Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH

UNTUK MEMENUHI MATA


KULIAH
MIKROEKONOMI II

Nama Anggota Kelompok :

1. Muhammad Rizwan
2. Mahdyana Tanra Setyaningrum (1740402001)
3. M. Agung Syah (1740402002)
4. Suhar Santi Oji (1740402003)
5. M. Nanang Alfanny (1740402004)
6. Feri Afriansyah (1740402005)
7. Indra Setiawan (1740402006)
8. Syarifah Aini (1740402007)
9. Mashanisan (1740402008)

PROGRAM STUDI MIKROEKONOMI II


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2017/2018

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. Wb.

Segala puji dan rasa syukur saya persembahkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Pasar Persaingan Sempurna”. Pada kesempatan ini
tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Mikroekonomi II
yang bersangkutan.

Dalam penyusunan makalah ini, saya mohon maaf apabila terjadi


kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data,
bahasa maupun sistematika pembahasannya. Saya juga mengharapkan masukan
atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya di
masa yang akan datang.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Mudah-


mudahan dengan adanya makalah ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat
kepada kita semua, dan juga dapat menjadi referensi untuk yang lainnya.

Tarakan, 04 September 2018

Penyusun,

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat
bergerak secara leluasa. Adapun harga yang terbentuk benarbenar
mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan
mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar
persaingan sempurna terdapat terutama dalam bidang produksi dan
perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan
minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan
penyelenggara jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa
(pertukangan, kerajinan).
Dalam pasar persaingan sempurna ini pembeli dan penjual
berjumlah banyak. Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjul
sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual
tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-
masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang
terbentuk di pasar sebagai suatu fakta yang tidak dapat diubah. Bagi
pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari
keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku
hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia akan rugi
sendiri, sedangkan bila menaikkan harga maka pembeli akan lari
penjual lainnya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang, maka terlihat pentingnya

pamahaman mengenai :

1. Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna ?

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


2. Bagaimanakah karakteristik pasar persaingan sempurna ?

3. Bagaimanakah permintaan dalam pasar persaingan sempurna ?

4. Bagaimanakah keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek ?

5. Bagaianakah keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang ?

6. Bagaimanakah penawaran perusahaan pasar persaingan sempurna ?

7. Bagaimanakah kelebihan dan kelemahan pasar persaingan

sempurna ?

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian pasar persaingan sempurna.

2. Untuk mengetahui karakteristik pasar persaingan sempurna.

3. Untuk mengetahui permintaan dalam pasar persaingan sempurna.

4. Untuk mengetahui keseimbangan perusahaan dalam jangka

pendek.

5. Untuk mengetahui keseimbangan perusahaan dalam jangka

panjang.

6. Untuk mengetahui penawaran perusahaan pasar persaingan

sempurna.

7. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pasar persaingan

sempurna.

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana jumlah
penjual dan pembei (konsumen) sangat banyak dan produk atau barang
yang ditawarkan atau dijual sejenis atau serupa. Pasar persaingan
sempurna merupakan pasar dimana penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil
kesepakatan dan interaksi anatara penawaran dan permintaan.
Dalam hal ini,permintaan yang terbentuk mencerminkan keinginan
konsumen, sementara penwaran mencerminkan keinginan produsen.
Dalam pasar persaingan sempurna, penjual dan pembeli sama sekali tidak
mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga pasar karena sudah
ada ikatan bahwa antara penjual dan pembeli mengetahui struktur dan
informasi yang ada didalam pasar persaingan persaingan sempurna.
Jadi, kesimpulannya pasar persaingan sempurna juga dapat
merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap system pasar
ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya.

2.2. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri khusus dan berbeda
dengan pasar lainnya. Adapun pasar persaingan sempurna ini bisa
ditemuin di lingkungan sekitar dengan melihat cirri-ciri atau karakteristik
yang dimiliki oleh pasar ini. Sebenarnya tidal sulit untuk mengetahui yang
mana pasar persaingan sempurna ditengah-tengah jenis pasar yang lainnya.
Hal ini karena pasar persaingan sempurna memiliki cirri khas yang sangat
menonjol dan tidak dimiliki oleh jenis pasar yang lainnya. Adapun
karakteristik atau cirri-ciri dari pasar persaingan sempurna antara lain
sebagai berikut :

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


1. Barang yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen
Perusahaan menghasilkan barang dimana barang
tersebut merupakan pengganti yang sempurna terhadap barang
yang diproduksi oleh perusahaan lain dalam semua aspek,
sehingga produk identik sama atau tidak bisa dibedakan. Barang
seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau
homogenous.
Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para
pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan oleh
produsen A atau B atau produsen lainnya. Dengan begitu di pasar
persaingan semurnaini artinya apabila kita ingin membeli suatu
barang dari suatu merk dagang, maka kemungkinan barang yang
akan kita beli tersebut akan sama persis dengan barang dari merk
dagang lain. Inilah yang juga mempengaruhi mengapa penjual
tidak bisa menentukanharga, karena apabila harga terlalu tinggi
maka konsumen atau pembeli akan beralih ke penjual lain.

