DENGUE FEVER
OLEH :
dr. Jessica Santosa
PENDAMPING
dr. Made Ary Puspitasari
dr. Anak Agung Raka Wirawan
PROVINSI BALI
2019
BAB I
1
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
II. SUBYEKTIF
2
Riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, asma atau penyakit
paru,penyakit ginjal, penyakit tulang/sendi dan diabetes melitus dalam
keluarga disangkal.
Riwayat Pengobatan :
Penurun panas, obat batuk pilek, dan antibiotik dari dokter sebelumnya.
Riwayat Alergi:
III. OBYEKTIF
Status Generalis
Status Lokalis
3
Kepala:
Ekspresi wajah : normal
Bentuk dan ukuran : normal
Rambut : rontok (-)
Edema : (-)
Malar rash : (-)
Parese N. VII : (-)
Nyeri tekan kepala : (-)
Massa : (-)
Mata:
Simetris
Alis : normal
Exopthalmus (-/-)
Ptosis (-/-)
Edema palpebra (-/-)
Konjungtiva: anemis (-/-), hiperemia (-/-)
Sclera : icterus (-/-)
Pupil : isokor, bulat, refleks pupil (+/+)
Kornea : normal
Lensa : katarak (-/-)
Pergerakan bola mata ke segala arah : normal
Nyeri tekan retroorbita (-)
Telinga:
Bentuk : normal simetris antara kiri dan kanan
Lubang telinga : normal, secret (-/-)
Nyeri tekan tragus (-/-)
Peradangan pada telinga (-)
Pendengaran : kesan normal
Hidung:
4
Simetris, deviasi septum (-/-)
Napas cuping hidung (-/-)
Perdarahan (-/-), secret (-/-)
Penghidu normal
Mulut:
Simetris
Bibir : sianosis (-), stomatitis angularis (-), pursed lips breathing (-)
Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-)
Lidah: glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-), kemerahan di
pinggir (-), tremor (-), lidah kotor (-)
Gigi : dalam batas normal
Mukosa : stomatitis (-)
Leher:
Simetris
Kaku kuduk (-)
Pembesaran KGB (-)
JVP : 5 + 2 (tidak meningkat)
Pembesaran otot SCM (-)
Otot bantu nafas SCM tidak aktif
Pembesaran kelenjar thyroid (-)
Thoraks:
1. Inspeksi:
Bentuk & ukuran: normal, simetris, barrel chest (-)
Pergerakan dinding dada: sedikit tertinggal
Permukaan dada: ikterik (-), papula (-), petechiae (-), purpura (-),
ekimosis (-), spider naevi (-), vena kolateral (-), massa (-)
Penggunaan otot bantu nafas: SCM tidak aktif
Iga dan sela iga: simetris, pelebaran ICS (-)
5
Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis: cekung, simetris kiri
dan kanan
Fossa jugularis: tidak tampak deviasi
Tipe pernapasan: torakoabdominal
Ictus cordis : ICS V linea midclavicula sinistra
2. Palpasi:
Posisi mediastinum: deviasi trakea (-)
Nyeri tekan (-), benjolan (-), krepitasi (-)
Pergerakan dinding dada simetris, gerakan tertinggal (-)
Fremitus vocal:
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
3. Perkusi:
Densitas
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Batas paru-hepar:
o Inspirasi : ICS VI
Ekskursi 2 ICS
o Ekspirasi : ICS IV
4. Auskultasi:
Cor : S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-).
Pulmo :
- Vesikuler :
+ +
+ +
- + + Rhonki basah :
6
- -
- -
- -
- Wheezing :
- -
- -
- -
Tes bisik: dbn
Tes percakapan: dbn
Abdomen:
1. Inspeksi:
Distensi (-)
Umbilicus: masuk merata
Permukaan kulit: ikterik (-), vena collateral (-), massa (-), caput
medusae (-), spider naevi (-), scar (-), striae (-), ruam (-)
2. Auskultasi:
Bising usus (+) normal, frekuensi 8 x/menit
Metallic sound (-)
Bising aorta (-)
3. Perkusi:
Orientasi : Normal
Organomegali : tidak ada.
Nyeri ketok CVA (-)
4. Palpasi:
Nyeri tekan (+) di regio hipogastrium, massa (-), defans muskular
(-)
Hepar , ren, dan lien : Normal, tidak terdapat pembesaran.
