Laporan Skoring Akreditasi Puskesmas Indrapura BB Fix
Laporan Skoring Akreditasi Puskesmas Indrapura BB Fix
Total Skor 0
Total EP 590
CAPAIAN 0.00%
REKOMENDASI
BAB.II. Kepemimpinan dan
Puskesmas :
Kabuaten/Kota :
Tanggal :
Surveior :
EP 2 2. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan tata
ruang daerah
EP 3 3. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan rasio
jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan
kesehatan
EP 4 4. Puskesmas memiliki perizinan yang berlaku
Jumlah 0
EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
prasarana Puskesmas
EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
prasarana Puskesmas
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana
Puskesmas yang ada
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
Jumlah 0
EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
peralatan medis dan non medis
EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
peralatan medis dan non medis
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan
medis dan non medis
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
EP 6 6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non
medis yang perlu dikalibrasi
EP 7 7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan
izin memiliki izin yang berlaku
Jumlah 0
Jumlah 0
EP 3 3. Ada pola ketenagaan Puskesmas yang disusun
berdasarkan kebutuhan
EP 4 4. Ada pemeliharaan catatan/ dokumen sesuai
dengan kompetensi, pendidikan, pelatihan,
keterampilan dan pengalaman
EP 5 5. Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil
pengembangan pengelola dan pelaksana pelayanan
EP 6 6. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap
pengelola dan pelaksana pelayanan
Jumlah 0
KRITERIA 2.3.5. SKOR
EP 1 1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas
dan Pelaksana kegiatan yang baru untuk mengikuti
orientasi dan pelatihan.
EP 2 2. Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi karyawan
baru baik Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan dan
tersedia kurikulum pelatihan orientasi.
EP 3 3. Ada kesempatan bagi Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, maupun
Pelaksana kegiatan untuk mengikuti seminar atau
kesempatan untuk meninjau pelaksanaan di tempat
lain.
Jumlah 0
EP 2 2. Ada mekanisme yang jelas untuk memfasilitasi
peran serta masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan dan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada komunikasi yang efektif dengan masyarakat
dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
Jumlah 0
EP 2 2. Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian
wewenang dari Pimpinan dan/atau Penanggung
jawab Upaya Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan
apabila meninggalkan tugas.
EP 3 3. Ada mekanisme untuk memperoleh umpan balik
dari pelaksana kegiatan kepada Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk
perbaikan kinerja dan tindak lanjut.
Jumlah 0
EP 4 4. Ada kebijakan, pedoman, dan prosedur yang jelas
untuk pengendalian dokumen dan pengendalian
rekaman pelaksanaan kegiatan.
EP 5 5. Ada mekanisme yang jelas untuk menyusun
pedoman dan prosedur.
Jumlah 0
EP 2 2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko
akibat penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas.
EP 3 3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan,
untuk mencegah terjadinya dampak tersebut.
Jumlah 0
EP 3 3. Dalam dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama
ada kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran
dan tanggung jawab masing-masing pihak, personil
yang melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator
dan standar kinerja, masa berlakunya
Kontrak/Perjanjian Kerja Sama, proses kalau terjadi
perbedaan pendapat, termasuk bila terjadi pemutusan
hubungan kerja.
Jumlah 0
Total Skor 0
Total EP 1210
CAPAIAN
BAB.II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas.(KMP).
10
10
10
10
40 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
10
10
70 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
40 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
20 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
10
60 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
40 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
40 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
40 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
10
60 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
20 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
100 0.00%
0.00%
REKOMENDASI
BAB.III.
Puskesmas :
Kab/ Kota :
Tanggal :
Surveior :
0
EP 4 4. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen
ditindaklanjuti dan dievaluasi. 0
Jumlah 0
Total Skor 0
Total EP 320
CAPAIAN
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
40 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 50.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
30 50.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
10
10
70 0.00%
0.00%
tan Mutu Puskesmas (PMP)
EP 2 2. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,
kelompok masyarakat, dan individu yang
merupakan sasaran kegiatan dilengkapi dengan
kerangka acuan, metode dan instrumen, cara
analisis yang disusun oleh Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
EP 3 3. Hasil identifikasi dicatat dan dianalisis sebagai
masukan untuk penyusunan kegiatan.
EP 4 4. Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas dengan mengacu pada
pedoman dan hasil analisis kebutuhan dan
harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.
EP 5 5. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
kepada masyarakat, kelompok masyarakat,
maupun individu yang menjadi sasaran.
EP 6 6. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
dan dikoordinasikan kepada lintas program dan
lintas sektor terkait sesuai dengan pedoman
pelaksanaan kegiatan UKM
EP 7 7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun dalam
rencana kegiatan untuk tiap UKM Puskesmas.
Jumlah 0
Jumlah 0
EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan
identifikasi peluang-peluang inovatif untuk
perbaikan pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi
permasalahan tersebut maupun untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi,
regulasi, maupun pedoman/acuan.
EP 3 3. Peluang inovatif untuk perbaikan dibahas
melalui forum-forum komunikasi atau pertemuan
pembahasan dengan masyarakat, sasaran
kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 4 4. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi.
EP 5 5. Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap
inovasi kegiatan dikomunikasikan kepada lintas
program, lintas sektor terkait, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Jumlah 0
Total Skor 0
Total EP 530
CAPAIAN
BAB.IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)
10
10
10
10
10
10
10
70 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
10
60 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
SKOR Maksimal
10
10
10
10
10
50 0.00%
0.00%
REKOMENDASI
BAB.V. KEPemimpinan dan Manajem
Puskesmas :
Kab./Kota :
Tanggal :
Surveior :
10
Jumlah 0 60
10
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
menyusun rencana, kerangka acuan, dan
prosedur pemberdayaan masyarakat. 10
EP 3 3. Ada keterlibatan masyarakat dalam survey
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan UKM
Puskesmas. 10
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi dengan masyarakat
dan sasaran, melalui media komunikasi yang
ditetapkan. 10
EP 5 5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas yang bersumber dari swadaya
masyarakat serta kontribusi swasta.
10
Jumlah 0 50
10
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas membahas hasil kajian
kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian
kebutuhan dan harapan sasaran dalam
penyusunan RPK.
