Anda di halaman 1dari 3

Kebutuhan Fisik Wanita Hamil

Menurut Kusmiyati (2010), kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi
dalam kehamilan, personal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi dan body mekanik, exercise
atau senam hamil, istirahat atau tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan persalinan dan
kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, auskultasi periodik denyut jantung janin, pemantauan
janin secara elektronik, kunjungan ulang dan pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Beberapa
kebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu sebagai berikut:

1. Oksigen

Paru-paru bekerja lebih berat untuk keperluan ibu dan janin. Pada hamil tua sebelum kepala masuk
panggul, paru-paru terdesak ke atas sehingga menyebabkan sesak napas. Untuk menegah hal tersebut
maka ibu hamil perlu: latihan napas dengan senam hamil, tidur dengan bantal yang tinggi, makan tidak
terlalu banyak, hentikan merokok, konsultasi ke dokter bila ada gangguan nafas seperti asma, posisi
tidur miring kiri.

2. Nutrisi

Tambahan kalori untuk wanita hamil kurang lebih 285 kalori agar penggunaan kalori selama kehamilan
berlangsung adekuat, masukan harus di atas 36 kalori/kg/hari. Kecukupan yang dianjurkan, sebanyak 40
kalori/kg/hari dalam distribusi yang seimbang yaitu protein kurang lebih 15 %, lemak 30%, dan
karbohidrat kurang lebih 55%.

Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangatlah baik, tetapi jangan berlebihan,
kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran dan buah, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain
itu dikurangi makanan terlalu manis (gula), terlalu asin (garam, ikan asin telur asin, tauco, dan kecap
asin) karena makanan tersebut memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan merangsang
timbulnya keracunan saat kehamilan (Marmi, 2011).

Pemberian zat besi dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual
hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 32 mg ( zat esi 60 mg) dan Asam Folat 500 µg, minimal 90 tablet.
Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan
(Kusmiyati, 2010).

3. Personal Hygiene
Kebersihan harus di jaga pada masa hamil, mandi di anjurkan dua kali sehari karena ibu hamil cenderung
untuk mengeluarkan banyak keringat menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak bawah,
buah dada, daerah genetalia) di bersihkan dengan air dan di keringkan. Kebersihan mulut dan gigi perlu
mendapatkan perhatian karena mudah terjadi gigi berlubang terutama ibu yang kekurangan kalsium.
Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan
karies gigi.

4. Pakaian

Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa
sabuk/pita yang menekan dibagian perut/pergelangan tangan dan pakaian juga tidak baik terlalu ketat
dileher. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik
bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering
terjadi. Kaos kaki ketat tidak boleh digunakan.

5. Eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar, untuk memperlancar dan
mengurangi infeksi kandung kemih yaitu minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin perubahan
hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami
obstipasi/sembelit.

6. Seksual

Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila terdapat keguguran berulang atau
mengancam kehamilan dengan tanda infeksi, pendarahan, mengeluarkan air.. Bisa terjadi bila kurang
higienis, ketuban bisa pecah, dan persalinan bisa terangsang karena, sperma mengandung
prostaglandin.

7. Senam Hamil

Pelaksanaan senam sedikitnya seminggu sekali dan menggunakan pakaian yang sesuai dan longgar.
Lakukan selalu pemanasan dan pendinginan setiap kali senam. Intensitas senam harus disesuaikan
dengan kondisi tubuh.

8. Istirahat/ tidur
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai
alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi
duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan
tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan
kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal
mungkin. Tidur malam sekitar +8 jam dan istirahat tidur siang ±1 jam. Ibu hamil dianjurkan untuk
merencanakan periode istirahat, terutama saat hamil tua. Posisi berbaring miring dianjurkan untuk
meningkatkan efusi uterin dan oksigenasi fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat, seorang
wanita dapat mengambil posisi telentang kaki diangkat pada dinding untuk menigkatkan aliran vena dari
kaki dan mengurangi oedema kaki dan varises vena.

9. Imunisasi

Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus
neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1
bulan, sebelum anak lahir agar serum antitetanus mencapai optimal.

10. Persiapan kelahiran bayi

Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan.
Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan
dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu .

Persiapan persalinan yang perlu diperhitungkan adalah masalah transportasi, misalnya jarak tempuh
dari rumah tujuan membutuhkan berapa lama, jenis alat transportasi, sulit atau mudahnya lokasi
ditempuh, karena hal ini akan mempengaruhi keterlambatan pertolongan. Untuk mengurangi tingkat
kecemasan dari sisi sosal ekonomi, disarankan keluarga sudah mengikuti kelas menjadi orang tua mulai
dari trimester I, II dan III. Agar proses persalinan berjalan secara normal, ibu selamat, dan bayinya sehat
perlu pendukung lain yaitu dana. Pendanaan yang memadai, perlu direncanakan jauh sebelum masa
persalinan tiba dengna cara menabung, dapat melalui arisan, tabungan ibu bersalin (tabulin), atau
menabung di bank.

Daftar Pustaka

Kusmiyati, Wahyuningsih, and Sujiyatini. 2010. Perawatan Ibu Hamil.Yogyakarta: Fitramaya

Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Pantiawati Ika, and Saryono. 2011 Asuhan Kehamilan I (kehamilan ) Yogyakarta, Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai