Anda di halaman 1dari 6

Tahapan Dalam Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang ada dalam penelitian. Pada


hakekatnya merupakan operasionalisasi dari epistemologi yang mengkaji perihal urutan
langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri
ilmiah. Metodologi penelitian dapat juga disebut sebagai penelitian yang sistematis,
penelitian ilmiah, maupun penelitian yang didasarkan pada suatu teori yang ada.

Metodologi penelitian terdiri dari fase-fase yang akan membimbing peneliti memilih metode,
teknik, prosedur apa yang tepat dan tools apa yang akan digunakan sehingga setiap tahapan
penelitian dilakukan dengan tepat.

Ada 7 tahapan dalam penelitian, yaitu :

1. Mengidentifikasi Masalah

Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap pertama
dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini
merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian
akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti
akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian. Berisikan pernyataan yang bersifat umum
terhadap permasalahan yang diamati. Tidak semua masalah penting untuk di pecahkan, tetapi
ketika kita menemukan masalah dan merasa hal ini harus di pecahkan maka masalah tersebut
memiliki nilai penelitian yang tinggi. Cara mengidentifikasi masalah bisa Anda baca pada
tulisan saya satu ini.

2. Studi pendahuluan
Studi pendahuluan adalah studi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian
berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya yang masih belum jelas. Studi
pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di dalam proposal.
Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan prosedur penelitian,
meningkatkan pengukuran, meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap
dari studi utama. Studi pendahuluan tak jarang merupakan miniatur dari studi utama. Tidak
jarang dalam studi pendahuluan menguji sejumlah instrumen yang akan digunakan dalam
studi utama.
Pada langkah awal yakni menentukan masalah penelitian, peneliti sudah disarankan untuk
mengadakan penjajagan mengenai kemungkinan terus atau terhentinya pikiran peneliti untuk
mengadakan penelitian tersebut. Mungkin saja peneliti sudah begitu bersemangat untuk
melaksanakan penelitiannya karena dirasakan bahwa permasalahannya cukup menarik,
penting, dan aktual.
Misalnya, tentang kenakalan remaja di Balangan terutama yang berhubungan dengan
penyalahgunaan narkotika. Namun ketika peneliti sudah siap dengan proposal yang mantap,
peneliti baru mengetahui bahwa di daerah tersebut tidak terdapat cukup anak remaja untuk
dijadikan objek penelitia karena ternyata di daerah tersebut para remajanya sesudah
meluluskan pendidikan dasarnya pergi mengadu nasib ke luar daerah.

3. Merumuskan masalah

Pikirkan dan cari beberapa contoh pertanyaan yang memerlukan jawaban secara ilmiah.
Semua pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan melakukan penelitian untuk memberikan
jawaban dan fakta-fakta yang didukung oleh teori dan data yang akurat serta dapat dipercaya
kebenaran nya. Dimana pada tahap ini merupakan kelanjutan dari penemuan masalah yang
kemudian peneliti membuat rumusan masalah berdasarkan masalah-masalah yang akan
diteliti. Buatlah secara operasional dan membuat batasan-batasan masalahnya terutama dalam
menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti.

4. Merumuskan Anggapan Dasar

Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat tentang
kedudukan permasalahan yang sedang diteliti. Asumsi yang harus diberikan tersebut, diberi
nama asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di
dalam pelaporan hasil penelitian nanti.
Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc.Ed. anggapan dasar atau postulat merupakan
sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik, dimana setiap
penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik yang mungkin
meragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai suatu kebenaran.
Dalam melakukan penelitian anggapan – anggapan dasar perlu di-rumuskan secara jelas
sebelum melangkah mengumpulkan data. Anggapan- anggapan semacam inilah yang disebut
sebagai anggapan dasar, postulat atau asumsi dasar.
Peneliti perlu merumuskan anggapan dasar :
 Agar ada dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti
 Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian
 Guna menentukan dan merumuskan hipotesis

5. Memilih pendekatan

Memilih pendekatan terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :

a. Menentukan variable

Melakukan identifikasi dan menamai variable merupakan salah satu tahapan yang penting
karena hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang peneliti dapat
memahami hubungan dan makna variable-variabel yang sedang diteliti.
Penyusunan definisi operasional ini penting, karena akan menjadi acuan dalam menyusun
instrumen penelitian. Sesuai dengan jenis data, maka variabel dapat dikelompokkan menjadi
empat jenis yaitu :
(a) variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan,
(b) variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas peringkat dalam atribut
tertentu. Jarak antara peringkat kesatu ke peringkat berikutnya tidak harus sama
(c) variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam
pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama dan
(d) variabel rasio, yaitu variabel yang dalam kuantifikasinya memiliki angka nol mutlak.

b. Sumber Data
Kegiatan awal dalam fase proses penelitian adalah menentukan sumber data. Data dalam
sebuah penelitian, merupakan bahan pokok yang dapat diolah dan dianalisis untuk menjawab
masalah penelitian. Data penelitian yang ada di lapangan jumlahnya sangat banyak, sebanyak
masalah yang sedang dihadapi. Namun oleh karena penelitian itu memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya maka tidak semua data yang tersedia sesuai dengan masalah
penelitian. Oleh karena itu peneliti seharusnya memiliki ketajaman rasional dalam memilih
dan menentukan data yang akan diambil atau dikumpulkan. Agar data yang akan diambil
sesuai dengan kebutuhan penelitian maka terlebih dulu harus dipilih dan ditentukan sumber
datanya.Untuk dapat menentukan sumber data penelitian, sebaiknya Anda membedakan tiga
istilah yang berkaitan yaitu objek penelitian, subjek penelitian, dan sumber data penelitian.
Objek penelitian pada dasarnya merupakan variabel yang dikaji. Objek penelitian dapat
melekat sebagai data penelitian yang dapat disadap dari subjek penelitian (responden). Selain
dapat disadap dari subjek penelitian dapat pula diambil dari sumber data lainnya seperti dari
dokumen, pendapat orang yang mengetahui tentang objek penelitian, dan pihak-pihak terkait
lainnya. Dengan demikian, sumber data bersifat umum yang memiliki informasi tentang
objek penelitian. Boleh juga dikatakan bahwa subjek penelitian adalah sumber data tetapi
tidak semua sumber data merupakan subjek penelitian karena bisa jadi sumber data di tempat
lain lebih lengkap dan lebih akurat.

6. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya melalui
penelitian di lapangan. merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti.
Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa
penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti.
Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1).
H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian
memerlukan hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif. Adapun ciri-cirinya yaitu :
 diturunkan dari kerangka teoritis
 ungkapan teori yang hendak diuji
 jumlah tidak tertentu, berkait dengan tujuan
 tidak setiap penelitian perlu hipotesis

7. Analisis Data
Analisis data dipilih sesuai dengan data yang kita dapatkan. Bila sampelnya representatif
bisa digunakan uji-uji tertentu. Terdapat 7 tahapan dalam pengolahan atau analisa data, yaitu
: editing data, pengembangan variabel, pengkodean data, cek kesalahan, membuat struktur
data, cek preanalisa komputer dan tabulasi. Interpretasikan data sebelum dilakukan penelitian
dan sesudah dilakukan nya penelitian.

8. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya telah
memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan
hipotesis. Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam
hipotesis.
Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Data adalah
sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan masih membutuhkan adanya suatu
pengolahan. Data bisa memiliki berbagai wujud, mulai dari gambar, suara, huruf, angka,
bahasa, simbol, bahkan keadaan. Semua hal tersebut dapat disebut sebagai data asalkan dapat
kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu
konsep.
9. Menentukan dan menyusun instrumen

instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Sebagai contoh,
apabila kita ingin malakukan wawancara maka untuk melaksanakannya kita menggunakan
alat bantu berupa ancer-ancer pertanyaan. Ancer-ancer ini disebut pedoman wawancara.

Oleh karena pedoman ini sebagai alat bantu maka dapat disebut juga sebagai instruman
pengumpulan data. Untuk beberapa metode, memang sama dengan istilah instrumannya.
Seperti:

 Instrumen untuk metode ter adalah tes atau soal tes.


 Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner.
 Instrumen untuk metode obsirvasi adalah check-list.
 Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi.

10. Menarik kesimpulan

Sebuah simpulan harus mencerminkan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan. Jangan
sampai antara rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, hipotesis (jika ada), data,
analisis data dan simpulan tidak ditemukan benang merahnya, atau tidak ada runtutan yang
jelas dan logis. Apabila penelitian mengikuti alur atau sistematika berfikir yang runtut, maka
penelitian akan dapat dikatakan telah memiliki konsistensi dalam alur penelitiannya. Setelah
penarikan simpulan, kemudian dirumuskan implikasi dan saran untuk berbagai pihak yang
terkait. Dalam menulis laporan penelitian atau laporan akhir, kita harus berani
mengemukakan dan menuliskan apa yang kita dapatkan selama melakukan penelitian tersebut
(objektif). Sebaiknya mengemukaan statement berupa pertanyaan-pertanyaan saja bila
hasilnya tidak pasti. Selain itu, biasanya terdapat aturan-aturan penulisan laporan yang terkait
dengan jenis dan bentuk laporan itu sendiri agar dapat dimengerti oleh orang yang membaca
nya.
11. menulis laporan
karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan
secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan. Laporan dibuat
sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas
pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan harus memuat data yang tepat dan benar serta
objektif dan sistematis sehingga dapat d?adikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan
keputusan. Berdasarkan sifat penyajiannya, laporan dibedakan menjadi laporan formal dan
laporan informal.
12. Presentasi dan dikusi
Laporan penelitian yang telah ditulis biasanya kemudian didiskusikan atau dipresentasikan
dalam kelompok tertentu sebelum dipublikasikan atau diumumkan kepada masyarakat umum.
Hal ini penting untuk memperkuat hasil penelitian yang diperoleh dan untuk memperoleh
masukan-masukan yang berguna bagi perbaikan laporan. Dengan presentasi ini, diharapkan
laporan penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Kegiatan presentasi hasil penelitian ini biasanya dikenal dengan istilah "diskusi". Secara
umum, diskusi dapat debedakan menjadi empat, yaitu diskusi panel, simposium, seminar, dan
diskusi kelas.
 Diskusi Panel
Diskusi panel adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang guna membahas suatu
topik yang menjadi perhatian umum. Dalam diskusi ini biasanya dihadirkan beberapa ahli
dalam bidang yang dijadikan topik diskusi. Kepada para peserta diberikan kesempatan untuk
bertanya atau meminta penjelasan tentang permasalahan yang dihadapi. Di era komunikasi
modern seperti ini, diskusi panel dapat pula dilakukan di suatu studio TV atau radio yang
disiarkan secara langsung, sehingga dapat diikuti oleh banyak orang dari jarak jauh.
 Simposium
Simposium merupakan sejenis diskusi yang diikuti lebih banyak orang dalam bentuk
pertemuan ilmiah. Di sini diadakan pembahasan prasaran-prasaran mengenai suatu
permasalahan. Simposium menghadirkan beberapa pembicara dengan tujuan yang berbeda-
beda. Diskusi dilakukan setelah masing-masing pembicara mengemukakan pendapatnya.

Anda mungkin juga menyukai