Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PA, Kelas A

AMANDA NUGRAENI P. 10411710000025


NURUL FAIZAH 10411710000029

A. PEMILIHAN TIPE KOLOM PEMISAH


Secara umum ada dua tipe kolom pemisah yang dapat dipilih :
1. Tray/Plat Tower
2. Packed Tower

Tray atau Plate Tower adalah kolom pemisah berupa silinder tegak dimana bagian
dalam dari kolom berisi sejumlah tray atau plate yang disusun pada jarak tertentu (tray/plate
spacing) di sepanjang kolom. Cairan dimasukan dari puncak kolom dan dalam perjalanannya
cairan akan mengalir dari tray yang satu ke tray yang lain yang ada di bawahnya. Selama proses
berlangsung, di setiap tray akan terjadi kontak fasa Antara fasa cairan dengan fasa uap yang
dimasukkan dari dasar kolom. Secara keseluruhan kontak Antara fasa dalam Tray Tower dapat
dipandang sebagai aliran lawan arah (countercurrent), meskipun arus yang sebenarnya terjadi
arus silang (crossflow).
Kecepatan aliran uap/gas juga akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pemisahan. Jika kecepatan gas terlalu rendah, maka gelembung-gelembung gas akan
mengembang sehingga luas permukaan bidang kontak tiap satuan volume menjadi kecil
sehingga menurunkan efisiensi pemisahan. Sebaliknya gas dengan kecepatan tinggi cenderung
akan terdispersi lebih sempurna sehingga efisiensi pemisahan meningkat. Namun, aliran gas
dengan kecepatan tertentu akan membawa percikan cairan masuk ke dalam tray yang ada di
atasnya. Peristiwa ini disebut Liquid Entrainment . Jika entrainment terjadi berlebihan akan
mengakibatkan flooding yang menyebabkan efisiensi pemisahan menurun.

Pemilihan Tray Tower


Tray Tower umumnya digunkan untuk proses Distilasi, Absorpsi atau Desorpsi. Sebagai
alat pemisah Tray Tower dipilih jika
1. Diameter kolom lebih dari 3 (tiga) feet
2. Campuran yang akan dipisahkan :
a. Tidak korosif
b. Tidak mudah membentuk buih
c. Terdapat suspensi padatan
3. Dinginkan hasil samping pada berbagai komposisi
4. Proses pemisahan disertai dengan reaksi kimia
5. Kolom dioperasikan pada tekanan vakum, dengan memasang stiffener disetiap tray.

Komponen Tray Tower :


Downcomer : lubang tempat masuknya aliran dari atas berupa liquid (plate atas) ke plate bawah
(kita memandang plate bawah ini sebagai acuan).
Downflow : lubang tempat keluaran liquid dari plate atas (kita memandang sebagai acuan) ke
plate di bawahnya.
Cap : penghalang / pengkontak antara liquid dan uap yang dipasang di setiap tray, bentuk
seperti topi yang pinggirnya ada slot untuk mengatur besar kecilnya gas yang keluar
keatas.
Slot : tempat bukaan pada cap yang mempunyai macam-macam bentuk (trapesium, persegi,
segitiga dll) yang berfungsi mengatur bukaan gas yang keluar ke atas sehingga liquid dan
gas berkontak secara normal.
Baffle : penghalang yang berada di tengah-tengah tray untuk membuat aliran lebih lama berada
di tray (penerapan hanya di reverse flow).
Weir : penghalang yang dipasang di pinggir dari downflow utk membuat agar volume liquid
yang tertampung di tray banyak, sehingga efektif terjadinya kontak antara liquid dan gas.
Tray atau plate adalah alat kontak antar fasa yang berfungsi sebagai
1. Tempat berlangsungnya proses perpindahan
2. Tempat terbentuknya keseimbangan 3. Alat pemisah dua fasa seimbang
Tipe tray atau plate
1. Bubble Cap Tray
2. Sieve Tray atau Perforated Tray
3. Ballast atau Valve Tray

