Teori Ekonomi Mikro
Teori Ekonomi Mikro
BAB I
2. Masalah-Masalah Ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, penyederhanaan itu terlihat dari penyederhanaan masalah-
masalah yang dihadapi.
a. Barang apa yang harus di produksi
b. Bagaimana cara memproduksinya
c. Untuk siapa barang dan jasa di produksi
7. Metodologi Ekonomi
a. Teori Ekonomi
b. Model Ekonomi
Model ekonomi dapat dipresentasikan secara verbal, diagramati dan matematis.
Variabel adalah ukuran yang nilainya dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari
observasi ke observasi. Dalam memilih variabel-variabel untuk model, kita harus
memperhatikan prinsip Ockham Razor, yaitu detail-detail yang tidak relevan
sebaiknya dikeluarkan dari model. Contoh model ekonomi yang baik adalah
Model Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi atau Circular Flow Activity. Model
ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian panjang pekerja dan
aktivitas ekonomi di dunia nyata sebenarnya hanya merupakan proses pertukaran
sumber daya yang dimiliki masyarakat (rumah tangga) dengan yang dimiliki ekor
perusahaan (dunia usaha). Model ini dikatakan baik, sebab dengan menggunakan
unsur-unsur sederhana kita mampu memahami dunia nyata. Sektor rumah tangga
memberikan faktor produksi yang dibutuhkan dunia usaha untuk produksi, alah
satunya adalah keediaan untuk bekerja (tenaga kerja).
c. Metode Deduktif dan Induktif
Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus
berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Salah eorang ekonom yang
dianggap merinti penggunaan metode induktif adalah John Maynard Keynes,
ekonom Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari
metode induktif adalah meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi yang telah
menghasilkan pemahaman-pemahaman baru dalam ilmu ekonomi, baik
mikroekonomi maupun makroekonomi.
d. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition
Keterbatasan itu tercermin dalam istilah ceteris paribus yang bermakna faktor-
faktor lain dianggap tetap. Istilah fallacy of composition memiliki pengertian apa
yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan).
Misalnya hidup hemat sangat baik bagi individu, tetapi jika seluruh individu hidup
hemat, maka permintaan agregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah.
e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yang dilakukan adalah ekonomi
positif (positive economic). Pernyataan poitif menerangkan tentang hal-hal yang
akan terjadi dalam ekonomi. Bila ekonom mulai bertanya, bagaimana yang terbaik
atau bagaimana yang seharusnya, maka yang digunakan adalah ekonomi normatif
(normative economics). Dengan demikian pernyataan normative adalah suatu
pandangan subyektif atas suatu value judgment.