Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ Manusia, IPTEK dan Kemiskinan “

OLEH :

KELOMPOK 3

1. Maria Aleng (201441099)


2. Nizar Payapo (201441059)
3. Octovianus.J.Sanamasse (201541095)
4. Ria Resti Sahania (201841029)
5. Ingrid N T Maromon (201841037)
6. Irma A Nukuhehe (201841046)
7. Rosina Lainata (201841086)
8. Melki K Serusiay (201841090)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas ini dengan
baik, tepat pada waktunya yang berjudul “Manusia, IPTEK dan Kemiskinan”

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ilmu
Sosial Budaya Dasar. Dalam makalah ini menguraikan tentang hubungan antara IPTEK dan
kemiskinan terutama di Indonesia.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
pengetahuan kepada pembaca.

Ambon, 04 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………………..1

Kata pengantar……………………………………………………………………………2

Daftar isi………………………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah …………...………………………………………………4

1.2 Rumusan masalah………………………………………………………………….5

1.3 Tujuan penulisan…………………..………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian iptek……………………………………………………………………6

2.2 Penggunaan IPTEK dalam aspek kehidupan beserta dampak negatifnya…………8

2.3 Dampak Positif dan Negatif IPTEK……………………………………………….9

2.4 Pengertian Kemiskinan…………………………………………………………….12

2.5 Faktor-faktor terjadinya Kemiskinan………………………………………………13

2.6 Hubungan antara IPTEK dan Kemiskinan…………………………………………14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..……..16

Daftar pustaka………………………………………………………………..……………17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah dua hal yang tak akan pernah bisa
terlepaskan dari kehidupan manusia. Apalagi, abad 21 ini adalah era globalisasi dimana hampir
semua kegiatan manusia menggunakan sistem teknologi. Yang mana perkembangan teknologi
sangatlah pesat, dalam hal ini teknologi sangat berpengaruh di kehidupan sosial kita. Apalagi
jika kita amati lebih jauh, IPTEK sangat berpengaruh pada kehidupan sosial. Teknologi dalam
penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyonsong masa depan, sudah diberi
kepercayaan yang mendalam. Dia dapat mempermudah kegiatan manusia, meskipun mempunyai
dampak sosial yang muncul sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu. Kita
misalkan saja manusia yang bisa memanfaatkan IPTEK maka akan memiliki status pendidikan
yang tinggi. Oleh karena itu orang yang berpendidikan tinggi identik dengan status sosial yang
tinggi. jika status sosial seseorang tinggi maka tingkat kemakmurannya juga akan tinggi pula.
Untuk itulah jika diamati dengan seksama maka terdapat hubungan yang sangat kuat antara
IPTEK dengan kesejahteraan masyarakat.

Kesejahteraan masyarakat maka akan meliputi kemakmuran dan kemiskinan. Bilamana


masyarakat bisa makmur apabila berhasil mengikuti dan menggunakan perkembangan IPTEK
maka masyarakat tersebut termasuk masyarakat yang sejahterah, dan sebaliknya, masyarakat
yang tidak dapat mengikuti IPTEK dengan baik maka terjadi kemiskinan.

Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan
yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita masyarakat
adil dan makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan lain,
seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial dan
persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan
sumber daya alam untuk mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.

Kemiskinan memang menjadi masalah yang serius dalam menghadang kemajuan IPTEK.
Hal ini disebabkan, masyarakat miskin dipastikan tidak akan bisa menikmati kemajuan
teknologi. Malah yang terjadi masyarakat miskin akan menghambat perkembangan teknologi.
Bukan hanya itu saja, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberikan dampak dalam sektor
ekonomi sehingga masyarakat akan terseleksi dan membuat mereka menjadi miskin ketika
dampak IPTEK mulai merajarela.

Untuk itulah, perlu adanya pemahaman yang mendalam antara Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) dengan kemiskinan serta kemakmuran masyarakat sehingga ada
kemungkinan muncul sebuah kesalahan persepsi mengenai IPTEK yang sangat erat kaitannya
dengan kemunculan kemiskinan yang terus berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
2. Apa saja Kelebihan Dan Kekurangan IPTEK?
3. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan ?
4. Apa kaitan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan(IPTEK) ?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi (IPTEK)


2. Untuk mengetahui dampak dari IPTEK
3. Untuk mengetahui bagaimana kemiskinan itu bisa terjadi
4. Untuk mengetahui hubungan antara IPTEK dengan kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian IPTEK
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan
menggunakan teknologi pemikiran yang selalu terkontrol dan selalu dapat diperiksa dengan
kritis oleh setiap orang yang akan menciptakan sesuatu dan yang telah diketahuinya. Dalam
arti sistematis berarti tidak semua orang yang berilmu, yaitu pengetahuan yang tersusun
secara sistematis saja yang bisa dibilang ilmu pengetahuan. yang merupakan urutan-urutan
struktur menjadikan hal sesuatu yang telah disusun keseluruhannya. sehingga akan tergambar
garis besar dari pengetahuan yang bersangkutan. Ilmu pengetahuan bersifat terbuka dan dapat
ditelaah kebenarannya oleh setiap orang.
Unsur pokok lain mengenai ilmu pengetahuan yaitu menggunakan pemikiran akal sehat
dengan maksud pengetahuan bisa didapatkan melalui kenyataan dengan melihat dan
mendengar serta melalui alat-alat komunikasi. lalu, ilmu pengetahuan harus dapat
dikemukakan, harus diketahui oleh umum sehingga dapat diperiksa dan dikontrol umum
yang mungkin bagi umumnya berbeda pemahamannya.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan
yang disusunnya yaitu :

1. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan


disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
2. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas
ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain
ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan.
3. Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu
pengetahuan.

