Tray atau Plate Tower adalah kolom pemisah berupa silinder tegak dimana bagian
dalam dari kolom berisi sejumlah tray atau plate yang disusun pada jarak tertentu (tray/plate
spacing) di sepanjang kolom. Cairan dimasukan dari puncak kolom dan dalam perjalanannya
cairan akan mengalir dari tray yang satu ke tray yang lain yang ada di bawahnya. Selama proses
berlangsung, di setiap tray akan terjadi kontak fasa Antara fasa cairan dengan fasa uap yang
dimasukkan dari dasar kolom. Secara keseluruhan kontak Antara fasa dalam Tray Tower dapat
dipandang sebagai aliran lawan arah (countercurrent), meskipun arus yang sebenarnya terjadi
arus silang (crossflow).
Kecepatan aliran uap/gas juga akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pemisahan. Jika kecepatan gas terlalu rendah, maka gelembung-gelembung gas akan
mengembang sehingga luas permukaan bidang kontak tiap satuan volume menjadi kecil
sehingga menurunkan efisiensi pemisahan. Sebaliknya gas dengan kecepatan tinggi cenderung
akan terdispersi lebih sempurna sehingga efisiensi pemisahan meningkat. Namun, aliran gas
dengan kecepatan tertentu akan membawa percikan cairan masuk ke dalam tray yang ada di
atasnya. Peristiwa ini disebut Liquid Entrainment . Jika entrainment terjadi berlebihan akan
mengakibatkan flooding yang menyebabkan efisiensi pemisahan menurun.
Bubble Cap Tray Column adalah sebuah plate column yang dilengkapi dengan topi (cap) kecil
disepanjang plate. Cap adalah topi yang menutupi lubang di plate, yang mempunyai slot untuk
mengatur bukan gas dari bawah ke atas. Antara plate atas dan bawah dihubungkan dengan pipa
(downcomer / downflow) untuk menyalurkan liquid dari atas ke bawah. Sehingga di palte terjadi
kontak antara liquid dan gas. Suatu bubble cap adalah suatu piringan yang dilengkapi dengan
sebuah lubang yang menuju suatu pipa yang sesuai yaitu chimney, yang dilewati oleh uap dari
bagian bawah piringan. Tiap-tiap pipa arah naik ditutupi oleh sumbat berbentuk bel (genta).
Sumbat-sumbat tersebut diberi bingkai agar tersedia ruang yang cukup antara riser (pipa naik)
dan sumbat sebagai tempat keluarnya uap.
Jenis ini telah digunakan sejak lebih dari serratus tahun lalu, namun penggunaannya mulai
digantikan oleh jenis Valve Tray sejak tahun 1950. Alasan utama berkurangnya penggunaan
Bubble Cap Tray adalah alasan ekonomis, dimana desain alatnya yang lebih rumit sehingga
biayanya menjadi lebih mahal. Jenis ini digunakan jika diameter kolomnya sangat besar.
Aplikasi proses bubble cap tray saat ini adalah pada kolom distilasi reaktif atau kolom
penyerapan kimia, dalam kasus lain, diperlukan pengontrolan waktu tinggal cairan secara hati-
hati untuk menyelesaikan langkah reaksi. misalnya, bubble cap tray digunakan untuk kolom metil
asetat.
Bubble cap tray jarang digunakan untuk instalasi pada rekening biaya yang tinggi dan
penurunan tekanan tinggi. di samping itu, kesulitan muncul dalam kolom besar karena gradien
hidrolik besar yang ditetapkan di tray. Bubble cap tray mampu menangani tingkat yang sangat
rendah cair dan karena itu berguna untuk operasi pada rasio refluks yang rendah.
Cara Kerja
Pada operasinya, uap naik melalui chimney dan dialihkan ke bawah oleh sumbat.
Keluarnya berupa gelembung-gelembung kecil dari celah pada bagian bawah sumbat
dibawah cairan. Level cairan diduga diatas pinggiran oleh suatu alat yang berupa weit.
Jadi, permukaan weit sekitar 2-2,5 in diatas puncak celah dari bubble cap. Cairan
memasuki piringan dan melewatinya dan turun melalui pipa turun melalui piringan ke
bagian bawah piringan (plate). Sementara uap turun melalui piringan bercampur dengan
cairan yang berada diatas piringan karena hamburan dihasilkan dari celah bubble cap. Uap
kemudian terpisah pada permukaan cairan dan melewati bagian atas piringan,
selanjutnya sejumlah aliran balik dari likuid melewati bagian bawah dan uap melewati
bagian atas, melewati kolom penampang hasil.
C. SIEVE TRAY
Sieve tray adalah salah satu contoh peralatan yang banyak digunakan dalam distilasi. Sieve
tray merupakan jenis tray yang paling sederhana dibandingkan jenis tray yang lain dan lebih murah
daripada jenis bubble cap. Pada Sieve tray uap naik ke atas melalui lubang-lubang pada plate dan
terdispersi dalam cairan sepanjang plate. Cairan mengalir turun ke plate di bawahnya melalui
down comer dan weir. Meskipun sieve tray mempunyai kapasitas yang lebih besar pada kondisi
operasi yang sama dibandingkan dengan bubble cap, namun sieve tray mempunyai satu
kekurangan yang cukup serius pada kecepatan uap yang relatif lebih rendah dibandingkan pada
kondisi operasi normal.
Pada sieve tray, aliran uap berfungsi mencegah cairan mengalir bebas ke bawah melalui
lubang-lubang, tiap plate di desain mempunyai kecepatan uap minimum yang mencegah terjadinya
peristiwa “dumps” atau “shower” yaitu suatu peristiwa dimana cairan mengalir bebas mengalir ke
bawah melalui lubang–lubang. Kecepatan uap minimum ini yang harus amat sangat diperhatikan
dalam mendesain sieve tray dan menjadi kesulitan tersendiri dalam kondisi operasi
sesungguhnya. Efisiensi sieve tray sama besarnya dengan bubble cap pada kondisi desain yang
sama, namun menurun jika kapasitasnya berkurang di bawah 60% dari desain. Pola aliran pada
setiap piring yaitu aliran silang (crossflow) dan bukan aliran lawan arah (countercurrent). Diameter
menara berkisar antara 1ft (0,3 m) sampai lebih dari 30 ft (9m) dan jumlah piring dari beberapa
buah sampai puluhan buah. Menara ini berbentuk silinder vertical yg di dalamnya terdiri dari
beberapa piring.
Alat ini dirancang untuk membuat uap-hasil yg mengalir naik mengalami kontak yang
akrab dengan arus zat cair yang mengalir ke bawah. Saluan limpah (downspout) yang ada pada
alat ini mengambil tempat 10 sampai 15 persen dari luas penampang kolom sehingga tinggal 70 –
80 persen saja luas kolom yang dapat digunakan untuk penggelembungan atau pengkontakkan.
Pada kolom ukuran kecil, saluran limpah itu mungkin berupa pipa yang di laskan ke piring dan
menjulur ke atas sehingga membentuk tanggul bundar.