B. BUBBLE CAP TRAY

Bubble Cap Tray Column adalah sebuah plate column yang dilengkapi dengan topi (cap) kecil
disepanjang plate. Cap adalah topi yang menutupi lubang di plate, yang mempunyai slot untuk
mengatur bukan gas dari bawah ke atas. Antara plate atas dan bawah dihubungkan dengan pipa
(downcomer / downflow) untuk menyalurkan liquid dari atas ke bawah. Sehingga di palte terjadi
kontak antara liquid dan gas. Suatu bubble cap adalah suatu piringan yang dilengkapi dengan
sebuah lubang yang menuju suatu pipa yang sesuai yaitu chimney, yang dilewati oleh uap dari
bagian bawah piringan. Tiap-tiap pipa arah naik ditutupi oleh sumbat berbentuk bel (genta).
Sumbat-sumbat tersebut diberi bingkai agar tersedia ruang yang cukup antara riser (pipa naik)
dan sumbat sebagai tempat keluarnya uap.
Jenis ini telah digunakan sejak lebih dari serratus tahun lalu, namun penggunaannya mulai
digantikan oleh jenis Valve Tray sejak tahun 1950. Alasan utama berkurangnya penggunaan
Bubble Cap Tray adalah alasan ekonomis, dimana desain alatnya yang lebih rumit sehingga
biayanya menjadi lebih mahal. Jenis ini digunakan jika diameter kolomnya sangat besar.
Aplikasi proses bubble cap tray saat ini adalah pada kolom distilasi reaktif atau kolom
penyerapan kimia, dalam kasus lain, diperlukan pengontrolan waktu tinggal cairan secara hati-
hati untuk menyelesaikan langkah reaksi. misalnya, bubble cap tray digunakan untuk kolom metil
asetat.

Bubble cap tray jarang digunakan untuk instalasi pada rekening biaya yang tinggi dan
penurunan tekanan tinggi. di samping itu, kesulitan muncul dalam kolom besar karena gradien
hidrolik besar yang ditetapkan di tray. Bubble cap tray mampu menangani tingkat yang sangat
rendah cair dan karena itu berguna untuk operasi pada rasio refluks yang rendah.
Cara Kerja
Pada operasinya, uap naik melalui chimney dan dialihkan ke bawah oleh sumbat.
Keluarnya berupa gelembung-gelembung kecil dari celah pada bagian bawah sumbat
dibawah cairan. Level cairan diduga diatas pinggiran oleh suatu alat yang berupa weit.
Jadi, permukaan weit sekitar 2-2,5 in diatas puncak celah dari bubble cap. Cairan
memasuki piringan dan melewatinya dan turun melalui pipa turun melalui piringan ke
bagian bawah piringan (plate). Sementara uap turun melalui piringan bercampur dengan
cairan yang berada diatas piringan karena hamburan dihasilkan dari celah bubble cap. Uap
kemudian terpisah pada permukaan cairan dan melewati bagian atas piringan,
selanjutnya sejumlah aliran balik dari likuid melewati bagian bawah dan uap melewati
bagian atas, melewati kolom penampang hasil.

Atau dengan kata lain,


Pada bubble cap tray, gas / uap mengalir melalui riser, arus balik di bawah cap,
bergerak ke bawah melalui ruang annular antara riser dan cap, dan akhirnya
menggelembung ke dalam kolam cairan melalui serangkaian slot (bukaan) yang tersedia
sepanjang pinggiran tutup di bagian bawah. slot mungkin berbentuk lingkaran, persegi
panjang atau trapesium.
Bubble cap dalam bentuk disperse fase gas pada fase cairan sebagai gelembung
halus, mencegah drainase cairan melalui bagian gas dengan harga gas yang rendah,
mengarahkan aliran gas pertama secara horizontal dan kemudian secara vertikal ke atas
melalui genangan cairan dalam bentuk gelembung.

Diameter bubble coloum


Efisiensi kontak antara liquid dan uap pada plate tergantung pada besarnya agitasi
yang disebabkan suplai energi oleh uap yang melewati liquid pada piringan. Pada
kecepatan uap yang rendah, maka dihasilkan efisiensi panas yang rendah pula. Hal ini
disebabkan oleh turunnya level (ketinggian) liquid pada piringan. Makin tinggi kecepatan
uap, maka makin tinggi juga efisiensi plate karena kontak yang panjang. Pada kecepatan
uap yang sangat tinggi, pemasukan liquid ke uap dimulai dan uap cenderung membentuk
kerucut. Efisiensi maksimum plate dicapai diatas interval kecepatan uap.
Diameter kolom bubble dapat ditentukan dengan prosedur kelebihan kapasitas.
Beban uap ini berbeda di beberapa tempat sehingga menyebabkancross sectional
area harus di justifikasi.
Daerah aktif pada piring pada bubble-cap
Daerah (area) aktif
Diameter Kolom (m) Diameter Tutup (mm)
pada Bubble cap
0,9 75 0,60
1,2 100 0,57
1,8 100 0,66
2,4 100 0,70
13,0 150 0,74

