Anda di halaman 1dari 5

Royyatina Jannatil Firdaus, Pertumbuhan Pucuk 1

Pertumbuhan Pucuk
(Top Growth)

Royyatina Jannatil Firdaus, B


Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: royyatinajf06@gmail.com

Abstrak
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui letak daerah morfologi mana yang terutama terjadi pertumbuhan pucuk.
Percobaan ini dilakuka dengan menanam biji kacang hijau di tempat yang gelap dan terang dengan menggunakan kapas
seabagi medianya. Pengamatan dilakukan selama 7 hari, pada hari ke-5 kita menandai tumbuhan dengan interval 2mm
setiap tanamannya. Setelah sampai pada hari ke-7 kemudian diukur berapa panjang dari interval tersebut. Dari data yang
diperoleh, maka biji kacang hijau yang diletakkan pada tempat yang gelap lebih cepat mengalami pemanjangan tetapi
tidak berwarna hijau, sedangkan pada biji kacang hijau yang diletakkan pada tempat yang terang lebih pendek tetapi
tumbuhannya berwarna hijau. Hal tersebut terjadi karena pengaruh hormon auksin, pada tempat yang gelap hormon auksi
lebih cepat bekerja karena tidak ada pengaruh cahaya, sedangkan pada tempat yang terang hormon auksin bekerja lebih
lambat karena pengaruh cahaya. Tidak hanya dipengaruhi oleh hormon auksin, pertumbuhan pucuk juga dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal (lingkungan).
Kata Kunci: Morfologi, biji kacang hijau, auksin, gelap dan terang

Abstract
This experiment was conducted to determine the location of the morphological areas which mainly occur shoot growth.
This experiment is done by planting green bean seeds in a dark and bright place using cotton for the medium.
Observations were made for 7 days, on the 5th day we marked the plants with 2mm intervals for each plant. After arriving
on the 7th day, the length of the interval is measured. From the data obtained, the green bean seeds placed in a dark place
are more elongated but not green, whereas those of the green beans are placed in a shorter, shorter place but the plants
are green. This happens because of the influence of the auxin hormone, in a dark place the auction hormone works faster
because there is no effect of light, whereas in places where the hormone bright auxin works slower because of the
influence of light. Not only influenced by auxin hormones, shoot growth is also influenced by internal and external factors
(environment).
Keywords: morphology, green bean seeds, auxin, dark and light

Pendahuluan pertumbuhan terletak pada bagian bawah mesitem apikal


dari tunas akar [3]. Pada rerumputan dan monokotil
Pertumbuhan merupakan salah satu ciri makhluk lainnya daerah pertumbuhan terletak di bagian atas tiap-
hidup dalam melangsungkan kehidupannya. Seluruh tiap buku atau nodus. Pertumbuhan juga terjadi pada
organisme yang masih hidup melakukan pertumbuhan guna bagian-bagian lainnya misalnya pada daun sel-sel akan
menambah massa, volume serta tinggi tubuh organisme membesar pada batas tertentu. Pertumbuhan lateral terjadi
tersebut. Tidak terkecuali pada tanaman. Tanaman akan dengan membesarnya sel-sel yang terletak pada sisi-sisi
berkembang dari sel zigot menjadi embrio kemudian jaringan kambium. Pertumbuhan bagian pucuk dan akar
menjadi satu indiviu yang mempunyai akar, batang, dan disebabkan adanya pembentukan sel-sel baru oleh jaringan
daun [1]. meristematik (embrionik) pada titk tumbuh diikuti dengan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai pertumbuhan dan differensiasi sel-selnya,bila mana
dengan berkecambahnya biji. Kondisi lembab diperlukan tumbuhan mencapai ukuran dewasa maka terbentuk bunga.
untk aktifitas pemanjangan sel serta cahaya berpengaruh Proses fisiologi pada suatu tanaman tidak akan berjalan
pada pertumbuhan. Gen dibutuhkan untuk mengontrol lancar dan hal tersebut dapat mengakibatkan lambatnya
sintesis protein dan hormon berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dari tanaman dan tinggi dari tanaman
pertumbuhan misalnya, auksin, sitokinin, giberelin, asam menjadi lebih rendah. Pertumbuhan tinggi tanaman dipicu
traumalin, dan kalin[2]. oleh aktivitas meristem apikal tumbuhan sehingga tanaman
Proses pertumbuhan sebagian besar terjadi dalam fase akan bisa tinggi. Kelancaran dari aktivitas meristem apikal
pembelahan dan pendewasaan sel. Umumya daerah tersebut sangat tergantung terhadap ketersediaan
Royyatina Jannatil Firdaus, Pertumbuhan Pucuk 2

