Anda di halaman 1dari 202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR


MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS
TOGETHER (NHT) MATERI ARITMETIKA SOSIAL PADA SISWA KELAS
VII C SMP BUDYA WACANA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh : Luciana Nina Sri Lestari

NIM : 111414056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR


MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS
TOGETHER (NHT) MATERI ARITMETIKA SOSIAL PADA SISWA KELAS
VII C SMP BUDYA WACANA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh : Luciana Nina Sri Lestari

NIM : 111414056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur kupersembahkan karya sederhana ini kepada :

1. Tuhan yang Maha Pengasih

2. Kedua orang tua:

Gunadi dan Maria Magdalena Sri Hastuti

3. Keluargaku dan teman-temanku

4. Universitas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Luciana Nina Sri Lestari. 2016. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi
Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
Materi Aritmetika Sosial pada Siswa Kelas VII C SMP Budya Wacana
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) keterlaksanaaan
pembelajaran pada materi pokok aritmetika sosial melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), (2) peningkatan motivasi
belajar siswa pada materi pokok aritmetika sosial melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), (3) peningkatan prestasi belajar
siswa pada materi pokok aritmetika sosial melalui model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together (NHT). Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2015. Teknik
pengumpulan data berupa wawancara guru dan siswa, observasi pelaksanaan
pembelajaran di kelas, tes akhir pembelajaran, dan penyebaran angket. Hasil
observasi keterlaksanaan pembelajaran pada materi pokok aritmetika sosial
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
mencapai 97,25%. Hasil angket menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi
siswa meningkat dengan persentase 71,2% pada pelaksanaan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Prestasi belajar siswa
meningkat dengan persentase yang semula hanya 68,18% menjadi 86,36%
terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT.

Kata kunci: motivasi belajar, prestasi belajar, model pembelajaran NHT.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Luciana Nina Sri Lestari. 2016. Efforts to Improve the Motivation and
Achievement of Learning Mathematics Through Numbered Heads Together
(NHT) about Social Arithmetical to Students of Class VII C Junior High
School Budya Wacana Yogyakarta. Undergraduate Thesis. Yogyakarta:
Mathematic Education Study Programme, Science and Mathematic
Education Major, Faculty of Teacher Training and Education.
The aim of this study is to describe: (1) the implementation of learning in the
subject matter of arithmetic social through cooperative learning model Numbered
Heads Together (NHT), (2) an increase in student motivation in the subject matter
of arithmetic social through cooperative learning model Numbered Heads
Together (NHT), (3) an increase in student achievement in the subject matter of
arithmetic social through cooperative learning model Numbered Heads Together
(NHT). This research was a descriptive study. This research was conducted in the
November 2015. Data collection techniques applied in this reasearch were
interviews of teachers and students, observation of the learning process, the final
test of learning, and questionnaires. The results of observations the
implementation of learning in the subject matter of arithmetic social through
cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) reach 97,25%. The
questionnaire results showed that the majority of students motivation is increased
by a percentage of 71.2% on the implementation of learning using cooperative
learning model NHT. Student achievement increases with the percentage that was
originally from 68,18% to 86.36% of the implementation of learning using
learning model NHT.
Keywords: learning motivation, academic achievement, learning model NHT

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih atas
karunia dan kenikamatan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Melalui
Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Materi Aritmetika Sosial pada
Siswa Kelas VII C SMP Budya Wacana Yogyakarta”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari banyak pihak
yang telah membantu dalam penelitian ini berupa bimbingan dan dorongan
kepada peneliti dengan segenap pikiran, waktu, dan tenaga. Oleh karena itu,
dengan ketulusan dan kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing peneliti dengan penuh kesabaran serta memberikan kritik,
saran, semangat, dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi.
2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma.
5. Para dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah memberikan bantuan kepada peneliti.
6. Suharto Yustinus Edyst, S.TP. selaku Kepala Sekolah SMP Budya
Wacana Yogyakarta yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian.
7. Theodora Eva Fellena, S.Pd. selaku Guru Bidang Studi Matematika SMP
Budya Wacana Yogyakarta yang telah membantu dalam memberikan
saran-saran selama peneliti melakukan penelitian.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI vi
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Pembatasan Masalah 4
D. Rumusan Masalah 4
E. Tujuan Penelitian 5
F. Batasan Istilah 5
G. Manfaat Penelitian 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 8


A. Landasan Teori 8
1. Motivasi Belajar 8
2. Prestasi Belajar 12
3. Pembelajaran kooperatif 14
4. Pembelajaran Kooperatif tipe NHT 16

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Materi Matematika Aritmetika Sosial 19


B. Penelitian yang Relevan 26
C. Kerangka Berpikir 27
D. Hipotesis Penelitian 28

BAB III. METODE PENELITIAN 29


A. Jenis Penelitian 29
B. Setting Penelitian 29
C. Prosedur Penelitian 30
D. Instrumen Penelitian 36
E. Teknik Pengumpulan Data 37
F. Teknik Analisis Data 41
G. Indikator Keberhasilan 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45


A. Hasil Penelitian 45
B. Pembahasan 84
C. Keterbatasan penelitian 88

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 89


A. Kesimpulan 89
B. Saran 90

DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN 93

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads 31


Together (NHT)

Tabel 4.1 Keterlaksanaan Pembelajaran melalui Aktivitas Guru


53
pada Pertemuan 1

Tabel 4.2 Keterlaksanaan Pembelajaran melalui Aktivitas Guru


pada Pertemuan 2 55

Tabel 4.3 Data Hasil Angket Motivasi Belajar pada Siklus I 58

Tabel 4.4 Hasil Angket Indikator Motivasi Belajar pada Siklus I 60

Tabel 4.5 Hasil Tes Awal Siswa pada Pertemuan Pertama 61

Tabel 4.6 Hasil Prestasi Belajar pada Akhir Siklus I 63

Tabel 4.7 Keterlaksanaan Pembelajaran melalui Aktivitas Guru


pada Pertemuan 1 74

Tabel 4.8 Keterlaksanaan Pembelajaran melalui Aktivitas Guru


76
pada Pertemuan 2

Tabel 4.9 Data Hasil Angket Motivasi Belajar pada Siklus II 79

Tabel 4.10 Hasil Angket Indikator Motivasi Belajar pada Siklus II 81

Tabel 4.11 Hasil Prestasi Belajar pada Akhir Siklus II 82

Tabel 4.12 Tabel Nilai Rata-rata Aktivitas Guru 84

Tabel 4.13 Tabel Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa 85

Tabel 4.14 Tabel Perkembangan Prestasi Belajar Siswa 87

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) 94

Lampiran 2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 102

Lampiran 3. Angket Motivasi Belajar Siswa 114

Lampiran 4. Evaluasi Belajar 125

Lampiran 5. Kelompok Diskusi 139

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 147

Lampiran 7. Silabus 180

Lampiran 8. Surat Penelitian 182

Lampiran 9. Gambar Siswa 186

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus

terpenuhi, sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan yang

sekaligus merupakan tuntutan kemajuan peradaban dan teknologi suatu

bangsa. Peradaban suatu bangsa ditentukan oleh tingkat pendidikan warga

negaranya, sehingga pendidikan adalah tolok ukur kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas. Rendahnya kualitas sumber daya manusia

antara lain disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan, yang berarti

juga kurang berhasilnya proses pembelajaran di kelas.

Menurut Slameto (2010 : 35), dalam pembelajaran seorang guru

berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta didik. Peran guru

sebagai motivator adalah memberi motivasi kepada siswa agar melakukan

kegiatan belajar dengan kehendak sendiri sesuai dengan tujuan belajar

yang akan dicapai, sedangkan guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi

siswa agar dapat belajar dengan mengembangkan potensi yang dimiliki

siswa. Guru sebagai pendidik harus bertanggung jawab terhadap hasil

belajar siswa dan pengetahuan siswa terkait dengan materi yang telah

dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam pembelajaran matematika di SMP Budya Wacana

Yogyakarta, peneliti mengetahui bahwa rendahnya motivasi belajar siswa

pada materi aritmetika sosial dan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini

dapat dilihat dari rata-rata persentase kondisi awal motivasi belajar siswa

yaitu 58,5%, selain itu dapat dilihat dari hasil belajar matematika siswa

dengan rata-rata persentase ketidaktuntasan yaitu 31,82% atau sebanyak 7

siswa yang nilainya masih dibawah 73 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Kondisi seperti ini tentu sangat tidak diharapkan dalam

proses belajar mengajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar dapat

digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ektern.

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar dan faktor ektern adalah faktor yang ada di luar individu. Dalam

faktor intern terbagi menjadi tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor

psikologis, dan faktor kelelahan, sedangkan faktor ekstern terbagi menjadi

tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat

(dalam Slameto, 2010 : 54). Menurut peneliti dalam observasinya di SMP

Budya Wacana Yogyakarta salah satu penyebab rendahnya hasil belajar

siswa dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika adalah

penggunaan metode yang kurang menarik. Metode yang digunakan pada

proses pembelajaran sebagian besar masih menggunakan metode ceramah.

Selain permasalahan pada hasil belajar, permasalahan juga terjadi pada

motivasi siswa selama proses pembelajaran. Rendahnya motivasi siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SMP Budya Wacana kelas VII C terlihat saat proses belajar di kelas. Siswa

yang terlihat aktif dan bersemangat dalam belajar hanya beberapa saja.

Namun sebagian yang lain cenderung kurang antusias dalam belajar.

Selain itu, jika ada diskusi, siswa kurang dalam bekerjasama sehinggga

siswa mengandalkan siswa lain yang lebih pintar. Keaktifan siswa juga

kurang saat guru mengajar di kelas, siswa seringkali bicara sendiri, selain

itu siswa kurang mampu dalam mengemukakan ide atau pendapat yang

terkait dengan materi pelajaran.

Dari permasalahan tersebut, diperlukan adanya tindakan yang tepat

untuk mengatasinya. Perbaikan ini bertujuan dalam meningkatkan hasil

belajar dan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran matematika di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Dalam

penelitian ini salah satu model pembelajaran yang dapat mendukung

peningkatan kualitas tersebut, peneliti menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Pembelajaran ini dipilih

karena pada model ini semua siswa dalam setiap kelompok diharuskan

untuk menguasai materi yang sedang diajarkan dan selalu aktif ketika kerja

kelompok, sehingga saat mempresentasikan jawabannya mereka dapat

menjelaskan apa yang mereka kerjakan. Dengan demikian, NHT

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan, membangun jiwa kerja sama dalam kelompok, menghargai

pendapat oranglain dan dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan

bagiannya masing-masing. Selain itu, pembelajaran ini dipilih karena lebih


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sederhana sehingga mudah diadaptasikan dan mudah dilaksanakan.

Peneliti juga mengganggap bahwa pembelajaran model NHT tidak kalah

menariknya dengan pembelajaran kooperatif tipe lain yang memiliki

tujuan yang sama.

B. Identifikasi Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya motivasi siswa pada materi aritmetika sosial.

2. Siswa kurang mampu dalam mengemukakan ide atau pendapat yang

terkait dengan materi pelajaran.

3. Kurangnya kerjasama dalam kerja kelompok.

4. Kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pelajaran.

5. Penggunaan metode belajar yang kurang menarik dan tepat bagi siswa.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas penelitian ini dibatasi pada

motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi pokok aritmetika sosial,

KTSP kelas VII C SMP Budya Wacana Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang diuraikan di atas, penulis menentukan

perumusan masalah yang akan diteliti yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok aritmetika

sosial?

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa pada materi pokok aritmetika sosial?

3. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa pada materi pokok aritmetika sosial?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan diadakannya penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok aritmetika

sosial.

2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar matematika siswa

pada materi pokok aritmetika sosial melalui model pembelajaran

kooperatif tipe NHT.

3. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika siswa pada

materi pokok aritmetika sosial melalui model pembelajaran kooperatif

tipe NHT.

F. Batasan Istilah

Penelitian ini menggunakan beberapa istilah. Penjelasan istilah-istilah

tersebut diantaranya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Motivasi adalah dorongan dari dalam atau dari luar individu untuk

melakukan suatu kegiatan agar mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2. Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek

(kognitif, afektif, dan psikomotorik) seperti penguasaan, penggunaan,

dan penilaian berbagai pengetahuan dan keterampilan sebagai akibat

atau hasil dari proses belajar yang tertuang dalam bentuk nilai yang

diberikan oleh guru.

3. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dapat

mengembangkan siswa dalam bekerja sama dalam kelompok untuk

mencapai tujuan kelompok yaitu menyelesaikan tugas yang diberikan

guru.

4. Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan

akademik.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Guru

a. Pemahaman guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe

NHT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Sebagai sarana pemberdaya untuk meningkatkan kreatifitas guru

dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai diterapkan

untuk siswa.

2. Bagi Siswa

a. Meningkatkan keberanian siswa untuk berpikir kritis.

b. Meningkatkan kreatifitas siswa.

c. Meningkatkan motivasi belajar matematika siswa.

d. Meningkatkan hasil prestasi belajar matematika siswa.

e. Membangun jiwa kerja sama dalam kegiatan pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa.

3. Bagi Sekolah

a. Memberikan informasi kepada sekolah tentang model

pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif

dan penuh kebersamaan dan tanggungjawab.

b. Memberikan masukan terhadap pihak sekolah dalam memilih

metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan kelas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian

Menurut Agus Suprijono (2009 : 163), motivasi belajar

adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan

perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang

penuh energi, terarah, dan tahan lama.

Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2003 : 73)

mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam

diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari perumusan motivasi di atas, dapat dilihat tiga elemen penting:

1) Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya feeling.

3) Motivasi akan diransang karena adanya tujuan.

Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa

motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan

menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri

manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau

melakukan sesuatu. Semua didorong karena adanya tujuan,

kebutuhan atau keinginan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa motivasi adalah dorongan dari dalam atau dari luar individu

untuk melakukan suatu kegiatan agar mencapai tujuan yang ingin

dicapai.

Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang

siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan,

maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya

bermacam-macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar,

ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak

tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk

melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan

belajar. Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang

dapat menemukan sebab-sebabnya kemudian mendorong seseorang

siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan,

yakni belajar. Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan

agar tumbuh motivasi pada dirinya.

b. Ciri-ciri Motivasi

Menurut Sardiman (2003 : 83), motivasi yang ada pada diri

setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam

waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik

mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah

dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Menurut Hamzah B. Uno (dalam Agus Suprijono, 2009 : 163)

ciri-ciri motivasi :

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

4) Adanya penghargaan dalam belajar.

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

memungkinkan peserta didik dalam belajar dengan baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ciri-ciri motivasi

menurut Sardiman (2003 : 83) sebagai acuan dalam pembuatan

indikator motivasi belajar siswa karena apabila seorang siswa

memiliki ciri-ciri seperti di atas (menurut Sardiman, 2003 : 83),

berarti orang tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat.

Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan

belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil

baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam

memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri.

Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu

yang rutinitis dan mekanis. Siswa harus mampu mempertahankan

pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandang cukup rasional.

Bahkan lebih lanjut siswa harus peka dan responsif terhadap

berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan

pemecahannya.

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Menurut Sardiman (2003 : 85), ada tiga fungsi motivasi yaitu

sebagai berikut:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak

atau motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah

dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,

dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Menurut Agus Suprijono (2009 : 163) motivasi mempunyai

fungsi :

1) Mendorong peserta didik untuk berbuat.

2) Menentukan arah kegiatan pembelajaran, yakni kearah tujuan

belajar yang hendak dicapai.

3) Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan

kegiatan-kegiatan apa yang harus dikerjakan dan sesuai guna

mencapai tujuan pembelajaran dengan cara menyeleksi

kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian

tujuan tersebut.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

fungsi motivasi belajar adalah mendorong manusia untuk berbuat,

menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang hendak dicapai,

dan menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan.

2. Prestasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Pengertian prestasi belajar dikemukakan oleh Moh. Surya

(2004:75), yaitu prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan

tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman

individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengertian prestasi

belajar sebagaimana tercantum dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

(2001:895), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru.

Menurut I. L Pasaribu dan B. Simanjuntak (1983:91)

menyatakan bahwa prestasi belajar adalah isi dan kapasitas seseorang.

Maksudnya adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti

pendidikan ataupun pelatihan tertentu. Ini bisa ditentukan dengan

memberikan tes pada akhir pendidikan itu. Sedangkan Winkel

(Sunarto, 2012) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan

bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi

belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang

setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek (kognitif,

afektif, dan psikomotorik) seperti penguasaan, penggunaan, dan

penilaian berbagai pengetahuan dan keterampilan sebagai akibat atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

hasil dari proses belajar yang tertuang dalam bentuk nilai yang

diberikan oleh guru.

3. Pembelajaran Kooperatif

Dalam Rusman (2010 : 202), pembelajaran kooperatif

merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang

bersifat heterogen.

Pada hakikatnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja

kelompok. Oleh karena itu, banyak guru yang mengatakan tidak ada

sesuatu yang aneh dalam pembelajaran kooperatif karena mereka

beranggapan telah biasa melakukan pembelajaran kooperatif dalam

bentuk belajar kelompok.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para

ahli pendidikan. Slavin (dalam Rusman, 2010 : 205) dinyatakan bahwa

: (1) penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial,

menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain,

(2) pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam

berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan

pengetahuan dengan pengalaman. Dengan alasan tersebut, strategi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

pembelajaran kooperatif diharapkan mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Dalam Rusman (2010 : 206), ada dua komponen pembelajaran

kooperatif, yakni: (1) cooperative task atau tugas kerja sama dan (2)

cooperative incentive structure, atau struktur insentif kerja sama.

Menurut Sanjaya (dalam Rusman, 2010 : 206), pembelajaran

kooperatif akan efektif digunakan apabila: (1) guru menekankan

pentingnya usaha bersama di samping usaha secara individual, (2) guru

menghendaki pemerataan perolehan hasil dalam belajar, (3) guru ingin

menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri, (4) guru

menghendaki adanya pemerataan partisipasi aktif siswa, (5) guru

menghendaki kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai

permasalahan.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dapat

mengembangkan siswa dalam bekerja sama dalam kelompok untuk

mencapai tujuan kelompok yaitu menyelesaikan tugas yang diberikan

guru.

Pembelajaran kooperatif sebagai sebuah pola atau rancangan

yang disebut strategi pembelajaran, maka model pembelajaran

kooperatif dalam pelaksanaannya di kelas memiliki manfaat

sebagaimana dijelaskan oleh Ibrahim (dalam Jumanta, 2014 : 177)

berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas.

b. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.

c. Angka putus sekolah menjadi rendah.

d. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar.

e. Memperbaiki kehadiran.

f. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil.

g. Konflik antar pribadi berkurang.

h. Sikap apatis berkurang.

i. Pemahaman yang lebih mendalam.

j. Motivasi lebih besar.

k. Hasil belajar lebih tinggi.

l. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.

4. Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan

pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan

akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen (dalam Jumanta, 2014 :

175).

Langkah-langkah pembelajaran NHT dikembangkan oleh

Ibrahim (dalam Jumanta, 2014 : 175) menjadi enam langkah sebagai

berikut:

Langkah 1 (Persiapan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Langkah 2 (Pembentukan Kelompok)

a. Pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa

kelompok yang beranggotakan 3 sampai 5 orang siswa.

b. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan

nama kelompok yang berbeda. Penomoran adalah hal yang utama

di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 sampai 5 orang

dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim

mempunyai nomor yang berbeda-beda, sesuai dengan jumlah

siswa di dalam kelompok. Kelompok yang dibentuk merupakan

percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku,

jenis kelamin, dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam

pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai

dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.

