Anda di halaman 1dari 1

4.2.

Pembahasan
Kami dapat menemukan adanya kandungan NaOH dalam sampel 3 karena pada saat sampel 3
mencapai TAT yang pertama kemudian sampel 3 ditetesi MO, sampel 3 berubah warna menjadi warna
merah orange yang menandakan bahwa sampel 3 mengandung NaOH
Kami dapat menemukan adanya kandungan Na2CO3 dalam sampe 1 karena pada saat sampel 1
mencapai TAT yang pertama kemudian sampel 1 ditetesi MO, sampel 1 berubah warna menjadi kuning,
setelah itu sampel 1 dilanjutkan titrasi hingga mencapai TAT 2, dan ternyata jumlah volume titran yang
dibutuhkan untuk mencapai TAT 2 cukup banyak, sehingga kami menyimpulkan bahwa sampel 1
mengandung Na2CO3.
Kami dapat menemukan adanya kandungan campuran Antara NaOH dan Na2CO3 dalam 2
karena pada saat sampel 2 mencapai TAT yang pertama kemudian sampel 2 ditetesi MO, sampel 2
berubah warna menjadi kuning, setelah itu sampel 2 dilanjutkan titrasi hingga mencapai Tat 2, dan
jumlah volume titran yang dibutuhkan untuk mencapai TAT 2 relatif sedikit sehingga kami dapat
menyimpulkan bahwa sampe 2 mengandung campuran Antara Naoh dan Na2CO3

4.4 Alasan kadar praktis lebih besar dari kadar teoritis


Kadar praktis Na2CO3 lebih besar dari kadar teoritis karena kadar Na2Co3 dapat dicari dengan
rumus ……m yang berarti semakin besar normalitas HCL semakin besar pula kadarnya, sehingga kadar
Na2Co3 yang ditemukan lebih besar, karena kadar na2CO3 dan normlaitas HCL berbanding lurus.
Kadar praktis Na2CO3 lebih besar dari kadar teoritis karena saat membuat larutan HCL encerc
larutan HCL yang kita miliki belum tercampur dengan sempurna, sehingga ketika dicari kadar HCL
dengan standarisasi menggunakan NaOH sebagai titran, setelah dilakukan titrasi, ditemukan bahwa
volume NaOH yang dibutuhkan HCL untuk mencapai TAT cukup besar sehingga kadar praktis yang kita
temukan lebih besar dari kadar teoritis.

Anda mungkin juga menyukai