Nim : 530005897
DISKUSI 3
Berdasarkan contoh perhitungan tentang masalah biaya transportasi (transportation cost) pada
inisiasi ini, terlihat bahwa jumlah kapasitas atau sediaan cocacola yang dihasilkan ketiga pabrik,
dengan jumlah permintaan di pasar, adalah sama, yaitu sama-sama 215.000.000 botol.
Pada kenyataannya, bahwa tidak pernah terjadi atau sangat jarang terjadi kesamaan jumlah
sediaan dengan jumlah permintaan. Justeru yang terjadi dalam terapan adalah perbedaan antara
keduanya. Oleh karena itu, jika dengan menggunakan contoh soal perhitungan transportation
cost tersebut, apabila permintaan cocacola di Sulawesi meningkat menjadi 61.000.000 botol,
sehingga total permintaan menjadi 235.000.000 bootol, sedangkan kapasitas pabrik tidak
berubah, bagaimanakah kita dapat meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut.
Buktikan dengan perhitungan.
Selanjutnya, jika, jumlah kapasitas pabrik meningkat, misalnya menjadi 97.000.000 botol dan
total kapasitas ketiga pabrik menjadi 235.000.000 botol dan jumlah permintaan di tiga wilayah
pemasaran, tidak berubah, bagaimana pula cara kita untuk meminimumkan biaya perjalanan
barang dari kasus tersebut. Buktikan dengan perhitungan.
DIKETAHUI :
PERTANYAAN :
Meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut ?
PENYELESAIAN :
Menggunakan Pendekatan Linier Programming
Minimum
4WA+8WB+8WC+16XA+24XB+16XC+8YA+16YB+24YC
Constrain :
WA+WB+WC ≤ 56
XA+XB+XC ≤ 82
YA+YB+YC ≤ 77
WA+XA+YA ≥ 72
WB+XB+YB ≥ 102
WC+XC+YC ≥ 61
Penyelesaian Dengan Stepping Stone
TABEL 2
TABEL 4 (OPTIMUM)
Maka dengan cara yang sama,biaya transportasi coca cola yang optimum dalam
arti yang paling minimum adalah sebesar Rp 2.904.000.000 per bulan
Simulasi pada bak air yang kosong, menunjukkan nilai-nilai yang positif.
Berarti setiap pemindahan unit ke bak air yang kosong akan menyebabkan
terjadinya peningkatan biaya transportasi