2. Penjual & Pembeli Memiliki Pengetahuan yang Sempurna


Tentang Pasar
Istilah Penjual dan pembeli memiliki pengetahuan yang
sempurna tentang keadaan pasar dalam hal tingkat harga yang
berlaku di pasar dan input yang dijual. Dimana dalam hal ini
akibatnya konsumen tidak akan mengalami perlakuan harga jual
yang berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya
dan tidak ada produsen yang menjual barang dengan harga yang
lebih rendah dari harga pasar

3. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small Relatively Output)


Semua perusahaan dalam industry (pasar) dianggap
berproduksi efisien (biaya rata-rata terendah), baik dalam jangka

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


pendek maupun jangka panjang. Meskipun demikian jumlah
output setiap perusahaan secara individu dianggap relative kecil
dibandingkan jumlah output seluruh perusahaan dalam industry.

4. Perusahaan Menerima Harga yang Dientukan Pasar (Price


Taker)
Akibat dari output perusahaan relatif kecil adalah bahwa
perusahaan menjadi produknya dengan berpatokan pada harga
yang ditetapkan pasar (price taker). Karena secara individu
perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Jadi yang
dapat dilakukan perusahaan adalah menyesuaikan jumlah output
untuk mencapai laba maksimum.

5. Keleluasaan Masuk-Keluar Pasar (Free Entry and Free Exit)


Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya
tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk
memindahkan factor produksi. Dengan begitu factor produksi
seperti tenaga kerja mudah dipindahkan dari satu tempatke tempat
lainnya atau dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, tanpa biaya.
Jadi didalam pasar persaingan sempurna tidak terdapat suatu
hambatan apabila suatu perusahaan ingin memulai sebuah bisnis
baru jika dianggapnya menguntungkan, dan menutup usahanya
jika ternyata merugikan. Tidak seperti pasar lain yang mungkin
ada keterkaitan dalam membuka dan menutup pasar misalnya
dengan adanya surat perjanjian.

2.3. Permintaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna


2.3.1. Permintaan
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
permintaan dan penawaran. Dalam hal ini, karakteristik pasar persaingan
sempurna yaitu perusahaan adalah pengambil harga, yaitu suatu

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga.
Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar yang akan
menentukan harga pasar, dan perusahaan hanya “menerima” saja harga
yang sudah ditentukan tersebut. Hal ini berarti berapa banyak pun barang
yang diproduksikan dan dijual oleh perusahaan, ia tidak akan dapat
mengubah harga yang ditentukan di pasar, karena jumlah yang
diproduksikan itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang
diperjualbelikan di pasar. Karena itu kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan secara individu berbentuk garis lurus horizontal. Kurva
permintaan industry dan perusahaan dapat digambarkan seperti dibawah
ini.

2.3.2. Penerimaan
Penerimaan total (total revenue) perusahaan sama dengan jumlah
output (Q) dikali harga jual (P). Karena harga telah ditetapkan, penerimaan
rata-rata (average revenue) dan penerimaan marjinal (marginal revenue)
adalah sama dengan harga. Dengan demikian kurva permintaan (D) sama
dengan kurva penerimaan rata-rata (AR) sama dengan kurva penerimaan
marjinal (MR) dan sama dengan harga (P). Kurva penerimaan total
berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari
titik (0,0). Kurva penerimaan : TR, AR, MR dalam pasar persaingan
sempurna dapat digambarkan dibawah ini.

