Jufri Susanto
Terminologi : Yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya,
sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan
kebimbangan.
5. Macam-macam Ilmu dalam kajian ilmu tauhid, pengertian, perbedaan serta contohnya.
Mbuh.
6. Macam-macam tauhid dan pengertianya
a. Tauhid Rububiyah.
Tauhid rububiyah berarti meyakini hanya Allah yang mampu melakukan perbuatan-perbuatan
yang menjadi kekhususan-Nya, seperti menciptakan makhluk, mengaturnya, memberi rezeki,
memberi manfa’at, menimpakan musibah/mudhorot, menghidupkan, mematikan dan lainnya
yang menjadi kekhususan Allah..
b. Tauhid Uluhiyah.
Tauhid uluhiyah berarti meyakini hanya Allah yang berhak diibadahi, tidak boleh
mempersembahkan peribadatan kepada selain-Nya, dalam bentuk ibadah yang lahir maupun
yang batin, ucapan maupun perbuatan
c. Tauhid Asma Wa Shifat.
Tauhid asma` wa sifat berarti meyakini hanya Allah yang memiliki nama yang husna dan sifat
yang ‘ulya. Sedangkan selain Allah tidak berhak dikatakan memiliki nama dan sifat tersebut.
d. Tauhid Mulkiyah.
Yaitu mentauhidkan Allah dalam mulkiyahnya bermakna kita mengesakan Allah terhadap
pemilikan, pemerintahan dan penguasaanNya terhadap alam ini. Dialah Pemimpin, Pembuat
hukum dan Pemerintah kepada alam ini. Hanya landasan kepemimpinan yang dituntut oleh
Allah saja yang menjadi ikutan kita. Hanya hukuman yang diturunkan oleh Allah saja menjadi
pakaian kita dan hanya perintah dari Allah saja menjadi junjungan kita.
7. Hakekat & Makna yang terkandung dalam kalimat La ila Ha ilallah
Kalimat lailahailallah bermakna : “Tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah.
Dan sesuatu selain Allah jika diibadahi, maka ibadah tersebut adalah ibadah yang batil atau salah”.
Makna lain :
La khaliqa Ilallah (tidak ada yang maha mencipta kecuali Allah)
La Razaqa Ilallah (Rezeki)
Hafiza ( memelihara)
Mudabbika ( mengelola)
Malika ( memiliki )
Waliya ( Memimpin)
Hakima ( Menentukan Aturan)
Ghayata ( Menjadi tujuan)
Ma’buda ( Disembah)
Hakikat Lailahailallah :
a. Mengesakan Alloh dalam Rububiyah-Nya
Maksudnya adalah kita meyakini keesaan Alloh dalam perbuatan-perbuatan yang hanya dapat
dilakukan oleh Alloh, seperti mencipta dan mengatur seluruh alam semesta beserta isinya,
memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat dan lainnya yang merupakan
kekhususan bagi Alloh
b. Mengesakan Alloh Dalam Uluhiyah-Nya
Maksudnya adalah kita mengesakan Alloh dalam segala macam ibadah yang kita lakukan.
Seperti shalat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai
macam ibadah lainnya
c. Mengesakan Alloh Dalam Nama dan Sifat-Nya
Maksudnya adalah kita beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Alloh yang diterangkan
dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rosululloh. Dan kita juga meyakini bahwa hanya Alloh-lah yang
pantas untuk memiliki nama-nama terindah yang disebutkan di Al-Qur’an dan Hadits tersebut
(yang dikenal dengan Asmaul Husna).
8. Dalil Eksistensi/Keberadaan Allah berupa ayat kauliah & kauniyah sebagai media untuk
mengetahui dan mengenal Allah secara dekat.
Ayat Qauliyah, yaitu ayat-ayat yang Allah firmankan dalam kitab-kitab-Nya. Al-Qur’an adalah ayat
qauliyah.
Ayat Kauniyah,yaitu ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua
yang ada didalamnya. Ayat-ayat ini meliputi segala macam ciptaan Allah, baik itu yang kecil
(mikrokosmos) ataupun yang besar (makrokosmos). Bahkan diri kita baik secara fisik maupun psikis
juga merupakan ayat kauniyah. Ayat kauniyah ini sering juga disebut dengan fenomena alam.
Contoh dalil :
َش ِهيد
َ َََيء َِ علَىََك
ْ لَش َِ قَ َوفِيَأ َ ْنف ِس ِه َْمَ َحتَّىََيَتَبَيَّنَََلَه َْمَأَنَّهََ ْال َحقَََۗأ َ َولَ َْمَيَ ْك
َ ََفَبِ َربِكَََأَنَّه َِ سن ِري ِه َْمَآيَاتِنَاَفِيَ ْاْلفَا
َ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala penjuru bumi
dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran adalah benar. Tiadakah cukup
bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” ( Fusilat : 53 )