10
EP 5 5. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
dengan memperhatikan usulan masyarakat
atau sasaran. 10
Jumlah 0 50
10
EP 5 5. Pembahasan untuk perubahan rencana
kegiatan dilakukan berdasarkan prosedur yang
jelas. 10
EP 6 6. Keseluruhan proses dan hasil monitoring
didokumentasikan. 10
EP 7 7. Keseluruhan proses dan hasil pembahasan
perubahan rencana kegiatan
didokumentasikan. 10
Jumlah 0 70
Total Skor 0
Total EP 1010
CAPAIAN
emimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP).
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
).
REKOMENDASI
BAB. VI. Sasara
Puskesmas :
Kab./Kota :
Tanggal :
Surveior :
10
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menunjukkan komitmen untuk
meningkatkan kinerja secara berkesinambungan. 10
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana menyusun rencana perbaikan
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian
kinerja. 10
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan pelaksana melakukan perbaikan kinerja
secara berkesinambungan. 10
Jumlah 0 50
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
REKOMENDASI
BAB.VII. Layanan Klin
Puskesmas
Kab./Kota
Tanggal
Surveior
EP 1 1. Tersedia prosedur pendaftaran. 10 10
EP 2 2. Tersedia bagan alur pendaftaran. 10 10
EP 3 3. Petugas mengetahui dan mengikuti 10 10
prosedur tersebut.
EP 4 4. Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur 10 10
yang ditetapkan.
EP 5 5. Terdapat cara mengetahui bahwa 10 10
pelanggan puas terhadap proses pendaftaran.
EP 6 6. Terdapat tindak lanjut jika pelanggan tidak 5 10
puas
EP 7 7. Keselamatan pelanggan terjamin di tempat 5 10
pendaftaran.
Jumlah 60 70
EP 1 1. Tersedia media informasi tentang 10 10
pendaftaran di tempat pendaftaran
2. Semua pihak yang membutuhkan informasi
EP 2 pendaftaran memperoleh informasi sesuai 5 10
dengan yang dibutuhkan
3. Pelanggan dapat memperoleh informasi lain
tentang sarana pelayanan, antara lain tarif,
EP 3 jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat 5 10
tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap
dan informasi lain yang dibutuhkan
4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang
EP 4 dibutuhkan ketika meminta informasi kepada 5 10
petugas
EP 5 5. Tersedia informasi tentang kerjasama 5 10
dengan fasilitas rujukan lain
EP 6 6. Tersedia informasi tentang bentuk 5 10
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
Jumlah 35 60
3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan
EP 3 petugas memahami hak dan kewajiban 5 10
masing-masing
4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang
EP 4 terlatih dengan memperhatikan hak-hak 0 10
pasien/ keluarga pasien
EP 5 5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas di 5 10
ruang pendaftaran
6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien,
EP 6 ramah, dan responsif terhadap kebutuhan 5 10
pelanggan
7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas di
EP 7 ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit 5 10
terkait agar pasien/ keluarga pasien
memperoleh pelayanan
8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak
EP 8 dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas 5 10
dalam proses pemberian pelayanan di
Puskesmas
Jumlah 40 80
EP 1 1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan 5 10
klinis yang dipahami oleh petugas
2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh
EP 2 informasi dan paham terhadap tahapan dan 10 10
prosedur pelayanan klinis
EP 3 3. Tersedia daftar jenis pelayanan di 5 10
Puskesmas berserta jadwal pelayanan
4. Terdapat kerjasama dengan sarana
EP 4 kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan 5 10
pelayanan klinis (rujukan klinis, rujukan
diagnostik, dan rujukan konsultatif)
Jumlah 25 40
1. Pimpinan dan staf Puskesmas
EP 1 mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya, 10 10
kebiasaan, dan penghalang yang paling sering
terjadi pada masyarakat yang dilayani
2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi
EP 2 atau membatasi hambatan pada waktu pasien 5 10
membutuhkan pelayanan di Puskesmas.
EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan. 5 10
Jumlah 20 30
1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang
EP 1 serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi 5 10
berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan
keluarga pasien mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan
EP 2 2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang 5 10
kompeten untuk melakukan kajian
EP 3 3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada 10 10
standar profesi dan standar asuhan
EP 4 4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin 5 10
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
Jumlah 25 40
1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja
EP 1 yang dibutuhkan dalam pengkajian dan harus 5 10
dicatat dalam rekam medis
2. Informasi tersebut meliputi informasi yang
EP 2 dibutuhkan untuk kajian medis, kajian 5 10
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan
3. Dilakukan koordinasi dengan petugas
EP 3 kesehatan yang lain untuk menjamin 5 10
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut
secara tepat waktu
Jumlah 15 30
EP 2 2. Petugas tersebut dilatih menggunakan 5 10
kriteria ini.
EP 3 3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi 5 10
kebutuhan.
4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat
EP 4 stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan 5 10
Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
Jumlah 20 40
EP 1 1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan 10 10
yang profesional dan kompeten
2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
EP 2 profesional untuk melakukan kajian jika 5 10
diperlukan penanganan secara tim
3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian
EP 3 wewenang secara tertulis (apabila petugas 5 10
tidak sesuai kewenangannya)
4. Petugas yang diberi kewenangan telah
EP 4 mengikuti pelatihan yang memadai, apabila 5 10
tidak tersedia tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan
Jumlah 25 40
EP 2 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di 5 10
tempat pelayanan
3. Peralatan dan sarana pelayanan yang
EP 3 digunakan menjamin keamanan pasien dan 0 10
petugas
Jumlah 15 30
1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas
EP 1 untuk menyusun rencana layanan medis dan 5 10
rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.
2. Setiap petugas yang terkait dalam
pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan
EP 2 prosedur tersebut serta menerapkan dalam 5 10
penyusunan rencana terapi dan/atau rencana
layanan terpadu
3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan
EP 3 rencana terapi dan/atau rencana asuhan 0 10
dengan kebijakan dan prosedur
4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi
EP 4 ketidaksesuaian antara rencana layanan 0 10
dengan kebijakan dan prosedur
EP 5 5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 0 10
dan hasil tindak lanjut.
