TINJAUAN PUSTAKA
Durian
sudah akrab dengan aroma, rasa, dan bentuk buah yang berduri. Buah khas daerah
tropis ini termasuk ordo Malvaceae, family bombacaceae, dan genus durio.
Durian bisa disebut buah termahal, karena bagian yang bisa dimakan hanya
19-32% dari total bobot buah keseluruhannya, selain kulit dan biji yang juga
berbagai pasar dalam negeri. Untuk pasar luar negeri, penyuluhan hasil
durian di sentra produksi dalam upaya peningkatan mutu buah. Pesaing Indonesia
sebagai penghasil buah durian adalah Thailand dan Malaysia. Sentra produksi
durian di Indonesia adalah Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa
dikonsumsi dalam keadaan segar. Daging buah durian selain dimakan langsung
atau dimakan dalam keadaan segar, dapat pula diolah dengan memasaknya
tempoyak untuk masakan. Aroma yang khas dari buah durian biasanya digunakan
untuk aroma permen, es krim, susu, dan beberapa jenis minuman penyegar
menyukainya, namun sebagian yang lain malah tidak suka dengan aromanya.
Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of fruit). Daging buah
durian dalam 100 gram memiliki kandungan gizi seperti disajikan pada Tabel 2.
Manfaat Durian
Durian sangat kaya akan sumber gizi yang bermanfaat untuk kesehatan
kita diantaranya:
amino yang dapat diubah dalam tubuh menjadi serotonin, untuk membuat
badan lebih rilek, meningkatkan mood, dan secara umum membuat perasaan
lebih gembira.
Mencegah anemia (kurang darah) : dengan kadar besi tinggi, durian dapat
anemia.
tekanan darah dengan jumlah durian < 6 biji. Sehingga US Food and Drug
melancarkan BAB.
pencegah sakit intestinal sebab durian bertekstur lunak dan lembut. Durian
satu-satunya buah segar yang dapat dimakan langsung pada kasus yang telah
berusaha berhenti merokok, karena mengandung vitamin B6, B12, kalium, dan
Mencegah stress : kalium adalah salah satu mineral vital yang membantu
(Santoso, 2012).
Kulit Durian
flavonoid, saponin, selulosa, lignin, serta kandungan pati. Kandungan dalam kulit
durian tersebut mempunyai bau yang sangat menyengat dan tidak disukai oleh
nyamuk, sebab efek kandungan tersebut bisa mempengaruhi syaraf pada nyamuk
dan akibat yang ditimbulkan adalah nyamuk mengalami kelabilan dan akhirnya
mati. Kulit durian dalam jumlah besar dapat digunakan sebagai obat dalam dunia
farmasi karena kandungan kimianya, perekat kayu dalam olahan kayu dan dari
merupakan bahan perekat dan pengental yang sangat dibutuhkan dalam jumlah
atau pakan ternak, sementara kulit durian tersebut masih mengandung senyawa
pektin yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan selai. Selai durian
dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut : kulit durian, gula pasir, asam sitrat,
natrium benzoate, garam dapur, vanili, air, dan essens durian. Proses pengolahan
(Wikipedia, 2011).
(50-60%) dan kandungan lignin (5%) serta kandungan pati yang rendah (5%)
bahan baku papan olahan serta produk lainnya yang dimampatkan. Kandungan
kimia kulit durian yang dapat dimanfaatkan adalah pektin. Pektin merupakan
senyawa yang baik digunakan sebagai pengental dalam makanan, sehingga pektin
yang diperoleh dari kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai pengental dalam
potasium atau kalium (K), zat besi (Fe), zink, mangan (Mn), tembaga (Cu),
Jelly durian tidak hanya dapat dibuat dari daging buah yang mahal, tetapi
dapat juga dari bagian dalam (albedo) kulit durian karena albedo kulit durian
masih mempunyai aroma khas durian dan kandungan pektinnya yang tinggi yaitu
terutama untuk mengasapi ikan. Selain itu, kulit juga dapat dimanfaatkan sebagai
karboksil pada polimer pektin telah mengalami esterifikasi dengan metil menjadi
untuk memudahkan buang air besar dengan cara melumaskannya pada bagian
perut, juga untuk mengobati ruam pada kulit (kurap), dan air abu kulit buah durian
