Anda di halaman 1dari 17

1

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


TUAK (TUGAS AKHIR) SEBAGAI PENGGANTI UN DI
KURIKULUM 2013

BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
PutriSeptiarini; 1813023007; 2018
NadyaKhaerani; 1813022016; 2018
RozaAmalia; 1813022025; 2018

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
2
3

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii


Daftar Isi ........................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 LatarBelakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................. 2
1.3 Manfaat ........................................................................................... 2
BAB 2. GAGASAN ........................................................................................... 3
2.1 Kondisi Terkini (Masalah yang Terjadi)…………............…… ................ 3
2.2 TugasAkhirpengganti UN ............................................................................ 3
2.3 Pihak yang DapatMewujudkan .................................................................... 4
2.4 LangkahStrategis ............................................................................. 4
BAB 3. KESIMPULAN. ................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA. ....................................................................................... 6
LAMPIRAN-LAMPIRAN. .............................................................................. 7
Lampiran 1. BiodataKetua, AnggotadanDosenPendamping. ............................. 7
Lampiran 2.Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas. ............. 12
Lampiran 3.Surat Pernyataan Ketua Pelaksana. ................................................. 13
4

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
UjianNasionalbiasadisingkatUN / UNAS adalahsistemevaluasi standard
pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat
pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan,
Depdiknas Indonesiaberdasarkan Undang-Undang RepublikIndonesia
nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu
pendidikansecara nasional dilakukan evaluasi sebagai
bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga
yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk
menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi
tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.

Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan


berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan.
Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar.
Penentuan standar yang terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan
mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah
penentuan nilai batas (cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten
bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang
sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai
kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai
batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus
disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard.
Namun terkadang Ujian Nasional menjadi momoktersen diri bagi para pelajar.
Kebanyakan pelajar juga merasa tidak adil jika ujian nasional benar-benar
menjadi indikator. Pasalnya nilai yang benar-benar dipandang adalah nilai ujian
nasional. Padahal ini saja dinilai harian dan nilai lain lebih baik dijadikan
indikator. Karena semisal siswa baik dalam pembelajaran dan ketika ujian terjadi
5

kendala-kendala tertentu seperti tidaks ehat, maka nilai indikator yang menjadi
tujuan sekolah menjadi terpengaruh.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, karya tulis ini bertujuan untuk :


Penting atau tidaknya ujian nasional bagi siswa serta kelebihan dan kelemahan
ujian nasional. Dan penggantian ujian nasional dengan tugas akhir yang lebih
menuntut kreativitas dan pemikiran dari peserta didik.

1.3 Manfaat

1. UN dapat menggambarkan indikator kondisi pendidikan di Indonesia


secara umum, artinya lembaga pendidikan internasional (UNESCO dll)
dapat mengetahui kondisi pendidikan di Indonesia melalui UN.
2. UN dapat memacu sekolah, dinas pendidikan (propinsi dan kab/kota)
untuk berkompetisi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
3. UN dapat memotovasi guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas
pembelajaran, sehingga guru senantiasa meningkatkan kompetensinya
untuk menuju guru yang professional.
4. UN juga dapat memotivasi siswa untuk terus belajar sehingga mampu
meraih nilain UN yang tinggi. Artinya disini dengan dilaksanakannya UN
dapat membelajarkan siswa sehingga mampu berkembang secara optimal
dalam mengembagkan potensinya.
6

BAB 2. GAGASAN

2.1 Kondisi Terkini (Masalah yang Terjadi)


Pendidikan saat ini mendapat perhatian yang serius dari pemerintah (pusat dan
daerah) dan masyarakat, terbukti dengan peningkatan anggaran pendidikan yang
mencapai rata-rata 20% baik pada APBN maupun APBD pada sejumlah daerah
(propinsi dan kabupaten/kota). Menurut Undang Undang nomor 20 tahun 2003
dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Artinya secara implisit
pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk membentuk peserta didik yang
paripurna. Dalam Undang Undang tentang Sistem pendidikan Nasional ini juga
dikatakan bahwa di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
pendidikan harus memenuhi kriteria minimal yakni memenuhi 8 Standar Nasional
Pendidikan yang diatur lebih lanjut pada peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Untuk penjaminan dan pengendalian
mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi,
akreditasi, dan sertifikasi.

Ujian Nasional (UN) merupakan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah yang
juga harus memenuhi standar penilaian pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik sesuai
dengan permendiknas nomor 20 tahun 2007 tentang Standar penilaian pendidikan.
Ujian Nasional bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan. Namun, apakah Ujian nasional yang dilaksanakan selama ini sudah
memenuhi standar yang ada sesuai Prosedur Operasi Standar (POS) yang
dikeluarkan oleh Badan Standar nasionall pendidikan (BSNP) ? Sementara kita
membaca dan melihat di media massa maupun media elektronik ketika UN
dilaksanakan begitu banyak beredar kunci jawaban melalui sms yang notabene
7

tidak jelas darimana sumber kunci jawaban tersebut. Apakah pelaksanaan UN


yang demikian mampu mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang
sebenarnya ?. Ironisnya ada sekolah bertaraf internasional yang 100 % siswanya
tidak lulus UN 2009, dan ada juga sekolah yang biasa-biasa justru lulus 100%
dengan nilai yang tinggi. Itu semua karena hasil UN merupakan syarat dan
penentu kelulusan yang mutlak. Padahal dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat
satuan Pendidikan (KTSP) menekankan penilaian berbasis kelas, artinya penilaian
yang otentik (autentic assesment) adalah penilaian saat proses pembelajaran
berlangsung yang pelaksanaannya diserahkan kepada sekolah/ guru sesuai dengan
kondisi sekolah yang ada. Inilah yang menurut penulis penyebab utama terjadinya
perdebatan tentang pelaksanaan Ujian Nasional ini.