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


2.4. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
Agar perusahaan berada dalam keseimbangan ada 2 syarat yang harus
dipenuhi yaitu :
1. Perusahaan sebaiknya hanya memproduksi paling tidak, bila VC
adalah sama dengan TR, atau AVC sama dengan P. Dalam kondisi
ini perusahaan hanya menanggung kerugian biaya tetap (FC),
dimana biaya ini dengan atau tanpa produksi tetap harus
dikeluarkan. Tetapi jika AVC lebih kecil dari hargamaka perusahaan
tidak mampu menutupi lagi beban biaya tetap. Kegiatan produksi
hanya menambah beban, karena itu produksi sebaiknya dihentikan
2. Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan
memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk, kerugiannya
minimum (minimum loss).
Kemungkinan yang dialami oleh perusahaan :
(a) Laba Maksimum

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Pada gambar diatas menunjukkan bahwa kondisi MR= MC
(titik E) tercapai pada suatu output sejumlah Q*. Dalam hal ini AC <
P, dari setiap unit output perusahaan memperoleh laba sebesar BE
per unit. Jika output lebih kecil dari Q*, misalnya Q1, penerimaan
marjinal ( MR=P ) > biaya marjinal (MC), sehingga lebih
menguntungkan bagi perusahaan menambah output. Bila output
lebih besar dari Q*, MC > MR. Penambahan output akan
mengurangi laba. Karena itu laba maksimum tercapai hanya bila MR
= MC, pada saat output adalah Q*. Karena AC < Pmaka diperoleh
laba sebesar BE. Laba total yang diperoleh sama dengan Q* dikali
BE atau sama dengan luas bidang APEB. Laba ini disebut dengan
laba super normal.

(b) Perusahaan Dalam Kondisi Impas

Kurva tersebut menunjukkan bahwa kondisi impas terjadi


apabila biaya rata-rata sama dengan harga, dimana laba per unit
sama dengan nol. Keadaan seperti ini dinamakan sebagai laba
normal (normal profit).

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


(c) Perusahaan Dalam Kondisi Rugi Minimum

Kurva tersebut menunjukkan bahwa pada saat MR = MC


perusahaan mengalami kerugian sebesar BE per unit. Sehingga
kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini adalah
kerugian minimum (minimum loss). Bila perusahaan memproduksi
kurang dari Q* (missal Q1), kerugian per unit menjadi lebih besar
(CD > BE). Demikian halnya kerugian total, yang secara grafis
terlihat dari luas PKDC > luas PAEB. Bila output lebih besar dari
Q*, kerugian per unit bisa menjadi lebih kecil (bila memproduksi
Q2) atau lebih besar bila memproduksi Q3, tetapi kerugian total
lebih besar disbanding jika memproduksi sebesar Q*.

2.5. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang


Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang
perusahaan harus memenuhi empat syarat yaitu :
1) Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin agar perusahaan mencapi
keadaan yang paling optimal. Secara sistematis hal ini berarti
perusahaan berproduksi sampai saat MR = MC. Pada saat itu biaya
marjinal jangka pendek sama dengan biaya marjinal jangka
panjang.

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


2) Tidak mengalami kerugiaan agar dapat mengganti barang modal
yang digunakan dalam produksi. Karena itu biaya rata-rata jangka
pendek harus sama dengan harga jual (SAC = P)
3) Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk-keluar karena laba
nol (zero profit). Laba nol disebut juga dengan laba normal, yaitu
tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama,
jika uang dan factor produksi lain dialokasikan pada kegiatan
alternative. Jika laba lebih besar dari nol akan ada perusahaan yag
terarik untuk masuk ke dalam pasar. Sebaliknya jika laba lebih
kecil dari nol akan mendorong perusahaan keluar dari pasar.
4) Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan
memperbesar skala produksi, karena sudaj berproduksi pada titik
minimum kurva biaya rata-rata jangka panjang (minimum LAC),
pada saat SAC = LAC

Kurva ini menunjukkn keseimbangan industry jangka panjang


terjadi di titik E dimana tingkat haraga 𝑃0 dan jumlah output 𝑄0 . Pada saat
itu keseimbangan perusahaan digambarkan pada kurva b, dimana kurva
SMC, LMC, SAC dan LMC berpotongan di satu titik, yaitu titik Edengan
output Q*. Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan
penawaran. Pada kurva b,menunjukkan kurva penawaran bergeser ke
kanan ( 𝑆0 → 𝑆1 ). Keseimbangan baru terjadi di titik 𝐸1 , dimana harga
keseimbangan 𝑃1 dan output sebanyak 𝑄1. Sebelum ada perusahaan yang

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


masuk, pada tingkat harga 𝑃1 jumlah output yang ditawarkan hanya 𝑄2 .
Selisih 𝑄1 → 𝑄2 adalah akibatpenambahan kapasitas produksi yang berasal
dari perusahaan yang masuk. Tetapi pada tingkat harga 𝑃1 ada perusahaan-
perusahaan yang tidak dapat bertahan, karena harga jual lebih kecil dari
biaya produksi per unit ( 𝑃1 < 𝐴𝐶 ). Lagi pula jika output ditambah,
kerugian bertambah besar ( jarak SMC- 𝑃1 makin besar). Keluarnya
perusahaan menyebabkan penawaran tingkat industry berkurang, misalnya
sampai ke kurva 𝑆2 yang menaikkan harga menjadi 𝑃2 . Bagi perusahaan
secara individu keadaan ini sangat menguntungkan, karena perusahaan
memperoleh laba super normal ( 𝑃2 > 𝐴𝐶) . Hal ini akan menarik
perusahaan-perusahaan lain untuk masuk kedalam industry. Gerakan
masuk-keluar akan berhenti bila keseimbangan kembali ke titik E,
sehingga perusahaan dalam industry hanya menikmati laba normal