karbohidrat yang diperoleh dari hasil fotosintesis dalam dalam perkecambahan. Enzim akan berperan dalam
menghasilkan karbohidart untuk proses pembelahan sel [4]. perombakan cadangan makanan dan pelunakan endosperm.
Pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan syarat pertama Endosperm di sekitar embrio akan menjadi hambatan fisik
yaitu perkecambahan yang terjadi pada biji dan salah satu bagi perkecambahan itu sendiri. Sebagai tempat cadangan
faktor yang dapat mempengaruhi perkecambahan biji makanan, endosperm umumnya tersusun atas polisakarida
adalah sustrat atau media tumbuh benih. Tahap pertama cadangan dinding sel, fruktan, dan pati. Tingginya
dalam suatu perkecambahan biji dimulai dengan kandungan galaktomannan pada endosperm menyebabkan
penyerapan air oleh biji, lalu dilanjutkan dengan respirasi, endosperm bersifat kaku sehingga sulit ditembus radikula.
perombakan cadangan makanan, diikuti dengan aktivitas Pemecahan cadangan makanan yang terjadi di endosperm
enzim dan proses pengembangan dan pembesaran pada sel- terjadi karena adanya aktivitas dari enzim hidrolase yang
sel di titik tumbuh. proses masuknya air ke dalam biji salah satunya yaitu endo-β-mannanase.
tergantung pada 3 hal yaitu: komposisi kimiawi biji,
permeabilitas kulit biji, dan adanya air dalam bentuk cair
ataupun uap di sekitar benih. Nutrisi yang terkandung Metode Penelitian
dalam tanah pun sangat berpengaruh dalam proses
perkecambahan [3]. Percobaan yang berjudul pertumbuhan pucuk ini
Pada pertumbuhan pucuk ini berkaitan dengan meriste bertujuan untuk mengetahui letak daerah morfologi mana
apikal tunas. Meriste apikal tunas merupakan massa yang yang terutama terjadi pertumbuhan pucuk. Alat yang
berbentuk kubah dari sel-sel yang sedang membelah digunakan seperti gelas plastik untuk tempat penanaman
diujung tunas. Daun berkembang dari primordia daun, tumbuhan dan penggaris untuk menghitung interval pada
penjuluran serupa jari disepanjang kedua meristem apikal. batang tanaman. Bahan yang digunakan seperti benih
Kuncup aksilaris berkembang dari sel meristematik yang kacang hijau sebagai tanaman yang akan diamati, kapas
ditinggalkan oleh meristem apikal di dasar primordia daun. sebagai media tumbuh tanaman kacang hijau, dan air untuk
Kuncup aksilar dapat membentuk tunas lateral pada waktu memberi nutrisi pada tanaman.
tertentu [5]. Langkah-langkah dalam percobaan praktikum ini yaitu
Sel-sel inisaial membentuk sel pada ujung akar yang menyiapkan alat dan bahan. Pertama mengunakan media
bersifat meristematik. Pmbelahan sel terjadi secara kapas yang sudah diberi air dan diletakkan di dalam gelas
longitudinal dan beberapa kearah lateral yang plastik yang sudah di sediakan, kemudian memasukkan biji
menyebabkan akar berbentuk silindris. Selanjutnya sel-sel kacang hijau untuk ditnaman pada kapas tersebut. Gelas
dekat ujung akar aktif berproliferasi, dimana terletak tiga berisi 5 biji kacang hijau. Untuk kelompok genap
zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang meletakkan gelas pada tempat terang sedangkan kelompok
berurutan. Zona pembelahan sel meliputi meristem apikal ganjil meletakkannya di tempat gelap. Kemudian pada hari
dan turunanya, yang disebut meristem primer. kelima penanaman memberi 10 tanda pada epiklotilnya
Pada percobaan ini menggunakan benih dari kacang dengan interval 2 mm yang dimulai dari pucuk tumbuhan.
tanah. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) termasuk Kembalikan gelas sesuai dengan perlakuan kelomoknya.
kedalam tanaman Leguminosa yang dapat tumbuh dengan Setelah 7 hari penanaman mengukur jarak di antara
baik pada daerah tropis yang memiliki nilai gizi dan interval dan hitung rata-rata panjang pada masing-masing
ekonomis penting setelah tanaman kacang tanah dan nomor interval. Mencatat hasil yang diperoleh oleh semua
kedelai. Tumbuhan ini dikenal luas disemua daerah dan kelompok.
dunia dan telah lama dibudidayakan di Indonesia [6].
Adanya beberapa hormon yang diamati pada percobaan
ini seperti hormon auksin dan giberelin. Auksin dan Hasil Penelitian
giberelin merupakan jenis bahan /Hormon yang banyak
digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan.
Auksin memiliki manfaat untuk merangsang pertumbuhan
pucuk dan kemunculan tunas baru sedangkan giberelin
berguna untuk merangsang pertumbuhan akar. Auksin
merupakan hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung
batang, akar serta pada bunga. Auksin mampu merangsang
pertumbuhan tunas-tunas baru karena auksin yang terdapat
pada pucuk-pucuk tunas muda dan pada jaringan meristem
di pucuk, hormon ini berfungsi sebagai pengatur
pembesaran pada sel dan memicu perpanjangan dari sel
pada daerah belakang meristem ujung serta membantu
proses pertumbuhan batang. Giberelin adalah hormon
pertumbuhan yang terdapat tanaman yang memiliki
beberapa pengaruh pertumbuhan, antara lain giberelin,
Hormon tanaman yang sering terlibat dalam proses fisiologi Pembahasan
dan pengaturan pertumbuhan antara lain Pertumbuhan dan
perkembangan, pemanjangan batang, terlibat dalam Pertumbuhan merupakan salah satu ciri makhluk hidup
pembungaan dan terlibat pada proses, perkecambahan biji dalam melangsungkan kehidupannya. Seluruh organisme
[7]. yang masih hidup melakukan pertumbuhan guna
Selain faktor dari kerja hormon, aktivitas sejumlah menambah massa, volume serta tinggi tubuh organisme
enzim mampu enjadi faktor yang sangat penting berperan tersebut. Tidak terkecuali pada tanaman. Tanaman akan
Royyatina Jannatil Firdaus, Pertumbuhan Pucuk 3

