’’TITIK BEKU’’
Disusun oleh:
Tahta Alfina R 184099
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
2
Daftar Isi
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan
uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut
murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu,
baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut.
Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya
diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika
cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan
berkurang).
Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu
0°C, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke
dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0°C
lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0°C, dan inilah yang dimaksud
sebagai “penurunan titik beku”.
Dalam percobaan ini akan diteliti tentang perubahan titik beku pelarut
murni yang telah ditambahkan zat terlarut lain kedalamnya dan mencoba
pembuktian bahwa titik beku larutanya akan lebih rendah dibandingkan
pelarut murninya.
B. TUJUAN
1. Menyelidiki titik beku larutan serta faktor yang mempengaruhi.
2. Membandingkan kenaikan titik beku larutan nonelektrolit dengan
larutan elektrolit pada konsentrasi yang sama.
3. Menentukan penurunan titik beku air, laktosa, sukrosa, glukosa, NaCl
dan SL
4
C. Manfaat Praktikum
1. Dapat mengetahui penurunan titik beku air, glukosa, sukrosa, laktosa
2. Dapat mengetahui pengaruh konsentrasi larutan terhadap penurunan titik
beku larutan
3. Dapat mengetahui perbedaan penurunan titik beku larutan elektrolit dan
nonelektrolit
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DASAR TEORI
6
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu
hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa)
disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.
Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu
garam. ... Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air)
merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik.
B. Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis
zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya.
Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan
elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Bahan:
Air
Larutan NaCl 10%
Larutan laktosa 10%
Larutan Glukosa 10%
Larutan Sukrosa
SL
B.
PROSEDUR KERJA
1. Memasukkan es batu kecil-kecil ke dalam gelas kimia plastik sampai
kira-kira tiga perempatnya, dan menambahkan ±8 sendok garam dapur
kemudian diaduk (campuran ini sebagai pendingin).
2. Mengisi tabung reaksi dengan air suling ± 3 cm dan memasukkan ke
dalam gelas kimia yang berisi campuran pendingin. Mengaduk
campuran pendingin, memasukkan pengaduk kaca ke dalam tabung
reaksi, dan menggerakkan pengaduk turun naik dalam air sampai air
membeku seluruhnya.
3. Mengangkat tabung reaksi dan membiarkan es dalam tabung meleleh
sebagian. Mengganti pengaduk dengan termometer. Lalu
8
mengaduk campuran dalam tabung dengan termometer secara turun
naik dan mencatat suhu campuran es dan air itu
Penurunan Titik
No. Larutan Titik Beku
Beku
1. Air -1,50C 00C
2. Larutan NaCl 10% -10,30C 8,80C
3. Larutan Laktosa 10% -2,10C 0,60C
Larutan Glukosa
4. -4,80C 3,30C
10%
5. Larutan Glukosa 10% -2,50C 10C
6. Larutan Glukosa 10% -2,20C 0,70C
Larutan Laktosa
7. -8,70C 7,20C
10 %
8. Larutan Sukrosa -1,90C 0,40C
9. Larutan Laktosa -7,60C 6,10C
10. SL -1,80C 0,30C
D. Pembahasan
TB = TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
= ……0C
1. LARUTAN AIR
TB = TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
= -1,5 – (-2,1)
= 0,60C
2. Larutan NaCL
TB = TB0-TB
9
= TB AIR – TB LARUTAN
= -1,5 -10,3
= 8,80C
3. Larutan laktosa
TB = TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
= -1,5 – (-2,1)
= 0,60C
TB = TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
= -1,5 – (-8,7)
= 7,20C
TB= TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
= -1,5 – (-7,6)
= 6,10C
4. Larutan glukosa
TB = TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
= -1,5- (-4,8)
= 0,70C
TB = TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
= -1,5 – (-2,5)
= 10C
TB = TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
= -1,5 – (-2,2)
= ……0C
5. Larutan sukrosa
TB = TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
= -1,5 – (-1,9)
= 0,40C
6. Larutan SL
TB = TB0-TB
= TB AIR – TB LARUTAN
10
= -1,5 – (-1,8)
= 0,30C
E. Kesimpulan
11
F. LAMPIRAN
12