Anda di halaman 1dari 10

Nama : Liris Ajeng Anggreini

NIM : 12117058

1. Soal 1
1.1 Section 1

1.2 Section 2

1.3 Section 3

1.4 Section 4

1.5 Section 5
Analisis :
Pada praktikum ini, script dibagi menjadi 5 section. Setiap section memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Section 1 hanya berisi input data frekuensi dan time.
Section 2 adalah proses x dan y kedalam matriks untuk kemudian di konvolusi.
Section 3 adalah dimulainya perhitungan konvolusi dimana keempat proses
konvolusi terjadi di section 3 ini. Pada section 3 terdapat figure wavelet, RC, dan
seismik. Section 4 adalah hasil running dari keempat proses konvolusi yang berupa
garis wavelet yang menggambarkan proses konvolui dari awal sampai akhir. Section
5 adalah hasil visualisasi akhir. Pada section ini terjadi proses pengubahan
gelombang sinyal menjad matriks dan di konvolusikan. Lalu hasil konvolusi di
rekonstruksi menjadi gelombang lagi.

2. Soal 2: menggunakan gelombang sin


3.1 Run section 1-4

Analisis:
Pada saat di run section 1-4, maka hanya ada 2 figure yaitu figure 1 dan 2. Hal ini
karena section 1 hanya berupa input sehingga tidak menghasilkan figure. Section 2
hanya berupa konversi x dan y menjadi matriks lalu di konvolusi. Proses konvolusi
baru dimulai pada section 3.

3.2 Run section 1,2 dan 4

Analisis:
Pada saat di run section 1,2,4 maka hanya ada 1 figure yang dihasilkan seperti yang
telah dibahas sebelumnya. Figure ini berupa wavelet.

3.3 Run section 1-5


Analisis:
Pada saat di run section 1-5 barulah ada 3 figure yang dihasilkan, yaitu figure 1
yang dihasilkan dari section 3, figure 2 dari section 4 dan figure 3 dari section 5.
Figure 3 ini merupakan hasil visulaisasi akhir dari proses konvolusi yang dilakukan.

3. Soal 3: menggunakan gelombang cos


3.1 Run section 1-4

3.2 Run section 1,2 dan 4


3.3 Run section 1-5
Analisis:
Pada soal ini, dilakukan pengubahan persamaan gelombang ω dari sin menjai
cos. Hal ini berpengaruh pada wavelet yang dihasilkan. Apabila menggunakan sin,
maka gelombang akan diawali dari angka 0sehingga amplitudo maksimumnya
kompresi dan saat diganti dengan cos maka gelombang di awali di angka -0,25
sehingga amplitudo maksimumnya mempunyai polarisasi dilatasi.
Selain itu, RC dan seismik yang dihasilkan pada figure 2 juga berbeda.
Dimana gelombang sin memiliki frekuensi lebih tinggi daripada gelombang cos.

4. Soal 4: mengubah t, f, dan ω


4.1 Menggunakan persamaan gelombang ω = 12000*(sin(2πft) – cos(πft)/(πft), dengan
t(t==t) = 0,005.
4.1.1 Run section 1-4

4.1.2 Run section 1,2 dan 4


4.1.3 Run section 1-5
Analisis:
Pada soal ini dilakukan pengubahan t dari 0,0005 menjadi 0,005(lebih
besar). Hasil dari konvolusi pada t 0,005 memiliki nilai amplitudo maksimum
yang lebih besar daripada t 0,0005. Selain itu, karena persamaan gelombang
yang juga diganti maka wavelet yang dihasilkan sangan berbeda dari
sebelumnya. Dimana wavelet pada soal ini terlihat datar di awal dan baru
terlihat naik dan turun ketika pada digit ke 100.

4.2 Menggunakan persamaan gelombang ω = 12000*(sin(2πft) – cos(πft)/(πft), dengan f


= 50
4.2.1 Run section 1-4
4.2.2 Run section 1,2 dan 4

4.2.3 Run section 1-5


Analisis:
Pada soal ini dilakukan pengubahan frekuensi dari 30 m3njadi 50. Maka hasil
konvolusi pada wavelet terlihat lebih rapat karena frekuensi yang diberikanpun
lebih besar. Selain itu karena wavelet yang rapat, maka pada figure 2, garis
wavelet tersebut terlihat lebih ramping daripada garis wavelet sebelum-
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai