,01m
P = 5.5 Barr
Q NaOH = 3.5 ml/s = 0.21 L/menit

4. Perhitungan Laju Alir


Massa jenis raksa= 13,534 Kg/m3
Massa jenis CO2= 1,977 Kg/m3

5. Perhitungan Laju Alir Pada Kompresor CO2

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-2


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH


( )


( *

6. Perhitungan Laju Alir Udara


( )


( *

7. Penentuan Kadar CO2 Mula-Mula


Q2 = Q udara

Q1 = QCO2Q3

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-3


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

NERACA TOTAL
Q1= L/menit
Q2= L/menit
Q3= Q1+Q2 = ( + )L/menit
=156,66 L/menit
Neraca komponen dalam tabung
C3

P.V=n.R.T
; dengan P adalah tekanan CO2

C3

8. Perhitungan Absorbsi CO2


Jika a > b, maka:

Jika a < b, maka:

n CO2 terserap = mol Na2CO3 + mol NaHCO3

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-4


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

N CO2 = CO2 terserap x QCO2

a. Variabel 1 (NaOH 0.7 N, h raksa = 0.5cm)


t (menit) a (ml) b(ml) n Na2CO3 n NaHCO3 n CO2 N CO2
0 7.8 2.8 0.126 0.225 0.351 0.074
1 8 2.9 0.131 0.230 0.360 0.076
2 8.7 3.1 0.140 0.252 0.392 0.082
3 9.4 3.2 0.144 0.279 0.423 0.089
4 8.5 2.1 0.095 0.288 0.383 0.080
5 8.3 2.1 0.095 0.279 0.374 0.078
6 8.7 2.2 0.099 0.293 0.392 0.082
7 8.4 2.1 0.095 0.284 0.378 0.079
8 8.9 1.8 0.081 0.320 0.401 0.084
9 8.4 2.1 0.095 0.284 0.378 0.079
10 9 1.5 0.068 0.338 0.405 0.085
avg 8.555 2.355 0.106 0.279 0.385 0.081

b. Variabel 2 (NaOH 0.65N, h raksa = 0.4cm)


t (menit) a (ml) b(ml) n Na2CO3 n NaHCO3 n CO2 N CO2
0 7.7 1.4 0.063 0.284 0.347 0.073
1 7 2.5 0.113 0.203 0.315 0.066
2 7.5 2 0.090 0.248 0.338 0.071
3 8.5 2.8 0.126 0.257 0.383 0.080
4 8.4 2.3 0.104 0.275 0.378 0.079
5 8.2 2.1 0.095 0.275 0.369 0.077
6 8 2.5 0.113 0.248 0.360 0.076
7 7.6 2.5 0.113 0.230 0.342 0.072
8 7.5 2.6 0.117 0.221 0.338 0.071
9 7.9 2.1 0.095 0.261 0.356 0.075
10 8 2.9 0.131 0.230 0.360 0.076

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-5


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

avg 7.845 2.336 0.105 0.248 0.353 0.074

c. Variabel 3 (NaOH 0.4N, h raksa = 1.2cm)


t (menit) a (ml) b(ml) n Na2CO3 n NaHCO3 n CO2 N CO2
0 6.1 2 0.090 0.185 0.275 0.058
1 6 0.8 0.036 0.234 0.270 0.057
2 5.9 1.1 0.050 0.126 0.176 0.037
3 5.6 1.2 0.054 0.198 0.252 0.053
4 5.6 1.2 0.054 0.198 0.252 0.053
5 5.5 1.3 0.059 0.189 0.248 0.052
6 5.3 1.5 0.068 0.171 0.239 0.050
7 5 1.5 0.068 0.158 0.225 0.047
8 5 1.6 0.072 0.153 0.225 0.047
9 5 1.6 0.072 0.153 0.225 0.047
10 4.7 1.6 0.072 0.140 0.212 0.044
avg 5.427 1.4 0.063 0.173 0.236 0.050

9. Perhitungan Harga KGa

A.Z = 259.26cm3
=
P = Z + 760 mmHg = 1cm + 76cmHg = 77cmHg = 1.027 barr
a. Variabel 1 (NaOH 0.7 N, h raksa = 0.5cm)

b. Variabel 2 (NaOH 0.65N, h raksa = 0.4cm)

c. Variabel 3 (NaOH 0.4N, h raksa = 1.2cm)

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-6


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

10. Perhitungan Nilai kLa

Massa jenis CO2 = 1.977 kg/m3


Q CO2 =

Massa jenis NaOH = 969.9 kg/m3


Q NaOH = 3.5 ml/s = 3.5 x 10-6 m3/s
DA = 2.1 x 10-5 cm2/s

a. Variabel 1 (0.7N)

( ) ( )

( ) ( )

dp = 0.233

( * ( *

( ) ( )

b. Variabel 2 (0.65N)

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-7


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

( ) ( )

( ) ( )

dp = 0.2376

( * ( *

( ) ( )

c. Variabel 3 (0.4N)

( ) ( )

( ) ( )

dp = 0.5575

( * ( *

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-8


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

( ) ( )

11. Perhitungan K2
H = 2.88 x 10-5 g mol/cm3 atm
DA = 2.1 x 10-5 cm2/s
Massa jenis CO2 = 1.98 kg/m3
QNaOH= 3.5ml/s = 0,18 L/menit
a. Variabel 1 (NaOH 0,7 N)