berkembang dari sel zigot menjadi embrio kemudian yang tumbuh pada tempat terang akan memiliki ciri fisik
menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan seperti, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi
daun. lebih pendek.
Langkah kerja pertama yang dilakukan adalah dengan Dominasi apikal merupakan pembentukan pembentukan
memilih 5 biji kacang hijau yang bagus kemudian megisi cabang lateral yang dipengaruhi oleh keseimbangan
gelas aqua dengan kapas yang telah dibasahi yang konsentrasi hormon. Dominasi apikal diartikan sebagai
bertujuan untuk menciptakan media yang lembab bagi persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam
tumbuhan dan juga menciptakan lingkungan yang lembab hal pertumbuhan. Selama masih ada tunas pucuk atau
juga bagi tumbuhan, setelah itu meletakkan biji kacang apikal, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai
hijau tersebut diatas media dan ditumbuhkan selama 5 hari jarak tertentu dari pucuk. Keseimbangan hormon yang
pada tempat gelap dan juga pada tempat kerang perbedaan dimaksud yaitu giberelin dan auksin. Karena pada kondisi
perlakuan tersebut bertujuan untuk melihat perbedaan kerja tanaman yang berada dalam cahaya gelap hormon yang
dari hormon auksin terhadap pengaruh dari cahaya. Selama bekerja tidak hanya auksin namun pemanjangan sel pada
penanaman 5 hari terus menyiram media dengan air tempat gelap juga akibat dari adanya giberelin mendukung
secukupnya agar media tetap lembab dan tumbuhan bisa pengembangan dinding sel[8].
terpenuhi kebutuhan nutrisinya. Setelah 5 hari penanaman Adanya giberelin akan mampu memacu
kemudian memberi 10 tanda pada epikotilnya dengan sintesis enzim yang dapat melunakkan dinding sel,
interval 2 mm sebanyak 10 kali yang dimulai dari pucuk terutama enzim preteolitik yang akan melepaskan amino
tumbuhan. Selanjutnya meletakkan kembali masing-masing triptofan sebagai prekusor/pembentuk auksin sehingga
tanaman pada tempat semula yaitu ditempat terang dan kadar auksin dalam tanaman tersebut meningkat. Secara
yang ditempat yang terang dan pada tempat gelap yang ada langsung, giberelin dapat mengaktifkan auksin yang ada
digelap. Langkang berikutnya mengukur jarak diantara dalam tubuh tanaman yang diperlakukan. Auksin dan
interval dan hitung nilai rata-rata panjang masing-masing giberelin bekerja sama dalam hal tidak pemanjangan sel
nomor interval dan langkah yang terakhir adalah sehingga kecepatan tumbuh tanaman meningkat dan daya
mengamati pada nomor interval mana yang mengalami tumbuh organ tanaman melebihi batas normalnya. Pada
pertumbuhan tercepat dan paling lambat. pertumbuhan dominasi apikal terdapat arah tumbuh
Dari hasil percobaan dengan dominasi apikal ke dominasi lateral. Perbedaan arah
kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap dengan yang tumbuh tesrsebut adalah pola perubahan aliran auksin dari
diletakkan di tempat terang terdapat perbedaan. arah atas ke bawah kemudian dirubah dari atas ke arah
Perbedaannya terletak pada kondisi tumbuhan yang lebih samping (lateral). Terjadinya gangguan aliran
hijau pada kondisi terang tetapi memiliki batang yang lebih auksin ke tunas lateral tersebut disebabkan oleh stres
pendek karena kerja hormon auksin dihambat oleh cahaya. mekanik akibat pelengkungan menurunkan transport
Sedangkan untuk biji kacang hijau yang diletakkan di auksin 2 hingga 2,5 kali. Dengan semakin berkurangnya
tempat gelap memiliki batang yang lebih tinggi tetapi transport auksin akibat stres mekanik, dormansi apikal
warna tumbuhan tidak terlalu hijau. Etiolasi adalah proses menjadi semakin lemah. Hal ini memberikan kesempatan
pemanjangan sel akibat produksi auksin yang terus- pada tunas-tunas lateral yang semula pertumbuhannya
menerus. Produksi auksin dapat terhambat oleh adanya terhambat oleh dominansi apikal untuk tumbuh lebih
cahaya. Etiolasi disebabkan oleh adanya naungan atau leluasa. Namun dengan semakin banyaknya tunas yang
kekurangan cahaya disekitar lokasi penanaman tumbuhan, tumbuh dan tidak meratanya kemampuan tunas dalam
yang bisa menyebabkan berkurangnya intensitas cahaya menyerap unsur hara menyebabkan beberapa tunas menjadi
yang diterima tanaman, sehingga tanaman akan mengalami dominan dan beberapa tunas lainnya menjadi sulit bersaing
perpanjangan pada batang yang signifikan. Cahaya yang dan dapat berakibat pada ukuran tunas kerdil atau
tidak maksimal masuk ke tanaman, akan membuat kematian. Pada tumbuhan yang hidup di tempat gelap akan
tanaman dengan sendirinya akan tumbuh ke arah sumber memiliki batang yang panjang dan bisa mengakibatkan
cahaya dan terjadinya pemanjangan pada batang tanaman perlengkungan batang, pelengkungan pada batang tersebut
(etiolasi) hal inid disebabkan karena adanya pengaruh akan menurunkan potensi pertukaran gas yang akan
hormon tumbuhan, dimana hormon pada tumbuhan ini berpengaruh pada potensial air, penurunan transport air
berfungsi sebagai pemanjangan dan pembesaran sel. akan berpotensi untuk menurunkan hasil dari hasil
Hormon pertumbuhan yang fotosintesis, sehingga persaingan untuk mendapatkan hasil
dimaksudkan adalah auksin karena auksin mampu fotosintesis ini akan menjadi lebih ketat, pada tunas yang
merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru karena auksin memiliki kemampuan menyerap hasil fotosintesis yang
terdapat pada pucuk-pucuk tunas muda dan pada jaringan rendah akan kalah bersaing dengan tunas yang lebih
meristem di pucuk, hormon ini berfungsi sebagai pengatur dominan dengan kemampuan menyerap hasil fotosintesis
pembesaran pada sel dan memicu perpanjangan sel pada lebih besar. Dari hasil praktikum yang telah
daerah belakang meristem ujung serta membantu proses dilakukan, kelompok 1 ditempatkan pada tempat gelap
pertumbuhan batang. Jadi dapat memiliki tumbuhan terpanjang pada nomor 1 dan nomor 2
dikatakan jika pertumbuhan kecambah yang ditumbuhkan dengan rata-rata untuk tumbuhnya sama yaitu 0,3 mm.
pada tempat gelap akan mengalami etiolasi dan ciri fisik Perpanjangan yang terjadi umumnya pada interval 1 sampai
dan gejala etiolasi ini adalah kecambah akan tampak pucat 5 alasannya yaitu karena pada interval tersebut masih ada
dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh dalam zona jarungan meristem apikal yang mampu tumbuh
kurangnya intensitas cahaya. Sedangkan, pada kecambah dan terus berkembang dengan baik. Pada hasil praktikum
Royyatina Jannatil Firdaus, Pertumbuhan Pucuk 4

