Anda di halaman 1dari 3

Upaya Mengatasi Kasus Keracunan

Sebanyak 30% penyakit yang bersumber pada makanan disebabkan makanan tidak dipilih,
disimpan, atau diolah dengan baik. Akibatnya, dapat bermacam-macam, seperti kejang perut,
muntah, dan diare. Walaupun demikian, sebagian besar penyakityang bersumber dari makanan
yang rusak, tidak mematikan dan tidak menyebabkansakit yang lama. Namun, dapat berakibat fatal
pada usia sangat tua atau sangat muda (bayi atau balita).

Adapun upaya yang dilakukan dalam mengatasi kasus tersebut, yaitu :


1. Pencegahan
Cara mencegah keracunan makanan dapat dilakukan dengan Komunikasi,Informasi, dan
Edukasi (KIE) pada masyarakat tekait :
a. Menjaga kebersihan
1. Mencuci tangan secara benar sebelum dan sesudah memasak serta setiap kali
selesai menyentuh daging mentah.
2. Ketika sakit, Anda sebaiknya tidak masuk dapur.
3. Mencuci peralatan masak setelah dipakai dengan sabun cuci piring berkualitas,
seperti Sunlight, dan dengan air hangat jika perlu.
4. Mencuci lap dapur, serbet, dan spons cuci piring secara rutin.
5. Menggunakan pembersih dapur pada meja dapur sebelum dan sesudah memasak,
pintu lemari es, wastafel dan keran.

b. Menyimpan makanan terpisah dan tertutup

1. Memisahkan daging mentah dan makanan laut mentah dari bahan makanan lain di
kulkas. Tempatkan kedua jenis bahan makanan ini di wadah tertutup rapat dan simpan
di rak paling bawah.
2. Memisahkan masakan matang dan bahan pangan mentah di kulkas. Gunakan wadah
bersih tertutup rapat untuk menyimpan masakan matang.
3. Menyiapkan bahan masakan memakai peralatan dan talenan terpisah untuk sayuran dan
daging/makanan laut.
4. Memeriksa setiap bahan makanan dalam kemasan apakah bisa disimpan lagi setelah
dibuka.
5. Membuang bahan makanan kedaluwarsa, basi, atau busuk.

c. Memasak hingga matang

1. Daging sapi dan kambing tidak perlu dimasak hingga benar-benar matang luar-dalam
asalkan dipersiapkan secara higienis.
2. Daging ayam dan babi harus dimasak sampai benar-benar matang, bagian dalam
daging tidak boleh tampak merah muda ketika diiris.
3. Ikan perlu dimasak sesuai tingkat kesegarannya. Semakin lama terpapar udara atau
mati, ikan perlu dimasak semakin lama.

d. Menyimpan makanan pada suhu aman

1. Periksa kemasan bahan makanan untuk mengetahui cara dan suhu penyimpanannya.
2. Simpan kelebihan masakan matang di dalam kulkas tidak lebih dari dua jam setelah
dimasak.

e. Memakai air bersih dan bahan segar

Pemakaian air bersih dan bahan makanan layak makan menjadi kunci keamanan apa
yang Anda konsumsi. Hindari pemakaian bahan makanan basi, berjamur tertentu, dan
busuk. Untuk daging dan ikan, perubahan warna menandakan kondisi kesegarannya.

2. Pengobatan

a. Beristirahatlah yang cukup.


b. Perbanyak minum air putih untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Bisa juga ditambah
dengan minum oralit (larutan garam dan gula).
c. Konsumsi obat antidiare untuk memadatkan feses sekaligus untuk menyerap racun
yang ada di dalam usus, seperti alumunium hidroksida atau kaopectate.
d. Jangan berikan obat antimuntah.Hanya berikan obat tersebut jika Anda atau pasien
mengalami dehidrasi parah.
e. Makan makanan yang padat, seperti biskuit, sereal kering secara perlahan sampai Anda
bisa kembali mengonsumsi makanan seperti biasa. Hal ini juga berlaku untuk anak-
anak.
f. Terapkan pola hidup sehat dan selalu jaga kebersihan diri sendiri.

3. Penanggulangan

a. Lindungi jalan nafas. Muntah dan diare adalah tanda yang baik untuk mempercepat
keluarnya racun. Namun pastikan posisi muntah tidak menghalangi jalan nafas, muntahlah
dengan menghadapkan wajah kebawah.
b. Jaga asupan cairan. Pada penderita yang muntah dan diare, usahakan menjaga agar tidak
terjadi dehidrasi. Tambahkan asupan cairan dan elektrolit dari air putih atau air kelapa,
kaldu ayam juga baik untuk meningkatkan cairan dan penambah energi. Anda juga bisa
membuatkan larutan oralit sendiri dari campuran 2 sdt gula dan ½ sdt garam kedalam se
gelas air.
c. Arang aktif. Bila tersedia, berikan tablet karbon aktif untuk menyerap racun pada
pencernaan. Bisa juga menggunakan susu murni untuk mempermudah memuntahkan
racun. Namun jangan berikan susu jika ada gejala diare.
d. Hindari makanan berat. Jangan memberikan makanan berat sebelum kondisi benar-benar
membaik.
e. Beri makan secara bertahap. Jika sudah mulai membaik, mulailah memberikan makanan
dengan porsi sedikit dahulu.
f. Hindari jenis makanan tertentu. Jauhi makanan pedas, berlemak, kopi, soda dan soft drink
untuk sementara waktu hingga benar-benar pulih.

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/mengatasi-keracunan-makanan/
https://www.honestdocs.id/penanganan-keracunan-makanan-di-rumah

Anda mungkin juga menyukai