* +

[ ]

b. Variabel 2 (0.65N)

* +

[ ]

c. Variabel 3 (0.4N)

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-9


ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

* +

[ ]

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016 A-10


LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PROSES KIMIA

Materi :
ABSORBSI GAS CO2 DENGAN LARUTAN NAOH

Disusun oleh :
ADITYA WIDIYADI 21030114140161
AMELIA OKTAVIJAYA 21030114120035
ANANSYA PUTRI INTAN 21030113130137

LABORATORIUM PROSES KIMIA


TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap jumlah CO2 yang terserap pada
berbagai waktu reaksi.
2. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan perpindahan massa CO2
fase gas (kGa).
3. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan perpindahan massa CO2
fase cair (kLa).
4. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap nilai tetapan reaksi antara CO2 dan
NaOH (k2).
5. Pengaruh konsentrasi NaOH terhadap waktu

II. PERCOBAAN
2.1 Bahan yang Digunakan
 Kristal Natrium Hidroksida (NaOH)
 Cairan Gas Karbondioksida (CO2) yang disimpan di tabung bertekanan
 Udara
 Aquadest (H2O)
 Reagen untuk analisis yaitu larutan HCl 0.1 N dan indikator PP dan MO

2.2 Alat Yang Dipakai
 
Cara kerja
1. Membuat Larutan Induk NaOH dengan Konsentrasi Sesuai Variabel
Sebanyak 10 L
Pertama, lakukan penimbangan 428.75gr kristal NaOH dan
melarutkannya ke dalam 15 liter aquadest. Kemudian larutan NaOH yang
sudah homogen tersebut dipindahkan ke dalam bak penampung untuk
segera dioperasikan.
2. Menentukan Fraksi Ruang Kosong pada Kolom Absorpsi
Pastikan semua valve dalam kondisi terturup. Lalu nyalakan pompa
sehingga NaOH mengalir dari bak penampung 1 ke bak penampung 2.
Kemudian alirkan NaOH ke dalam reaktor packing bed sampai setinggi
tumpukan packing. Keluarkan cairan dalam packing dan mencatat
volumenya sebagai volume ruang kosong dalam packing (Vvoid). Hitung
volume total kolom absorbsi dengan mengukur tinggi dan diameter kolom.
Setelah itu menghitung fraksi ruang kosong kolom absorbsi.

3. Operasi Absorbsi
Memompa NaOH dengan konsentrasi sesuai variabel dan diumpankan
ke dalam kolom melalui bagian atas kolom pada laju alir 3.5 ml/s, hingga
keadaan steady state tercapai. Alirkan gas CO2 melalui bagian bawah
kolom, serta mengukur ketinggian cairan dalam manometer jika aliran
sudah steady state. Kemudian mengambil 10 ml cairan dari dasar kolom
absorbsi setiap 1 menit selama 10 menit (dimulai dari t=0) dan
menganalisis kadar ion karbonat atau kadar NaOH bebasnya. Kemudian
melakukan kembali operasi absorbsi di berbagai variable konsentrasi
NaOH.
4. Menganilisis Sampel
10 ml cairan yang telah diambil, dipindahkan ke dalam erlenmeyer.
Menambahkan indikator fenolpthalein (PP) sebanyak 3 tetes, dan titrasi
cairan tersebut menggunakan larutan HCl 0.45 N yang telah dibuat
sebelumnya hingga warna menjadi merah hampir hilang. Mencatat
kebutuhan titran. Menambahakan 2-3 tetes indikator Metil Orange (MO),
dan menitrasi kembali menggunakan HCl hingga warna jingga berubah
menjadi merah. Mencatat kebutuhan titran.

Hasil Percobaan
a. Variabel 1 (NaOH 0.7 N, h raksa = 0.5cm)
t (menit) a (ml) b(ml)
0 7.8 2.8
1 8 2.9
2 8.7 3.1
3 9.4 3.2
4 8.5 2.1
5 8.3 2.1
6 8.7 2.2
7 8.4 2.1
8 8.9 1.8
9 8.4 2.1
10 9 1.5
avg 8.555 2.355

b. Variabel 2 (NaOH 0.65 N, h raksa = 0.4cm)


t (menit) a (ml) b(ml)
0 7.7 1.4
1 7 2.5
2 7.5 2
3 8.5 2.8
4 8.4 2.3
5 8.2 2.1
6 8 2.5
7 7.6 2.5
8 7.5 2.6
9 7.9 2.1
10 8 2.9
avg 7.845 2.336

c. Variabel 3 (NaOH 0.4 N, h raksa = 1.2cm)


t (menit) a (ml) b(ml)
0 6.1 2
1 6 0.8
2 5.9 1.1
3 5.6 1.2
4 5.6 1.2
5 5.5 1.3
6 5.3 1.5
7 5 1.5
8 5 1.6
9 5 1.6
10 4.7 1.6
avg 5.427 1.4

MENGETAHUI
PRAKTIKAN, ASISTEN,

Adit, Anansya, Amelia Vicky Kartika F.


DIPERIKSA TANDA
KETERANGAN
NO TANGGAL TANGAN

1 31 Mei 2015 ACC

Anda mungkin juga menyukai