Langkah 3 (Tiap Kelompok Harus Memiliki Buku Paket atau Buku

Panduan)

Setiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah

yang diberikan oleh guru.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Langkah 4 (Diskusi Masalah)

Guru membagi LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang

akan dipelajari. Dalam kerja kelompok, setiap siswa berpikir bersama

untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa setiap orang

mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau

pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat

bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

Langkah 5 (Memanggil Nomor Anggota atau Pemberian Jawaban)

Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok

dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan

jawaban kepada siswa di kelas.

Langkah 6 (Memberi Kesimpulan)

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua

pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

Adapun langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT) yang merujuk pada konsep

Kagen (dalam M. Hosnan, 2013 : 252) adalah sebagai berikut :

1. Pembentukan kelompok.

2. Diskusi masalah.

3. Tukar jawaban antar kelompok.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan enam langkah dalam

penerapan pembelajaran tipe NHT menurut Ibrahim (dalam Jumanta,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2014 : 175) sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian di SMP

Budya Wacana Yogyakarta.

Kelebihan dan kekurangan Numbered Heads Together (NHT)

(dalam Jumanta, 2014 : 177) sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Melatih siswa untuk dapat bekerja sama dan menghargai

pendapat orang lain.

2) Melatih siswa untuk bisa menjadi tutor sebaya.

3) Memupuk rasa kebersamaan.

4) Membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan.

b. Kekurangan

1) Siswa yang sudah terbiasa dengan cara konvesional akan

sedikit kewalahan

2) Guru harus bisa memfasilitasi siswa.

3) Tidak semua mendapat giliran.

5. Materi Matematika Aritmetika Sosial

Materi bahasan yang diberikan di kelas VII C Semester I SMP

Budya Wacana Yogyakarta adalah aritmetika sosial.

Materi pokok bahasan aritmetika sosial (dalam Wahyudin Djumanta,

2005 : 82) :

a. Aritmetika sosial dalam kehidupan sehari-hari.

1) Nilai per unit dan nilai keseluruhan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Hubungan antara nilai per unit, nilai keseluruhan, dan

banyaknya unit sebagai berikut:

- Nilai keseluruhan = banyaknya unit x nilai per unit

- Nilai per unit =

- Banyaknya unit =

Contoh :

Seorang pemilik toko menjual satu set buku dengan harga Rp

36.000,00. Jika dalam satu set buku berisi 12 buah buku, maka

tentukan harga 1 buah buku.

Jawab :

Harga 1 buah buku =

= 3.000

Jadi harga 1 buah buku adalah Rp 3.000,00

2) Harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi.

- Harga pembelian adalah harga barang dari pabrik atau

grosir atau tempat lainnya. Harga pembelian seringkali

disebut modal. Dalam situasi tertentu, modal adalah harga

pembelian ditambah dengan ongkos atau biaya lainnya.

- Harga penjualan adalah harga barang yang ditetapkan oleh

pedagang kepada pembeli.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

- Untung adalah selisih antara harga penjualan dengan harga

pembelian jika harga penjualan lebih tinggi dari harga

pembelian.

Untung = harga penjualan – harga pembelian

- Rugi adalah selisih antara harga penjualan dengan harga

pembelian jika harga penjualan lebih rendah dari harga

pembelian.

Rugi = harga pembelian – harga penjualan

3) Persentase untung dan rugi.

- Menghitung persentase untung dan rugi

Persen artinya per seratus.

Cara menghitung persentase untung dan rugi sebagai

berikut:

Persentase untung = x 100%

Persentase rugi = x 100%

Contoh :

Bu Lina membeli kipas angin dengan harga Rp 80.000,00.

Jika Bu Lina menjual kembali dengan harga Rp 40.000,00.

Berapakah persentase kerugian yang diperoleh Bu Lina ?

Jawab :

Persentase kerugian = x 100%

= x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

= 50%

Jadi persentase kerugian sebesar 50%

- Menentukan harga penjualan dan harga pembelian jika

persentase untung atau rugi diketahui

Jika persentase untung atau rugi tidak diketahui, kita dapat

menghitung harga beli atau harga jualnya. Misal diketahui

persentase untung sebesar p (dalam persen), rugi sebesar q

(dalam persen), dan harga beli sebesar 100%, maka

hubungan antara harga penjualan dan harga pembelian

sebagai berikut:

Harga penjualan = x harga pembelian

Harga pembelian = x harga penjualan

Harga penjualan = x harga pembelian

Harga pembelian = x harga penjualan

Contoh :

Andri menjual sepatunya dengan harga Rp 180.000,00 dan

mengalami keuntungan 20% dari harga pembelian.

Tentukan harga pembelian barang tersebut.

Jawab :

Keuntungan = p (sebesar 20%)

Harga pembelian = x harga penjualan

= x 180.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

= 150.000

Jadi harga pembelian sepatu adalah Rp 150.000,00

b. Diskon, bruto, tara, dan neto.

1) Diskon.

Diskon artinya potongan harga. Diskon umumnya dinyatakan

dalam persen.

Harga bersih = harga semula – besarnya diskon

Keterangan : harga bersih = harga barang setelah mendapat

diskon.

Contoh :

Bu Ning membeli tas di sebuah toko dengan harga Rp

300.000,00. Toko tersebut memberikan diskon 20% untuk

setiap pembelian tas. Berapakah harga tas tersebut setelah

mendapatkan diskon?

Jawab :

Diskon 20% = x 300.000

= 60.000

Harga tas = harga semula – besar diskon

= 300.000 – 60.000

= 240.000

Jadi harga tas setelah mendapat diskon adalah Rp 240.000,00

2) Bruto, tara, dan neto.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

- Bruto adalah berat kotor, yaitu berat suatu barang beserta

kemasannya.

Contoh : berat beras beserta karungnya.

- Tara artinya potongan berat, yaitu berat tempat dari suatu

barang.

Contoh : pada kemasan beras dalam bentuk karung, berat

karung disebut tara.

- Neto adalah berat bersih, yaitu berat barangnya saja.

Contoh : pada kemasan beras dalam karung, berat berasnya

saja disebut neto

Bruto = neto + tara

Neto = bruto – tara

Tara = bruto - neto

Harga bersih = neto x harga per satuan berat

Persentase tara = x 100%

c. Bunga tabungan dan pajak.

1) Bunga tabungan (bunga tunggal)

Bunga tabungan merupakan bunga tunggal, artinya yang

mendapat bunga hanya modalnya saja, sedangkan bunganya

tidak berbunga lagi. Bunga tabungan biasanya dihitung dalam

persen dengan jangka waktu satu tahun.

Bunga satu tahun = persen bunga x modal

Bunga n bulan = x persen bunga x modal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Bunga n hari = x persen bunga x modal

Keterangan : satu bulan dihitung 30 hari dan 1 tahun

dihitung 360 hari.

Contoh :

Aloysius memiliki tabungan di sebuah bank sebesar Rp

2.000.000,00 dengan bunga 10% pertahun. Hitunglah bunga

yang diperoleh Aloysius setelah 5 tahun.

Jawab :

Bunga setelah n tahun = n x persen bunga x modal

Bunga setelah 5 tahun = 5 x x 2.000.000

= 1.000.000

Jadi besarnya bunga yang diperoleh Aloysius adalah Rp

1.000.000,00

2) Pajak.

Pajak adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh

masyarakat untuk menyerahkan sebagian kekayaan kepada

negara sesuai dengan aturan yang ada.

- Pajak penghasilan (PPh)

Pegawai negeri atau pegawai tetap pada perusahaan swasta

dikenakan pajak atas penghasilan kena pajaknya disebut

dengan pajak penghasilan (PPh). Dengan adanya pajak

penghasilan (PPh), maka didapat hubungan berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Gaji yang diterima pegawai = gaji mula-mula – pajak

penghasilan

Pajak penghasilan (PPh) dinyatakan dalam persen,

umumnya 15%.

- Pajak pertambahan nilai (PPN)

Pajak pertambahan nilai dikenakan untuk barang-barang

yang dibeli oleh konsumen. Dengan adanya pajak

pertambahan nilai, maka diperoleh hubungan berikut:

Harga beli konsumen = harga mula-mula + pajak

pertambahan nilai

Contoh :

Setiap bulan seorang karyawan menyerahkan pajak melalui

pemotongan gaji sebesar 15%. Jika gaji karyawan tersebut Rp

3.000.000,00. Berapakah gaji yang diterimanya ?

Jawab :

Pajak 15% = x 3.000.000 = 450.000

Gaji bersih = gaji mula-mula – besarnya pajak

= 3.000.000 – 450.000 = 2.550.000,00

Jadi gaji karyawan tersebut adalah Rp 2.550.000,00

B. Penelitian yang Relevan

Dionesia (2015) dalam penelitiannya Motivasi dan Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas X MIA3 SMA Negeri 1 Godean Tahun Ajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

2014/2015 pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Pokok

Bahasan Geometri mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dengan

skor rata-rata motivasi belajar siswa meningkat sebesar 5,624% dan

mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan skor rata-rata hasil

belajar sebesar 15,625%.

Susana (2015) dalam penelitiannya Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII E SMP Joannes Bosco

Yogyakarta pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II. Hal ini

tampak dari nilai rata-rata pada siklus I adalah 73,81 meningkat pada

siklus II menjadi 83,1, sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai

KKM pada siklus I yaitu 58,62% meningkat pada siklus II menjadi 100%.

Pada penelitian tersebut juga dapat dilihat meningkatnya motivasi belajar

siswa mengalami peningkatan dari 1,34% pada siklus I menjadi 100%

pada siklus II.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian dalam bidang pendidikan masih terus dilakukan untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Pembelajaran

merupakan kegiatan yang bertujuan secara sistematis dan terarah pada

terjadinya proses belajar. Penggunaan model pembelajaran yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

digunakan saat ini kurang membuat motivasi belajar siswa sehingga siswa

cenderung malas dalam setiap proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu

adanya penggunaan metode pembelajaran yang dapat menjadikan siswa

tertarik dan termotivasi dalam belajar. Penggunaan model pembelajaran

yang tepat akan mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk

memperbaiki proses pembelajaran terutama dalam meningkatkan motivasi

dan prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Model

pembelajaran ini dapat membuat siswa bekerjasama dan berinteraksi

dengan siswa lain serta berdiskusi. Dengan menggunakan model

pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

siswa kelas VII C SMP Budya Wacana Yogyakarta pada materi aritmetika

sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan

dengan tugas guru di lapangan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di

kawasan kelas dan bertujuan dalam meningkatkan praktik pembelajaran

yang ada. Penelitian ini diambil agar proses belajar mengajar bervariasi

dan dapat meningkatkan motivasi siswa. Untuk mengetahui adanya

perubahan, digunakan pengumpulan data baik melalui tes maupun non tes.

Dalam hal ini yang akan diteliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dalam meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa kelas VII C SMP Budya Wacana Yogyakarta.

B. Setting Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas VII C SMP Budya Wacana

Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah motivasi dan hasil prestasi belajar siswa.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Budya Wacana Yogyakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

4. Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan pada semester I pada bulan November tahun

pelajaran 2015/2016.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, yang tiap siklusnya terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap pertemuan pada

tiap siklusnya digunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT).

Siklus 1

Prosedur penelitian untuk siklus pertama adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Dalam kegiatan ini direncanakan:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran NHT yang sama,

dibuat 2 buah dengan tiap pertemuan 1 buah rencana pelaksanaan

pembelajaran (lampiran 6).

b. Membuat LKS sebanyak 2 buah, setiap pertemuan 1 LKS

(lampiran 1).

c. Membuat lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran sebanyak

2 buah, setiap pertemuan 1 buah lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran (lampiran 2).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

d. Membuat angket motivasi belajar 3 buah, angket awal dan setiap

akhir pertemuan 1 buah angket sesuai indikator motivasi belajar

siswa (lampiran 3).

e. Membuat lembar soal evaluasi pada akhir siklus pertama yang

terdiri dari 2 soal (lampiran 4).

f. Membuat kelompok berdiskusi sebanyak 7 kelompok (lampiran 5).

2. Pelaksanaan

Peneliti memadukan langkah-langkah kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif menjadi enam langkah. Guru melaksanakan aktivitas

pembelajaran tentang materi pokok bahasan aritmetika sosial yang

memacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

direncanakan.

Tabel 3.1. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

(NHT):

No Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1 Tahap I 1. Guru mengucap salam 1. Siswa menjawab


Persiapan dan mengajak siswa salam dan berdoa
berdoa. bersama.
2. Guru menanyakan 2. Siswa menjawab
kabar siswa kemudian apa yang
mempresensi ditanyakan guru.
kehadiran siswa.
3. Guru menyampaikan 3. Siswa
tujuan pembelajaran mendengarkan dan
yang akan dicapai. memperhatikan.
4. Guru menyampaikan 4. Siswa
model pembelajaran memperhatikan
yang akan digunakan arahan dari guru.
yaitu Numbered
Heads Together
(NHT).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

2 Tahap II 1. Guru membagi kelas 1. Siswa duduk


Pembentukan ke dalam beberapa dengan rapi sesuai
Kelompok kelompok yang kelompok yang
beranggotakan 3-5 sudah ditentukan
siswa tiap kelompok dan siswa tahu
dan tiap anggota betul nomor dan
kelompok diberi kelompoknya.
nomor 1-5.
3 Tahap III 1. Guru menjelaskan 1. Siswa
Tiap materi yang diajarkan memperhatikan
Kelompok dengan demonstrasi penjelasan dari
Harus dan tanya jawab. guru.
Memiliki 2. Guru memberi 2. Siswa mencari
Buku Paket pertanyaan dalam jawaban sesuai
bentuk soal. nomornya
atau Buku
menggunakan
Panduan
buku paket atau
buku panduan.
4 Tahap IV 1. Guru 1. Siswa duduk
Diskusi mengorganisasikan sesuai dengan
Masalah siswa agar duduk kelompoknya.
sesuai dengan
kelompoknya.
2. Guru membimbing 2. Siswa
dan mengarahkan memperhatikan
siswa. arahan dari guru.
3. Guru memotivasi 3. Siswa melakukan
siswa agar terlibat diskusi dengan
aktif dalam teman dalam
kelompoknya. kelompoknya.

4. Guru memastikan tiap 4. Siswa


anggota kelompok mengerjakan dan
mengetahui jawaban mengetahui
dari soal yang telah jawaban dari soal
diberikan. yang telah
diberikan oleh
guru.
5 Tahap V 1. Guru memanggil salah 1. Siswa yang
Memanggil satu nomor secara dipanggil
Nomor acak dari semua nomornya
Anggota atau kelompok. mengacungkan
Pemberian tangan.
Jawaban 2. Guru menunjuk nomor 2. Siswa maju ke
tertentu untuk depan menjawab
menjawab soal hasil soal dan siswa
diskusi. yang lain
memperhatikan
serta memberi
tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

jawaban yang
sudah
disampaikan oleh
siswa yang maju.

3. Guru memberi pujian 3. Siswa memberi


kepada kelompok tepuk tangan
yang menjawab bersama.
dengan benar.
4. Guru memberi 4. Siswa
tanggapan hasil memperhatikan
presentasi. arahan dari guru.
6 Tahap VI 1. Guru membimbing 1. Siswa mencatat
Memberi siswa dalam rangkuman.
Kesimpulan merangkum materi.
2. Guru memotivasi 2. Siswa
siswa agar selalu memperhatikan
belajar dengan rajin. arahan dari guru.
3. Guru memberi tugas 3. Siswa mencatat
rumah. tugas yang
diberikan oleh
guru.
4. Guru memberi sedikit 4. Siswa
penjelasan materi memperhatikan
untuk pertemuan penjelasaan guru.
selanjutnya.
5. Guru menutup 5. Siswa menjawab
pelajaran dengan salam.
mengucap salam.

3. Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan pada setiap pelaksanaan

tindakan oleh guru dengan bantuan observer. Adapun kegiatan yang

diamati meliputi : mempersiapkan perangkat pembelajaran,

menjelaskan materi diiringi tanya jawab, mengatur siswa untuk duduk

dalam kelompoknya dan memberi nomor untuk masing-masing siswa,

guru memberikan bimbingan kelompok, guru mengajukan soal kepada

nomor yang telah ditunjuk dan menunjuk siswa yang akan

menanggapinya, guru memperhatikan tingkah laku siswa, guru


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

melayani pertanyaan siswa dan guru menyimpulkan jawaban yang

tepat dari siswa.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi, hasil angket dan evaluasi yang telah dicatat

digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki rancangan penelitian

pada tahap selanjutnya. Pada tahap ini merupakan evaluasi diri sendiri

sebagai guru, untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari

pembelajaran pada siklus I agar pada pertemuan berikutnya tidak

terjadi lagi kesalahan yang sama.

Siklus 2

Prosedur penelitian untuk siklus kedua adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Dalam kegiatan ini direncanakan :

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) yang sama, dibuat 2 buah dengan tiap pertemuan

1 buah rencana pelaksanaan pembelajaran (lampiran 6).

b. Membuat LKS sebanyak 2 buah, setiap pertemuan 1 LKS

(lampiran 1).

c. Membuat lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran sebanyak

2 buah, setiap pertemuan 1 buah lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran (lampiran 2).

d. Membuat angket motivasi belajar 2 buah, setiap akhir pertemuan 1

buah angket sesuai indikator motivasi belajar siswa (lampiran 3).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

e. Membuat lembar soal evaluasi pada akhir siklus kedua yang terdiri

dari 3 soal (lampiran 4).

f. Membuat kelompok berdiskusi sebanyak 7 kelompok (lampiran 5).

2. Pelaksanaan

Peneliti memadukan langkah-langkah kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif menjadi enam langkah. Guru melaksanakan aktivitas

pembelajaran tentang materi pokok bahasan aritmetika sosial yang

memacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

direncanakan. Langkah-langkah pelaksanaan pada siklus kedua

memacu pada siklus pertama yang terdiri dari enam tahap.

3. Observasi

Observasi ini dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan oleh

guru dengan bantuan observer. Adapun kegiatan yang diamati meliputi

: mempersiapkan perangkat pembelajaran, menjelaskan materi diiringi

tanya jawab, mengatur siswa untuk duduk dalam kelompoknya dan

memberi nomor untuk masing-masing siswa, guru memberikan

bimbingan kelompok, guru mengajukan soal kepada nomor yang telah

ditunjuk dan menunjuk siswa yang akan menanggapinya, guru

memperhatikan tingkah laku siswa, guru melayani pertanyaan siswa

dan guru menyimpulkan jawaban yang tepat dari siswa.

4. Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Setelah siklus II dilakukan refleksi terkait ketercapaian prestasi

belajar dan motivasi belajar siswa dan melakukan refleksi untuk

melihat kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran pada siklus II.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu

perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Bagian-bagian dalam

kedua instrumen tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran meliputi:

a. Silabus

Silabus disusun berdasarkan standar Isi, kelompok mata

pelajaran yang menyangkut standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar

(lampiran 7).

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Program Pembelajaran (RPP) berisi gambaran secara

menyeluruh dari materi yang akan disampaikan dalam

pembelajaran di kelas agar lebih efektif dan efisien (lampiran 6).

c. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu sarana untuk membantu

dan mempermudah dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

membentuk interaksi antara guru dengan siswa dalam

meningkatkan prestasi belajar (lampiran 1).

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data antara lain:

a. Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa dan lembar angket motivasi

belajar siswa (lampiran 3).

b. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan mengamati

aktivitas guru ( lampiran 2).

c. Soal tes

1) Soal dan jawaban tes awal (lampiran 5).