kelompok 2 ditempatkan pada tempat yang terang menerus. Produksi hormon auksin dapat terhambat oleh
diperoleh hasil tumbuhan nomor 4 memiliki interval adanya cahaya [8].
terpanjang sedangkan untuk tumbuhan lain tidak memiliki Etiolasi merupakan pertumbuhan tanaman yang
panjang interval. Selanjutnya hasil percobaan kelompok 3 kekurangan pasokan cahaya dan kecenderungan tanaman
ditempatkan pada tempat yang gelap memiliki panjang untuk menjangkau sumber cahaya, sehingga pertumbuhan
terpanjang pada tumbuhan nomor 1 sedangkan untuk lemah dan tidak kokoh, serta daun kecil dan tampak pucat
tumbuhan lain interval rata- rata sama. Perpanjanagan pada [8]. Etiolase disebabkan oleh adanya nanungan atau
kelompok 3 terjadi pada interval 1 sampai 5 karena pada kurangnya cahaya disekitar lokasi penanaman tumbuhan,
iterval tersebut masih ada dalam zona jaringan meristem yang bisa menyebabkan berkurangnya intensitas cahaya
apikal yang mampu tumbuh dan terus berkembang dengan yang diterima tanaman, sehingga tanaman akan mengalami
baik. Pada kelompok 4 ditempatkan pada tempat yang perpanjangan pada batang yang signifikan. Cahaya yang
terang dengan tumbuhan tidak memiliki panjang interval tidak maksimal masuk ke tanaman, akan membuat
hanya beberapa saja dengan interval hanya 0,1. Untuk tanaman dengan sendirinya akan tumbuh ke arah sumber
kelompok 5 diletakkan pada tempat gelap memiliki cahaya dan terjadinya pemanjangan pada batang tanaman
tumbuhan terpanjang di interval 1 dengan rata-rata panjang (etiolasi) hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon
0,1. Selanjutnya pada kelompok 6 memiliki panjang tumbuhan yang berfungsi sebagai pemanjangan dan
interval terpanjang terletak pada tumbuhan nomor 1 dari pembesaran sel [9]. Dominansi apikal merupakan
interval 1 sampai interval 8, sedangkan untuk panjang pembentukan cabang lateral yang dipengaruhi oleh
tumbuhan lain tidak memiliki panjang interval. keseimbangan konsentrasi hormon. Selama terdapat tunas
Perpanjangan pada masing-masing kelompok terjadi pada pucuk atau apikal, pertumbuhan tunas lateral akan
beberapa interval titik yang ditandai alasannya yaitu karena terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk [10].
pada interval tersebut masih ada dalam zona jaringan Dominansi apikal biasanya menandai pertumbuhan
meristem apikal yang mempu tumbuh dan terus vegetatif tanaman baik pertumbuhan akar maupun batang.
berkembang dengan baik. Dari data yang diperoleh telah Dominansi apikat terjadi karena adanya aktivitas produk
sesuai dengan teori jika tumbuhan yang ditempatkan pada IAA (auksin) yang berlebihan di bagian pucuk batang dan
tempat gelap akan lebih cepat dalam pertumbuhan pucuk cabang sehingga tunas samping sampai tetap dalam
pucuknya karena tumbuhan tersebut mengalami etiolasi kondisi dorman.auksin yang diproduksi oleh tunas apikal
yang sudah dijelaskan pada bagia paragraf atas. berdifusi ke arah bawah tumbuhan mengikuti gaya gravitasi
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi serta menghambat pertumbuhan tunas lateral. Pada kondisi