dapat digunakan sebagai obat pelancar haid dan juga penggugur kandungan
dan panas setelah banyak makan durian, dan juga untuk menghilangkan bau
durian di tangan dan di mulut setelah memegang buah durian. Caranya adalah
Pektin
kasar hingga halus yang berwarna putih kekuningan, tidak berbau, dan memiliki
rasa seperti lendir. Pektin kering yang telah dimurnikan berupa kristal yang
metoksilnya. Pektin yang mempunyai kadar metoksil tinggi, larut dalam air dingin
sedangkan pektin bermetoksil rendah, larut dalam alkali dan asam oksalat. Pektin
tidak larut dalam aseton dan alkohol (Kirk dan Othmer, 1967 di dalam Betty
M. Soebrata, 2011).
digunakan dalam pembuatan jeli dan sebagai bahan tambahan untuk pengental
dalam makanan. Pektin ialah polimer linier dari asam D-galakturonat yang
yang sama seperti struktur D-galaktosa, perbedaannya terletak pada gugus alkohol
kematangan buah, semakin matang buah maka kandungan pektin yang tidak larut
akan menurun, sedangkan kandungan pektin yang larut dalam air akan meningkat,
dimana jumlah pektin secara keseluruhan akan menurun (Belitz dan Grosch, 1987
Pektin dapat diekstraksi dengan pemanasan selama 4 jam pada suhu 90oC
dicuci menggunakan larutan etanol 95% beberapa kali. Pektin yang dihasilkan
tersebut tidak berbahaya karena pada proses pemisahannya jumlah asam yang
Pektin berasal dari bahasa latin “pectos” yang berarti pengental atau yang
membuat sesuatu menjadi padat atau keras. Pektin merupakan turunan dari gula
yang biasanya terdapat pada tanaman dalam jumlah yang sangat kecil
asam galakturonat, dimana jumlah asam galakturonat ini lebih banyak dari pada
gula sederhana. Pektin biasanya terdapat pada buah-buahan dan pada sayur-
sayuran. Pektin larut air terutama air panas, sedangkan dalam bentuk larutan
koloidal akan membentuk pasta. Bila pektin di dalam larutan ditambahkan gula
dan asam maka akan terbentuk gel dan prinsip ini digunakan sebagai dasar
pembuatan selai dan jeli. Pektin dan gum dapat ditambahkan ke dalam makanan
Sumber Pektin
juga berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel yang satu dengan yang
lainnya. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut disebut lamela
pektin dan kira-kira 20% lebih sudah termetilasi. Banyaknya gugus karboksil
pembuatan gel. Berdasarkan kandungan gugus metil, maka pektin dan asam
sekunder terasetilasi (Herbstreith dan Fox, 2005). Dibawah ini merupakan gambar
mengandung metil ester. Pektin diekstraksi secara komersial dari kulit buah jeruk
dan apel dalam kondisi asam. Masing-masing cincin merupakan suatu molekul
dari asam poligalakturonat dan ada 300–1000 cincin seperti itu dalam suatu tipikal
molekul pektin yang dihubungkan dengan suatu rantai linier. Berikut adalah
golongan yaitu pektin berkadar metoksil tinggi (HMP) dan pektin berkadar
Jenis-jenis Pektin
- High Methoxy Pectin (HMP), yaitu pektin yang mengandung gugus metoksil
sekurang-kurangnya 7-8%. HMP dapat membentuk gel dengan gula dan asam
- Low Methoxy Pectin (LMP), yaitu pektin yang mengandung gugus metoksil
kurang dari 7% (biasanya 3-5%). LMP dapat membentuk gel pada kadar gula
- Pektin berester tinggi, yaitu pektin yang mempunyai lebih besar 50% gugus
- Pektin berester rendah, yaitu pektin yang mempunyai lebih kecil 50% gugus
karboksil yang teresterkan. Pektin berester rendah mengandung lebih kecil dari
berester tinggi berdasarkan kemampuan membentuk gel dengan atau tanpa gula
Sifat-sifat pektin
Pektin merupakan zat berbentuk serbuk kasar hingga halus yang berwarna
putih, kekuningan, kelabu atau kecoklatan dan banyak terdapat pada buah-buahan
dan sayuran matang. Pektin kering yang telah dimurnikan berupa kristal yang
Pektin dengan kadar metoksil lebih rendah dari 7% dapat membentuk gel.