Jumlah 10 50
2. Rencana layanan disusun untuk setiap
EP 2 pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin 5 10
dicapai
3. Penyusunan rencana layanan tersebut
EP 3 mempertimbangkan kebutuhan biologis, 5 10
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien
4. Bila memungkinkan dan tersedia,
EP 4 pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk 10 10
memilih tenaga/ profesi kesehatan
Jumlah 25 40
1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk
EP 1 mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga 5 10
kesehatan dan pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Rencana layanan tersebut disusun dengan 5 10
tahapan waktu yang jelas
3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan
EP 3 dengan mempertimbangkan efisiensi 5 10
pemanfaatan sumber daya manusia
4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien
EP 4 dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun 5 10
rencana layanan
EP 5 5. Efek samping dan risiko pengobatan 5 10
diinformasikan
EP 6 6. Rencana layanan tersebut 5 10
didokumentasikan dalam rekam medis
EP 7 7. Rencana layanan yang disusun juga 5 10
memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
Jumlah 35 70
EP 2 2. Tersedia formulir persetujuan tindakan 10 10
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
EP 3 3. Tersedia prosedur untuk memperoleh 10 10
persetujuan tersebut
EP 4 4. Pelaksanaan informed consent 5 10
didokumentasikan.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 5 10
terhadap pelaksanaan informed consent.
Jumlah 40 50
EP 1 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta 10 10
jejaring fasilitas rujukan
2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
EP 2 kebutuhan pasien untuk menjamin 5 10
kelangsungan layanan
EP 3 3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/ 5 10
keluarga pasien untuk dirujuk
4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas
EP 4 kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk 5 10
memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk
menerima rujukan.
Jumlah 25 40
KRITERIA 7.5.2. SKOR SKOR Maksimal
1. Informasi tentang rujukan disampaikan
EP 1 dengan cara yang mudah dipahami oleh 10 10
pasien/keluarga pasien
2. Informasi tersebut mencakup alasan
EP 2 rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan 10 10
rujukan harus dilakukan
3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
EP 3 kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan 10 10
asuhan
Jumlah 30 30
EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien. 5 10
EP 3 3. Resume klinis memuat prosedur dan 5 10
tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan
EP 4 4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien 5 10
akan pelayanan lebih lanjut
Jumlah 20 40
1. Selama proses rujukan secara langsung
EP 1 semua pasien selalu dimonitor oleh staf yang 5 10
kompeten.
EP 2 2. Kompetensi staf yang melakukan monitor 5 10
sesuai dengan kondisi pasien.
Jumlah 10 20
EP 1 1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan 10 10
klinis
2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan
EP 2 mengacu pada pedoman dan prosedur yang 10 10
berlaku
EP 3 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan 5 10
pedoman dan prosedur yang berlaku
EP 4 4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana 5 10
layanan
EP 5 5. Layanan yang diberikan kepada pasien 5 10
didokumentasikan
EP 6 6. Perubahan rencana layanan dilakukan 5 10
berdasarkan perkembangan pasien.
EP 7 7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam 5 10
medis
8. Jika diperlukan tindakan medis,
pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
EP 8 sebelum memberikan persetujuan mengenai 5 10
tindakan yang akan dilakukan yang
dituangkan dalam informed consent.
Jumlah 50 80
EP 1 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau 5 10
berisiko tinggi yang biasa terjadi diidentifikasi
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur 5 10
penanganan pasien gawat darurat (emergensi)
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur 5 10
penanganan pasien berisiko tinggi
4. Terdapat kerjasama dengan sarana
EP 4 kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia 5 10
pelayanan gawat darurat 24 jam
5. Tersedia prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal) terhadap terjadinya
EP 5 infeksi yang mungkin diperoleh akibat 5 10
pelayanan yang diberikan baik bagi petugas
maupun pasien dalam penanganan pasien
berisiko tinggi.
Jumlah 25 50
1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
EP 1 obat/cairan intravena diarahkan oleh 10 10
kebijakan dan prosedur yang baku
EP 2 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai 5 10
kebijakan dan prosedur
Jumlah 15 20
EP 1 1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan 10 10
menilai pelaksanaan layanan klinis.
2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan
EP 2 klinis dilakukan secara kuantitatif maupun 5 10
kualitatif
3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk
EP 3 mengetahui pencapaian tujuan dan hasil 5 10
pelaksanaan layanan klinis
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap indikator yang 5 10
dikumpulkan
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
EP 5 analisis tersebut untuk perbaikan layanan 5 10
klinis
Jumlah 30 50
EP 3 3. Keluhan pasien/keluarga pasien 10 10
ditindaklanjuti
4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan
EP 4 dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga 5 10
pasien.
Jumlah 35 40
1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
EP 1 menghindari pengulangan yang tidak perlu 10 10
dalam pelaksanaan layanan
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk 10 10
menjamin kesinambungan pelayanan
3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang
EP 3 yang dibutuhkan dipadukan dengan baik, 5 10
sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak
perlu.
Jumlah 25 30
1. Petugas pemberi pelayanan
EP 1 memberitahukan pasien dan keluarganya 10 10
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
2. Petugas pemberi pelayanan
EP 2 memberitahukan pasien dan keluarganya 10 10
tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
3. Petugas pemberi pelayanan
EP 3 memberitahukan pasien dan keluarganya 5 10
tentang tanggung jawab mereka berkaitan
dengan keputusan tersebut.
4. Petugas pemberi pelayanan
EP 4 memberitahukan pasien dan keluarganya 5 10
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan.
Jumlah 30 40
EP 1 1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan 10 10
sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
EP 2 dilakukan oleh tenaga kesehatan yang 10 10
kompeten
3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
EP 3 dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang 10 10
jelas
4. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi
EP 4 petugas melakukan monitoring status fisiologi 5 10
pasien
5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi
EP 5 lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis 5 10
pasien
Jumlah 40 50
2. Dokter atau dokter gigi yang akan
EP 2 melakukan pembedahan minor merencanakan 5 10
asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian.