pertumbuhan pucuk. Ada 2 faktor yang mempengaruhi gelap hormon yang bekerja tidak hanya auksin namun
pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. pemanjangan sel juga akibat dari adanya hormon giberelin
Faktor internal (dalam) yaitu : 1) Gen, berfungsi sebagai mendukung pengembangan dinding sel. Adanya giberelin
pembawa kode untuk pembentukan protein, enzim dan mampu memacu sintesis enzim yang dapat melunakkan
hormon. Enzim dan hormon mempengaruhi berbagai reaksi dinding sel, terutama enzim proteolitik yang akan
metabolisme untuk mengatur dan mengendalikan melepaskan amino triptofan sebagai pembentuk auksin
pertumbuhan. 2) Hormon, adalah suatu senyawa organik sehingga kadar dari hormon auksin tersebut meningkat.
yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan dan kemudian Kedua hormon ini bekerja dalam hal pemanjangan sel
diangkut ke bagian lain. Hormon merangsang sehingga kecepatan tubuh tanaman meningkat dan daya
pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel dan ada tumbuh organ tanaman melebihi batas normal.
yang menghambat pertumbuhan. Sedangkan untuk faktor
eksternal (luar) yaitu faktor lingkungan, diantaranya : 1)
Suhu, perubahan suhu dapat mempengaruhi petumbuhan
pertumbuhan yang meliputi reproduksi, fotosintesis,
respirasi dan transpirasi. 2) Oksigen, oksigen Kesimpulan dan Saran
mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan diatas tanah Letak daerah morfologi yang terutama pada
maupun pertumbuhan akar dalam tanah. Tanah yang pertumbuhan yang paling baik yaitu pada pertumbuhan
gembur mampu menyimpan oksigen. Jika tanah pucuk, karena pucuk merupakan jaringan meristem yang
mengandung banyak oksigen pertumbuah akar akan bersifat embrionik sehingga sel-selnya masih aktif
semakin baik. 3) Air, berfungsi sebagai aktivasi enzim, membelah. Oleh sebab itu, perpanjangan pada bagian
sebagai pelarut reaksi kimia dan sebagai sarana transportasi pucuk jauh lebih pesat daripada bagian yang jauh dari
zat. Berdasarkan hasil data pucuk. Hal tersebut dibuktikan bahwa hasil yang
yang diperoleh, pada pertumbuhan pucuk yang diberi didapatkan pada pengamatan ini yaitu pertumbuhan
perlakuan tempat gelap lebih panjang dari pada diletakkan paling panjang terjadi pada interval 1 yaitu daerah yang
di tempat terang. Hal ini disebabkan karena adanya hormon berada di bagian paling dekat dengan pucuk.
auksin yang berperan. Hormon auksin mampu Saran untuk praktikum ini adalah agar praktikan lebih
mengendurkan dinding sel epidermis, sehingga dinding sel memperhatikan penjelasan aslab sehingga kesalahan-
yang kendur akan menjadi mengembang, kemudian sel kesalah dalam melakukan percobaan bisa dikurangi, dan
epidermis tersebut akan membentang dengan cepat. untuk aslab agar lebih memanfaatkan waktu dengan
Sehingga tumbuhan yang diletakakan ditempat gelap akan efekif. Jurnal ini jauh dari kata sempurna, maka
mengalami etiolasi. Etiolasi ini merupakan proses dibutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
pemanjangan sel akibat produksi auksin yang terus dari pembaca.
Royyatina Jannatil Firdaus, Pertumbuhan Pucuk 5