2) Soal dan jawaban evaluasi belajar siklus I dan siklus II

(lampiran 4).

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Angket adalah lembar pertanyaan secara tertulis yang harus

dijawab oleh responden. Angket yang digunakan adalah angket yang

sudah ada jawabannya (ya atau tidak), sehingga responden tinggal

memilihnya, responden menjawab tentang dirinya sendiri. Butir-butir

angket digunakan untuk mengukur sejauh mana motivasi belajar

matematika siswa materi pokok bahasan aritmetika sosial pada siswa

kelas VII C di SMP Budya Wacana Yogyakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Angket motivasi ini terdiri dari 17 butir pertanyaan dari 8

indikator motivasi belajar yang telah ditetapkan, yaitu: mengerjakan

tugas dengan tekun, menghadapi kesulitan dengan ulet, menunjukkan

minat terhadap bermacam-macam masalah, melakukan pekerjaan

dengan mandiri, memanfaatkan sumber belajar yang ada,

mempertahankan pendapat, meyakini apa yang diyakini benar,

mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Angket ini diberikan

sebanyak 5 kali yaitu angket awal, pertemuan pertama sampai

pertemuan keempat.

2. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi terhadap guru.

Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap tindakan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Dalam hal

ini obyek yang harus dilaksanakan meliputi kegiatan guru. Observasi

guru dilaksanakan pada saat tindakan pembelajaran berlangsung.

Kegiatan guru yang diamati meliputi kesesuaian dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran, perilaku atau kegiatan guru yang diamati

terdiri dari : (1) Persiapan, pada tahap ini yang dilakukan guru yaitu

mengucapkan salam kemudian menanyakan kabar kepada siswa serta

mempresensi kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran,

model pembelajaran dan memotivasi siswa, (2) Pembentukan

kelompok, pada tahap ini yang dilakukan guru yaitu guru membagi

kelas kedalam beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 siswa tiap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

kelompok dan setiap anggota diberi nomor 1-5, (3) Tiap kelompok

harus memiliki buku paket atau buku panduan, pada tahap ini yang

dilakukan guru yaitu guru menjelaskan materi pokok bahasan aljabar

dan guru memberi pertanyaan yang berupa soal-soal, (4) Diskusi

kelompok, pada tahap ini yang dilakukan guru yaitu guru

mengarahkan siswa untuk berdiskusi sesuai dengan kelompoknya,

guru membimbing kepada masing-masing kelompok, guru

memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam kelompoknya, guru

memastikan agar tiap anggota kelompok mengetahui jawaban dari

soal yang telah diberikan, (5) Memanggil nomor anggota atau

pemberian jawaban, pada tahap ini yang dilakukan guru yaitu guru

memanggil salah satu nomor secara acak dari semua kelompok, guru

menunjuk nomor tertentu untuk menjawab soal hasil diskusi, guru

memberi pujian kepada kelompok yang menjawab benar, guru

memberi tanggapan hasil diskusi, (6) Memberi kesimpulan, pada

tahap ini yang dilakukan guru yaitu guru membimbing siswa dalam

merangkum materi, guru memotivasi siswa agar selalu belajar dengan

rajin, guru memberi tugas rumah, guru memberi sedikit penjelasan

materi untuk pertemuan selanjutnya, guru menutup pelajaran dengan

salam.

3. Tes

Dalam Rusman (2010 : 13), penilaian dilakukan oleh guru

terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan

laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses

pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis, dan

terprogram dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis

atau lisan.

Menurut Webster’s Collegiate (dalam Arikunto 2012 : 46), tes

adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Menurut Arikunto (2012 : 67), tes adalah merupakan alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu

dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Dari uraian di atas tes adalah sesuatu untuk melakukan penilaian

yang berupa tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk

mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat

dibandingkan dengan yang dicapai teman-temannya atau nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah. Dari tes

ini dapat untuk mengetahui maju mundurnya prestasi belajar seorang

siswa.

Tes dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II untuk

mengetahui hasil evaluasi. Bentuk tes yang digunakan adalah tes

bentuk uraian, yaitu sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan

jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata, tes bentuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

uraian ini mempunyai daya kreatif yang tinggi. Dengan tes uraian ini

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya

dengan gaya bahasa dan caranya sendiri, dapat juga untuk mengetahui

sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan. Pada

akhir siklus I diberikan 2 butir soal dan pada akhir siklus II diberikan

3 butir soal.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menghitung hasil pengamatan selama

proses pembelajaran berlangsung. Adapun aturan untuk menghitungnya

adalah :

1. Angket Angket Motivasi Belajar Siswa

Pada tahap ini dilakukan analisa dan data hasil yang telah

dicapai oleh siswa melalui evaluasi atau observasi. Hal ini analisis

pertama untuk kegiatan pertemuan selanjutnya, untuk mengetahui

peningkatan motivasi dan ketuntasan belajar siswa digunakan rumus

persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung motivasi belajar

siswa adalah

Persentase (%) = x 100%

Keterangan :

Ji = jumlah siswa yang menjawab “Ya” dalam angket

n = jumlah seluruh siswa

Rata-rata =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Dengan kriteria sebagai berikut (dalam Soewandi, 2005 : 50) :

80 ≤ x ≤ 100% : sangat tinggi

60% ≤ x < 80% : tinggi

40% ≤ x < 60% : cukup

20% ≤ x < 40% : rendah

0% ≤ x < 20% : sangat rendah

2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Penskoran untuk skala penilaian dan kriteria penilaian yang

digunakan dengan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

melalui aktivitas guru adalah sebagai berikut:

Skor 0 : jika guru tidak melakukan indikator aktivitas guru

Skor 1 : jika guru melakukan 1 indikator aktivitas guru

Skor 2 : jika guru melakukan 2 indikator aktivitas guru

Skor 3 : jika guru melakukan 3 indikator aktivitas guru

Skor 4 : jika guru melakukan 4 indikator aktivitas guru

Untuk menganalisis keterlaksanaan pembelajaran melalui

aktivitas guru pada setiap kegiatan digunakan rumus sebagai berikut:

a. Rumus nilai tiap pertemuan:



Nilai pertemuan ½ = x 100%

∑X = jumlah skor yang diperoleh

∑M = jumlah skor maksimal

b. Nilai rata-rata =

Dengan kriteria sebagai berikut (dalam Soewandi, 2005)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

80% ≤ x ≤ 100% : kinerja guru sangat tinggi

60% ≤ x < 80% : kinerja guru tinggi

40% ≤ x < 60% : kinerja guru cukup

20% ≤ x < 40% : kinerja guru rendah

0% ≤ x < 20% : kinerja guru sangat rendah

3. Tes Prestasi Belajar

Tes dilakukan setiap akhir siklus, adapun pedoman penskoran

dan kriteria penilaian untuk menganalisa data yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

Skor 0 : siswa tidak menjawab

Skor 1 : siswa menjawab tetapi salah

Skor 2 : siswa menjawab tidak menggunakan langkah dan hasil salah

Skor 3 : siswa menjawab dengan langkah kurang tepat tetapi hasil

benar

Skor 4 : siswa menjawab dengan langkah benar tetapi hasil salah

Skor 5 : siswa menjawab dengan langkah benar, lengkap, dan jelas

dan hasil benar

Untuk menghitung nilai yang diperoleh siswa menggunakan rumus:

Nilai = x 100%

Dengan kriteria sebagai berikut (dalam Soewandi, 2005 : 51)

80% ≤ x ≤ 100% : sangat tinggi

60% ≤ x < 80% : tinggi

40% ≤ x < 60% : cukup


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

20% ≤ x < 40% : rendah

0% ≤ x < 20% : sangat rendah

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu :

1. Indikator keberhasilan yang berkaitan dengan peningkatan motivasi

belajar matematika siswa mencapai ≥ 60% dengan kriteria minimal

baik.

Kondisi awal (%) Kondisi akhir (%)

58,5% 71,2%

2. Indikator keberhasilan yang berkaitan dengan peningkatan prestasi

belajar matematika siswa minimal 75% siswa telah memperoleh nilai

73 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan

sekolah.

Kondisi awal (%) Kondisi akhir (%)

68,18% 86,36%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II.

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 November

2015, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 17 November 2015,

sedangkan pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 23

November 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27

November 2015. Pada setiap pelaksanaan dalam kelas dilakukan observasi

terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran maupun terhadap siswa

dalam aktivitas mengikuti pembelajaran di kelas. Untuk mengetahui

motivasi siswa, tiap akhir pertemuan dilakukan pengisisan angket motivasi

siswa, sedangkan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dilakukan

evaluasi yang dilaksanakan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Adapun

hasil penelitian yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan siklus I

Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan pada kedua pertemuan ini

meliputi :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan yang telah dilaksanakan yaitu :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

1) Dua buah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan pokok bahasan aritmetika

sosial yang digunakan pada pertemuan pertama dan kedua

(lampiran 6).

2) Satu lembar tes awal yang berbentuk soal isian untuk

mengukur prestasi belajar siswa sebelum menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT (lampiran 5).

3) Lembar kerja siswa (LKS) sebanyak dua buah sebagai media

untuk diskusi kelompok pada sub pokok bahasan aritmetika

dalam kehidupan sehari-hari (nilai keseluruhan, nilai perunit,

dan banyaknya unit, untung dan rugi, dan persentase untung

dan rugi), aritmetika dalam kehidupan sehari-hari (harga

penjualan dan harga pembelian) yang digunakan pada siklus I

(lampiran 1).

4) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran melalui

aktivitas guru sebanyak dua buah, berisi 24 aktivitas guru yang

harus diamati oleh observer pada siklus I (lampiran 2).

5) Angket motivasi belajar siswa sebanyak dua buah, berisi 17

pernyataan yang harus diisi oleh siswa setelah selesai

pertemuan pertama dan kedua ( lampiran 3).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

6) Satu lembar tes evaluasi yang berbentuk soal uraian untuk

mengukur prestasi belajar matematika siswa yang dilaksanakan

pada akhir pertemuan kedua (lampiran 4).

7) Satu lembar daftar diskusi kelompok kelas VII C yang

digunakan untuk mengorganisasi siswa agar duduk sesuai

dengan kelompoknya (lampiran 5).

b. Pelaksanaan

1) Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 16

November 2015 pukul 08.10 – 09.30 WIB, dua jam pelajaran,

siswa yang hadir 22 anak. Setelah bel berbunyi tanda waktu

upacara selesai untuk memasuki jam pelajaran pertama dan

kedua, guru bersama tiga rekan guru (observer) masuk ke kelas

VII C. Sebelum pelajaran dimulai guru mengucap salam,

mengajak siswa berdoa dan mempresensi siswa. Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran

yang akan digunakan. Siswa sudah dikondisikan untuk duduk

dalam kelompoknya masing-masing dan masing-masing siswa

diberi nomor 1 sampai nomor 4, disini siswa diingatkan agar

selalu mengingat kelompok dan nomornya sendiri.

Pada kegiatan selanjutnya, guru menyampaikan materi

yang dipelajari yaitu aritmetika dalam kehidupan sehari-hari

(nilai keseluruhan, nilai perunit, dan banyaknya unit, untung


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

dan rugi, dan persentase untung dan rugi). Kegiatan ini diawali

dengan siswa diajak untuk membayangkan tentang pasar, toko,

uang, barang, penjual, dan pembeli agar mereka lebih mudah

untuk masuk ke dalam materi aritmetika sosial dalam

kehidupan sehari-hari. Kemudian guru menjelaskan tentang

harga keseluruhan, harga per unit, dan banyaknya unit, guru

menjelaskan harga pembelian adalah harga barang dari pabrik,

harga penjualan adalah harga barang yang sudah ditetapkan

oleh pedagang kepada pembeli, menjelaskan untung adalah

selisih harga penjualan dengan harga pembelian dimana harga

penjualan lebih tinggi dari harga pembelian, rugi adalah selisih

harga penjualan dengan harga pembelian dimana harga

penjualan lebih rendah dari harga pembelian. Kemudian guru

menjelaskan cara menghitung persentase untung dan rugi.

Setelah itu guru memberikan beberapa contoh soal dan

membahas bersama anak-anak.

Setelah penyampaian materi dirasa cukup, guru

menanyakan kepada siswa apakah ada materi yang kurang

jelas. Ternyata ada siswa yang kurang jelas arti dari banyaknya

unit, siswa meminta guru untuk menjelaskan ulang. Lalu guru

menjelaskan ulang dan memberitahu kepada siswa umumnya

banyaknya unit itu adalah banyaknya barang. Setelah

dijelaskan dengan perlahan, siswa itu dapat memahami materi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

dengan baik. Kemudian guru menanyakan kembali apakah ada

yang kurang jelas, tetapi siswa menjawab dengan cukup

lantang bahwa mereka sudah cukup jelas dengan materi hari

ini.

Setelah itu guru memberikan lembar kerja siswa (LKS).

LKS dibagikan kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan

berdiskusi dan mengerjakan sesuai nomor yang sudah

ditentukan. Guru mengarahkan agar siswa nomor 1

bertanggung jawab dengan jawaban soal nomor 1, siswa nomor

2 bertanggung jawab dengan jawaban soal nomor 2, siswa

nomor 3 bertanggung jawab dengan jawaban soal nomor 3, dan

siswa nomor 4 bertanggung jawab dengan jawaban soal nomor

1. Guru membimbing dan mengarahkan masing-masing

kelompok agar mereka benar-benar tahu jawaban dari

pertanyaan yang ada dalam LKS.

Setelah diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan pada

LKS cukup yaitu 20 menit, guru memanggil salah satu nomor,

dimulai dari siswa nomor 1, siswa nomor 1 dari masing-masing

kelompok mengacungkan jari kemudian guru menunjuk nomor

1 dari kelompok C untuk mempresentasikan jawaban soal

nomor 1, setelah selesai guru menanyakan siswa dengan nomor

yang sama yaitu nomor 1 dari kelompok lain apakah ada yang

ingin menambahkan jawaban yang telah dijelaskan oleh siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

nomor 1 dari kelompok C, ternyata tidak ada dan semua

jawaban dari siswa bernomor 1 sudah sama semua. Kemudian

guru memberi tanggapan jawaban nomor 1 itu sudah benar dan

guru memberi penghargaan dengan mengajak siswa yang lain

untuk tepuk tangan karena siswa bernomor 1 yang sudah maju

dapat menjawab dengan benar. Hal ini berlanjut untuk nomor

2, 3, dan 4, mereka menjawab pertanyaan itu dengan benar.

Pada kegiatan akhir guru menyampaikan kesimpulan

pelajaran yang dipelajari hari itu, guru memberi tugas

pekerjaan rumah dan memberi tahu materi selanjutnya yang

akan dibahas. Guru menutup pelajaran dengan salam dan

terimakasih. Angket motivasi belajar diisi saat pelajaran sudah

ditutup, siswa diberi waktu 5 menit untuk mengisi angket

tersebut.

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 17

November 2015, pukul 07.30 – 08.50 WIB, jumlah siswa yang

hadir 22 siswa. Setelah bel berbunyi tanda waktu jam pertama

dimulai, guru bersama tiga rekan guru (observer) masuk ke

kelas VII C. Sebelum pelajaran dimulai guru mengucapkan

salam, mengajak siswa untuk berdoa bersama dan mempresensi

siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan model

pembelajaran yang digunakan. Siswa sudah dikondisikan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

duduk dalam kelompoknya masing-masing dan masing-masing

siswa diberi nomor 1 sampai nomor 4, disini siswa diingatkan

agar selalu mengingat kelompok dan nomornya sendiri.

Pada kegiatan selanjutnya, guru menyampaikan materi

yang dipelajari yaitu aritmetika sosial dalam kehidupan sehari-

hari (harga penjualan dan harga pembelian). Kegiatan ini

diawali dengan contoh nyata adanya penjual, pembeli, barang

di pasar atau di toko. Kemudian guru menjelaskan tentang cara

menentukan harga penjualan dan harga pembelian jika

persentase untung atau rugi diketahui. Jika persentase untung

atau rugi tidak diketahui, kita dapat menghitung harga beli atau

harga jualnya. Misal diketahui persentase untung sebesar p%,

rugi sebesar q%, dan harga beli sebesar 100%, maka hubungan

antara harga penjualan dan harga pembelian sebagai berikut:

Harga penjualan = x harga pembelian

Harga pembelian = x harga penjualan

Harga penjualan = x harga pembelian

Harga pembelian = x harga penjualan

Kemudian guru memberi beberapa contoh soal dan membahas

bersama anak-anak.

Setelah penyampaian materi dirasa cukup, guru

menanyakan kepada siswa apakah ada materi yang kurang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

dimengerti, tetapi siswa menjawab bahwa mereka sudah cukup

mengerti karena mereka diminta belajar materi ini di rumah

sebagai tugas tambahan di rumah. Setelah itu guru memberikan

lembar kerja siswa (LKS). LKS dibagikan kepada masing-

masing siswa untuk dikerjakan berdiskusi dan mengerjakan

sesuai nomor yang sudah ditentukan. Guru mengarahkan agar

siswa nomor 1 bertanggung jawab dengan jawaban soal nomor

1, siswa nomor 2 bertanggung jawab dengan jawaban soal

nomor 2, siswa nomor 3 bertanggung jawab dengan jawaban

soal nomor 1, dan siswa nomor 4 bertanggung jawab dengan

jawaban soal nomor 2. Guru membimbing dan mengarahkan

masing-masing kelompok agar mereka benar-benar tahu

jawaban dari pertanyaan yang ada dalam LKS.

Setelah diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan pada

LKS cukup yaitu 15 menit, guru memanggil salah satu nomor,

dimulai dari siswa nomor 1, siswa nomor 1 masing-masing

kelompok mengacungkan jari kemudian guru menunjuk nomor

1 dari kelompok A untuk mempresentasikan jawaban soal

nomor 1, setelah selesai guru menanyakan siswa dengan nomor

yang sama yaitu nomor 1 dari kelompok lain apakah ada yang

ingin menambahkan jawaban yang telah dijelaskan oleh siswa

nomor 1 dari kelompok A, ternyata tidak ada dan semua

jawaban dari siswa bernomor 1 sudah sama semua. Kemudian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

guru memberi tanggapan jawaban nomor 1 itu sudah benar dan

guru memberi penghargaan dengan mengajak siswa yang lain

untuk tepuk tangan karena siswa bernomor 1 yang sudah maju

dapat menjawab dengan benar. Hal ini berlanjut untuk nomor

2, 3, dan 4, mereka menjawab pertanyaan itu dengan benar.