3. Dokter atau dokter gigi yang akan
EP 3 melakukan pembedahan minor menjelaskan 5 10
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
4. Sebelum melakukan tindakan harus
EP 4 mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga 10 10
pasien
EP 5 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan 10 10
prosedur yang ditetapkan
EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam 5 10
rekam medis
7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
EP 7 menerus selama dan segera setelah 0 10
pembedahan dan dituliskan dalam rekam
medis
Jumlah 40 70
KRITERIA 7.8.1. SKOR SKOR Maksimal
1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
EP 1 mencakup aspek penyuluhan kesehatan 5 10
pasien/keluarga pasien
2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan
EP 2 mencakup informasi mengenai penyakit, 5 10
penggunaan obat, peralatan medik, aspek
etika di Puskesmas dan PHBS.
3. Tersedia metode dan media
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien
EP 3 dan keluarga dengan memperhatikan kondisi 5 10
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang
tidak bisa membaca
4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas
penyampaian informasi kepada
EP 4 pasien/keluarga pasien agar mereka dapat 5 10
berperan aktif dalam proses layanan dan
memahami konsekuensi layanan yang
diberikan
Jumlah 20 40
EP 1 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk 5 10
pasien tersedia secara reguler
2. Sebelum makanan diberikan pada pasien,
EP 2 makanan telah dipesan dan dicatat untuk 5 10
semua pasien rawat inap.
EP 3 3. Pemesanan makanan didasarkan atas status 5 10
gizi dan kebutuhan pasien
4. Bila disediakan variasi pilihan makanan,
EP 4 maka makanan yang diberikan konsisten 5 10
dengan kondisi dan kebutuhan pasien
5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang
EP 5 pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut 5 10
menyediakan makanan bagi pasien.
Jumlah 25 50
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada pada 0 10
risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk
EP 2 merencanakan, memberikan dan memonitor 0 10
pemberian asuhan gizi
EP 3 3. Respons pasien terhadap asuhan gizi 0 10
dimonitor
EP 4 4. Respons pasien terhadap asuhan gizi dicatat 0 10
dalam rekam medis
Jumlah 0 40
EP 1 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak 10 10
lanjut pasien
EP 2 2. Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan 10 10
proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut
3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk
EP 3 menetapkan saat pemulangan dan/tindak 10 10
lanjut pasien
4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan
balik pada pasien yang dirujuk kembali sesuai
EP 4 dengan prosedur yang berlaku, dan 10 10
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik.
5. Tersedia prosedur dan alternatif
EP 5 penanganan bagi pasien yang memerlukan 5 10
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak
mungkin dilakukan
Jumlah 45 50
1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan
EP 1 transportasi, petugas kompeten yang 5 10
mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani) selama proses rujukan.
2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang
dapat menyediakan pelayanan rujukan
EP 2 tersebut, pasien/keluarga pasien diberi 10 10
informasi yang memadai dan diberi
kesempatan untuk memilih sarana pelayanan
yang diinginkan
EP 3 3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan 5 10
SOP rujukan
EP 4 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari 5 10
pasien/keluarga pasien
Jumlah 25 40
85.71%
58.33%
50.00%
dari beberapa RS rujukan, hanya ada satu (1) yang telah ada MoU
nya walaupun masih berupa kerjasma penunjukan BPJJS; MoU
untuk layanan lab 24jam sdh ada MoU kerja samanya.
62.50%
Ada upaya namun Belum ada bukti tindak lanjut thd hambatan
yang telah diidentifikasi
Ada upaya namun Belum ada bukti tindak lanjut thd hambatan
yang telah diidentifikasi dan telah dilaksanakan
66.67%
62.50%
50.00%
50.00%
62.50%
50.00%
20.00%
62.50%
50.00%
80.00%
62.50%
dalam SPO rujukan pasien disebutkan bahwa penyampaian
informasi rujukan disesuaikan dengan spesifikasi pasien
100.00%
50.00%
50.00%
62.50%
50.00%
75.00%
87.50%
83.33%
sudah ada kebijakan jenis obat anestesi lokal dan obat sedasi yang
digunakan di puskesmas
sudah ditetapkan SPO tata cara pemberian anestesi lokal dan obat
sedasi sesuai dengan referensi.
80.00%
57.14%
ada sebagian catatan penyuluhan di rekam medik walau masih
belum jelas dan spesifik isinya
50.00%
Sudah ada variasi menu dilakukan dalam siklus waktu tertentu, tapi
karena puskesmas tidak menyediakan makanan untuk pasien,
pasien yang membawa sendiri, belum dilaksanakan
50.00%
ada SPO penyiapan dan distribusi makanan namun tidak
dilaksanakan karena puskesmas tidak menyediakan makanan
Tidak ada layanan khusus untuk pasien dengan risiko nutrisi namun
belum dimonitor
0.00%
90.00%
tersedia SPO pemulangan pasien dan SPO rujukan pasien yang
menyebutkan pemberian informasi dimaksud dan sudah
dilaksanakan
50.00%
62.50%
60.26%
REKOMENDASI
untuk menyususn bagan alir yang baik, harus dipahami dulu arti simbul2
dalan aturan atau kaidah bagan alir
langkah2 kegiatan dalam SPO harus sesuai dengan langkah2 kegiatan yang
dilakukan sehari-hari
lakukan rotasi pada petugas informasi dan pilih yang lebih berpotensi
lakukan rotasi pada petugas informasi dan pilih yang lebih berpotensi
semua faskes yang menjadi rujukan wajib informasinya tersedia di tempat
pendaftaran dan sebaiknya dilakukan kerja sama secara formal
pola ketenagaan disusun untuk keadaan ideal dan untuk keadaan real agar
gap masalahnya dapat tampak shg RTL dan TL nya menjadi lebih nyata
lakukan rotasi pada petugas informasi dan pilih yang lebih berpotensi
susunlah SPO dengan mengambil acuan satu acuan untuk satu puskesmas.