Pembentukan gel dari pektin dengan derajat metilasi tinggi dipengaruhi juga oleh
konsentrasi pektin, persentase gula, dan pH. Pembentukan gel pektin metoksil
tinggi terjadi melalui ikatan hidrogen diantara gugus karboksil bebas dan antara
kekenyalan dan kekuatan tertentu meliputi pH, konsentrasi pektin, suhu, ion
kalsium, dan gula (Chang dan Miyamoto, 1992, di dalam Budiyanto dan
Yulianingsih, 2008).
Persiapan bahan
kotoran, senyawa gula, dan bahan padat terlarut lainnya. Selain itu proses ini
bertujuan untuk proses inaktivasi enzim pektin esterase yang dapat menghidrolisis
pektin menjadi pektat. Kemudian dilakukan pencucian dengan air dingin dan
pencucian tidak baik maka senyawa gula akan tinggal yang mengakibatkan
Ekstraksi pektin
Ekstraksi pektin dengan larutan asam dilakukan dengan cara memanaskan bahan
menjadi pektin. Ekstraksi ini dapat dilakukan dengan asam mineral seperti asam
klorida atau asam sulfat. Makin tinggi suhu ekstraksi, makin singkat waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Dalam hal ini, faktor
Pengendapan
Biasanya dilakukan dengan spray drying, salting out, dan dengan penambahan
bahan pelarut organik seperti alkohol dan aseton. Spray drying jarang dilakukan
karena mahal. Pengendapan dengan salting out juga tidak banyak dilakukan
karena kesulitan untuk memisahkan pektin yang dihasilkan dan garam yang
larutannya. Pektin adalah koloid hidrofilik yang bermuatan negatif (dari gugus
karboksil bebas yang terionisasi) dan tidak mempunyai titik isoelektrik seperti
95% yang mengandung 2 ml asam klorida pekat setiap satu liter etanol sebanyak
1,5 kali volume filtrat selama 22 jam menghasilkan rendemen yang lebih banyak
Etanol mempunyai titik didih yang rendah dan cenderung aman. Etanol
juga tidak beracun dan berbahaya. Kelemahan penggunaan pelarut etanol adalah
etanol larut dalam air dan juga melarutkan komponen lain seperti karbohidrat,
dengan aseton yaitu etanol mempunyai kepolaran lebih tinggi sehingga mudah
untuk melarutkan senyawa resin, lemak, minyak, asam lemak, karbohidrat, dan
pektin tersebut dengan larutan etanol 95%. Kemudian hasil presipitasi yang
Mutu Pektin
Pektin berguna dalam pembentukan jeli dan jam dengan kandungan gula
yang tinggi. Produk ini dibuat dari pektin yang derajat metilisasinya paling sedikit
50%. Pektin juga digunakan sebagai emulsifier yang baik untuk berbagai jenis
minyak dalam air, obat pencuci perut, penstabil minuman atau es krim
Dalam industri makanan dan minuman, pektin dapat digunakan sebagai bahan
pemberi tekstur yang baik pada roti dan keju, bahan pengental, dan stabilizer pada
berikut :
Gel Pektin
Gel merupakan suatu struktur semi padat dengan cairan yang terperangkap
dua tipe gel substansi pektat, yaitu : gel pektin gula-asam-air dan gel-asam pektat
atau asam pektinat yang gugus metil esternya rendah (Desrosier, 1988). Berikut
rantai pektin yang dihidrasi dengan kuat oleh molekul-molekul air sehingga
kurang terhidrasi dengan cara penggantian molekul air oleh molekul terlarut,
akibatnya terjadi kontak yang lebih luas antara rantai-rantai pektin yang
Berikut ini adalah gambar struktur kimia pektin berkadar metoksil rendah.
tiga dimensi melalui pembentukan garam dengan gugus karboksil dari pektin