Daftar Pustaka
[1] Xu, Wei., Cui, K., Xu, A., Nie, L. 2015. Drought
stress condition increases root to shoot ratio via
alteration of carbohydrate partitioning and enzymatic
activity in rice seedlings. Acta Physiol Plant. 37:9.
[2] Haryanti, Sri & Rini, Budihastuti. 2015.
Morfoanatomi, Berat Basah Kotiledon da Ketebalan
Daun Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus vulgaris
L.) pada Naungan yang Berbeda. Buletin Anatomi
dan Fisiologi. Vol.23(1) : 47-49.
[3] Koller, E.K., Press, M.G., Gallaghan, T.V., anda
Phoenix, G.K. 2016. Tight Coupling Between Shoot
Level Foliar N and P, Leaf Area, and Shoot Growth in
Arctic Dwarf Shrubs Under Simulated Climate.
Ecosystems. 19: 326–338.
[4] Chelakkot, Raghunath & L. Mahadevan. 2018. On
the Growth and From of Shoots. Life Sciences.
[5] Sebastian, A., Prasad, M.N.V. 2014. Photosynthesis
mediated decrease in cadmium translocation protect
shoot growth of Oryza sativa seedlings up on
ammonium phosphate – sulfur fertilization. Environ
Sci Pollut Res. 21:986–997.
[6] Campbell, A. Neit, et al. 2008. Biologi Edisi
Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
[7] Latief, Sthefany, Et Al. 20015. Pengaruh Interval dan
Pemberian Cucian Air Beras Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus
Radiatus L.) Varietas Vima-1. Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo.
[8] Parman, Utri, et all. 2013. Respon Media Tanaman
dan Pemberian Auksin Asam Asetat Naftalen pada
Pembibitan Aren (Arenga pinnata Merr). Jurnal
Online Agroteknologi. Vol 1 No 2. Hal 2337-6597.
[9] Wardani, Fitri Fatma, et al. 2016. Perkecambahan
BIJI DICTYONEURA Acuminate BLUME. Pada
CAHAYA MERAH DAN MERAH JAUH
DICTYONEURA Acuminate BLUME. On Red AND
FAR RED LIGHT. J. Hort Indonesia. Vol 7 No 1. Hal
49-55.
[10] Rahmat, P. 2015. Bertanam Hidroponik. Jakarta :
PT Agro Media Pustaka
[11]Gustanti,Y. 21014. Pemberian Mulsa Jerami Pada
(Oryza sativa) Terhadap Gulma dan Produksi
Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max (L.) Merr).
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA). Vol
3 No 1. Hal 73-79.

Anda mungkin juga menyukai