Setiap langkah kegiatan dalam satu langkah SPO. Manfaatkan diagram alir
agar lebih jelas visualisasinya.
informasi semua jenis pelayanan termasuk UGD dan laboratorium serta
ranap harus jelas dan sesuai
semua faskes yang menjadi rujukan pelayanan wajib ada dokumen kerja
sama dengan puskesmas
lakukan tindak lanjut dari hambatan terutama bahasa pada waktu pasien
membutuhkan pelayanan
lakukan tindak lanjut dari upaya mengatasi hambatan terutama bahasa dan
pada waktu pasien membutuhkan pelayanan dan laksanakan
susunlah SPO dengan mengambil acuan satu acuan untuk satu puskesmas.
Setiap langkah kegiatan dalam satu langkah SPO. Manfaatkan diagram alir
agar lebih jelas visualisasinya.
pola ketenagaan disusun untuk keadaan ideal dan untuk keadaan real agar
gap masalahnya dapat tampak shg RTL dan TL nya menjadi lebih nyata
Pahami Prosedur rujukan yang sdh dibuat dan laksanakan sesuai SOP
tersebut semua petugas yang terkait harus mengetahui prosedur tesebut
Pahami Prosedur rujukan yang sdh dibuat dan laksanakan sesuai SOP
tersebut semua petugas yang terkait harus mengetahui prosedur tesebut
Petugas kesehatan sebaiknya lebih memmpelajari lagi apa yang harus ada
di resume medis agar dalam pelaksanaanya lebih baik lagi dan tidak
mencatat secara tidak lengkap dan tidak sesuai SOP
lakukan monitor asuhan gizi Akan menjadi lebih baik apabila Puskesmas
mempunyai juru masak sendiri agar penyerahan atau distribusi makanan di
rawat inap petugas (perawat) rawat inap yang melakukan pencatatan
waktu disteribusi makanan, agar ada check and balance. Waktu distribusi
makan dicatat tiap hari dan dilakukan evaluasi setiap bulan.
hampir semua SPO yang ada perlu dilakukan revisi karena : langkah2 yang
tertulis belum menunjukkan tahapan aktivitas yang urut dan sistematis dan
tidak diserti diagram alir yang dapat membantu menvisualisasikan
langkah2 tsb
SOP harus disesuaikan dengan kondisi sosial budaya dan psikologis pasien
perlu bukti dokumen pelaksanaan pemberian informasi ketika pasien
pulang, dan secara periodik perlu dilakukan evaluasi walaupun lewat survei
Puskesmas SIMANGALAM
Kab./Kota LABUHANBATU UTARA
Tanggal
Surveior
KRITERIA 8.1.1. Elemen Penilaian SKOR SKOR Maksimal FAKTA DAN ANALISIS REKOMENDASI
Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan
EP 1 laboratorium yang dapat dilakukan di 10 10
Puskesmas
Tersedia jenis dan jumlah petugas kesehatan
EP 2 yang kompeten sesuai kebutuhan dan jam 10 10
buka pelayanan
Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh
EP 3 analis/petugas yang terlatih dan 5 10
berpengalaman
Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium
EP 4 dilakukan oleh petugas yang terlatih dan 5 10
berpengalaman
Jumlah 30 40 75.00%
EP 2 Tersedia prosedur pemeriksaan laboratorium 10 10
EP 3 Dilakukan pemantauan secara berkala 5 10
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
EP 4 Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu 5 10
penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
Tersedia kebijakan dan prosedur pemeriksaan
EP 5 di luar jam kerja (pada Puskesmas rawat inap 5 10
atau pada Puskesmas yang menyediakan
pelayanan di luar jam kerja)
Ada kebijakan dan prosedur untuk
EP 6 pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya 10 10
spesimen sputum, darah dan lainnya)
Tersedia prosedur kesehatan dan keselamatan
EP 7 kerja, dan alat pelindung diri bagi petugas 10 10
laboratorium
Dilakukan pemantauan terhadap penggunaan
EP 8 alat pelindung diri dan pelaksanaan prosedur 5 10
kesehatan dan keselamatan kerja
Tersedia prosedur pengelolaan bahan
EP 9 berbahaya dan beracun, dan limbah medis 5 10
hasil pemeriksaan laboratorium
EP 10 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di 5 10
laboratorium
11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut
EP 11 terhadap pengelolaan limbah medis apakah 5 10
sesuai dengan prosedur
Jumlah 75 110 68.18%
Hasil laboratorium dilaporkan dalam
EP 3 kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan 5 10
pasien
Jumlah 25 30 83.33%
Metode kolaboratif digunakan untuk
EP 1 mengembangkan prosedur untuk pelaporan 5 10
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
EP 2 Prosedur tersebut menetapkan nilai ambang 5 10
kritis untuk setiap tes
Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa dan
EP 3 kepada siapa hasil yang kritis dari 5 10
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan
EP 4 Prosedur tersebut menetapkan apa yang 5 10
dicatat di dalam rekam medis pasien
Proses dimonitor untuk memenuhi ketentuan
EP 5 dan dimodifikasi berdasarkan hasil 10 10
monitoring
Jumlah 30 50 60.00%
EP 1 Ditetapkan reagensia esensial dan bahan lain 5 10
yang harus tersedia
Reagensia esensial dan bahan lain tersedia,
EP 2 dan ada proses untuk menyatakan jika reagen 5 10
tidak tersedia
Semua reagensia disimpan dan didistribusi
EP 3 sesuai pedoman dari produsen atau instruksi 5 10
penyimpanan dan distribusi yang ada pada
kemasan
Tersedia pedoman tertulis yang dilaksanakan
EP 4 untuk mengevaluasi semua reagensia agar 10 10
memberikan hasil yang akurat dan presisi
EP 5 Semua reagensia dan larutan diberi label 5 10
secara lengkap dan akurat
Jumlah 30 50 60.00%
EP 1 Tersedia kebijakan dan prosedur 5 10
pengendalian mutu pelayanan laboratorium
Dilakukan kalibrasi atau validasi
EP 2 instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh 5 10
pihak yang kompeten sesuai prosedur
EP 3 Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya 5 10
kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku
EP 4 Apabila ditemukan penyimpangan dilakukan 5 10
tindakan perbaikan
Dilakukan pemantapan mutu eksternal
EP 5 terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak 5 10
yang kompeten
Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan
pasien bila pemeriksaan laboratorium tidak
EP 6 dilakukan di Puskesmas, dan Puskesmas 5 10
memastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien
EP 7 Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya 5 10
pemantapan mutu internal dan eksternal
Jumlah 35 70 50.00%
EP 2 Program ini adalah bagian dari program 5 10
keselamatan di Puskesmas
Petugas laboratorium melaporkan kegiatan
pelaksanaan program keselamatan kepada
EP 3 pengelola program keselamatan di Puskesmas 5 10
sekurang-kurangnya setahun sekali dan bila
terjadi insiden keselamatan
Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis
EP 4 tentang penanganan dan pembuangan bahan 5 10
berbahaya
EP 5 Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak 5 10
lanjut risiko keselamatan di laboratorium
Staf laboratorium diberikan orientasi untuk
EP 6 prosedur dan praktik keselamatan/keamanan 5 10
kerja
Staf laboratorium mendapat
EP 7 pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru dan 5 10
penggunaan bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.