Pada kegiatan akhir guru menyampaikan kesimpulan

pelajaran yang dipelajari hari itu, guru memberi tugas rumah

dan memberi tahu materi selanjutnya yang akan dibahas. Guru

menutup pelajaran dengan salam dan terimakasih. Angket

motivasi belajar diisi saat pelajaran sudah ditutup, siswa diberi

waktu 5 menit untuk mengisi angket.

c. Observasi

Hasil observasi pada siklus I adalah sebagai berikut :

1) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

Dalam pelaksanaan tindakan dilakukan observasi oleh

tiga teman sejawat yaitu Riski, Renata, dan Wuri sebagai

observer. Mereka adalah mahasiswa Universitas Sanata

Dharma. Observasi dilakukan dengan jalan mengamati

kegiatan pembelajaran dan menuliskan hasilnya pada lembar

observasi yang telah dipersiapkan. Adapun hasil observasi pada

pertemuan siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Aktivitas Guru

pada Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

No Aktivitas Guru Penilaian Rata- Krite-


OI O II O III Rata ria

1 Tahap I : Persiapan 4 4 4 4 Sangat


tinggi
Guru mengucapkan
salam, mengajak siswa
berdoa, menanyakan
kabar siswa,
mempresensi
kehadiran siswa,
menyampaikan tujuan
pembelajaran,
menyampaikan model
pembelajaran yaitu
NHT.
2 Tahap II : 4 4 3 3,67 Sangat
Pembentukan tinggi
Kelompok
Guru membagi kelas
ke dalam beberapa
kelompok yang
beranggotakan 3-5
siswa tiap kelompok
dan tiap anggota
kelompok diberi
nomor 1-5. Guru
memberi petunjuk
siswa dalam
melaksanakan kerja
kelompok.
3 Tahap III : Tiap 3 3 3 3 Tinggi
Kelompok Harus
Memiliki Buku Paket
atau Buku Panduan
Guru menjelaskan
materi, guru memberi
contoh soal dan
mengajukan
pertanyaan dalam
bentuk soal.
4 Tahap IV : Diskusi 3 3 4 3,33 Sangat
Masalah tinggi
Guru
mengorganisasikan,
membimbing dan
mengarahkan masing-
masing kelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

memotivasi siswa agar


aktif dan memastikan
tiap siswa mengetahui
jawabannya.
5 Tahap V : Memanggil 3 4 4 3,67 Sangat
Nomor Anggota atau tinggi
Pemberian Jawaban
Guru memanggil salah
satu nomor secara
acak, menunjuk nomor
tertentu untuk
menjawab, memberi
pujian kepada
kelompok yang
menjawab dengan
benar, dan guru
memberi tanggapan
hasil presentasi siswa.
6 Tahap VI : Memberi 3 4 3 3,33 Sangat
Kesimpulan tinggi
Guru membimbing
siswa dalam
merangkum,
memotivasi siswa agar
belajar dengan rajin,
memberi tugas rumah
dan mengakhiri
pelajaran dengan
salam.
Rata-rata 3,5 Sangat
tinggi

Keterlaksanaan pembelajaran melalui aktivitas guru pada

pertemuan pertama untuk keseluruhan sudah cukup baik,

namun ada beberapa kekurangan antara lain : (1) Guru kurang

merata dalam memberikan bimbingan kepada setiap kelompok.

(2) Guru kurang memberi apresiasi terhadap siswa.

Tabel 4.2 Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Aktivitas Guru

pada Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

No Aktivitas Guru Penilaian Rata- Krite-


OI O II O III Rata ria

1 Tahap I : Persiapan 4 4 4 4 Sangat


tinggi
Guru mengucapkan
salam, mengajak siswa
berdoa, menanyakan
kabar siswa,
mempresensi
kehadiran siswa,
menyampaikan tujuan
pembelajaran,
menyampaikan model
pembelajaran yaitu
NHT.
2 Tahap II : 4 4 4 4 Sangat
Pembentukan tinggi
Kelompok
Guru membagi kelas
ke dalam beberapa
kelompok yang
beranggotakan 3-5
siswa tiap kelompok
dan tiap anggota
kelompok diberi
nomor 1-5. Guru
memberi petunjuk
siswa dalam
melaksanakan kerja
kelompok.
3 Tahap III : Tiap 3 4 4 3,67 Sangat
Kelompok Harus tinggi
Memiliki Buku Paket
atau Buku Panduan
Guru menjelaskan
materi, guru memberi
contoh soal dan
mengajukan
pertanyaan dalam
bentuk soal.
4 Tahap IV : Diskusi 4 4 4 4 Sangat
Masalah tinggi
Guru
mengorganisasikan,
membimbing dan
mengarahkan masing-
masing kelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

memotivasi siswa agar


aktif dan memastikan
tiap siswa mengetahui
jawabannya.
5 Tahap V : Memanggil 3 3 3 3 Tinggi
Nomor Anggota atau
Pemberian Jawaban
Guru memanggil salah
satu nomor secara
acak, menunjuk nomor
tertentu untuk
menjawab, memberi
pujian kepada
kelompok yang
menjawab dengan
benar, dan guru
memberi tanggapan
hasil presentasi siswa.
6 Tahap VI : Memberi 4 4 3 3,67 Sangat
Kesimpulan tinggi
Guru membimbing
siswa dalam
merangkum,
memotivasi siswa agar
belajar dengan rajin,
memberi tugas rumah
dan mengakhiri
pelajaran dengan
salam.
Rata-rata 3,72 Sangat
tinggi

Keterangan :
O I : Observer 1
O II : Observer 2
O III : Observer 3

Keterlaksanaan pembelajaran melalui aktivitas guru pada

pertemuan kedua sudah lebih baik dari pertemuan pertama,

hanya saja guru kurang tegas sehingga pada waktu ada siswa

yang maju untuk presentasi, suasana kelas kurang kondusif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran

melalui aktivitas guru dalam pembelajaran yang dilakukan

pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, keterlaksanaan

pembelajaran melalui aktivitas guru dalam pembelajaran

mengalami peningkatan, pada pertemuan pertama rata-ratanya

3,5 atau 87,5% dan pada pertemuan kedua rata-ratanya 3,72

atau 93% terlihat rata-rata nilai aktivitas guru pada kedua

pertemuan adalah 3,61 atau 90,25% yang termasuk dalam

kriteria sangat tinggi.

2) Angket motivasi belajar siswa

Pada setiap akhir pertemuan siswa diberi angket motivasi

belajar untuk diisi sesuai dengan kondisi siswa. Hasil

perhitungan angket motivasi belajar pada pertemuan pertama

dan pertemuan kedua (siklus I) adalah sebagai berikut :

4.3 Data Hasil Angket Motivasi Belajar pada Siklus I

Penilaian Rata – Persen- Kriteria


No Pernyataan P1 P2 rata Tase
1. Saya merasa senang 15 14 14,5 65,91 Tinggi
belajar matematika.
2. Saya mengulangi 4 5 4,5 20,45 Sangat
pelajaran yang sudah rendah
diterangkan oleh guru.
3. Saya semangat dengan 16 15 15,5 70,45 Tinggi
metode yang
digunakan oleh guru.
4. Saya akan bertanya 21 20 20,5 93,18 Sangat
pada yang lebih tinggi
mampu, jika ada
materi yang belum
dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

5. Saya berusaha keras 18 18 18 81,82 Sangat


untuk mengerjakan tinggi
tugas yang diberikan
oleh guru secara
individual maupun
secara kelompok.
6. Saya tidak senang 14 15 14,5 65,91 Tinggi
menurun pekerjaan
teman.
7. Saya senang me- 5 7 6 27,27 Rendah
ngerjakan soal yang
menantang sulit.
8. Saya merasa bosan 17 14 15,5 70,45 Tinggi
pada tugas-tugas yang
rutin.
9. Saya mencari soal-soal 4 9 6,5 29,55 Rendah
sendiri selain tugas
yang diberikan oleh
guru
10. Saya akan mem- 16 17 16,5 75 Tinggi
pertahankan jawaban
yang saya peroleh.
11. Saya akan bertanya 19 20 19,5 88,64 Sangat
kepada guru jika saya tinggi
menemui soal yang
tidak bisa saya
kerjakan.
12. Saya mencari buku 7 8 7,5 34,1 Rendah
penunjang yang lain
selain yang ada pada
guru.
13. Saya akan mencari 14 15 14,5 65,91 Tinggi
buku penunjang yang
lain jika menemui
kesulitan dalam
mengerjakan tugas
ataupun PR.
14. Saya ingin cepat 15 18 16,5 75 Tinggi
selesai dalam
mengerjakan tugas
dikarenakan saya
sudah bosan terhadap
tugas-tugas rutin.
15. Saya akan mem- 15 18 16,5 75 Tinggi
pertahankan jawaban
PR saya jika jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

saya berbeda dengan


jawaban teman saya.
16. Saya mengerjakan 19 20 19,5 88,64 Sangat
tugas atau PR yang tinggi
diberikan oleh guru.
17. Saya akan men- 19 20 19,5 88,64 Sangat
diskusikan soal-soal tinggi
dengan teman satu
bangku saat diberi
waktu diskusi.
Rata-rata (%) 65,6 Tinggi

Dari hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus

pertama, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

(1) Siswa tidak mengulangi pelajaran yang sudah diterangkan

oleh guru. (2) Siswa belum mampu mengerjakan tugas dengan

tekun dan mudah menyerah dengan soal-soal yang sulit. (3)

Siswa belum bisa memanfaatkan sumber belajar dengan

maksimal.

4.4 Hasil Angket Indikator Motivasi Belajar pada Siklus I

No Indikator Motivasi No. item Rata–rata Kriteria


Belajar Persentase
1. Mengerjakan tugas 5, 13 73,865 Tinggi
dengan tekun.

2. Menghadapi kesulitan 2, 4 56,815 Cukup


dengan ulet.

3. Menunjukkan minat 1, 3, 8 68,937 Tinggi


terhadap bermacam-
macam masalah.
4. Melakukan pekerjaan 6, 12 50,005 Cukup
dengan mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

5. Memanfaatkan sumber 9, 14 52,275 Cukup


belajar yang ada.
6. Mempertahankan 10 75 Tinggi
pendapat.

7. Meyakini apa yang 7, 15 51,135 Cukup


diyakini benar.
8. Mencari dan me- 11, 16, 17 88,64 Sangat
mecahkan masalah tinggi
soal-soal.
Rata – rata (%) 65,6 Tinggi

Dari hasil angket indikator motivasi belajar pada siklus

pertama terlihat bahwa siswa belum mampu mengerjakan soal

dengan tekun dan siswa belum bisa memanfaatkan sumber

belajar dengan maksimal.

Dari hasil pengamatan angket motivasi belajar siswa sudah

termasuk dalam kriteria siswa mempunyai motivasi yang

tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata motivasi belajar

siswa yaitu sebesar 65,6%.

3) Prestasi belajar siswa

Hasil perhitungan terhadap tes awal siswa pada pertemuan

pertama adalah sebagai berikut :

4.5 Hasil Tes Awal Siswa pada Pertemuan Pertama

Nama Ketuntasan
No Nilai
Siswa Ya Tidak
1 A 100 √
2 B 100 √
3 C 80 √
4 D 20 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

5 E 0 √
6 F 80 √
7 G 100 √
8 H 20 √
9 I 100 √
10 J 80 √
11 K 60 √
12 L 100 √
13 M 80 √
14 N 40 √
15 O 20 √
16 P 100 √
17 Q 80 √
18 R 60 √
19 S 80 √
20 T 80 √
21 U 100 √
22 V 80 √
Jumlah Nilai 1560
Rata-rata 70,91
KKM 73
Tuntas (%) 68,18
Tidak Tuntas (%) 31,82
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 0

Dari hasil tes awal siswa terlihat bahwa prestasi belajar

siswa pada awal pertemuan nilai rata-ratanya 70,91, persentase

ketuntasan 68,18%, persentase ketidaktuntasan 31,82%, nilai

tertinggi 100 dan nilai terendah 0.

Hasil perhitungan terhadap prestasi belajar pada akhir

pertemuan kedua adalah sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

4.6 Hasil Prestasi Belajar pada Akhir Siklus I

No Nama Siswa Skor Jumlah Nilai Ketuntasan


Penilaian Skor
1 2 Ya Tidak
1 A 8 8 16 80 √
2 B 9 7 16 80 √
3 C 6 6 12 60 √
4 D 8 2 10 50 √
5 E 3 0 3 15 √
6 F 10 6 16 80 √
7 G 10 10 20 100 √
8 H 3 6 9 45 √
9 I 6 1 7 35 √
10 J 3 0 3 15 √
11 K 3 0 3 15 √
12 L 10 0 10 50 √
13 M 10 8 18 90 √
14 N 7 0 7 35 √
15 O 6 0 6 30 √
16 P 10 10 20 100 √
17 Q 8 8 16 80 √
18 R 8 5 13 65 √
19 S 8 2 10 50 √
20 T 5 6 11 55 √
21 U 8 8 16 80 √
22 V 3 0 3 15 √
Jumlah Nilai 1225
Rata-rata 55,68
KKM 73
Tuntas (%) 36,36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tidak Tuntas (%) 63,64


Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 15

Berdasarkan pada tes awal pada pertemuan pertama rata-rata

nilai siswa kelas VII C adalah 70,91 yang termasuk dalam kriteria

tinggi, dapat diketahui bahwa yang tuntas ada 15 siswa atau

68,18%. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 0. Kemudian tes

akhir siklus I rata-rata nilai siswa kelas VII C adalah 56,68 yang

termasuk dalam kriteria cukup, dapat diketahui bahwa yang tuntas

ada 8 siswa atau 36,36%. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai

terendah adalah 15.

d. Evaluasi

1) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

Observasi keterlaksanaan pembelajaran melalui aktivitas

guru selama proses pembelajaran pada siklus I (pertemuan

pertama dan kedua) diperoleh persentase 90,25% dengan

kriteria sangat tinggi. Hal ini masih ada beberapa kekurangan

antara lain : (1) Guru kurang memberi apresiasi terhadap siswa.

(2) Guru kurang merata dalam memberikan bimbingan kepada

setiap kelompok. (3) Guru kurang tegas sehingga suasana kelas

kurang kondusif. Beberapa hal yang masih kurang ini masih

dapat ditingkatkan pada siklus II.

2) Angket motivasi belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Dari hasil angket motivasi belajar setelah proses

pembelajaran pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 65,6%

dengan kriteria tinggi. Beberapa hal yang harus diperhatikan

antara lain : (1) Siswa belum mampu mengerjakan tugas

dengan tekun, mudah menyerah bila menemui soal-soal yang

sulit. (2) Siswa belum bisa memanfaatkan sumber belajar

dengan maksimal. Kedua hal ini masih dapat ditingkatkan pada

siklus II.

3) Tes prestasi belajar

Dari hasil tes prestasi belajar siswa diperoleh nilai rata-rata

56,68 dengan kriteria cukup. Ada 8 siswa yang tuntas

sedangkan 14 siswa belum tuntas dalam tes prestasi belajar.

Dari hasil tes prestasi belajar pada siklus I ini ternyata belum

mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan sehingga

perlu dilanjutkan dengan siklus II.

e. Refleksi

Pada tindakan siklus I penerapan model pembelajaran

kooperatif NHT dalam mengajarkan pokok bahasan aritmetika

sosial dalam kehidupan sehari-hari belum maksimal sesuai yang

diharapkan. Analisis terhadap observasi dijadikan sebagai bahan

untuk menentukan tindakan selanjutnya. Setelah diadakan evaluasi

maka diperoleh hal-hal sebagai berikut :

1) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan guru untuk

meningkatkan keterlaksanaan pembelajaran agar lebih optimal

diantaranya adalah sebagai berikut : (1) Guru memberi

apresiasi kepada siswa yang menjawab pertanyaan dengan

benar dan kepada siswa yang berani bertanya. (2) Guru lebih

merata dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam

bekerja kelompok. (3) Guru lebih tegas agar suasana kelas

lebih kondusif.

2) Angket motivasi belajar

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa yang belum maksimal

antara lain : (1) Guru memberi motivasi agar siswa lebih giat

belajar. (2) Guru menganjurkan siswa agar mengulangi

pelajaran yang telah dipelajari dan mencari soal-soal yang

setipe dari buku lain.

3) Tes prestasi belajar

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan tes prestasi belajar siswa antara lain : (1) Guru

memberi motivasi siswa agar giat berlatih. (2) Guru

memberikan bermacam-macam tipe soal agar siswa terbiasa

mengerjakan soal-soal. (3) guru menganjurkan siswa agar

mengulangi pelajaran yang telah disampaikan di sekolah. Oleh

karena itu, pertemuan pertama dan pertemuan kedua perlu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

dilanjutkan ke pertemuan ketiga dan pertemuan keempat agar

terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pelajaran

matematika.

2. Pelaksanaan Pertemuan Pada Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan yang telah dilaksanakan yaitu :

1) Pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT).

2) Dua buah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan pokok bahasan aritmetika

sosial yang digunakan pada siklus II (lampiran 6).

3) Lembar kerja siswa (LKS) sebanyak dua buah sebagai media

untuk diskusi kelompok pada sub pokok bahasan aritmetika

dalam kehidupan sehari-hari (diskon, bruto, neto, tara, bunga

tabungan), aritmetika dalam kehidupan sehari-hari (pajak) yang

digunakan pada siklus II (lampiran 1).

4) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran sebanyak dua

buah, berisi 24 aktivitas guru yang harus diamati oleh observer

pada siklus II (lampiran 2).

5) Angket motivasi belajar siswa sebanyak dua buah, berisi 17

pernyataan yang harus diisi oleh siswa setelah selesai

pertemuan pertama dan kedua pada siklus II ( lampiran 3).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

6) Satu lembar tes evaluasi yang berbentuk soal uraian untuk

mengukur prestasi belajar matematika siswa yang dilaksanakan

pada akhir siklus II (lampiran 4).

7) Satu lembar daftar diskusi kelompok kelas VII C yang

digunakan untuk mengorganisasi siswa agar duduk sesuai

dengan kelompoknya (lampiran 5).

b. Pelaksanaan

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari

Senin, 23 November 2015, pukul 07.15 – 08.35 WIB, jumlah

siswa yang hadir 20 siswa. Setelah bel berbunyi tanda waktu

jam pertama dimulai, guru bersama tiga rekan guru (observer)

masuk ke kelas VII C. Sebelum pelajaran dimulai guru

mengucapkan salam, mengajak siswa untuk berdoa bersama

dan mempresensi siswa. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan. Siswa

sudah dikondisikan untuk duduk dalam kelompoknya masing-

masing dan masing-masing siswa diberi nomor 1 sampai nomor

4, disini siswa diingatkan agar selalu mengingat kelompok dan

nomornya sendiri.

Pada kegiatan selanjutnya, guru menyampaikan materi

yang dipelajari yaitu diskon, bruto, tara, neto, dan bunga

tabungan. Kegiatan ini diawali dengan contoh nyata adanya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

penjual beras, penjual cengkeh, kantong beras, dan beras,

contoh pakaian, baju, celana, sepeda, dan boneka di pasar atau

di toko. Kemudian guru menjelaskan tentang cara menghitung

diskon (diskon artinya potongan harga. Diskon umumnya

dinyatakan dalam persen), cara menghitung bruto (bruto adalah

berat kotor, yaitu berat suatu barang beserta kemasannya.

Contoh : berat beras beserta karungnya), neto (neto adalah

berat bersih, yaitu berat barangnya saja. Contoh : pada kemasan

beras dalam karung, berat berasnya saja disebut neto), dan tara

(tara artinya potongan berat, yaitu berat tempat dari suatu

barang. Contoh : pada kemasan beras dalam bentuk karung,

berat karung disebut tara), dan cara menghitung bunga

tabungan (bunga tabungan merupakan bunga tunggal, artinya

yang mendapat bunga hanya modalnya saja, sedangkan

bunganya tidak berbunga lagi. Bunga tabungan biasanya

dihitung dalam persen dengan jangka waktu satu tahun.

Bunga satu tahun = persen bunga x modal

Bunga n bulan = x persen bunga x modal

Bunga n harian = x persen bunga x modal

Keterangan : Satu bulan dihitung 30 hari dan 1 tahun dihitung

360 hari.