Istilah-istilah yg biasanya muncul adalah :


 Downcomer : lubang tempat masuknya aliran dari atas berupa liquid (plate atas) ke
plate bawah (kita memandang plate bawah ini sbg acuan)
 Downflow : lubang tempat keluaran liquid dari plate atas (kita memandang sbg acuan)
ke plate di bawahnya
 Entrainment : peristiwa liquid terangkut ke plate atasnya karena dorongan gas dari
bawah yg berlebihan, disebabkan laju alir gas terlalu besar
 Flooding : menggenangnya liquid di plate karena kiriman liquid yg berlebihan dr plate
atasnya, bisa disebabkan karena adanya entrainment, shg plate atas menerima
kelebihan liquid
 Weeping : liquid yg ada pada plate jatuh bebas ke plate bawahnya karena tekanan gas
dari bawah kurang, disebabkan karena laju alir gas kecil.
 Cap : penghalang / pengkontak antara liquid dan uap yang dipasang di setiap tray,
bentuk seperti topi yg pinggirnya ada slot utk mengatur besar kecilnya gas yg keluar
keatas
 Tray / Plate : lapisan atau level disetiap kolom, biasanya terbuat dari besi baja yg kuat
menahan beban liquid atau cap
 Slot : tempat bukaan pada cap yg mempunyai macam-macam bentuk (trapesium,
persegi, segitiga dll) yg berfungsi mengatur bukaan gas yg keluar ke atas shg liquid dan
gas berkontak secara normal
 Enriching : bagian plate yg berada diatas tempat masukan feed
 Exhausting / Stripping : bagian plate yg berada dibawah tempat masukan feed
 Baffle : penghalang yg berada di tengah- tengah tray utk membuat aliran lebih lama
berada di tray (penerapan hanya di reverse flow)
 Weir : penghalang yg dipasang di pinggir dari downflow utk membuat agar volume
liquid yg tertampung di tray banyak, sehingga efektif terjadinya kontak antara liquid
dan gas
 Cross Flow : aliran liquid datang dari atas (downcomer) lalu mengalir di sepanjang tray
dan mengalir ke plate bawahnya di downflow. Disebut cross flow karena letak
downcomer dan downflow di sisi berseberangan. Jarak yg dilewati liquid panjang shg
efisiensi tinggi
 Reverse Flow : aliran liquid datang dari atas (downcomer) lalu mengalir di sepanjang
tray dan berbelok ke bagian tray sebelahnya karena adanya baffle lalu mengalir ke
plate bawahnya di downflow. Disebut reverse flow karena letak downcomer dan
downflow di sisi yg sama. Dapat digunakan utk menampung cap lebih banyak, L/V
rendah, luas downcomer kecil
 Double Pass Flow: aliran liquid datang dari atas dari 2 bagian downcomer (kiri kanan )
lalu mengumpul di tengah-tengah plate dan turun ke bawahnya. Digunakan utk beban
liquid yg besar, L/V tinggi

Keuntungan dan Kerugian


1. Keuntungan penggunaan bubble cap tray
 Apabila terjadi penurunan tekanan/laju alir gas dalam kolom maka fasa cairnya
tetap tinggal di atas pelat
 Kontak yang terjadi relatif lebih baik dibandingkan dengan menggunakan sieve
tray

2. Kerugian penggunaan bubble cap tray


 Konstruksi yang lebih rumit dan biaya yang lebih mahal
 Bubble cap tray rentan kotor sehingga pembersihan juga memerlukan waktu
yang lama
 Adanya hold up yang besar, artinya pelat tidak segera kosong setelah pemakaian,
sehingga pemindahan operasi lain dalam kolom yang sama akan memakan waktu