Jumlah 35 70 50.00%
EP 2 2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan 10 10
dan penggunaan obat
EP 3 3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung 10 10
jawab
4. Ada kebijakan dan prosedur yang
EP 4 menjamin ketersediaan obat-obat yang 10 10
seharusnya ada
5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama
EP 5 tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada 5 10
Puskesmas yang memberikan pelayanan
gawat darurat
EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat 10 10
Puskesmas
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
EP 7 ketersediaan obat dibandingkan dengan 5 10
formularium
EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 5 10
kesesuaian peresepan dengan formularium.
Jumlah 60 80 75.00%
EP 1 1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak 10 10
memberikan resep
2. Terdapat ketentuan petugas yang
EP 2 menyediakan obat dengan persyaratan yang 5 10
jelas
3. Apabila persyaratan petugas yang diberi
EP 3 kewenangan dalam penyediaan obat tidak 5 10
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan, 10 10
pemesanan, dan pengelolaan obat
5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak
EP 5 terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa 5 10
kepada pasien
6. Dilakukan pengawasan terhadap
EP 6 penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas 5 10
Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur
7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak
EP 7 menuliskan resep untuk obat-obat tertentu 10 10
(misal psikotropika dan narkotika)
8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan
EP 8 obat-obatan pasien rawat inap, yang dibawa 5 10
sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
9. Penggunaan obat-obatan
EP 9 psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain 10 10
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan
secara ketat
Jumlah 65 90 72.22%
EP 1 1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat 10 10
EP 2 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan 10 10
persyaratan
3. Pemberian obat kepada pasien disertai
EP 3 dengan label obat yang jelas (mencakup 10 10
nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
4. Pemberian obat disertai dengan informasi
EP 4 penggunaan obat yang memadai dengan 10 10
bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien
5. Petugas memberikan penjelasan tentang
EP 5 kemungkinan terjadi efek samping obat atau 5 10
efek yang tidak diharapkan
EP 6 6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang 5 10
penyimpanan obat di rumah
EP 7 7. Tersedia kebijakan dan prosedur 5 10
penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak
EP 8 8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai 5 10
kebijakan dan prosedur.
Jumlah 60 80 75.00%
EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping 10 10
obat
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan 5 10
dalam rekam medis
3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
EP 3 mencatat, memantau, dan melaporkan bila 5 10
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD 5 10
ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Jumlah 25 40 62.50%
KRITERIA 8.2.5. SKOR SKOR Maksimal
1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi
EP 1 dan melaporkan kesalahan pemberian obat 10 10
dan KNC
2. Kesalahan pemberian obat dan KNC
EP 2 dilaporkan tepat waktu menggunakan 5 10
prosedur baku
3. Ditetapkan petugas kesehatan yang
EP 3 bertanggung jawab mengambil tindakan 5 10
untuk pelaporan diidentifikasi
4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian
EP 4 obat dan KNC digunakan untuk memperbaiki 5 10
proses pengelolaan dan pelayanan obat.
Jumlah 25 40 62.50%
1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit
EP 1 dimana akan diperlukan atau dapat terakses 5 10
segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi
2. Ada kebijakan yang menetapkan
EP 2 bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga 5 10
dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian
3. Obat emergensi dimonitor dan diganti
EP 3 secara tepat waktu sesuai kebijakan 5 10
Puskesmas setelah digunakan atau bila
kedaluwarsa atau rusak
Jumlah 15 30 50.00%
EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat 10
untuk memenuhi kebutuhan pasien
Jumlah 50 0.00%
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang 10
harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.
2. Ketepatan waktu pelaporan hasil
EP 2 pemeriksaan diukur, dimonitor, dan ditindak 10
lanjuti
3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan
EP 3 dalam kerangka waktu untuk memenuhi 10
kebutuhan pasien
Jumlah 30 0.00%
EP 1 1. Ada program pemeliharaan peralatan 10
radiologi dan dilaksanakan
EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan 10
EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing 10
peralatan
EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan 10
peralatan
EP 5 5. Program termasuk monitoring dan tindak 10
lanjut
6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk
EP 6 semua testing, perawatan dan kalibrasi 10
peralatan
Jumlah 60 0.00%
EP 1 1. X-ray film, reagensia dan semua 10
perbekalan penting ditetapkan
EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan 10
penting lain tersedia
EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan 10
didistribusi sesuai dengan pedoman
EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara 10
periodik untuk akurasi dan hasilnya.
EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara 10
lengkap dan akurat
Jumlah 50 0.00%
EP 1 1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan 10
seseorang yang kompeten
EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh 10
petugas yang kompeten.
3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
EP 3 mengembangkan, melaksanakan, 10
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
4. Penanggung jawab pelayanan radiologi
EP 4 melakukan pengawasan administrasi 10
ditetapkan dan dilaksanakan.
5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
EP 5 mempertahankan program kontrol mutu 10
ditetapkan dan dilaksanakan.
6. Penanggung jawab pelayanan memantau
EP 6 dan me-review pelayanan radiologi yang 10
disediakan
Jumlah 60 0.00%
KRITERIA 8.3.8. SKOR SKOR Maksimal
EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk 10
pelayanan radiodiagnostik, dan dilaksanakan.
EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi 10
metode tes.
EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk 10
pengawasan harian hasil pemeriksaan.
EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan 10
cepat bila ditemukan kekurangan.
5. Program kontrol mutu termasuk
EP 5 pendokumentasian hasil dan langkah-langkah 10
perbaikan.
Jumlah 0 50 0.00%
2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
EP 2 diagnosis dan terminologi yang disusun oleh 10 10
Puskesmas (minimal 10 besar penyakit)
3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan
EP 3 yang digunakan dalam pelayanan sesuai 5 10
dengan standar nasional atau lokal
Jumlah 20 30 66.67%
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses 10 10
petugas terhadap informasi medis
2. Akses petugas terhadap informasi yang
EP 2 dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas 5 10
dan tanggung jawab
3. Akses petugas terhadap informasi
EP 3 dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan 10 10
prosedur
4. Hak untuk mengakses informasi tersebut
EP 4 mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan 10 10
keamanan informasi
Jumlah 35 40 87.50%
1. Puskesmas mempunyai rekam medis bagi
EP 1 setiap pasien dengan metoda identifikasi 10 10
yang baku
2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan
dokumentasi memudahkan petugas untuk
EP 2 menemukan rekam pasien tepat waktu 5 10
maupun untuk mencatat pelayanan yang
diberikan kepada pasien
3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan
EP 3 berkas rekam medis dengan kejelasan masa 5 10
retensi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Jumlah 20 30 66.67%
EP 2 2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut 5 10
kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis
EP 3 3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan 10 10
rekam medis
Jumlah 20 30 66.67%
EP 3 3. Tersedia sarana untuk menangani masalah 10 10
listrik/api apabila terjadi kebakaran
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi, 5 10
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan
5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan
EP 5 perbaikan alat dilakukan sesuai dengan 5 10
prosedur dan jadwal yang ditetapkan
6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil
EP 6 dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan, 5 10
pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan.
Jumlah 40 60 66.67%
3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
EP 3 tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan 5 10
dan prosedur penanganan bahan berbahaya
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
EP 4 tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan 5 10
dan prosedur penanganan limbah berbahaya
Jumlah 25 40 62.50%
EP 1 1. Ada rencana program untuk menjamin 5 10
lingkungan fisik yang aman
2. Ditetapkan petugas yang bertanggung
EP 2 jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan 5 10
program untuk menjamin lingkungan fisik
yang aman
3. Program tersebut mencakup perencanaan,
EP 3 pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan 10 10
petugas, pemantauan, dan evaluasi
4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak
EP 4 lanjut terhadap pelaksanaan program 5 10
tersebut.
Jumlah 25 40 62.50%
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
EP 1 yang membutuhkan perawatan lebih lanjut 5 10
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya
EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang 10 10
perlu disterilkan
EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap 5 10
pelaksanaan prosedur secara berkala
4. Apabila memperoleh bantuan peralatan,
EP 4 persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun 5 10
petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi
Jumlah 25 40 62.50%
EP 1 1. Dilakukan inventarisasi peralatan yang 10 10
ada di Puskesmas
2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
EP 2 alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang 5 10
sejenis secara teratur, dan ada buktinya
EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan, 5 10
testing, dan perawatan secara rutin
EP 4 4. Hasil pemantauan tersebut 5 10
didokumentasikan
5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
EP 5 penggantian dan perbaikan alat yang rusak 10 10
agar tidak mengganggu pelayanan
Jumlah 35 50 70.00%
EP 3 3. Dilakukan proses kredensial yang 5 10
mencakup sertifikasi dan lisensi
4. Ada upaya untuk meningkatkan
EP 4 kompetensi tenaga klinis agar sesuai 5 10
persyaratan dan kualifikasi
Jumlah 20 40 50.00%
EP 2 2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut 5 10
terhadap hasil evaluasi
3. Tenaga kesehatan yang memberikan
EP 3 pelayanan klinis berperan aktif dalam 5 10
meningkatkan mutu pelayanan klinis
Jumlah 15 30 50.00%
1. Tersedia informasi mengenai peluang
EP 1 pendidikan dan pelatihan bagi tenaga 5 10
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmas
EP 2 bagi tenaga kesehatan untuk memanfaatkan 10 10
peluang tersebut
3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti
EP 3 pendidikan atau pelatihan, dilakukan evaluasi 5 10
penerapan hasil pelatihan di tempat kerja.
4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan
EP 4 kegiatan pendidikan dan pelatihan yang 10 10
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Jumlah 30 40 75.00%
2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang
memenuhi persyaratan untuk menjalankan
EP 2 kewenangan dalam pelayanan klinis, 10 10
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan
khusus
3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi
kewenangan khusus, dilakukan penilaian
EP 3 terhadap pengetahuan dan keterampilan yang 5 10
terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan
4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
EP 4 terhadap pelaksanaan uraian tugas dan 5 10
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
Jumlah 30 40 75.00%
Puskesmas SIMANGALAM
Kab./Kota LABUHANBATU UTARA
Tanggal
Surveior
KRITERIA 9.1.1. Elemen Penilaian SKOR SKOR Maksimal FAKTA DAN ANALISIS REKOMENDASI
1. Adanya peran aktif tenaga klinis dalam
EP 1 merencanakan dan mengevaluasi mutu 10 10
layanan klinis dan upaya peningkatan
keselamatan pasien.
2. Ditetapkan indikator dan standar mutu
EP 2 klinis untuk monitoring dan penilaian mutu 10 10
klinis.
3. Dilakukan pengumpulan data, analisis, dan
EP 3 pelaporan mutu klinis dilakukan secara 5 10
berkala.
4. Pimpinan Puskesmas bersama tenaga klinis
EP 4 melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap 5 10
hasil monitoring dan penilaian mutu klinis.
5. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi
terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
EP 5 Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi 10 10
Potensial Cedera (KPC), maupun Kejadian
Nyaris Cedera (KNC).
6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
EP 6 penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan 10 10
risiko dalam pelayanan klinis.