Dari pengertian ilmu dan pengetahuan di atas, dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan
adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang
ingin mengetahuinya.

2. Pengertian Teknologi
Pengertian Teknologi berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat
diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu
secara rasional”.

Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-
alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi
hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan
karya seni (Yunani : “techne“) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah
“teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi
pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata
“teknologi”.

Menurut “Walter Buckingham” yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu


pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang
memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan. Atau menurut
pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah
dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala
nilai yang ada.Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami
lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi
manusia.

Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut:


“Ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa
teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.”

Hubungan antara ilmu pengetahuan dengan teknologi ( IPTEK ) yaitu bila ilmu tidak
dikerahkan untuk menjadikan suatu teknologi maka segala sesuatu sekarang ini seperti
teknologi yang sudah ada tidak akan berkembang mungkin tidak akan ada teknologi, atau
ungkapan lain ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis, bila
ilmu tidak dijadikan sesuatu, tidak akan berkembang dan teknologi tanpa imu maka tidak
akan berakar.

2.2 Penggunaan IPTEK dalam aspek kehidupan beserta dampaknya.


A. Pangan
Dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi ada yang
positif dan ada juga yang negatif. Dampak yang positif antara lain:

1. Ditemukannya bibit unggul dengan memanfaatkan sinar zat radioaktif yang dapat
mengadakan mutasi gen.
2. Digunakannya mekanisasi pertanian untuk memanen hasil produksi sehingga hasilnya
lebih besar dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia.
3. Pemberantasan hama dan membunuh kuman-kuman pembusuk menggunakan radiasi
yang bersumber dari tenaga nuklir.
Dampak negatifnya, antara lain: pemakaian pestisida, ternyata tidak saja dapat memberantas
hamatanaman, tetapi juga dapat membunuh hewan ternak, dapat meracuni hasil panen dan
bahkan dapat meracuni manusia itu sendiri.

B. Sandang
Dengan kemajuan teknologi, kita tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat tanaman
kapas karena dengan serat sintesis, pembuat tekstil dapat dilakukan secara besar-besaran dalam
waktu yang singkat. Dalam hal perhiasan, perkembangan IPTEK telah dapat dibuat intan
sintetis, berdasar dari struktur intan mengubah struktur heksagonal dari karbon grafit menjadi
struktur tetragonal dari intan.
Sedangkan dampak negatifnya, antara lain: pemakaian serat sintetis, kalau menjadi sampah
tidak dapat dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk. Namun, apabila dibakar akan
menyebabkan menipisnya lapisan ozon dan dapat mencemarkan tanah seingga mengurangi
kesuburan tanah.

C. Papan
Dengan menerapkan teknologi maju, manusia mampu membangun rumah dan gedung
pencakar langit sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas untuk membangun pemukiman.
Disamping itu, manusia akan berusaha memanfaatkan lautan dan antarikasa sebesar-besarnya,
melalui pulau pulau buatan.

2.3 Dampak Positif dan Negatif IPTEK


A. Bidang Informasi dan Komunikasi

Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat dan dapat
kita rasakan dampak positifnya, antara lain:
1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi
bagian manapun melalui internet.
2. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya
melalui handphone.
3. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi


juga dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif, seperti:
1. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris.
2. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa
disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
3. Kerahasiaan alat tes semakin terancam, seperti tes psikologi.
4. Kecemasan teknologi, seperti kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan
berbagai file penting dalam computer, dan lain-lan.

B. Bidang Pendidikan
Peran penting IPTEK dalam bidang pendidikan, sebagai berikut:
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukan satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan.
2. Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat, seperti
penggandaan soal ujian dengan adanya mesin foto copy untuk memenuhi kebutuhan akan
jumlah soal yang banyak dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.
3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
4. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan
teknologi.

Setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan
manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi mudah untuk dikerjakan dengan
menggunakan media teknologi seperti, komputer yang dapat mengolah data dengan
memanfaatkan berbagai program.

Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam
Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses
melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada
akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan
kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
b. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal. Dengan kemajuan di badang pendidikan kita mencetak generasi yang
berepengetahuan tinggi, tetapi mempunyai moral yang rendah.
c. Siswa menjadi malas belajar karena banyak diantara mereka yang menghabiskan
waktunya untuk menggunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter dan lain-lain.