Kemudian guru memberi beberapa contoh soal dan membahas

bersama anak-anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Setelah penyampaian materi dirasa cukup, guru

menanyakan kepada siswa apakah ada materi yang kurang

dimengerti, ada satu anak yang masih belum bisa membedakan

neto, tara, dan bruto. Lalu guru menjelaskan ulang, dan ternyata

bukan hanya satu anak yang belum bisa memahami tetapi ada

sekitar lima siswa. Guru jelaskan dengan perlahan dan memberi

contoh-contoh yang nyata. Setelah semua mengerti, guru

memberikan lembar kerja siswa (LKS). LKS dibagikan kepada

masing-masing siswa untuk dikerjakan berdiskusi dan

mengerjakan sesuai nomor yang sudah ditentukan. Guru

mengarahkan agar siswa nomor 1 bertanggung jawab dengan

jawaban soal nomor 1, siswa nomor 2 bertanggung jawab

dengan jawaban soal nomor 2, siswa nomor 3 bertanggung

jawab dengan jawaban soal nomor 3, dan siswa nomor 4

bertanggung jawab dengan jawaban soal nomor 4. Guru

membimbing dan mengarahkan masing-masing kelompok agar

mereka benar-benar tahu jawaban dari pertanyaan yang ada

dalam LKS.

Setelah diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan pada

LKS cukup yaitu 20 menit, guru memanggil salah satu nomor,

dimulai dari siswa nomor 1, siswa nomor 1 masing-masing

kelompok mengacungkan jari kemudian guru menunjuk nomor

1 dari kelompok F untuk mempresentasikan jawaban soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

nomor 1, setelah selesai guru menanyakan siswa dengan nomor

yang sama yaitu nomor 1 dari kelompok lain apakah ada yang

ingin menambahkan jawaban yang telah dijelaskan oleh siswa

nomor 1 dari kelompok A, ternyata tidak ada dan semua

jawaban dari siswa bernomor 1 sudah sama semua. Kemudian

guru memberi tanggapan jawaban nomor 1 itu sudah benar dan

guru memberi penghargaan dengan mengajak siswa yang lain

untuk tepuk tangan karena siswa bernomor 1 yang sudah maju

dapat menjawab dengan benar. Hal ini berlanjut untuk nomor 2,

3, dan 4, mereka menjawab pertanyaan itu dengan benar.

Pada kegiatan akhir guru menyampaikan kesimpulan

pelajaran yang dipelajari hari itu, guru memberi tugas rumah

dan memberi tahu materi selanjutnya yang akan dibahas. Guru

menutup pelajaran dengan salam dan terimakasih. Angket

motivasi belajar diisi saat pelajaran sudah ditutup, siswa diberi

waktu 5 menit untuk mengisi angket.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari

Jumat, 27 November 2015, pukul 09.20 – 10.40 WIB, jumlah

siswa yang hadir 22 siswa. Setelah bel berbunyi tanda waktu

jam ketiga dimulai, guru bersama tiga rekan guru (observer)

masuk ke kelas VII C. Sebelum pelajaran dimulai guru

mengucapkan salam, mengajak siswa untuk berdoa bersama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

dan mempresensi siswa. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan. Siswa

sudah dikondisikan untuk duduk dalam kelompoknya masing-

masing dan masing-masing siswa diberi nomor 1 sampai nomor

4, disini siswa diingatkan agar selalu mengingat kelompok dan

nomornya sendiri.

Pada kegiatan selanjutnya, guru menyampaikan materi

yang dipelajari yaitu pajak. Kegiatan ini diawali dengan contoh

nyata adanya bangunan rumah dan gaji. Kemudian guru

menjelaskan tentang cara menghitung pajak (pajak adalah suatu

kewajiban yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk

menyerahkan sebagian kekayaan kepada negara sesuai dengan

aturan yang ada. Pajak ada 2 macam yaitu pajak penghasilan

(PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN)). Kemudian guru

memberi beberapa contoh soal dan membahas bersama anak-

anak.

Setelah penyampaian materi dirasa cukup, guru

menanyakan kepada siswa apakah ada materi yang kurang

dimengerti. Ada satu siswa yang menanyakan apakah cara

menghitung pajak penghasilan (PPh) sama dengan cara

menghitung diskon. Guru menjelaskan bahwa cara menghitung

pajak penghasilan (PPh) sama dengan cara menghitung diskon,

dimisalkan gaji pada pajak penghasilan sama dengan harga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

semula pada saat belum terkena diskon dan pajak dalam pajak

penghasilan sama dengan diskon yang diberikan oleh toko atau

penjual. Setelah guru menjelaskan perlahan, siswa dapat

mengerti dan memahami jawaban atas pertanyaan yang ia

tanyakan. Setelah semua mengerti, guru memberikan lembar

kerja siswa (LKS). LKS dibagikan kepada masing-masing

siswa untuk dikerjakan berdiskusi dan mengerjakan sesuai

nomor yang sudah ditentukan. Guru mengarahkan agar siswa

nomor 1 bertanggung jawab dengan jawaban soal nomor 1,

siswa nomor 2 bertanggung jawab dengan jawaban soal nomor

2, siswa nomor 3 bertanggung jawab dengan jawaban soal

nomor 1, dan siswa nomor 4 bertanggung jawab dengan

jawaban soal nomor 2. Guru membimbing dan mengarahkan

masing-masing kelompok agar mereka benar-benar tahu

jawaban dari pertanyaan yang ada dalam LKS.

Setelah diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan pada

LKS cukup yaitu 15 menit, guru memanggil salah satu nomor,

dimulai dari siswa nomor 1, siswa nomor 1 masing-masing

kelompok mengacungkan jari kemudian guru menunjuk nomor

1 dari kelompok B untuk mempresentasikan jawaban soal

nomor 1, setelah selesai guru menanyakan siswa dengan nomor

yang sama yaitu nomor 1 dari kelompok lain apakah ada yang

ingin menambahkan jawaban yang telah dijelaskan oleh siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

nomor 1 dari kelompok A, ternyata tidak ada dan semua

jawaban dari siswa bernomor 1 sudah sama semua. Kemudian

guru memberi tanggapan jawaban nomor 1 itu sudah benar dan

guru memberi penghargaan dengan mengajak siswa yang lain

untuk tepuk tangan karena siswa bernomor 1 yang sudah maju

dapat menjawab dengan benar. Hal ini berlanjut untuk nomor

2, 3, dan 4, mereka menjawab pertanyaan itu dengan benar.

Pada kegiatan akhir guru menyampaikan kesimpulan

pelajaran yang dipelajari hari itu, guru memberi tugas rumah.

Guru menutup pelajaran dengan salam dan terimakasih. Angket

motivasi belajar diisi saat pelajaran sudah ditutup, siswa diberi

waktu 5 menit untuk mengisi angket.

c. Observasi

Hasil observasi pada siklus II adalah sebagai berikut :

1) Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui

Aktivitas Guru

Untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran melalui

aktivitas guru, kami meminta bantuan teman sejawat yaitu

Riski, Renata, dan Wuri. Mereka adalah mahasiswa

Universitas Sanata Dharma. Adapun hasil observasi pada

siklus II adalah sebagai berikut :

4.7 Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Aktivitas Guru pada

Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

No Aktivitas Guru Penilaian Rata- Krite-


OI O II O III rata ria

1 Tahap I : Persiapan 4 4 4 4 Sangat


tinggi
Guru mengucapkan
salam, mengajak siswa
berdoa, menanyakan
kabar siswa,
mempresensi
kehadiran siswa,
menyampaikan tujuan
pembelajaran,
menyampaikan model
pembelajaran yaitu
NHT.
2 Tahap II : 4 4 4 4 Sangat
Pembentukan tinggi
Kelompok
Guru membagi kelas
ke dalam beberapa
kelompok yang
beranggotakan 3-5
siswa tiap kelompok
dan tiap anggota
kelompok diberi
nomor 1-5. Guru
memberi petunjuk
siswa dalam
melaksanakan kerja
kelompok.
3 Tahap III : Tiap 4 4 3 3,67 Sangat
Kelompok Harus tinggi
Memiliki Buku Paket
atau Buku Panduan
Guru menjelaskan
materi, guru memberi
contoh soal dan
mengajukan
pertanyaan dalam
bentuk soal.
4 Tahap IV : Diskusi 4 4 4 4 Sangat
Masalah tinggi
Guru
mengorganisasikan,
membimbing dan
mengarahkan masing-
masing kelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

memotivasi siswa agar


aktif dan memastikan
tiap siswa mengetahui
jawabannya.
5 Tahap V : Memanggil 3 4 4 3,67 Sangat
Nomor Anggota atau tinggi
Pemberian Jawaban
Guru memanggil salah
satu nomor secara
acak, menunjuk nomor
tertentu untuk
menjawab, memberi
pujian kepada
kelompok yang
menjawab dengan
benar, dan guru
memberi tanggapan
hasil presentasi siswa.
6 Tahap VI : Memberi 4 4 3 3,67 Sangat
Kesimpulan tinggi
Guru membimbing
siswa dalam
merangkum,
memotivasi siswa agar
belajar dengan rajin,
memberi tugas rumah
dan mengakhiri
pelajaran dengan
salam.
Rata-rata 3,835 Sangat
tinggi

Keterlaksanaan pembelajaran melalui aktivitas guru pada

pertemuan pertama mengalami peningkatan. Hal ini dapat

dilihat dari tabel, guru hanya kurang tegas sehingga suasana

kelas kurang kondusif.

4.8 Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Aktivitas Guru pada

Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

No Aktivitas Guru Penilaian Rata- Krite-


OI O II O III rata ria

1 Tahap I : Persiapan 4 4 4 4 Sangat


tinggi
Guru mengucapkan
salam, mengajak siswa
berdoa, menanyakan
kabar siswa,
mempresensi
kehadiran siswa,
menyampaikan tujuan
pembelajaran,
menyampaikan model
pembelajaran yaitu
NHT.
2 Tahap II : 4 4 4 4 Sangat
Pembentukan tinggi
Kelompok
Guru membagi kelas
ke dalam beberapa
kelompok yang
beranggotakan 3-5
siswa tiap kelompok
dan tiap anggota
kelompok diberi
nomor 1-5. Guru
memberi petunjuk
siswa dalam
melaksanakan kerja
kelompok.
3 Tahap III : Tiap 4 4 3 3,67 Sangat
Kelompok Harus tinggi
Memiliki Buku Paket
atau Buku Panduan
Guru menjelaskan
materi, guru memberi
contoh soal dan
mengajukan
pertanyaan dalam
bentuk soal.
4 Tahap IV : Diskusi 4 4 4 4 Sangat
Masalah tinggi
Guru
mengorganisasikan,
membimbing dan
mengarahkan masing-
masing kelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

memotivasi siswa agar


aktif dan memastikan
tiap siswa mengetahui
jawabannya.
5 Tahap V : Memanggil 4 4 4 4 Sangat
Nomor Anggota atau tinggi
Pemberian Jawaban
Guru memanggil salah
satu nomor secara
acak, menunjuk nomor
tertentu untuk
menjawab, memberi
pujian kepada
kelompok yang
menjawab dengan
benar, dan guru
memberi tanggapan
hasil presentasi siswa.
6 Tahap VI : Memberi 4 4 4 4 Sangat
Kesimpulan tinggi
Guru membimbing
siswa dalam
merangkum,
memotivasi siswa agar
belajar dengan rajin,
memberi tugas rumah
dan mengakhiri
pelajaran dengan
salam.
Rata-rata 3,945 Sangat
tinggi

Keterangan :
O I : Observer 1
O II : Observer 2
O III : Observer 3

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam

pembelajaran yang dilakukan pada siklus II, aktivitas guru

dalam pembelajaran mengalami peningkatan, pada pertemuan

pertama rata-ratanya 3,835 atau 95,875% dan pada pertemuan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

kedua rata-ratanya 3,945 atau 98,625% terlihat rata-rata nilai

aktivitas guru pada kedua pertemuan adalah 3,89 atau 97,25%

yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi.

2) Angket motivasi belajar siswa

Pada setiap akhir pertemuan siswa diberi angket motivasi

belajar untuk diisi sesuai dengan kondisi siswa. Hasil

perhitungan angket motivasi belajar pada siklus II adalah

sebagai berikut :

4.9 Data Hasil Angket Motivasi Belajar pada Siklus II

Penilaian Rata - Persen- Kriteria


No Pernyataan P1 P2 rata Tase
1. Saya merasa senang 17 21 19 90,48 Sangat
belajar matematika. tinggi
2. Saya mengulangi pe- 5 10 7,5 35,71 Rendah
lajaran yang sudah
diterangkan oleh guru.
3. Saya semangat dengan 13 20 16,5 78,57 Tinggi
metode yang diguna-
kan oleh guru.
4. Saya akan bertanya 19 20 19,5 92,86 Sangat
pada yang lebih tinggi
mampu, jika ada
materi yang belum
dipahami.
5. Saya berusaha keras 14 20 17 80,95 Tinggi
untuk mengerjakan
tugas yang diberikan
oleh guru secara
individual maupun
secara kelompok.
6. Saya tidak senang 14 15 14,5 69,05 Tinggi
menurun pekerjaan
teman.
7. Saya senang me- 7 10 8,5 40,48 Rendah
ngerjakan soal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

menantang sulit.
8. Saya merasa bosan 13 12 12,5 59,52 Cukup
pada tugas-tugas yang
rutin.
9. Saya mencari soal-soal 7 8 7,5 35,71 Rendah
sendiri selain tugas
yang diberikan oleh
guru.
10. Saya akan mem- 18 17 17,5 83,33 Sangat
pertahankan jawaban tinggi
yang saya peroleh.
11. Saya akan bertanya 19 19 19 90,48 Sangat
kepada guru jika saya tinggi
menemui soal yang
tidak bisa saya
kerjakan.
12. Saya mencari buku 8 11 9,5 45,24 Cukup
penunjang yang lain
selain yang ada pada
guru.
13. Saya akan mencari 13 16 14,5 69,05 Tinggi
buku penunjang yang
lain jika menemui
kesulitan dalam me-
ngerjakan tugas atau-
pun PR.
14. Saya ingin cepat 15 15 15 71,43 Tinggi
selesai dalam me-
ngerjakan tugas di-
karenakan saya sudah
bosan terhadap tugas-
tugas rutin.
15. Saya akan mem- 16 18 17 80,95 Tinggi
pertahankan jawaban
PR saya jika jawaban
saya berbeda dengan
jawaban teman saya.
16. Saya mengerjakan 19 20 19,5 92,86 Sangat
tugas atau PR yang tinggi
diberikan oleh guru.
17. Saya akan men- 18 21 19,5 92,86 Sangat
diskusikan soal-soal tinggi
dengan teman satu
bangku saat diberi
waktu diskusi.
Rata-rata (%) 71,2 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Dari hasil pengamatan angket motivasi belajar pada siklus

kedua mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari siswa cukup

tekun mengerjakan soal-soal yang sulit dan siswa mulai

memanfaatkan sumber belajar dengan maksimal.

4.10 Hasil Angket Indikator Motivasi Belajar pada Siklus II

No Indikator Motivasi Belajar No. item Rata–rata Kriteria


Persentase
1. Mengerjakan tugas dengan 5, 13 75 Tinggi
tekun.
2. Menghadapi kesulitan 2, 4 64,285 Tinggi
dengan ulet.
3. Menunjukkan minat ter- 1, 3, 8 76,19 Tinggi
hadap bermacam-macam
masalah.
4. Melakukan pekerjaan 6, 12 57,145 Cukup
dengan mandiri.
5. Memanfaatkan sumber 9, 14 53,57 Cukup
belajar yang ada.
6. Mempertahankan pendapat. 10 83,33 Sangat
tinggi
7. Meyakini apa yang diyakini 7, 15 60,715 Cukup
benar.
8. Mencari dan memecahkan 11, 16, 17 92,067 Sangat
masalah soal-soal. tinggi
Rata – rata (%) 71,2 Tinggi

Dari hasil pengamatan angket motivasi belajar siswa sudah

termasuk dalam kriteria siswa mempunyai motivasi yang

tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata motivasi belajar

siswa yaitu sebesar 71,2%.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

3) Prestasi belajar siswa

Hasil perhitungan terhadap prestasi belajar pada akhir

siklus II adalah sebagai berikut :

4.11 Hasil Prestasi Belajar pada Akhir Siklus II

No Nama Skor Penilaian Jumlah Nilai Ketuntasan


Siswa Skor
1 2 3 Ya Tidak

1 A 10 6 10 26 87 √
2 B 10 6 10 26 87 √

3 C 10 8 8 26 87 √

4 D 10 5 3 18 60 √
5 E 10 1 10 21 70 √

6 F 10 6 10 26 87 √

7 G 10 10 10 30 100 √
8 H 10 5 9 24 80 √
9 I 10 6 10 26 87 √

10 J 10 3 8 21 70 √

11 K 10 10 10 30 100 √
12 L 10 9 10 29 97 √

13 M 10 10 10 30 100 √

14 N 10 10 10 30 100 √

15 O 10 8 5 23 77 √

16 P 10 10 9 29 97 √
17 Q 10 9 10 29 97 √

18 R 10 10 10 30 100 √

19 S 10 10 10 30 100 √

20 T 10 6 10 26 87 √
21 U 8 10 10 28 93 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

22 V 10 8 10 28 93 √

Jumlah Nilai 1956


Rata-rata 88,91

KKM 73

Tuntas (%) 86,36


Tidak Tuntas (%) 13,64

Nilai Tertinggi 100


Nilai Terendah 60

Berdasarkan pada tes akhir siklus II rata-rata nilai siswa kelas

VII C adalah 88,91 yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi,

dapat diketahui bahwa yang tuntas ada 19 siswa atau 86,36% dan

yang tidak tuntas ada 3 siswa atau 13,64%. Nilai tertinggi adalah

100 dan nilai terendah adalah 60.

d. Refleksi

Keterlaksanaan pembelajaran melalui aktivitas guru pada

siklus II mencapai 97,25% berarti kenerja guru sangat tinggi, sudah

sesuai dengan indikator-indikator pencapaian pada aktivitas guru.

Angket motivasi siswa mencapai 71,2% berarti termasuk kriteria

siswa mempunyai motivasi yang tinggi, dan tes evaluasi prestasi

belajar siswa mencapai nilai rata-rata 88,91 yang tuntas ada

86,36% ini sudah di atas indikator yang ditetapkan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

B. Pembahasan

Hasil penelitian dari pelaksanaan siklus I dan siklus II adalah sebagai

berikut :

1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Jika dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran melalui aktivitas guru

selama pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT dari

siklus I dan siklus II selalu mengalami peningkatan. Hal ini

menunjukkan bahwa guru berusaha meningkatkan kinerjanya dalam

upaya meningkatkan keberhasilan siswanya. Adapun kinerjanya guru

tersebut dapat dilihat pada tabel dan diagram sebagai berikut :

4.12 Tabel Nilai Rata-rata Aktivitas Guru

Siklus Aktivitas Guru (%) Kriteria

I 90,25 Sangat tinggi


II 97,25 Sangat tinggi

Diagram hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran

Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran


98

96
Aktivitas Guru (%)

94

92 I
II
90

88

86
I II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

2. Angket Motivasi Belajar

Hasil observasi angket motivasi belajar siswa selama mengikuti

pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) pada siklus I dan siklus II disajikan dalam

bentuk tabel dan diagram berikut ini :

4.13 Tabel hasil angket motivasi belajar siswa

No Indikator Motivasi Belajar Rata-rata Rata-rata Rata-rata


Persentase Persentase Persentase
Kondisi Siklus I Siklus II
Awal
1. Mengerjakan tugas dengan 68 73,865 75
tekun.
2. Menghadapi kesulitan dengan 54,5 56,815 64,285
ulet.

3. Menunjukkan minat terhadap 65,3 68,937 76,19


bermacam-macam masalah.

4. Melakukan pekerjaan dengan 34 50,005 57,145


mandiri.
5. Memanfaatkan sumber belajar 50 52,275 53,57
yang ada.

