Anda di halaman 1dari 4

II.

Tinjuan Pustaka
2.1 Liliopsida

Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang
berkayu, Liliopsida tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan
sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran
adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel (sejajar),
kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian
daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-
bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio
biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan
plastidanya tipe P (berisi protein) (Tjitrosoepomo, 2010).

2.1.1 Liliaceae

Liliaceae sering dikenal sebagai suku bawang-bawangan. Tanaman pada family ini
memiliki karakteristik yaitu mempunyai umbi lapis sebagai alat perkembangbiakan
vegetatifnya.Tanaman dalam keluarga ini memiliki daun linier, sebagian besar
dengan urat paralel tetapi dengan beberapa genus memiliki venasi venasi (misalnya,
Cardiocrinum, Clintonia, Medeola, Prosartes, Scoliopus, Tricyrtis). Bunga diatur
dalam tiga-tiga. Beberapa spesies memiliki umbi, sementara yang lain memiliki
rimpang (Tjitrosoepomo, 2010).

2.1.2. Musaceae

Musaceae adalah kelompok Liliopsida yang mempunyai ciri perawakan tinggi


tegap, memiliki sucker atau herba monokarpa. Ukuran daun sangat besar; batang
besar menyerupai kormus; pelepah membentuk batang semu. Musaceae tidak ada
tunas samping atau bersebarangan dengan daun. Susunan daun alternat/spiral;
terdiferensiasi menjadi pelepah, tangkai daun (petiol) dan helaian (lamina); pelepah
tanpa ligula yang jelas. Tepi daunnya rata (seringkali robek karena terjangan
angina), dari ibu tulang daun yang besar terpancar urat-urat daun secara parallel,
sigmoid yang berhubungan satu sama lain di tepi daun; urat daun lateral terhubung
oleh urat daun tersier (Mireya et al, 2019).
2.1.3. Cannaceae

Merupakan semak menahun dan tidak berambut. Mempunyai rimpang yang


tebal seperti umbi. Daun dalam dua baris, lebar, bertulang menyirip, tangkai daun pada
pangkal melebar menjadi upih. Termasuk bunga banci, bersimetri satu (zigomorf) atau
lebih sering asimetrik, besar, lebar dan memiliki warna cerah dan menarik, tersusun
dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dan
mahkota, masing-masing berbilang 3, daun- daun kelopak bebas, daun mahkota 3 pada
pangkal melekat dan berbentuk tabung. Family Cannaceae hanya memiliki satu genus
yaitu Canna, dengan banyak spesies seperti Canna edulis. Canna indica
(Tjitrosoepomo, 2010)

2.1.4. iridaceae

Iridaceae adalah kelompok tumbuhan kelas Liliopsida atau monokotil.


Karakteristik dari famili Iridaceae adalah habitus berupa terna atau herba perenial
dengan akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik atau umbi lapis. Bentuk daunnya
pipih memanjang dengan filotaksis roset akar. Simetri bunganya aktinomorf atau
zigomorf. Karangan bunganya adalah rasemosa. Perianthiumnya terdiri atas tenda
bunga yang menyerupai mahkota (Zahra et al, 2018).
2.1.5. cyperaceae

Suku Cyperaceae merupakan suku dari ordo Cyperales. Suku ini merupakan
terna perenial, dengan ciri dalam tanah terdapat rimpang yang merayap atau badan-
badan seperti umbi dengan geragih. Geragih merupakan alat perkembang biakan
vegetative. Batang segi tiga, tidak berongga. Daun dengan bangun pita, bertulang daun
sejajar dengan upih yang tertutup dan tersusun sebagai roset akar, Cyperaceae
mempunyai bunga berumah satu jarang berumah dua, Bunga dapat banci atau
berkelamin tunggal. Bunga tumbuhan Cyperaceae tersusun dalam bulir dengan bunga
terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung (Steenis, 2008)

2.1. 6. Gramineae/ Poaceae

Familia Poaceae atau Gramineae merupakan familia yang berupa terna anual
atau perennial. Poaceae kadang-kadang berupa herba atau pohon yang tinggi, batang
dengan posisi yang bermacam-macam. Daun umumnya terdiri atau helaian, upih, dan
lidah-lidah. Bunga umumnya banci, kadang-kadang berkelamin tunggal, kecil dan
tidak menarik. Tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada suku ini
disebut “Palea inferior“ kelopak telah berubah menjadi badan yang disebut “Palea
superior“ terdiri atas 2 daun kelopak yang berlekatan, berhadapan dengan palea
inferior, mahkota terdiri atas 2 daun mahkota ( Jarang 3 ), yang telah berubah menjadi
badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak dan dinamakan “Iodicula“ benang
sari 1-6 jarang lebih, biasanya 3, tangkai sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya
membuka dengan celah membujur (Steenis, 2008).

2.1.7. Orchidaceae

Suku anggrek - anggrekan merupakan Satu suku tumbuhan berbunga dengan


anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga
wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah
tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari
daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan
membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya
yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi
tekanan ketersediaan air (Tjitrosoepomo, 2010).

DAFPUS

Mireya Burgos-Hernández, Carmen Pozo, Dolores González . 2019.Evolutionary history of


Musaceae: ancient distribution and the rise of modern lineages : Botanical Journal of the
Linnean Society, Volume 189, Issue 1 Pages 23–35,

Steenis, Flora untuk Sekolah di Indonesia. (Jakarta:Pradnya Paramita, 2008), hal. 155.

Tjitrosoepomo,Gembong Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta, (Yogyakarta: UGM


press,2010)
Zahra,N., Frank R.Br., Helmut ,K., Osman Erol., Dörte H. 2018. Phylogeny of the saffron-crocus
species group, Crocus series Crocus (Iridaceae) : Molecular Phylogenetics and Evolution
Journal. Volume 127 (5)Pages 891-897

Anda mungkin juga menyukai