Nyeri kontra lateral (-), nyeri tekan lepas (-)
Ekstremitas:
7
Akral : Sianosis : - -
+ +
hangat
+ + - -
Edema : Clubbing : - -
- -
finger
- - - -
Deformitas : - - Ikterik : - -
- - - -
IV. RESUME
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
WIDAL
8
Nama Tes Hasil
Typhoid O NEGATIF
Paratyphoid AO NEGATIF
Paratyphoid BO NEGATIF
Paratyphoid CO POSITIF 1/80
Typhoid H NEGATIF
Paratyphoid AH NEGATIF
Paratyphoid BH NEGATIF
Paratyphoid CH NEGATIF
VI. ASESSMENT
Diagnosis : Demam Dengue
DD :
- Demam Tifoid
VII. PLANNING
Terapi:
Medikamentosa:
Terapi lanjut
KIE
Monitoring
Keluhan
Tanda-tanda perdarahan.
Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
9
BAB II
PEMBAHASAN
10
nyeri menelan. kepala. Pada
beberapa kasus
ditemukan nyeri
tenggorok, injeksi
farings dan
konjungtiva,
anoreksia, mual
dan muntah. Pada
fase ini dapat pula
ditemukan tanda
perdarahan seperti
ptekie, perdarahan
mukosa, walaupun
jarang dapat pula
terjadiperdarahan
pervaginam dan
perdarahan
gastrointestinal.
Pemeriksaa Keadaan Pemeriksaan fisik Berdasarkan hasil
n umum : cukup selain tanda vital, pemeriksaan fisik yang
Fisik dan Kesadaran : juga pastikan bermakna kasus ini cocok
Penunjang CM (GCS kesadaran dengan teori dari demam
E4V5M6) penderita, status dengue. Dimana ditemui
Tanda vital : hidrasi, status adanya leukopenia dan
Tax 36,5 ºC hemodinamik trombositopenia.
sehingga tanda-
Pemeriksaan tanda syok dapat
fisik dikenal lebih dini.
bermakna: Pemeriksaan
Ptekie (-). laboratorium yang
Pemeriksaan dapat dilakukan
penunjang: untuk menunjang
WBC 2.67
11
10^3/uL, HGB diagnosis DBD
12.1 g/dL, adalah
HCT 37.3 %, pemeriksaan darah
PLT 149 lengkap, urine,
10^3/uL. serologi dan
isolasi virus. Yang
signifikan
dilakukan adalah
pemeriksaan darah
lengkap, selain itu
untuk
mendiagnosis
DBD secara
definitif dengan
isolasi virus,
identifikasi virus
dan serologis.
12
lanjut untuk pasien adalah untuk melanjutkan
meliputi edukasi terapi dari dokter
mengenai istirahat sebelumnya, yaitu:
atau tirah baring penurun demam, obat
dan asupan cairan batuk pilek, serta
oral yang cukup, antibiotik.
serta pemberian
parasetamol.
Edukasi - Demam - Edukasi Edukasi yang diberikan
dengue, penyebab dan sesuai dengan penyakit
terapi, dan terapi dari dan terapi yang diberikan
komplikasi penyakit
nya. - Rawat inap
- Saran untuk
rawat inap monitoring
(pasien perdarahan dan
menandata tanda vital.
ngani surat
penolakan)
- Cek DL
ulang
besok atau
2 hari lagi.
Komplikasi Kebocoran Kebocoran plasma Pada pasien ini belum
plasma dan dapat berupa terjadi komplikasi.
perdarahan peningkatan
hematokrit ≥20%
dari baseline
penurunan
hematrokit ≥20%
dari baseline
setelah terapi
pengganti cairan,
13
efusi pleura dan
asites. Perdarahan
dapat diketahui
dengan tes rumple
leed, ptekie,
ekimosis, purpura,
perdarahan
spontan dari gusi,
hidung, saluran
cerna, dan lokasi
injeksi. Dari
pemeriksaan
laboratorium
didapatkan
trombositopneia.
Prognosis Quo ad vitam : Quo ad vitam : Quo ad vitam : penyakit
dubia ad dubia ad bonam ini tidak mengancam
bonam Quo ad nyawa
Quo ad functionam : dubia Quo ad functionam : hasil
functionam : ad bonam baik setelah terapi
dubia ad Quo ad adekuat
bonam sanationam : dubia Quo ad sanationam :
Quo ad ad bonam rekurensi mungkin terjadi
sanationam : melihat riwayat pasien
dubia ad
bonam
14
BAB III
PENUTUP
15
REFERENSI
3. Suhendro, Nainggolan L., Chen K., Pohan H.T. Demam berdarah Dengue.
Dalam: Buku Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-5. Jilid III. 2006.
Hal: 2773-9
16
17