6. Mempertahankan pendapat. 64 75 83,33


7. Meyakini apa yang diyakini 45,5 51,135 60,715
benar.
8. Mencari dan memecahkan 86,3 88,64 92,067
masalah soal-soal.
Rata – rata (%) 58,5 65,6 71,2
Kriteria Cukup Tinggi Tinggi

Diagram hasil angket motivasi belajar siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa


80
70

Motivasi Belajar (%) 60


50
Kondisi Awal
40
I
30
II
20
10
0
Kondisi Awal I II

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa motivasi belajar

siswa dari kondisi awal sampai pertemuan kedua pada siklus II

mengalami peningkatan. Pada kondisi awal nilai rata-rata motivasi

belajar siswa hanya 58,5% ini termasuk dalam kriteria motivasi belajar

siswa cukup, pada siklus I nilai rata-rata motivasi belajar siswa

meningkat menjadi 65,6% ini termasuk dalam kriteria motivasi belajar

siswa tinggi, dan pada siklus II nilai rata-rata motivasi belajar siswa

semakin meningkat menjadi 71,2% ini termasuk dalam kriteria

motivasi belajar siswa tinggi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa melalui pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII

C SMP Budya Wacana Yogyakarta.

3. Tes Prestasi Belajar

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar, peneliti

menggunakan soal evaluasi prestasi belajar yang dikerjakan oleh setiap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

siswa pada setiap akhir siklus. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat

dilihat pada tabel dan diagram berikut ini :

4.14 Tabel perkembangan prestasi belajar siswa

No Pencapaian Tes Awal Siklus I Siklus II

1 Nilai tertinggi 100 100 100

2 Nilai terendah 0 15 60

3 Nilai rata-rata 70,91 55,68 88,91

4 Ketuntasan (%) 68,18 36,36 86,36

5 Ketidaktuntasan (%) 31,82 63,64 13,64

Diagram perkembangan prestasi belajar siswa

Perkembangan Prestasi Belajar Siswa


120
100
80
60
40 Tes Awal
20 Siklus I
0 Siklus II

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar

siswa pada awal pertemuan, nilai rata-ratanya 70,91, nilai rata-rata

pada akhir siklus I adalah 55,68 dan nilai rata-rata pada akhir siklus II

mencapai 88,91, dengan ketuntasan 68,18% pada tes awal, 36,36%

pada akhir siklus I dan meningkat ketuntasannya menjadi 86,36%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

pada akhir siklus II. Ketidaktuntasan pada tes awal 31,82%, pada

akhir siklus I 63,64% kemudian pada akhir siklus II

ketidaktuntasannya menjadi 13,64%.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII C SMP Budya Wacana

Yogyakarta.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan keterbatasan penelitian

yaitu :

1. Terbatasnya penjadwalan penelitian. Peneliti hanya dapat melakukan

penelitian sebanyak 5 pertemuan, mengingat siswa di SMP Budya

Wacana Yogyakarta pada bulan Desember mengikuti ulangan akhir

semester (UAS).

2. Penelitian tindakan kelas biasanya dilaksanakan oleh guru namun

karena ini kepentingan untuk skripsi maka sekolah meminta penelitian

ini dirancang dan dilaksanakan oleh peneliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi dalam dua siklus dengan

hasil seperti pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

mencapai rata-ratanya 97,25% yang termasuk dalam kriteria kinerja

guru sangat tinggi.

2. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat

meningkatakan motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan

kondisi awal diperoleh rata-rata motivasi belajar siswa hanya 58,5%

(kriteria motivasi belajar siswa cukup), pada siklus II meningkat

menjadi 71,2% (kriteria motivasi belajar siswa tinggi).

3. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat

dari hasil tes awal yang memperoleh nilai tuntas di atas KKM hanya

15 siswa atau 68,18% (kriteria tinggi) kemudian pada siklus II yang

memperoleh nilai tuntas di atas KKM meningkat menjadi 19 siswa

atau 86,36% (kriteria sangat tinggi).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas VII

C di SMP Budya Wacana Yogyakarta, peneliti mengajukan saran yaitu

sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Guru dalam kegiatan belajar mengajar harus selalu memotivasi

siswa agar tekun dalam mengerjakan latihan-latihan dan selalu

giat belajar agar hasil yang diperoleh maksimal.

b. Guru hendaknya dapat memilih model pembelajaran yang tepat

bagi siswa.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

mengembangkan penelitian sejenis dengan materi yang berbeda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.

Bram, Barli, dkk. 2005. Perspektif Pembelajaran Berbagai Bidang Studi.


Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Budiningsih, A. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dinas Pendidikan. 2014. Widyanata Jurnal Pendidikan Kabupaten Cilacap.


Cilacap: Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cilacap.

Dinas Pendidikan. 2015. Widyanata Jurnal Pendidikan Kabupaten Cilacap.


Cilacap: Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cilacap.

Hosnan, M. 2013. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran


Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Jumanta Hamdayama. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan


Berkarakter. Bogor: PT. Ghalia Indonesia.

Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminto. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ridwan Abdullah Sani. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi


Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sabar Santoso. 2004. Matematika SMP untuk Kelas VII. Surakarta: Mefi
Cempaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Sardiman, A.M.. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Suharsimi, Arikunto. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi


Aksara.

Sukardi. 2008. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Udin S. Winoto Putro dan Tita Rosita. 1996/1997. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wahyudin Djumanta. 2005. Mari Memahami Konsep Matematika. Bandung: PT.


Multi Printindo Persada.

Winkel, W.S.. 1984. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa

Nama Sekolah : SMP Budya Wacana Yogyakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Aritmetika Sosial

Kelas : VII C

Nama Kelompok :

Siklus : Pertama Pertemuan : Pertama

1. Seorang pemilik toko menjual satu kotak pensil dengan harga Rp 30.000,00.
Jika dalam satu kotak pensil berisi 10 buah pensil, maka tentukan :
a. Harga 1 buah pensil.
b. Jika seseorang mempunyai uang Rp 12.000,00, maka berapakah banyak
pensil yang ia peroleh.
c. Jika Priska ingin membeli 6 buah pensil, maka berapakah banyak uang yang
harus dibayar.
2. Seorang penjual jeruk membeli jeruk dari tengkulak seharga Rp 4.000,00/kg.
Jika pedagang tersebut menjualnya kembali dengan harga Rp 6.000,00/kg,
maka berapakah keuntungan seluruhnya jika pedagang tersebut menjual jeruk
sebanyak 20 kg?
3. Pak Amir membeli sarung dengan harga Rp 40.000,00. Jika Pak Amir menjual
kembali dengan harga Rp 56.000,00. Berapakah persentase keuntungan yang
diperoleh Pak Amir ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lembar Kerja Siswa

Nama Sekolah : SMP Budya Wacana Yogyakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Aritmetika Sosial

Kelas : VII C

Nama Kelompok :

Siklus : Pertama Pertemuan : Kedua

1. Seorang pedagang menjual suatu barang dengan harga Rp 330.000,00 dan


memperoleh untung 10% dari harga pembelian. Tentukan harga pembelian
barang tersebut.

2. Nina menjual sepatunya dengan harga Rp 270.000,00 dan mengalami kerugian


10% dari harga pembelian. Tentukan harga pembelian barang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lembar Kerja Siswa

Nama Sekolah : SMP Budya Wacana Yogyakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Aritmetika Sosial

Kelas : VII C

Nama Kelompok :

Siklus : Kedua Pertemuan : Pertama

1. Nina membeli boneka di sebuah toko dengan harga Rp 24.000,00. Toko


tersebut memberikan diskon 10%. Berapakah harga boneka tersebut setelah
mendapat diskon?
2. Rizal membeli kemeja di sebuah toko dengan harga Rp 94.000,00. Toko
tersebut memberikan diskon 20% untuk setiap pembelian kemeja. Berapakah
harga kemeja tersebut setelah mendapatkan diskon?
3. Seorang pedagang membeli 1 karung beras dengan berat seluruhnya 25 kg
dan tara 500 gram. Berapakah yang harus dibayarkan pedagang tersebut jika
harga 1 kg beras Rp 6.000,00?
4. Nina memiliki tabungan di sebuah bank sebesar Rp 400.000,00 dengan bunga
18% pertahun. Hitunglah bunga yang diperoleh Nina setelah :
b. 6 bulan
c. 2 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Lembar Kerja Siswa

Nama Sekolah : SMP Budya Wacana Yogyakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Aritmetika Sosial

Kelas : VII C

Nama Kelompok :

Siklus : Kedua Pertemuan : Kedua

1. Setiap bulan seorang karyawan menyerahkan pajak melalui pemotongan gaji


sebesar 12%. Jika gaji karyawan tersebut Rp 975.000,00. Berapakah gaji
yang diterimanya ?

2. Rina berbelanja ke supermaket sebesar Rp 240.000,00 dan dikenakan pajak


pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Berapa rupiahkah Rina harus
membayar untuk belanjaan itu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lampiran 2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

RUBIK PENSKORAN OBSERVASI GURU

Tahap I : Persiapan

Skor Indikator
0 Tidak melakukan apapun.
1 Mengucap salam dan mengajak siswa untuk berdoa.
2 Menanyakan kabar siswa dan mempresensi kehadiran siswa.
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4 Menyampaikan model pembelajaran yang digunakan yaitu
Numbered Heads Together (NHT).

Tahap II : Pembentukan Kelompok

Skor Indikator
0 Tidak melakukan apapun.
1 Membagi kelas kedalam beberapa kelompok.
2 Kelompok yang dibentuk beranggotakan 3 sampai 5 siswa.
3 Memberi nomor setiap siswa dalam kelompok 1 sampai 5.
4 Memberi arahan siswa dalam melaksanakan kerja kelompok.

Tahap III : Tiap Kelompok Harus Memiliki Buku Paket atau Buku Panduan

Skor Indikator
0 Tidak melakukan apapun.
1 Menjelaskan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

2 Memberi contoh-contoh yang berhubungan dengan materi.


3 Membehas contoh soal.
4 Mengajukan pertanyaan.

Tahap IV : Diskusi Masalah

Skor Indikator
0 Tidak melakukan apapun.
1 Mengorganisasikan siswa agar duduk sesuai dengan
kelompoknya.
2 Membimbing dan mengarahkan masing-masing kelompok.
3 Memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam kelompoknya.
4 Memastikan tiap anggota kelompok mengetahui jawaban dari
pertanyaan.

Tahap V : Memanggil Nomor Anggota atau Pemberian Jawaban

Skor Indikator
0 Tidak melakukan apapun.
1 Memanggil salah satu nomor secara acak.
2 Menunjuk nomor tertentu untuk menjawab pertanyaan.
3 Memberi pujian kepada kelompok yang menjawab dengan benar.
4 Menanggapi hasil presentasi siswa.

Tahap VI : Memberi Kesimpulan

Skor Indikator
0 Tidak melakukan apapun.
1 Membimbing siswa dalam merangkum.
2 Memotivasi siswa agar selalu belajar dengan rajin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

3 Memberikan Pekerjaan Rumah (PR).


4 Memberi salam.

Keterangan :

Skor 0 : jika guru tidak melakukan indikator aktivitas guru


Skor 1 : jika guru melakukan 1 indikator aktivitas guru
Skor 2 : jika guru melakukan 2 indikator aktivitas guru
Skor 3 : jika guru melakukan 3 indikator aktivitas guru
Skor 4 : jika guru melakukan 4 indikator aktivitas guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Nama Guru :

Sekolah :

Tanggal Observasi :

Pukul :

Mata Pelajaran :

SIKLUS : Pertama PERTEMUAN : Pertama

No Aktivitas Skor Penilaian Jumlah Persen- Krite-


ria
Guru 0 1 2 3 4 tase

1 Tahap I : Persiapan

Guru mengucapkan
salam, mengajak siswa
berdoa, menanyakan
kabar siswa,
mempresensi kehadiran
siswa, menyampaikan
tujuan pembelajaran,
menyampaikan model
pembelajaran yaitu
NHT.

2 Tahap II : Pembentukan
Kelompok

Guru membagi kelas ke


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

dalam beberapa
kelompok yang
beranggotakan 3-5
siswa tiap kelompok
dan tiap anggota
kelompok diberi nomor
1-5. Guru memberi
petunjuk siswa dalam
melaksanakan kerja
kelompok.

3 Tahap III : Tiap


Kelompok Harus
Memiliki Buku Paket
atau Buku Panduan

Guru menjelaskan
materi, guru memberi
contoh soal dan
mengajukan pertanyaan
dalam bentuk soal.

4 Tahap IV : Diskusi
Masalah

Guru
mengorganisasikan,
membimbing dan
mengarahkan masing-
masing kelompok,
memotivasi siswa agar
aktif dan memastikan
tiap siswa mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

jawabannya.

5 Tahap V : Memanggil
Nomor Anggota atau
Pemberian Jawaban

Guru memanggil salah


satu nomor secara acak,
menunjuk nomor
tertentu untuk
menjawab, memberi
pujian kepada
kelompok yang
menjawab dengan
benar, dan guru
memberi tanggapan
hasil presentasi siswa.

6 Tahap VI : Memberi
Kesimpulan

Guru membimbing
siswa dalam
merangkum,
memotivasi siswa agar
belajar dengan rajin,
memberi tugas rumah
dan mengakhiri
pelajaran dengan salam.

Jumlah

Observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lampiran 3. Angket Motivasi Belajar Siswa

KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR

No Indikator Motivasi Belajar No. item

1. Mengerjakan tugas dengan tekun. 5, 13

2. Menghadapi kesulitan dengan ulet. 2, 4

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam 1, 3, 8


masalah.

4. Melakukan pekerjaan dengan mandiri. 6, 12

5. Memanfaatkan sumber belajar yang ada. 9, 14

6. Mempertahankan pendapat. 10

7. Meyakini apa yang diyakini benar. 7, 15

8. Mencari dan memecahkan masalah soal-soal. 11, 16, 17


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR

Nama :

Kelas :

Petunjuk

1. Berdoalah dahulu sebelum menjawab checklist


2. Bacalah setiap pernyataan dan pilihan jawaban yang tersedia
3. Pilih salah satu jawaban dengan membubuhkan tanda ( √ )

SIKLUS : Pertama PERTEMUAN : Pertama


Alternatif
No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1. Saya merasa senang belajar matematika.

2. Saya mengulangi pelajaran yang sudah diterangkan oleh


guru.
3. Saya semangat dengan metode yang digunakan oleh guru.

4. Saya akan bertanya pada yang lebih mampu, jika ada


materi yang belum dipahami.
5. Saya berusaha keras untuk mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru secara individual maupun secara
kelompok.
6. Saya tidak senang menurun pekerjaan teman.

7. Saya senang mengerjakan soal yang menantang sulit.

8. Saya merasa bosan pada tugas-tugas yang rutin.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

9. Saya mencari soal-soal sendiri selain tugas yang diberikan


oleh guru.
10. Saya akan mempertahankan jawaban yang saya peroleh.

11. Saya akan bertanya kepada guru jika saya menemui soal
yang tidak bisa saya kerjakan.
12. Saya mencari buku penunjang yang lain selain yang ada
pada guru.
13. Saya akan mencari buku penunjang yang lain jika menemui
kesulitan dalam mengerjakan tugas ataupun PR.
14. Saya ingin cepat selesai dalam mengerjakan tugas
dikarenakan saya sudah bosan terhadap tugas-tugas rutin.
15. Saya akan mempertahankan jawaban PR saya jika jawaban
saya berbeda dengan jawaban teman saya.
16. Saya mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh guru.

17. Saya akan mendiskusikan soal-soal dengan teman satu


bangku saat diberi waktu diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Lampiran 4. Evaluasi Belajar

Ulangan Prestasi Belajar Siklus Pertama

Nama :

No.absen :

Hari/tanggal :

Petunjuk

1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.


2. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.

Soal :

1. Tentukan nilai per unit jika diketahui harga keseluruhan sebagai berikut :
a. Harga 1 kodi sate kambing adalah Rp 40.000,00
b. Harga 4 lusin pring Rp 120.000,00
c. Harga 2,5 gross gelang tangan Rp 720.000,00

2. Seorang pedagang ayam membeli 20 ekor ayam dengan harga seluruhnya


Rp 400.000,00. Kemudian dijual kembali dengan harga Rp
26.000,00/ekor.
a. Untung atau rugikah pedagang tersebut ?
b. Berapa besar keuntungan atau kerugiannya ?
c. Berapakah besar persentase keuntungan atau kerugiannya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Kunci Jawaban Ulangan Prestasi Belajar Siklus Pertama

No Langkah Penyelesaian Skor

1. Diketahui : 1

Harga 1 kodi sate kambing Rp 40.000,00

Harga 4 lusin piring Rp 120.000,00

Harga 2,5 gross gelang tangan Rp 720.000,00

Ditanya : 2

a. Berapa harga satu sate kambing ?


b. Berapa harga satu piring ?
c. Berapa harga satu gelang tangan ?
Jawab :

a. 1 kodi = 20 buah
Harga 1 sate kambing =

= 2.000

Jadi harga 1 sate kambing adalah Rp 2.000,00 6

b. 1 lusin = 12 buah maka 4 lusin = 48 buah


Harga 1 piring =

= 2.500
8
Jadi harga 1 piring adalah Rp 2.500,00

c. 1 gross = 144 buah maka 2,5 gross = 360 buah


Harga 1 gelang tangan =

= 2.000 10
Jadi harga 1 gelang tangan adalah Rp 2.000,00

2. Diketahui : 1

Harga pembelian 20 ekor ayam adalah Rp 400.000,00

Harga penjualan Rp 26.000,00/ekor

Ditanya : 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

a. Untung atau rugikah ?


b. Berapa besar keuntungan atau kerugiannya ?
c. Berapakah besar persentase keuntungan atau kerugiannya ?
Jawab :

a. Harga pembelian 20 ekor ayam = 400.000


Harga penjualan 20 ekor ayam = 20 x 26.000
= 520.000
Karena harga jual lebih besar dari harga beli maka pedagang 6
tersebut memperoleh keuntungan.
b. Besar keuntungan = harga penjualan – harga pembelian
= 520.000 – 400.000 8
= 120.000
c. Persentase keuntungan = x 100%

= x 100%
= 30% 10

Jumlah 20

Nilai = ∑ x 100

Keterangan :

∑X = jumlah skor yang diperoleh

∑M = jumlah skor maksimal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Ulangan Prestasi Belajar Siklus Kedua

Nama :

No.absen :

Hari/tanggal :

Petunjuk

1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.


2. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar.

Soal :

1. Harga sebuah tas Rp 240.000,00. Jika tas tersebut mendapatkan diskon


sebesar 20%, maka berapakah harga tas setelah mendapat diskon ?

2. Pak Fransiskus membeli 1 peti jeruk dengan berat 39 kg. Bila berat jeruk
38,15 kg, tentukan neto dan taranya ?

3. Mita memiliki tabungan di sebuah bank sebesar Rp 500.000,00 dengan


bunga 10% per tahun. Hitunglah bunga yang diperoleh Mita setelah 3
tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Kunci Jawaban Ulangan Prestasi Belajar Siklus Kedua

No Langkah Penyelesaian Skor

1. Diketahui : 1
Harga sebuah tas Rp 240.000,00
Diskon 20%
Ditanya : 2

Berapa harga tas setelah mendapat diskon ?


Jawab :

Diskon 20% = x 240.000 4


5
= 48.000
7
Harga tas = harga semula – besar diskon
8
= 240.000 – 48.000
9
= 192.000
10
Jadi harga tas setelah mendapat diskon adalah Rp 192.000,00

2. Diketahui : 1
1 peti jeruk beratnya = 39 kg
Berat jeruk = 38,15 kg
Ditanya : 2
Berapakah neto dan taranya ?
Jawab :
Bruto = 1 peti jeruk beratnya = 39 kg
Neto = Berat jeruk = 38,15 kg 4
Tara = bruto – neto 6
= 39 – 38,15 7
= 0,85 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Jadi neto = 38,15 kg dan taranya 0,85 kg 10

3. Diketahui : 1
Tabungan Mita mula-mula Rp 500.000,00
Bunga 10% per tahun
Ditanya : 2

Berapa besarnya bunga yang diperoleh Mita setelah 3 tahun ?


jawab :
Bunga setelah n tahun = n x persen bunga x modal
5
Bunga setelah 3 tahun = 3 x x 500.000
7
= 150.000 9
Jadi besarnya bunga yang diperoleh Mita adalah Rp 150.000,00 10

Jumlah 30

Nilai = ∑ x 100

Keterangan :

∑X = jumlah skor yang diperoleh

∑M = jumlah skor maksimal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Lampiran 5. Kelompok Diskusi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Peringkat Numbered Heads Togethers (NHT)

No Nama Siswa Nama Peringkat Nama No


Siswa Kelompok Kelompok

1 Alvera Aditya A 1 A 1. A

2 Angelita Ratidifania B 2 2. F

3 Antonius Richard C 7 3. J

4 Aryatedja D 18 4. E

5 Cynthia Dianly E 22 B 1. B

6 Devia Anugrah F 8 2. S

7 Eunice Louisa G 12 3. M

8 Gadis Bertrana H 21 C 1. I

9 Greisies Heriyanto I 3 2. T

10 Imanuel Lallo J 15 3. Q

11 Immanuel Jose K 13 D 1. L

12 Ivane Tri Juliani L 4 2. V

13 Jenar Lintang Dahana M 16 3. D

14 Joshia Triassaputra N 20 E 1. P

15 Lintang Prabaswara O 19 2. G

16 Loraine Rebecca P 5 3. O

17 Mackhael Jordy Q 17 F 1. U

18 Michael Wibisono R 14 2. K

19 Steven Yohanes S 9 3. N

20 Yehezkiel Gregori T 10 G 1. C

21 Yessica Karen U 6 2. R

22 Zheerlin Larantika V 11 3. H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Kelompok Numbered Heads Togethers (NHT)

Kelompok A Kelompok B Kelompok C

1. (A) Vera 1. (B) Angel 1. (I) Greis

2. (F) Devia 2. (S) Steven 2. (T) Zeski


3. (J) Lallo 3. (M) Jenar 3. (Q) Jordy

4. (E) Cynthia

Kelompok D Kelompok E Kelompok F Kelompok G

1. (L) Ane 1. (P) Loren 1. (U) Jesika 1. (C) Richi

2. (V) Serli 2. (G) Eunisa 2. (K) Jose 2. (R) Michael


3. (D) Tedja 3. (O) Yotta 3. (N) Joshia 3. (H) Gadis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Aritmetika Sosial

Nama Sekolah : SMP Budya Wacana Yogyakarta

Kelas/Semester : VII/1

Siklus/Pertemuan : 1/1

Waktu : 2 x 40 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu
variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah.

II. KOMPETENSI DASAR


3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmetika
sosial yang sederhana.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Siswa dapat menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan
banyaknya unit.
2. Siswa dapat menghitung besarnya keuntungan dan kerugian.
3. Siswa dapat menghitung persentase untung dan rugi.

IV. MATERI PEMBELAJARAN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

1. Nilai keseluruhan, nilai per unit, banyaknya unit.


2. Untung dan rugi.
3. Persentase untung dan rugi.

V. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


Metode : Demonstrasi, saintifik, tanya jawab, dan diskusi
Model : Numbered Heads Together (NHT)

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 5 menit
a. Guru mengucap salam dan a. Siswa menjawab salam
mengajak siswa berdoa. dan berdoa bersama.
b. Guru menanyakan kabar siswa b. Siswa menjawab siapa
kemudian mempresensi kehadiran yang tidak hadir
siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan c. Siswa mendengarkan
pembelajaran yang akan dicapai. dan memperhatikan.
d. Guru menyampaikan model d. Siswa memperhatikan
pembelajaran yang akan digunakan arahan dari guru.
yaitu Numbered Heads Together
(NHT).
2. Kegiatan Inti 65
a. Eksplorasi menit
1) Guru membagi kelas kedalam 1) Siswa memperhatikan
beberapa kelompok yang arahan dari guru dan
beranggotakan 3-5 siswa tiap duduk dengan rapi
kelompok dan tiap anggota sesuai kelompoknya.
kelompok diberi nomor 1-5.
2) Guru menjelaskan materi yang 2) Siswa memperhatikan
diajarkan dengan demonstrasi penjelasan guru.
dan tanya jawab.
3) Guru memberi contoh soal dan 3) Siswa memperhatikan
membahasnya. dan mencatat.
4) Guru memberi kesempatan 4) Siswa bertanya apa
siswa untuk bertanya. yang belum dimengerti.
5) Guru memberi pertanyaan. 5) Siswa mengerjakan
pertanyaan sesuai
dengan nomor.
b. Elaborasi
1) Guru mengorganisasikan siswa 1) Siswa duduk sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

agar duduk sesuai kelompoknya. dengan kelompoknya.


2) Guru membimbing dan 2) Siswa memperhatikan
mengarahkan siswa. penjelasan dari guru.
3) Guru memotivasi siswa agar 3) Siswa melakukan
terlibat aktif dalam diskusi dengan teman
kelompoknya. dalam kelompoknya.
4) Guru memastikan tiap anggota 4) Siswa mengerjakan dan
kelompok mengetahui jawaban memberi jawaban yang
dari soal yang telah diberikan. tepat dari soal LKS
yang diberikan guru.
c. Konfirmasi
1) Guru memanggil salah satu 1) Siswa yang dipanggil
nomor secara acak dari semua nomornya
kelompok. mengacungkan tangan.
2) Guru menunjuk nomor tertentu 2) Siswa maju untuk
untuk menjawab soal hasil menjawab pertanyaan
diskusi. dan siswa yang lain
memperhatikan serta
memberi tanggapan.
3) Guru memberi pujian kepada 3) Siswa memberi tepuk
kelompok yang menjawab tangan bersama.
dengan benar.
4) Guru memberi tanggapan hasil 4) Siswa memperhatikan
presentasi. penjelasan dari guru.
5) Guru membimbing siswa dalam 5) Siswa mencatat
merangkum materi. rangkuman materi.
6) Guru memotivasi siswa agar 6) Siswa mendengarkan
selalu belajar dengan rajin. motivasi dari guru.
3. Kegiatan Penutup 10
a. Guru memberi pekerjaan rumah. a. Siswa mencatat menit
b. Guru menyampaikan materi yang pekerjaan rumah.
akan dibahas dalam pertemuan b. Siswa memperhatikan
selanjutnya. penjelasan guru.
c. Guru menutup pelajaran dengan c. Siswa menjawab salam.
mengucap salam.

VII. SUMBER BELAJAR


1. Buku mari memahami konsep matematika untuk kelas VII SMP.
2. Buku matematika penerbit Mefi Caraka.
3. Buku LKS Pakar dan Cakra.

VIII. PENILAIAN HASIL BELAJAR


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi
Teknik Bentuk Instrumen / Soal
Instrumen
1. Menghitung nilai Tes Uraian 1. Seorang pemilik toko menjual
keseluruhan, nilai tertulis satu kotak pensil dengan harga
per-unit, dan Rp 30.000,00. Jika dalam satu
banyaknya unit. kotak pensil berisi 10 buah
pensil, maka tentukan :
a. Harga 1 buah pensil.
b. Jika seseorang mempunyai
uang Rp 12.000,00, maka
berapakah banyak pensil
yang ia peroleh.
c. Jika Priska ingin membeli 6
buah pensil, maka
berapakah banyak uang
yang harus dibayar.
2. Menghitung Tes Uraian 2. Seorang penjual jeruk membeli
besar keuntungan tertulis jeruk dari tengkulak seharga
dan kerugian. Rp 4.000,00/kg. Jika pedagang
tersebut menjualnya kembali
dengan harga Rp 6.000,00/kg,
maka berapakah keuntungan
seluruhnya jika pedagang
tersebut menjual jeruk
sebanyak 20 kg?
3. Menghitung Tes Uraian 3. Pak Amir membeli sarung
persentase untung tertulis dengan harga Rp 40.000,00.
dan persentase Jika Pak Amir menjual
rugi. kembali dengan harga Rp
56.000,00. Berapakah
persentase keuntungan yang
diperoleh Pak Amir ?

Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

No Langkah Penyelesaian Skor

1 Diketahui : 1
Harga penjualan 1 kotak pensil Rp 30.000,00
1 kotak pensil berisi 10 buah pensil
Ditanya : 2

a. Berapa harga 1 buah pensil ?


b. Jika seseorang memiliki uang Rp 12.000,00, maka
berapakah banyak pensil yang ia peroleh ?
c. Jika Priska ingin membeli 6 buah pensil, berapakah
banyak uang yang harus dibayar?
Jawab :
5
a. Harga 1 buah pensil =

=
6
= 3.000
Jadi harga 1 buah pensil adalah Rp 3.000,00 7
b. Banyak pensil yang diperoleh =
9
= 10
=4
Jadi banyak pensil yang diperoleh adalah 4 buah. 11
c. Harga 6 buah pensil = banyak pensil yang akan 13
dibeli x harga pensil perbuah
= 6 x 3.000 14
= 18.000
Jadi harga 6 buah pensil adalah Rp 18.000,00 15

2 Diketahui : 1
Harga pembelian = Rp 4.000,00/kg
Harga penjualan = Rp 6.000,00/kg
Banyak jeruk 20 buah

Ditanyakan : 2

Berapakah keuntungan seluruhnya?


Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

- Harga keseluruhan pembelian jeruk = banyak jeruk 4


yang dibeli x harga jeruk per kg
5
= 20 x 4.000
= 80.000 6
- Harga keseluruhan penjualan jeruk = banyak jeruk
8
yang dijual x harga jeruk per kg
= 20 x 6.000 9
= 120.000
10
- Keuntungan yang diperoleh = harga keseluruhan
penjualan – harga keseluruhan pembelian 12
= 120.000 – 80.000
13
= 40.000
14
Jadi keuntungan yang diperoleh pedagang tersebut
adalah Rp 40.000,00 15

3 Diketahui : 1
Harga pembelian sarung = Rp 40.000,00
Harga penjualan sarung = Rp 56.000,00
Ditanya : 2

Berapa persentase keuntungan yang diperoleh Pak


Amir?
Jawab :

Untung = harga penjualan – harga pembelian


3
= 56.000 – 40.000
4
= 16.000
5
Persentase keuntungan = x 100%
7
8
= x 100%
9
= 40%
10
Jadi persentase keuntungan yang diperoleh Pak Amir
adalah 40%

Jumlah 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Nilai = ∑ x 100

Keterangan :

∑X = jumlah skor yang diperoleh

∑M = jumlah skor maksimal

Materi Pelajaran

A. Aritmetika sosial dalam kehidupan sehari-hari.


1. Nilai per unit dan nilai keseluruhan.
Hubungan antara nilai per unit, nilai keseluruhan, dan banyaknya unit
sebagai berikut:
- Nilai keseluruhan = banyaknya unit x nilai per unit

- Nilai per unit =

- Banyaknya unit =
2. Harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi.
- Harga pembelian adalah harga barang dari pabrik atau grosir atau
tempat lainnya. Harga pembelian seringkali disebut modal. Dalam
situasi tertentu, modal adalah harga pembelian ditambah dengan
ongkos atau biaya lainnya.
- Harga penjualan adalah harga barang yang ditetapkan oleh pedagang
kepada pembeli.
- Untung adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian
jika harga penjualan lebih tinggi dari harga pembelian.
Untung = harga penjualan – harga pembelian
- Rugi adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian
jika harga penjualan lebih rendah dari harga pembelian.
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
3. Menghitung persentase untung dan rugi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Aritmetika Sosial

Nama Sekolah : SMP Budya Wacana Yogyakarta

Kelas/Semester : VII/1

Siklus/Pertemuan : 1/2

Waktu : 1 x 40 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu
variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah.

II. KOMPETENSI DASAR


3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmetika
sosial yang sederhana.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Siswa dapat menghitung harga penjualan dan harga pembelian.

IV. MATERI PEMBELAJARAN


1. Harga penjualan dan harga pembelian.

V. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


Metode : Demonstrasi, saintifik, tanya jawab, dan diskusi
Model : Numbered Heads Together (NHT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan 5 menit


a. Guru mengucap salam dan a. Siswa menjawab salam
mengajak siswa berdoa. dan berdoa bersama.
b. Guru menanyakan kabar siswa b. Siswa menjawab siapa
kemudian mempresensi yang tidak hadir.
kehadiran siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan c. Siswa mendengarkan
pembelajaran yang akan dicapai. dan memperhatikan.
d. Guru menyampaikan model d. Siswa memperhatikan
pembelajaran yang akan arahan dari guru.
digunakan yaitu Numbered
Heads Together (NHT).
2. Kegiatan Inti 30 menit
a. Eksplorasi
1) Guru membagi kelas kedalam 1) Siswa memperhatikan
beberapa kelompok yang arahan dari guru dan
beranggotakan 3-5 siswa tiap duduk dengan rapi sesuai
kelompok dan tiap anggota kelompoknya.
kelompok diberi nomor 1-5.
2) Guru menjelaskan materi yang 2) Siswa memperhatikan
diajarkan dengan demonstrasi penjelasan guru.
dan tanya jawab.
3) Guru memberi contoh soal dan 3) Siswa memperhatikan
membahasnya. dan mencatat.
4) Guru memberi kesempatan 4) Siswa bertanya apa yang
siswa untuk bertanya. belum dimengerti.
5) Guru memberi pertanyaan. 5) Siswa mengerjakan
pertanyaan sesuai
dengan nomor.
b. Elaborasi
1) Guru mengorganisasikan 1) Siswa duduk sesuai
siswa agar duduk sesuai dengan kelompoknya.
kelompoknya.
2) Guru membimbing dan 2) Siswa memperhatikan
mengarahkan siswa. penjelasan dari guru.
3) Guru memotivasi siswa agar 3) Siswa melakukan diskusi
terlibat aktif dalam dengan teman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

kelompoknya. kelompoknya.
4) Guru memastikan tiap anggota 4) Siswa mengerjakan dan
kelompok mengetahui memberi jawaban yang
jawaban dari soal yang telah tepat dari soal LKS yang
diberikan. diberikan guru.

c. Konfirmasi
1) Guru memanggil salah satu 1) Siswa yang dipanggil
nomor secara acak dari semua nomornya
kelompok. mengacungkan tangan.
2) Guru menunjuk nomor 2) Siswa maju untuk
tertentu untuk menjawab soal menjawab pertanyaan
hasil diskusi. dan siswa yang lain
memperhatikan serta
memberi tanggapan.
3) Guru memberi pujian kepada 3) Siswa memberi tepuk
kelompok yang menjawab tangan bersama.
dengan benar.
4) Guru memberi tanggapan hasil 4) Siswa memperhatikan
presentasi. penjelasan dari guru.
5) Guru membimbing siswa 5) Siswa mencatat
dalam merangkum materi. rangkuman materi.
6) Guru memotivasi siswa agar 6) Siswa mendengarkan
selalu belajar dengan rajin. motivasi dari guru.
3. Kegiatan Penutup 5 menit
a. Guru memberi pekerjaan rumah. a. Siswa mencatat pekerjaan
b. Guru menyampaikan materi yang rumah.
akan dibahas dalam pertemuan Siswa memperhatikan
selanjutnya. penjelasan guru.
c. Guru menutup pelajaran dengan Siswa menjawab salam.
mengucap salam.

VII. SUMBER BELAJAR


1. Buku mari memahami konsep matematika untuk kelas VII SMP.
2. Buku matematika penerbit Mefi Caraka.
2. Buku LKS Pakar dan Cakra.

VIII. PENILAIAN HASIL BELAJAR


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi
Teknik Bentuk Instrumen / Soal
Instrumen
1. Menghitung harga Tes Uraian 1. Seorang pedagang menjual
penjualan dan tertulis suatu barang dengan harga
harga pembelian. Rp 330.000,00 dan
memperoleh untung 10%
dari harga pembelian.
Tentukan harga pembelian
barang tersebut.
2. Nina menjual sepatunya
dengan harga Rp 270.000,00
dan mengalami kerugian
10% dari harga pembelian.
Tentukan harga pembelian
barang tersebut.

Kunci Jawaban

No Langkah Penyelesaian Skor

1. Diketahui : 1
Harga penjualan = Rp 330.000,00
Untung = 10% (dari harga pembelian)
Ditanya : 2
Berapa harga pembelian barang tersebut?
Jawab :

Harga pembelian = x harga penjualan 5

= x 330.000
7
= x 330.000
8
= 300.000 9
Jadi harga pembelian barang tersebut adalah Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

300.000,00 10

2. Diketahui : 1
Harga penjualan = Rp 200.000,00
Rugi = 10% (dari harga pembelian)
Ditanya : 2
Berapa harga pembelian barang tersebut?
Jawab :

Harga pembelian = x harga penjualan 5

= x 270.000
7
= x 270.000
8
= 300.000 9
Jadi harga pembelian barang tersebut adalah Rp 10
300.000,00

Jumlah 20

Nilai = ∑ x 100

Keterangan :

∑X = jumlah skor yang diperoleh

∑M = jumlah skor maksimal

Materi Pelajaran

4. Menentukan harga penjualan dan harga pembelian jika persentase untung atau
rugi diketahui.
Jika persentase untung atau rugi tidak diketahui, kita dapat menghitung harga
beli atau harga jualnya. Misal diketahui persentase untung sebesar p%, rugi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Aritmetika Sosial

Nama Sekolah : SMP Budya Wacana Yogyakarta

Kelas/Semester : VII/1

Siklus/Pertemuan : 2/1

Waktu : 2 x 40 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu
variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah.

II. KOMPETENSI DASAR


3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmetika
sosial yang sederhana.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Siswa dapat menghitung diskon.
2. Siswa dapat menghitung bruto, tara, dan neto.
3. Siswa dapat menghitung bunga tabungan.