C. SIEVE TRAY
Sieve tray adalah salah satu contoh peralatan yang banyak digunakan dalam distilasi. Sieve
tray merupakan jenis tray yang paling sederhana dibandingkan jenis tray yang lain dan lebih murah
daripada jenis bubble cap. Pada Sieve tray uap naik ke atas melalui lubang-lubang pada plate dan
terdispersi dalam cairan sepanjang plate. Cairan mengalir turun ke plate di bawahnya melalui
down comer dan weir. Meskipun sieve tray mempunyai kapasitas yang lebih besar pada kondisi
operasi yang sama dibandingkan dengan bubble cap, namun sieve tray mempunyai satu
kekurangan yang cukup serius pada kecepatan uap yang relatif lebih rendah dibandingkan pada
kondisi operasi normal.
Pada sieve tray, aliran uap berfungsi mencegah cairan mengalir bebas ke bawah melalui
lubang-lubang, tiap plate di desain mempunyai kecepatan uap minimum yang mencegah terjadinya
peristiwa “dumps” atau “shower” yaitu suatu peristiwa dimana cairan mengalir bebas mengalir ke
bawah melalui lubang–lubang. Kecepatan uap minimum ini yang harus amat sangat diperhatikan
dalam mendesain sieve tray dan menjadi kesulitan tersendiri dalam kondisi operasi
sesungguhnya. Efisiensi sieve tray sama besarnya dengan bubble cap pada kondisi desain yang
sama, namun menurun jika kapasitasnya berkurang di bawah 60% dari desain. Pola aliran pada
setiap piring yaitu aliran silang (crossflow) dan bukan aliran lawan arah (countercurrent). Diameter
menara berkisar antara 1ft (0,3 m) sampai lebih dari 30 ft (9m) dan jumlah piring dari beberapa
buah sampai puluhan buah. Menara ini berbentuk silinder vertical yg di dalamnya terdiri dari
beberapa piring.
Alat ini dirancang untuk membuat uap-hasil yg mengalir naik mengalami kontak yang
akrab dengan arus zat cair yang mengalir ke bawah. Saluan limpah (downspout) yang ada pada
alat ini mengambil tempat 10 sampai 15 persen dari luas penampang kolom sehingga tinggal 70 –
80 persen saja luas kolom yang dapat digunakan untuk penggelembungan atau pengkontakkan.
Pada kolom ukuran kecil, saluran limpah itu mungkin berupa pipa yang di laskan ke piring dan
menjulur ke atas sehingga membentuk tanggul bundar.

Prinsip Kerja Menara Ayak


Sieve tray pada kolom destilasi dirancang agar uap hasil yang mengalir naik mengalami
kontak intim dengan arus zat cair yang mengalir ke bawah. Untuk melihat skema kerja Sieve Tray
pada kolom destilasi dapat dilihat pada gambar berikut:
Dari gambar tersebut, zat cair mengalir ke down comer menuju ke plate dibawahnya. Uap
mengalir melalui lobang-lobang pada plat yang mengisi sebagian besar ruang yang terdapat antara
kedua down comer. Aliran uap memerlukan adanya perbedaan tekanan agar dapat melewati
lobang-lobang pada plat dan zat cair diatas plat. Tekanan yang diperlukan itu diadakan pada
reboiler yang membangkitkan uap pada tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi penurunan
tekanan di dalam kolom dan kondenser. Penurunan tekanan melintasi plat merupakan jumlah
penurunan tekanan akibat rugi gesekan pada lubang dan penurunan karena zat cair yang
terperangkap di atas plat. Pada kondisi normal, kecepatan uap sangat tinggi sehingga membentuk
campuran zat cair dan uap yang membuih (foaming). Jika kecepatan uap meningkat, maka
penurunan tekanan menyeluruh (pressure drop overall) juga meningkat. Kecepatan uap tersebut
dapat dikontrol dengan mengatur laju boil-up. Penurunan tekanan menyeluruh (pressure drop
overall) diperlukan untuk menentukan tekanan dan suhu di dalam reboiler. Penurunan tekanan per
pelat diperlukan untuk memastikan bahwa pelat itu beroperasi sebagaimana mestinya (tanpa
weeping ataupun flooding).
Flooding merupakan akibat dari akumulasi cairan secara berlebihan di dalam kolom. Pada
laju alir cairan yang rendah, tray beroperasi pada spray regime (regim pancar). Pada rejim ini,
cairan tersebar sebagai butiran-butiran yang dikelilingi uap. Jika laju uap terus ditingkatkan, suatu
saat dapat tercapai suatu kondisi dimana butiran-butiran cair akan terbawa aliran uap. Akibatnya,
cairan akan berpindah ke tray sebelah atas. Jika peristiwa ini terjadi terus menerus, cairan akan
terakumulasi di dalam kolom. Pada laju cairan yang tinggi, dispersi cairan di atas tray membentuk
buih. Dalam hal ini, kolom dikatakan beroperasi pada regim buih. Uap tersebar sebagai
gelembung-gelembung yang dikelilingi oleh cairan.

Anda mungkin juga menyukai