2.6. Penawaran Perusahaan Pasar Persaingan Sempurna


Penawaran industri adalah total penawaran perusahaan-
perusahaan.jumlah output yang ditawarkan perusahaan adalah jumlah yang
menghasilkan laba maksimum (MR=MC).berdasarkan hal tersebut dapat
dikonstruksi kurva penawaran perusahaan,baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang
a) Kurva Penawaran Jangka Pendek
Kurva penawaran jangka pendek perusahaan dapat
dikonstruksikan dari kurva biaya marjinal jangka pendek, seperti
kurva dibawah ini.

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Diagram ini menunjukkan jika harga dibawah 𝑃𝑜 ,
perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada penawaran) karena
harga masih lebih kecil dari biaya variable perunit yang paling
rendah (AVC berpotongan dengan MC). Jika harga naik ke 𝑃1 , agar
mencapai laba maksimum perusahaan produksi pada saat MR=MC
atau MR=P, sehinngga jumlah output adalah 𝑄1 . Jika harga jual
terus meningkat, misalnya ke 𝑃2 , 𝑃3 dan 𝑃4 , maka perusahaan harus
memproduksi 𝑄2 ,𝑄3 dan 𝑄4 agar mencapai laba maksimum. Kurva
MC menunjukkan hubungan antara tingkat harga dengan jumlah
output yang ditawarkan. Dengan demikian dalam pasar persaingan
sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan
minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek
(diagram (b)).

b) Kurva Penawaran Jangka Panjang


Dalam pasar persaingan sempurna, kurva penawaran jangka
panjang merupakan lokus keseimbangan jangka panjang pada
berbagai tingkat produksi.

1. Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)


Dalam industri skala biaya konstan (constant cost
industry) penambahan penggunaan fakor produksi karena
masuknya perusahaan-perusahaan baru, tidak akan
menaikkan harga factor produksi. Karenanya kurva-kurva
biaya perusahaan yang sudah ada tidak berubah seperti
yang ditunjukkan diagram (a) dibawah ini. Bila permintaan
pasar meningkat (kurva permintaan 𝐷1 bergeser ke 𝐷2 ),
harga output meningkat ke 𝑃2 ( diagram (b)). Harga 𝑃2
menyebabkan perusahaan lama menikmati laba super
normal. Hal ini mengundang perusahaan-perusahaan lain
memasuki industry dan menambah penawaran sampai

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


mencapai keseimbangan pada harga 𝑃1 (kurva 𝑆1 bergeser
ke 𝑆2 ). Kurva penawaran jangka panjang adalah LS yang
berbentuk garis lurus sejajar sumbuh horizontal.

2. Industri Skala Biaya Menaik (Increasing cost industry)


Pada industri skala biaya menaik (Increasing cost
industry), masuknya perusahaan-perusahan baru
menyebabakan harga faktor produksi naik, sehingga terjadi
perubahan struktur biaya dan pergeseran titik
keseimbangan. Ditunjukkan pada kurva dibawah ini.

Diagram (c) menunjukkan peningkatan permintaan


( 𝐷1 → 𝐷2 ), menaikkan harga 𝑃2 yang mengundang
masuknya perusahaan-perusahaan lain ke dalam industri.
Akibatnya struktur biaya perusahaan berubah menjadi lebih
mahal. Diagram (a) adalah struktur biaya sebelum
masuknya perusahaan lain. Diagram (b) adalah struktur
biaya setelah masuknya perusahaan lain. Perubahan struktur

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


biaya menyebabkan titik potong MR dan MC bergeser dan
mendesak perusahaan mengubah jumlah output yang di
tawarkan. Akibatnya dalam indusrti kurva penawaran
bergeser ke 𝑆2 dengan tingkat harga 𝑃3 dan output 𝑄3 . Pada
saat itu perusahaan menikmati laba normal yang
menyebabkan gerak masuk- keluar terhenti. Karena itu
kurva penawaran jangka panjang adalah LS yang
mempunyai sudut kemiringan positif.

3. Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost


Industry)
Pada industry skala biaya menurun (decreasing cost
industry) masuknya perusahaan-perusahaan lain ke dalam
industri justru menurunkan harga factor produksi karena
efisiensi skala besar (large scale economies). Akibatnya
struktur biaya menjadi lebih murah. (diagram (a) ke
diagram (b)). meningkatnya permintaan ( 𝐷1 → 𝐷2 ) pada
diagram 8.10.c menaikkan harga jual ke 𝑃2 yang
mengundang masuknya perusahaan-perusahaan lain.
Dengan struktur biaya yang baru keseimbangan pun
bergeser menyebabkan kurva pengeluaran bergeser (𝑆1 →
𝑆2 ). Jumlah penawaran industri adalah 𝑄3 . Kurva
penawaran jangka panjang adalah LS yang mempunyai
sudut kemiringan negatif.

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


2.7. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
 Kelebihan
1. Meminimalisir risiko persaingan bisnis yang tidak sehat,
2. Masyarakat merasa nyaman dalam mengonsumsi karena
tidak perlu membuang waktu untuk memilih barang dan
jasa karena produknya bersifat homogeny,
3. Harga produk dipasar cenderung stabil,
4. Informasi pasar jelas sehingga mencegah terjadinya praktik-
praktik yang berpotensi menimbulkan kecurangan,
5. Pemanfaatan sepenuhnya terhadap semua sumber daya
yang tersedia. Akibatnya, perusahaan akan diuntungkan dan
masyarakat menjadi makmur karena dapat memperoleh
barang dengan harga murah sebab sumber daya tersebut
dilakukan secara efisien.
 Kelemahan
1. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-
perusahaan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai
pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya. Dalam persiangan pasar tidak sempurna
seperti monopolistic dan oligopoly suatu jenis barang
tertentu diproduksikan secara berbeda-beda coraknya oleh

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


berbagai perusahaan. Maka terdapat lebih banyak variasi
dan pilihan kepada konsumen. Pilihan yang lebih lengkap
menyebabkan kepuasaan yang mereka peroleh adalah lebih
komplit dari apabila jenis barang yang tersedia adalah
serupa.

2. Kelemahan dalam hal asumsi


Asumsi-asumsi yang dipakai dalam pasar
persaingan sempurna mustahil terwujud, karena dalam
dunia nyata manusia (produsen & konsumen) dibatasi oleh
dimensi waktu dan tempat. Keterbatasan itu menyebabkan
perpindahan factor produksidan pengumpulan informasi
membutuhkan biaya. Hasil ( output dan informasi ) yang
dipeeroleh pun tidak homogeny dan sempurna.

3. Kelemahan dalam pengembangan teknologi


Model pasar persaingan sempurna menyatakan
bahwa keseimbangan dalam jangka panjang akan tercapai
dan setiap perusahaan memperleh laba normal. Masalahnya
apakah dengan laba normal perusahaan dapat melakukan
kegiatan riset dan pengembangan (research and
development). Padahal kegiatan riset dan dan
pengembangan amat dibutuhkan untuk memperoleh
teknologi produksi yang meningkatkan efisiensi produksi.

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu
struktur pasar atau industry dimana terdapat banyak penjual dan pembeli,
dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan
di pasar. Karakteristik dari pasar persaingan sempurna adalah perusahaan
adalah pengambil harga, barang yang diperjualbelikan bersifat homogen,
penjual & pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna, output
perusahaan relatif kecil, keleluasaan keluar-masuk pasar. Dalam hal ini,
pasar persaingan sempurna terdapat kebaikan dan keburukan diantaranya,
yaitu masyarakat lebih merasa nyaman, harga produk lebih cenderung
stabil, dll. Sedangkan kelemahannya diantaranya, membatasi pilihan
konsumen, kelemahan dalam hal asumsi, kelemahan dalam
pengembangan teknologi.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis makalah ini sangat menyadari kalau makalah ini

sangat banyak kekurangan,oleh karena itu kami mohon maaf yang sbesar-

besarnya. Disamping itu kami juga mengharapkan kritik dan sarn yang

bersifat membangun demi terciptanya makalh kami yang lebih baik lagi di

masa yang akan datang.

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Daftar Pustaka

1. Amalia, Dina. 2017. Pengertian dan Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna

2. Sukirno, Sadono. 2006. Mikro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta : Raja

Grafindo.

3. Rahardja, Prathama. 2008. Teori Ekonomi Mikro : Suatu Pengantar (Edisi

Revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI

MIKROEKONOMI II | PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


EKONOMI PUBLIK | PENGANTAR MANAJEMEN

Anda mungkin juga menyukai