2.2 TugasAkhirpengganti UN

Solusi yang diterapkan


Mengganti UN dengan ujian akhir yang lebih banyak menerapkan praktik dan soal
essai agar siswa lebih bias mengekspresikan pikirannya.
Solusi yang diajukan
Menetapkan UN dengan pilihan ganda dengan jangka waktu yang cukup dan soal
HOTS.

2.3 Pihak yang DapatMewujudkan


Pihak-pihak terkait yang dapat mewujudkan adanya tugas akhir sebagai pengganti
ujian nasional adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah
2. Menteripendidikan
3. Sekolah
8

2.4 LangkahStrategis
Untuk mewujudkan hal tersebut tentu sangat dibutuhkan peran pihak-pihak di atas
untuk mewujudkan hal tersebut.Berikut langkah-langkah strategisnya:
1. Mengirimsurat saran kepadapemerintah.
2. Menjelaskan gagasan jika ada kesempatan.
3. Jika telah terwujud akan disosialisasikan kesekolah-sekolah.
4. Kemudian diterapkan kepada siswa-siswa di sekolah.
9

BAB 3. KESIMPULAN

Dari uraian diatas, disimpulkan bahwa Ujian Nasional masih perlu dilaksanakan
agar gambaran riil pendidikan di Indonesia dapat diketahui dan dapat memotivasi
daerah/sekolah untuk senantiasa meningkatkan kualitas sehingga mencapai 8
Standar nasional pendidikan sesuai dengan PP nomor 19 tahun 2005. Namun yang
perlu diperbaiki adalah pelaksanaannya sehingga UN yang dilaksanakan benar-
benar dapat mencapai tujuan UN itu sendiri dan tujuan pendidikan nasional yaitu
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. .
10

DAFTAR PUSTAKA

Detik Lampung. BenarkahPendidikan di Lampung UrutanRendah.Diperoleh 9


Januari 2019, dari
<https://www.detiklampung.com/berita-9595-benarkah-pendidikan-di-lampung-
urutan-rendah.html>
JPNN.IniKelemahan Un MenurutMendikbud .Diperoleh 9 Januari 2019, dari
<https://www.jpnn.com/news/ini-kelemahan-un-menurut-mendikbud>
Kompasiana.Perlukahujiannasionalitu .Diperoleh 9 Januari 2019, dari
<https://www.kompasiana.com/nardisungaililin.blogspot.com/55000c1ba333117f
7250f8db/perlukah-ujian-nasional-itu>
11
12
13
14

A. IdentitasDiri (DosenPendamping)
1 NamaLengkap (dengangelar) Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si.
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi PendidikanKimia
4 NIP/NIDN 195702011981032001/0001025702
5 TempatdanTanggalLahir Palembang, 1 Februari 1957
6 Alamat E-mail
7 NomorTelepon/HP 089631637338

B. RiwayatPendidikan

GelarAkademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor


NamaInstitusi IKIP Bandung ITB ITB
Jurusan/Prodi Pend. Kimia Kimia Analitik Kimia Analitik
TahunLulus 1980 1991 2001

C. RekamJejak Tri Dharma PerguruanTinggi


C.1. Pendidikan/Pengajaran

No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

1
2
3

C.2. Penelitian

No. JudulPenelitian Tahun

1 Kimia Medisinal 2009


2 PembuatanPupukOrganikCair 2010
3 Pemanfaatan Limbah Sayur Untuk Pembuatan Pupuk Organik 2011
Efektivitas Model Pembelajaran Lc 3e Untuk Meningkatkan
4 2011
Penguasaan Konsep Laju Reaksi Kimia
PembelajaranMata Kuliah Kimia Dasar Melalui
5 ModelPembelajaran Berbasis Multiple Representase Dalam 2011
Membangun Model Mental Dan Penguasaan Konsep Kimia
6 Pemetaan
Mahasiswadan Pengembangan Mutu Pendidikan di SMA di Mesuji 2012
TuBa dan Mesuji
15
16

Lampiran 2.SusunanOrganisasi Tim KegiatandanPembagianTugas

Program Bidang AlokasiWaktu


No Nama /NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
PutriSeptiarini Pendidikan Pendidikan 10 jam Penysunan
Kimia karya tulis,
1 koordinator,
pengembangan
konsep
NadyaKhaeraniEkaPutri Pendidikan Pendidikan 10 jam Penyusunan
Fisika karya tulis,
2
pengambangan
konsep
RozaAmalia Pendidikan Pendidikan 10 jam Pembuatan
3 Fisika lampiran-
lampiran
17

Anda mungkin juga menyukai