EP 7 7. Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC 10 10
dilakukan analisis dan tindak lanjut.
8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam
EP 8 pelayanan klinis diidentifikasi, dianalisis dan 5 10
ditindaklanjuti.
EP 9 9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya 10 10
untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis
10. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya
EP 10 kejadian KTD, KTC, KPC, dan KNC, upaya 10 10
peningkatan keselamatan pasien direncanakan,
dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti
1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku
dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis
EP 1 dalam pelayanan klinis yang mencerminkan 5 10
budaya keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.
EP 2 2. Budaya mutu dan keselamatan pasien 10 10
diterapkan dalam pelayanan klinis
3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan
EP 3 dalam penyusunan indikator untuk menilai 10 10
perilaku dalam pemberian pelayanan klinis
dan ide-ide perbaikan
Jumlah 25 30 83.33%
2. Ada program/kegiatan peningkatan mutu
EP 2 layanan klinis dan keselamatan pasien yang 10 10
disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis.
EP 3 3. Program/kegiatan tersebut dilaksanakan 5 10
sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak lanjuti
Jumlah 20 30 66.67%
1. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses
EP 1 pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki 5 10
dengan kriteria yang ditetapkan
2. Terdapat dokumentasi tentang komitmen
EP 2 dan pemahaman terhadap peningkatan mutu 10 10
dan keselamatan secara berkesinambungan
ditingkatkan dalam organisasi
3. Setiap tenaga klinis dan manajemen
EP 3 memahami pentingnya peningkatan mutu dan 5 10
keselamatan dalam layanan klinis
4. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
EP 4 klinis menetapkan pelayanan prioritas yang 5 10
akan diperbaiki
5. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
EP 5 klinis menyusun rencana perbaikan pelayanan 5 10
prioritas yang ditetapkan dengan sasaran yang
jelas
6. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
EP 6 klinis melaksanakan kegiatan perbaikan 5 10
pelayanan klinis sesuai dengan rencana
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 5 10
kegiatan perbaikan pelayanan klinis
Jumlah 40 70 57.14%
EP 2 2. Standar tersebut disusun berdasarkan acuan 10 10
yang jelas
EP 3 3. Tersedia dokumen yang menjadi acuan 10 10
dalam penyusunan standar
EP 4 4. Ditetapkan prosedur penyusunan 10 10
standar/prosedur layanan klinis
EP 5 5. Penyusunan standar/prosedur layanan klinis 10 10
sesuai dengan prosedur
Jumlah 50 50 ###
EP 1 1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu 10 10
layanan klinis yang telah disepakati bersama
2. Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan
EP 2 pasien sebagaimana tertulis dalam Pokok 5 10
Pikiran.
3. Dilakukan pengukuran mutu layanan klinis
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan
EP 3 penunjang diagnosis, penggunaan obat 5 10
antibiotika, dan pengendalian infeksi
nosokomial
4. Dilakukan pengukuran terhadap indikator-
EP 4 indikator keselamatan pasien sebagaimana 5 10
tertulis dalam Pokok Pikiran
Jumlah 25 40 62.50%
EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan klinis 10 10
dan keselamatan pasien yang akan dicapai
2. Target tersebut ditetapkan dengan
mempertimbangkan pencapaian mutu klinis
EP 2 sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana 5 10
kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang
dimiliki
EP 3 3. Proses penetapan target tersebut melibatkan 5 10
tenaga profesi kesehatan yang terkait
Jumlah 20 30 66.67%
EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan keselamatan 10 10
pasien dikumpulkan secara periodik
EP 2 2. Data mutu layanan klinis dan keselamatan 5 10
pasien didokumentasikan
3. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
EP 3 pasien dianalisis untuk menentukan rencana 5 10
dan langkah-langkah perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah 20 30 66.67%
2. Terdapat tim peningkatan mutu layanan
EP 2 klinis dan keselamatan pasien yang berfungsi 10 10
dengan baik
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas dan tanggung 10 10
jawab tim
4. Ada rencana dan program peningkatan
EP 4 mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 10 10
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun
Jumlah 40 40 ###
EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis dan 10 10
keselamatan dikumpulkan secara teratur
2. Dilakukan analisis dan diambil kesimpulan
EP 2 untuk menetapkan masalah mutu layanan 5 10
klinis dan masalah keselamatan pasien
EP 3 3. Dilakukan analisis penyebab masalah 5 10
4. Ditetapkan program-program perbaikan
EP 4 mutu yang dituangkan dalam rencana 5 10
perbaikan mutu
5. Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan
EP 5 keselamatan pasien disusun dengan 5 10
mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan
ketersediaan sumber daya
6. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk
EP 6 melaksanakan kegiatan perbaikan yang 10 10
direncanakan
EP 7 7. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk 10 10
memantau pelaksanaan kegiatan perbaikan
8. Ada tindak lanjut terhadap hasil
EP 8 pemantauan upaya peningkatan mutu layanan 5 10
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah 55 80 68.75%
EP 3 3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk 5 10
perubahan standar/prosedur pelayanan.
4. Dilakukan pendokumentasian terhadap
EP 4 keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan 5 10
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah 20 40 50.00%
KRITERIA 9.4.4. SKOR SKOR Maksimal
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
EP 1 distribusi informasi dan komunikasi hasil- 10 10
hasil peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
EP 2 disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada 10 10
semua petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 10 10
sosialisasi dan komunikasi tersebut
4. Dilakukan pelaporan hasil peningkatan
EP 4 mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 5 10
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Jumlah 35 40 87.50%
NB : Halaman ini tidak perlu diisi / diketik. Skor dan Nilai akan muncul otomatis.
SKOR
NO BAB TOTAL SKOR MAKSIMUM
E.P
1 0 590
2 0 1210
3 0 320
4 0 530
5 0 1010
6 0 290
7 910 1510
8 885 171
9 435 580
SKOR TOTAL & SKOR MAKSIMUM E.P 2230 6211
CAPAIAN Puskesmas
Puskesmas :
Kab./ Kota :
Tanggal :
Surveior :
H BAB
muncul otomatis.
CAPAIAN
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
60.26%
517.54%
75.00%
35.90%