C. Bidang Ekonomi dan Industri


Dalam bidang ekonomi, teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi
tersebut dapat kita rasakan manfaat positifnya, antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
2. Terjadinya industrialisasi.
3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki.
5. Kemajauan ekonomi mampu menghasilkan produk kedokteran menjadi komoditi.
Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;
1. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.
2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan
memiliki jalan pintas yang bermental "instant".

D. Bidang Politik
Dampak positif dari teknologi pada bidang politik adalah:
1. Timbulnya kelas menengah baru yang akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan
politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
2. Proses regenerasi kepemimpinan yang akan berdampak dalam gaya dan substansi politik
yang diterapkan sehingga kebebasan dan persamaan semakin kental.

Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya


regionalisme sehingga melahirkan kekuatan ekonomi baru.

E. Bidang Sosial dan Budaya


Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat dampak positifnya terhadap perkembangan bidang
social dan budaya, yaitu:
1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
2. Meningkatnya rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai
suatu bangsa akan semakin kokoh sehingga bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat
melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek sosial dan
budaya, seperti:
1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan
pelajar.
2. Kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat, semakin
lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan
tolong-menolong, yang telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan
penting dalam menciptakan kesatuan sosial.
3. Pola interaksi antar manusia yang berubah dengan bantuan gadget, yang membuat orang-
orang menjadi sibuk dengan dunianya sendiri.

2.4 Pengertian Kemiskinan


Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta (harta yang
ada tidak mencukupi kebutuhan). Adapun kata “fakir” diartikan sebagai orang yang sangat
miskin. Secara Etimologi makna yang terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah
konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi
negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh.

Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu kondisi serba
kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana mereka ini tidak dapat menikmati fasilitas
pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman
modern.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan arti definitif
dari pada kemiskinan adalah sebuah keniscayaan. Berawal dari sekedar ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan hingga pengertian yang lebih
luas yang memasukkan komponen-komponen sosial dan moral. Misal, pendapat yang diutarakan
oleh Ali Khomsan bahwa kemiskinan timbul oleh karena minimnya penyediaan lapangan kerja
di berbagai sektor, baik sektor industri maupun pembangunan. Senada dengan pendapat di atas
adalah bahwasanya kemiskinan ditimbulkan oleh ketidakadilan faktor produksi, atau kemiskinan
adalah ketidakberdayaan masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh pemerintah sehingga
mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi. Arti definitif ini lebih dikenal
dengan kemiskinan struktural.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian:
1. Kemiskinan Absolut
Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di
bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum:
pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan.
2. Kemiskinan Relatif
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan
namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
3. Kemiskinan Kultural
Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok
masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada
usaha dari pihak lain yang membantunya.

2.5 Faktor-faktor terjadinya Kemiskinan


Pada umumnya di negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:
1. Laju Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk Indonesia terus meningkat di setiap 10 tahun menurut hasil
sensus penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk
dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak
sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah dengan
banyaknya beban ketergantungan yang harus ditanggung membuat penduduk hidup di bawah
garis kemiskinan.

2. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.

Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan
bukan tenaga kerja. Yang tergolong sebagi tenaga kerja ialah penduduk yang berumur
didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap negara yang satu dengan
yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas
umur maksimum. Jadi setiap orang atausemua penduduk kesenjangan dikatakan lunak,
distribusi pendapatan nasional dikatakan cukup merata.
Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relatif
tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia
mempunyai pendapatan yang berlebih.

3. Tingkat pendidikan yang rendah


Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu
negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga
kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih
banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.

4. Kurangnya perhatian dari pemerintah


Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat
menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang
mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya.

2.6 Hubungan antara IPTEK dan Kemiskinan


Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya
untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa”
sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan
pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi,
berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu
pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu


kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah
dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan
(kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap
ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi
tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam
kerangka nasional seperti kemiskinan.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya
yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia
pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan
terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh
struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil
produksi dan mekanisme pasar. Semuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem
kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Rata-rata orang yang hidup di bawah garis kemiskinan belum dapat membaca maupun
menulis. sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan adalah dengan ilmu pengetahuan.
Dengan dapat membaca dan menulis, seorang pemulung sampah bisa berkesempatan
mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan menghasilkan banyak uang. Dengan ilmu
pengetahuan, dapat merubah seorang pengamen untuk berpikir kreatif dan memulai membuka
suatu usaha dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan adalah sesuatu yang bertentangan. Teknologi
diciptakan oleh manusia demi kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan arti menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka,
kelaparan, melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok manusia.

Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi
siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi
yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan
tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini.

Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai
IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih
menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di zaman ini.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. Sosiologi, skematika, teori, dan terapan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Ace, Partadireja. (1981). Ekonomik Etik, pada pengukuran Guru Besar Ekonomi Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta.

Ritzer, George. sosiologi ilmu pengetahuan berparadigma ganda.

Rosyidi, Suherman.(2006).Pengantar Teori Ekonomi.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Netltjie, Harmawan.(1996).MKDU Ilmu Sosial Dasar. Malang : Gunadarma

Sagir,Soeharsono.(2009).Kapita Selekta Ekonomi Indonesia. Jakarta : Kencana Prenada Media


Group.

Anda mungkin juga menyukai