Anda di halaman 1dari 3

ACARA III

EROSIVITAS HUJAN, PERMEABILITAS TANAH, KEMIRINGAN DAN


PANJANG LERENG

I. TUJUAN (KETIK)
1. Mengetahui nilai erosivitas hujan di Desa Blanggu Kecamatan Simo,
Kabupaten Boyolali.
2. Mengetahui tingkat permeabilitas tanah di Desa Blanggu Kecamatan Simo
Kabupaten Boyolali
3. Mengetahui tingkat kemiringan lereng di Desa Simo Kecamatan Simo
Kabupaten Boyolali

4. Mengetahui nilai dari faktor jenis tanaman/vegetasi (C) dan konservasi


tanah (P)
5. Mengetahui nilai erosi (A) di Desa Blanggu Kecamatan Simo Kabupaten
Boyolali
II. ALAT DAN BAHAN (KETIK)
1. Alat Tulis
2. Tabel Nomograf
3. Kalkulator Scientific
4. Data Curah Hujan
5. Tabel Faktor Nilai C dan P
6. Sampel Tanah
7. Seperangkat Alat Permeabilitas
8. Kain Permeabilitas
9. Gelas Beker
10. Gelas Ukur
11. Karet Ban
III. LANDASAN TEORI
1.Kemiringan Lereng
Lereng adalah kenampakan permukan alam disebabkan adanya beda
tinggi apabila beda tinggi dua tempat tesebut di bandingkan dengan
jarak lurus mendatar sehingga akan diperoleh besarnya kelerengan.
Bentuk lereng bergantung pada proses erosi juga gerakan tanah dan
pelapukan. Leeng merupakan parameter topografi yang terbagi dalam
dua bagian yaitu kemiringan lereng dan beda tinggi relatif, dimana
kedua bagian tersebut besar pengaruhnya terhadap penilaian suatu bahan
kritis. Bila dimana suatu lahan yang lahan dapat merusak lahan secara
fisik, kimia dan biologi, sehingga akan membahayakan hidrologi
produksi pertanian dan pemukiman.

2.Erosivitas Hujan
Erosivitas curah hujan menunjukkan kemampuan atau kapasitas
hujan untuk menyebabkan erosi tanah (Blanco & Lal, 2008; Unger, 2006). Faktor
erosivitas hujan merupakan hasil perkalian antara energi kinetik (E) dari satu
kejadian hujan dengan intensitas hujan maksimum 30 menit (I30) (Asdak, 2002;
Donahue et al., 1987; Morgan, 2005). Faktor erosivitas hujan (R) yang merupakan
daya rusak hujan didefinisikan sebagai jumlah satuan indeks erosi hujan dalam
setahun (Suripin, 2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi erosivitas adalah jumlah,
intensitas, velositas, ukuran butiran, dan penyebaran ukuran butiran air hujan yang
jatuh (Blanco & Lal, 2008; Morgan, 2005). Erosivitas curah hujan dan pengaruh-
pengaruhnya beragam di antara wilayah iklim. Jumlah curah hujan yang
3.Permeabilitas
Permeabilitas (K) merupakan salah satu parameter petrofisik yang berupa
kemampuan batuan untuk dapat meloloskan fluida. Satuan permeabilitas yang
umum digunakan ialah Darcy. Aliran fluida dalam media berpori berdasarkan
Hukum Darcy diturunkan secara empiris sebagai berikut:
Qf = (K.A.ΔP)/(μ.L)

Dengan:
Qf = Laju alir fluida, cm3/sec
A = Luas penampang media berpori, cm2
μ = Viskositas fluida, cps
ΔP = P1 – P2 = Perbedaan tekanan, atm
L = Panjang media berpori, cm
K = Permeabilitas, Darcy

4.Vegetasi dan konservasi tanah

Teknik konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman/vegetasi


maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran
permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah, serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat
fisik, kimia maupun biologi (Kasdi Subagyono, Setiari Marwanto, dan Undang Kurnia,
2003). Pada dasarnya konservasi tanah secara vegetatif adalah segala bentuk pemanfaatan
tanaman ataupun sisa-sisa tanaman untuk mengurangi erosi. Tanaman ataupun sisa-sisa
tanaman berfungsi sebagai pelindung tanah terhadap daya pukulan butir air hujan maupun
terhadap daya angkut air aliran permukaan (runoff), serta meningkatkan peresapan air ke
dalam tanah. Tajuk tumbuhan berfungsi menahan laju butiran air hujan dan mengurangi
tenaga kinetik butiran air dan pelepasan partikel tanah sehingga pukulan butiran air dapat
dikurangi. Air yang masuk di sela-sela kanopi (interception) sebagian akan kembali ke
atmosfer akibat evaporasi. Fungsi perlindungan permukaan tanah terhadap pukulan butir air
hujan merupakan hal yang sangat penting karena erosi yang terjadi di Indonesia penyebab
utamanya adalah air hujan. Semakin rapat penutupannya akan semakin kecil risiko hancurnya
agregat tanah oleh pukulan butiran air hujan. Batang tanaman juga menjadi penahan erosi air
hujan dengan cara merembeskan aliran air dari tajuk melewati batang (stemflow) menuju
permukaan tanah sehingga energi kinetiknya jauh berkurang. Batang juga berfungsi memecah
dan menahan laju aliran permukaan. Jika energi kinetik aliran permukaan berkurang, maka
daya angkut materialnya juga berkurang dan tanah mempunyai kesempatan yang relatif tinggi
untuk meresapkan air. Beberapa jenis tanaman yang ditanam dengan jarak rapat, batangnya
mampu membentuk pagar sehingga memecah aliran permukaan. Partikel tanah yang ikut
bersama aliran air permukaan akan mengendap di bawah batang dan lama-kelamaan akan
membentuk bidang penahan aliran permukaan yang lebih stabil.

Anda mungkin juga menyukai