IV. MATERI PEMBELAJARAN


1. Diskon
2. Bruto, tara, dan neto
3. Bunga tabungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

V. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


Metode : Demonstrasi, saintifik, tanya jawab, dan diskusi
Model : Numbered Heads Together (NHT)

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan 5 menit


a. Guru mengucap salam dan a. Siswa menjawab salam
mengajak siswa berdoa. dan berdoa bersama.
b. Guru menanyakan kabar siswa b. Siswa menjawab siapa
kemudian mempresensi kehadiran yang tidak hadir.
siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan c. Siswa mendengarkan
pembelajaran yang akan dicapai. dan memperhatikan.
d. Guru menyampaikan model d. Siswa memperhatikan
pembelajaran yang akan arahan dari guru.
digunakan yaitu Numbered Heads
Together (NHT).
2. Kegiatan Inti 65 menit
a. Eksplorasi
1) Guru membagi kelas kedalam 1) Siswa memperhatikan
beberapa kelompok yang arahan dari guru dan
beranggotakan 3-5 siswa tiap duduk dengan rapi sesuai
kelompok dan tiap anggota kelompoknya.
kelompok diberi nomor 1-5.
2) Guru menjelaskan materi yang 2) Siswa memperhatikan
diajarkan dengan demonstrasi penjelasan guru.
dan tanya jawab.
3) Guru memberi contoh soal dan 3) Siswa memperhatikan
membahasnya. dan mencatat.
4) Guru memberi kesempatan 4) Siswa bertanya apa yang
siswa untuk bertanya. belum dimengerti.
5) Guru memberi pertanyaan. 5) Siswa mengerjakan
pertanyaan sesuai
dengan nomor.
b. Elaborasi
1) Guru mengorganisasikan siswa 1) Siswa duduk sesuai
agar duduk sesuai dengan kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

kelompoknya.
2) Guru membimbing dan 2) Siswa memperhatikan
mengarahkan siswa. penjelasan dari guru.
3) Guru memotivasi siswa agar 3) Siswa melakukan diskusi
terlibat aktif dalam dengan teman dalam
kelompoknya. kelompoknya.
4) Guru memastikan tiap anggota 4) Siswa mengerjakan dan
kelompok mengetahui jawaban memberi jawaban yang
dari soal yang telah diberikan. tepat dari soal LKS yang
diberikan guru.
c. Konfirmasi
1) Guru memanggil salah satu 1) Siswa yang dipanggil
nomor secara acak dari semua nomornya
kelompok. mengacungkan tangan.
2) Guru menunjuk nomor tertentu 2) Siswa maju untuk
untuk menjawab soal hasil menjawab pertanyaan
diskusi. dan siswa yang lain
memperhatikan serta
memberi tanggapan.
3) Guru memberi pujian kepada 3) Siswa memberi tepuk
kelompok yang menjawab tangan bersama.
dengan benar.
4) Guru memberi tanggapan hasil 4) Siswa memperhatikan
presentasi. penjelasan dari guru.
5) Guru membimbing siswa 5) Siswa mencatat
dalam merangkum materi. rangkuman materi.
6) Guru memotivasi siswa agar 6) Siswa mendengarkan
selalu belajar dengan rajin. motivasi dari guru.
3. Kegiatan Penutup 10 menit
a. Guru memberi pekerjaan rumah. a. Siswa mencatat
pekerjaan rumah.
b. Guru menyampaikan materi yang b. Siswa memperhatikan
akan dibahas dalam pertemuan penjelasan guru.
selanjutnya.
c. Guru menutup pelajaran dengan c. Siswa menjawab salam.
mengucap salam.

VII. SUMBER BELAJAR


1. Buku mari memahami konsep matematika untuk kelas VII SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

2. Buku matematika penerbit Mefi Caraka.


3. Buku LKS Pakar dan Cakra.

VIII. PENILAIAN HASIL BELAJAR


Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi
Teknik Bentuk Instrumen / Soal
Instrumen
1. Menghitung Tes Uraian 1. Nina membeli boneka di
diskon. tertulis sebuah toko dengan harga Rp
24.000,00. Toko tersebut
memberikan diskon 10%.
Berapakah harga boneka
tersebut setelah mendapat
diskon?
2. Rizal membeli kemeja di
sebuah toko dengan harga Rp
94.000,00. Toko tersebut
memberikan diskon 20%
untuk setiap pembelian
kemeja. Berapakah harga
kemeja tersebut setelah
mendapatkan diskon?
2. Menghitung Tes Uraian 3. Seorang pedagang membeli 1
bruto, tara, dan tertulis karung beras dengan berat
neto. seluruhnya 25 kg dan tara
500 gram. Berapakah yang
harus dibayarkan pedagang
tersebut jika harga 1 kg beras
Rp 6.000,00?

3. Menghitung Tes Uraian 4. Nina memiliki tabungan di


bunga tabungan. tertulis sebuah bank sebesar Rp
400.000,00 dengan bunga
18% pertahun. Hitunglah
bunga yang diperoleh Nina
setelah :
a. 6 bulan
b. 2 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Kunci Jawaban

No Langkah Penyelesaian Skor

1. Diketahui : 1
Harga pembelian boneka = Rp 24.000,00
Diskon 10%

Ditanya : 2
Berapa harga boneka setelah mendapatkan diskon?
Jawab :

Diskon 10% = x 24.000 4

5
= 2.400
7
Harga setelah mendapat diskon = harga semula –
besarnya diskon 8
= 24.000 – 2.400 9
= 21.600
Jadi harga boneka setelah mendapat diskon adalah Rp 10
21.600,00

2. Diketahui : 1
Harga pembelian kemeja = Rp 94.000,00
Diskon 20%

Ditanya : 2
Berapa harga kemeja setelah mendapatkan diskon?
Jawab :

Diskon 20% = x 94.000 4


5
= 18.800
7
Harga setelah mendapat diskon = harga semula –
besarnya diskon 8
= 94.000 – 18.800 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

= 75.200,00
Jadi harga kemeja setelah mendapat diskon adalah Rp 10
75.200,00

3. Diketahui : 1
Bruto = 25 kg
Tara = 500 gram
Ditanya : 2

Berapa yang harus dibayarkan pedagang tersebut jika


harga 1 kg beras Rp 6.000,00?
Jawab :
Neto = bruto – tara
4
= 25 – 0,5
5
= 24,5
6
Uang yang harus dibayar = 24,5 x 6.000
8
= 147.000
9
Jadi uang yang harus dibayar pedagang tersebut adalah
10
Rp 147.000,00

4. Diketahui : 1
Tabungan Nina mula-mula = Rp 400.000,00
Bunga 18% pertahun.

Ditanya : 2

a. Berapakah bunga Nina setelah 6 bulan?


b. Berapakah bunga Nina setelah 2 tahun?
Jawab :
4
a. Bunga setelah n bulan = x persen bunga x modal
5
Bunga setelah 6 bulan = x x 400.000
= 36.000 6
Jadi bunga Nina setelah 6 bulan adalah Rp 36.000,00 8
Bunga setelah 2 tahun = 2 x persen bungan x modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

= 2 x x 400.000 9
= 144.000 10
Jadi bunga Nina setelah 2 tahun adalah Rp 144.000,00

Jumlah 40

Nilai = ∑ x 100

Keterangan :

∑X = jumlah skor yang diperoleh

∑M = jumlah skor maksimal

Materi Pelajaran

B. Diskon, bruto, tara, dan neto.


1. Diskon
Diskon artinya potongan harga. Diskon umumnya dinyatakan dalam
persen.
Harga bersih = harga semula – besarnya diskon
Keterangan : harga bersih = harga barang setelah mendapat diskon.
2. Bruto, tara, dan neto
- Bruto adalah berat kotor, yaitu berat suatu barang beserta
kemasannya.
Contoh : berat beras beserta karungnya.
- Tara artinya potongan berat, yaitu berat tempat dari suatu barang.
Contoh : pada kemasan beras dalam bentuk karung, berat karung
disebut tara.
- Neto adalah berat bersih, yaitu berat barangnya saja.
Contoh : pada kemasan beras dalam karung, berat berasnya saja
disebut neto
Bruto = neto + tara
Neto = bruto – tara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Aritmetika Sosial

Nama Sekolah : SMP Budya Wacana Yogyakarta

Kelas/Semester : VII/1

Siklus/Pertemuan : 2/2

Waktu : 1 x 40 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu
variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah.

II. KOMPETENSI DASAR


3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmetika
sosial yang sederhana.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


3. Siswa dapat menghitung pajak.

IV. MATERI PEMBELAJARAN


1. Pajak

V. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


Metode : Demonstrasi, saintifik, tanya jawab, dan diskusi
Model : Numbered Heads Together (NHT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan 5 menit


a. Guru mengucap salam dan a. Siswa menjawab salam
mengajak siswa berdoa. dan berdoa bersama.
b. Guru menanyakan kabar siswa b. Siswa menjawab siapa
kemudian mempresensi kehadiran yang tidak hadir.
siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan c. Siswa mendengarkan dan
pembelajaran yang akan dicapai. memperhatikan.

d. Guru menyampaikan model d. Siswa memperhatikan


pembelajaran yang akan arahan dari guru.
digunakan yaitu Numbered Heads
Together (NHT).
2. Kegiatan Inti 30 menit
a. Eksplorasi

1) Guru membagi kelas 1) Siswa memperhatikan


kedalam beberapa kelompok arahan dari guru dan
yang beranggotakan 3-5 duduk dengan rapi sesuai
siswa tiap kelompok dan tiap kelompoknya.
anggota kelompok diberi
nomor 1-5.
2) Guru menjelaskan materi 2) Siswa memperhatikan
yang diajarkan dengan penjelasan guru.
demonstrasi dan tanya jawab.
3) Guru memberi contoh soal 3) Siswa memperhatikan
dan membahasnya. dan mencatat.
4) Guru memberi kesempatan 4) Siswa bertanya apa yang
siswa untuk bertanya. belum dimengerti.

5) Guru memberi pertanyaan. 5) Siswa mengerjakan


pertanyaan sesuai
dengan nomor.

b. Elaborasi

1) Guru mengorganisasikan 1) Siswa duduk sesuai


siswa agar duduk sesuai dengan kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

kelompoknya.
2) Guru membimbing dan 2) Siswa memperhatikan
mengarahkan siswa. penjelasan dari guru.
3) Guru memotivasi siswa agar 3) Siswa melakukan diskusi
terlibat aktif dalam dengan teman dalam
kelompoknya. kelompoknya.
4) Guru memastikan tiap 4) Siswa mengerjakan dan
anggota kelompok memberi jawaban yang
mengetahui jawaban dari soal tepat dari soal LKS yang
yang telah diberikan. diberikan guru.

c. Konfirmasi

1) Guru memanggil salah satu 1) Siswa yang dipanggil


nomor secara acak dari nomornya
semua kelompok. mengacungkan tangan.
2) Guru menunjuk nomor 2) Siswa maju untuk
tertentu untuk menjawab soal menjawab pertanyaan
hasil diskusi. dan siswa yang lain
memperhatikan serta
memberi tanggapan.
3) Guru memberi pujian kepada 3) Siswa memberi tepuk
kelompok yang menjawab tangan bersama.
dengan benar.
4) Guru memberi tanggapan 4) Siswa memperhatikan
hasil presentasi. penjelasan dari guru.
5) Guru membimbing siswa 5) Siswa mencatat
dalam merangkum materi. rangkuman materi.
6) Guru memotivasi siswa agar 6) Siswa mendengarkan
selalu belajar dengan rajin. motivasi dari guru.
3. Kegiatan Penutup 5 menit
a. Guru memberi pekerjaan rumah. a. Siswa mencatat pekerjaan
b. Guru menyampaikan materi yang rumah.
akan dibahas dalam pertemuan b. Siswa memperhatikan
selanjutnya. penjelasan guru.
c. Guru menutup pelajaran dengan c. Siswa menjawab salam.
mengucap salam.

VII. SUMBER BELAJAR


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

1. Buku mari memahami konsep matematika untuk kelas VII SMP.


2. Buku matematika penerbit Mefi Caraka.
3. Buku LKS Pakar dan Cakra.

VIII. PENILAIAN HASIL BELAJAR


Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi
Teknik Bentuk Instrumen / Soal
Instrumen
1. Menghitung Tes Uraian 1. Setiap bulan seorang
pajak. tertulis karyawan menyerahkan pajak
melalui pemotongan gaji
sebesar 12%. Jika gaji
karyawan tersebut Rp
975.000,00. Berapakah gaji
yang diterimanya ?
2. Rina berbelanja ke
supermaket sebesar Rp
240.000,00 dan dikenakan
pajak pertambahan nilai
(PPN) sebesar 10%. Berapa
rupiahkah Rina harus
membayar untuk belanjaan
itu ?

Kunci Jawaban

No Langkah Penyelesaian Skor

1. Diketahui : 1
Gaji karyawan = Rp 975.000,00
Pajak 12%

Ditanya : 2

Berapa gaji yang diterima karyawan tersebut?


Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

Pajak 12% = x 975.000 4


5
= 117.000
7
Gaji bersih = gaji mula-mula – besarnya pajak
8
= 975.000 – 117.000
9
= 858.000,00
10
Jadi gaji karyawan tersebut adalah Rp 858.000,00

2. Diketahui : 1
Besar belanjaan = Rp 240.000,00
PPN 10%
Ditanya : 2

Berapa rupiahkah Rina harus membayar untuk belanjaan


itu?
Jawab :

PPN 10% = x 240.000


4
= 24.000 5
Total belanjaan yang harus dibayar = harga mula-mula
+ besarnya PPN
7
= 240.000 – 24.000
8
= 264.000
9
Jadi total belanjaan yang harus dibayar Rina adalah Rp
10
264.000,00

Jumlah 20

Nilai = ∑ x 100

Keterangan :

∑X = jumlah skor yang diperoleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

∑M = jumlah skor maksimal

Materi Pelajaran

2. Pajak

Pajak adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
menyerahkan sebagian kekayaan kepada negara sesuai dengan aturan yang ada.

- Pajak penghasilan (PPh)


Pegawai negeri atau pegawai tetap pada perusahaan swasta dikenakan
pajak atas penghasilan kena pajaknya disebut dengan pajak penghasilan
(PPh). Dengan adanya pajak penghasilan (PPh), maka didapat hubungan
berikut :
Gaji yang diterima pegawai = gaji mula-mula – pajak penghasilan
Pajak penghasilan (PPh) dinyatakan dalam persen, umumnya 15%.
- Pajak pertambahan nilai (PPN)
Pajak pertambahan nilai dikenakan untuk barang-barang yang dibeli oleh
konsumen. Dengan adanya pajak pertambahan nilai, maka diperoleh
hubungan berikut:
Harga beli konsumen = harga mula-mula + pajak pertambahan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

Materi Pokok Bahasan Aritmetika Sosial Kelas VII

A. Aritmetika sosial dalam kehidupan sehari-hari.


1. Nilai per unit dan nilai keseluruhan.
Hubungan antara nilai per unit, nilai keseluruhan, dan banyaknya unit
sebagai berikut:
- Nilai keseluruhan = banyaknya unit x nilai per unit

- Nilai per unit =

- Banyaknya unit =
2. Harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi.
- Harga pembelian adalah harga barang dari pabrik atau grosir atau
tempat lainnya. Harga pembelian seringkali disebut modal. Dalam
situasi tertentu, modal adalah harga pembelian ditambah dengan
ongkos atau biaya lainnya.
- Harga penjualan adalah harga barang yang ditetapkan oleh
pedagang kepada pembeli.
- Untung adalah selisih antara harga penjualan dengan harga
pembelian jika harga penjualan lebih tinggi dari harga pembelian.
Untung = harga penjualan – harga pembelian
- Rugi adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian
jika harga penjualan lebih rendah dari harga pembelian.
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
3. Menghitung persentase untung dan rugi
Persen artinya per seratus.
Cara menghitung persentase untung dan rugi sebagai berikut:
Persentase untung= x 100%

Persentase rugi = x 100%

4. Menentukan harga penjualan dan harga pembelian jika persentase


untung atau rugi diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

Jika persentase untung atau rugi tidak diketahui, kita dapat


menghitung harga beli atau harga jualnya. Misal diketahui persentase
untung sebesar p%, rugi sebesar q%, dan harga beli sebesar 100%,
maka hubungan antara harga penjualan dan harga pembelian sebagai
berikut:
Harga penjualan = x harga pembelian

Harga pembelian = x harga penjualan

Harga penjualan = x harga pembelian

Harga pembelian = x harga penjualan

B. Diskon, bruto, tara, dan neto.


1. Diskon
Diskon artinya potongan harga. Diskon umumnya dinyatakan dalam
persen.
Harga bersih = harga semula – besarnya diskon
Keterangan : harga bersih = harga barang setelah mendapat diskon.
2. Bruto, tara, dan neto
- Bruto adalah berat kotor, yaitu berat suatu barang beserta
kemasannya.
Contoh : berat beras beserta karungnya.
- Tara artinya potongan berat, yaitu berat tempat dari suatu barang.
Contoh : pada kemasan beras dalam bentuk karung, berat karung
disebut tara.
- Neto adalah berat bersih, yaitu berat barangnya saja.
Contoh : pada kemasan beras dalam karung, berat berasnya saja
disebut neto
Bruto = neto + tara
Neto = bruto – tara
Tara = bruto - neto
Harga bersih = neto x harga per satuan berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

Persentase tara = x 100%

C. Bunga tabungan dan pajak.


1. Bunga tabungan (bunga tunggal)
Bunga tabungan merupakan bunga tunggal, artinya yang mendapat
bunga hanya modalnya saja, sedangkan bunganya tidak berbunga lagi.
Bunga tabungan biasanya dihitung dalam persen dengan jangka waktu
satu tahun.
Bunga satu tahun = persen bunga x modal
Bunga n bulan = x persen bunga x modal

Bunga n harian = x persen bunga x modal

Keterangan : Satu bulan dihitung 30 hari dan 1 tahun dihitung 360


hari.

2. Pajak
Pajak adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh masyarakat
untuk menyerahkan sebagian kekayaan kepada negara sesuai dengan
aturan yang ada.
- Pajak penghasilan (PPh)
Pegawai negeri atau pegawai tetap pada perusahaan swasta
dikenakan pajak atas penghasilan kena pajaknya disebut dengan
pajak penghasilan (PPh). Dengan adanya pajak penghasilan
(PPh), maka didapat hubungan berikut :
Gaji yang diterima pegawai = gaji mula-mula – pajak
penghasilan
Pajak penghasilan (PPh) dinyatakan dalam persen, umumnya
15%.
- Pajak pertambahan nilai (PPN)
Pajak pertambahan nilai dikenakan untuk barang-barang yang
dibeli oleh konsumen. Dengan adanya pajak pertambahan nilai,
maka diperoleh hubungan berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

Harga beli konsumen = harga mula-mula + pajak pertambahan


nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Silabus

ALJABAR

Standar Kompetensi: 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, dan perbandingan dalam

pemecahan masalah.

Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber Karakter


Kompetensi Pembelajaran Pembelajaran Pencapaian Waktu Belajar
Dasar Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen
3.3 Mengguna- Nilai  Mengidentifikasi,  Menghitung Tes Essay 1. Harga 1 lusin 1 x 40 Buku Berpikir
kan konsep keseluruhan, mengkomunikasi- nilai tertulis pensil adalah menit teks, logis
aljabar dalam nilai per-unit, kan dan keseluruhan, Rp18.000,00. uang, cermat
pemecahan dan melakukan nilai per-unit, a. Berapakah barang- religius
masalah banyaknya simulasi kegiatan dan harga 1 barang Kewira-
aritmetika unit. ekonomi sehari- banyaknya buah yang usahaan
sosial yang hari (jual beli) unit. pensil? biasa
Etis
sederhana.  Mendiskusikan b. Berapakah diper-
secara harga 5 jual
akomodatif buah belikan,
pengertian dan pensil? bank.
menghitung nilai
keseluruhan, nilai
per-unit, dan
banyaknya unit.

180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uang dalam Mendiskusikan  Menghitung Tes Essay 1. Seorang 5 x 40


perdagangan secara santun cara besar dan Tertulis pedagang, Pak menit
menghitung besar persentase Rifki menjual
laba, besar rugi, laba, besar sebuah
persentase laba, dan per- televisi
persentase rugi, sentase rugi, seharga
harga jual, harga harga jual, Rp1.650.000,
beli, diskon, bruto, harga beli, 00. Dari
tara, dan neto, diskon, bruto, penjualan itu
bunga tunggal, dan tara, dan neto, pak Rifki
pajak dalam bunga mengambil
kegiatan ekonomi tunggal, pajak untung
dalam sebesar 10%.
kegiatan Berapa harga
ekonomi. beli televisi
itu?

181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

Lampiran 8. Surat Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

Lampiran 9. Gambar Siswa

Siswa sedang mengerjakan soal tes untuk mendapatkan kelompok.

Siswa mengangkat tangan yang bernomor 1.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

Siswa menulis jawaban sesuai nomor yang dikerjakan.

Siswa sedang berdiskusi kelompok.

Anda mungkin juga menyukai