Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua khusunya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Mata kuliah Rancangan Pabrik ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang dan peka
terhadap teknologi seperti sekarang ini.
Makalah Mata kuliah Rancangan Pabrik kami yang berjudul “Pra Rancangan
Pabrik Fatty Acid Methyl Esther dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas 80.000 Ton/Tahun”
disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Rancangan Pabrik sebagai pendalaman dari materi
dari Mata Kuliah Rancangan Pabrik.
Penulisan Makalah Tugas Mata Kuliah Rancangan Pabrik ini dapat berjalan
dengan lancar atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu melimpahkan Hidayah dan Inayahnya.
2. Bapak dan Ibu beserta keluarga yang selalu memberikan doa, perhatian, kasih
sayang, semangat serta dukungan moril maupun materil.
3. Bapak Budi Pratomo Sibuea, S.ST.,M.Sc selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Rancangan Pabrik.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Besar harapan kami semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak dan kami selaku penyusun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1. Latar Belakang .........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................2
1.3. Tujuan ......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................3
2.1. Perancangan produk ................................................................3
2.2. Perancangan volume penjualan................................................3
2.3. Pemilihan proses produksi.......................................................4
2.4. Ukuran pabrik yang akan digunakan.......................................6
2.5. Lokasi pabrik yang akan didirikan...........................................6
2.6. Tata letak pabrik.......................................................................7
BAB III KESIMPULAN ...................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekitar 50% dan 40% kedelai yang tersedia untuk bahan pangan diolah menjadi tempe
dan tahu (Silitonga dan Djanuwardi, 1996), sedangkan sisanya untuk pengolahan susu
kedelai, kecap, tauge dan tauco. Produk olahan kedelai tersebut merupakan sumber
protein nabati yang relatif murah harganya dan dikonsumsi oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat, sehingga berperan dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan
status gizi masyarakat.
Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat penting karena kedelai
mempunyai nilai kemanfaatan yang tinggi. Kedelai bisa diolah menjadi bahan makanan,
minuman serta penyedap cita rasa makanan. Sebagai bahan makanan pada umumnya
kedelai tidak langsung dimakan, melainkan diolah terlebih dahulu sesuai dengan
kegunaanya. Berkaitan dengan hal itu, harus dilakukan upaya peningkatan kapasitas
produksi kedelai dan olahannya karena akan berdampak positif dalam penyediaan
lapangan kerja baru, penurunan jumlah pengangguran, dan peningkatan pendapatan
perkapita maupun daerah (Ginting, E., 2009).
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat
mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau,
daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih
tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau
tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar
55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai
(Soedjarwo, E., 1982).
Salah satunya produk olahan atau awetan dari kedelai adalah kecap. Dengan berbagai
tekstur diantaranya cair (asin), atau kental (manis), bewarna coklat kehitam-hitaman dan
seringkali di gunakan sebagai bahan penyedap masakan. Di Indonesia kecap
dimanfaatkan secara langsung sebagai pelengkap makanan misalnya : bakso, soto, tahu
kupat, dan sebagainya.
Kecap adalah sari kedelai yang telah difermentasikan dengan penambahan gula kelapa
dan bumbu. Kecap mengandung protein, karbohidrat, vitamin serta lemak. Di Indonesia
sulit diketahui sejak kapan untuk pertama kalinya nenek moyang kita membuat kecap
kedelai ini. Kenyataannya sampai sekarang kecap merupakan salah satu jenis makanan
kita, baik di perdesaan maupun di perkotaan. Untuk memenuhi pasar kecap yang begitu
besar, pengusaha terus berupaya mengembangkan usahanya. Dalam persaingan yang
begitu kuat, para pemilik perusahaan terdorong untuk melakukan inovasi baru terhadap
produknya guna merebut pasar (Kompas, 2008).
kualitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan yang dijual.
Kantor parkir
Musola
PABRIK INTI
3. Pabrik inti
4. Kantin
5. taman
6. Kantor
7. Mu Mushola
sola
2.7.1. Tata Letak Alat Proses
7
16
6
10
5
11 8 15
9
4
Keterangan Gambar :
14 17
1. Pintu Masuk Area Perusahaan
13
2. Kantor Administrasi
3 3. Ruang Ganti1Karyawan 2 12