Anda di halaman 1dari 4

The Answer Key of Islamic Studies Middle Exam

Jufri Susanto

1. Pengertian Akidah secara etimologi & terminologi.


Etimologi : Kata "‘Aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth (ikatan), al-Ibraamal-
ihkam (pengesahan), (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah
(pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu (penetapan). Di antaranya juga
mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan). Atau Menurut bahasa, kata aqidah
berasal dari bahasa Arab yaitu [َ‫ع ْقد‬
َ -َ‫ َي ْعقِد‬-َ‫عقَ َد‬
َ ] artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian

Terminologi : Yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya,
sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan
kebimbangan.

2. Macam-macam hidayah yang Allah berikan Kepada Manusia


a. Pertama adalah Hidayah Naluri (keinginan). Hidayah ini adalah sesuatu yang sejak semula ada
pada diri manusia sejak dilahirkan ke dunia sebagai contoh, anak bayi yang baru dilahirkan akan
menangis apabila lapar, haus dan digigit serangga. Nalurinya inginkan makanan, minuman untuk
menghilangkan rasa lapar dan hausnya.
b. Kedua adalah Hidayah Panca Indera. Sewaktu kecil, manusia dapat mengenali dan
membedakan sesuatu perkara dengan menggunakan panca indera seperti mendengar suara ibu
dan ayah atau dapat mengenali sesuatu objek.
c. Ketiga adalah Hidayah Akal Fikiran. Hidayah dalam bentuk akal fikiran manusia dikurniakan
oleh Allah Swt supaya dapat memandu manusia berfikir secara rasional sebelum bertindak.
d. Keempat adalah Hidayah Agama. Hidayah inilah yang menyelamatkan diri kita daripada
kesesatan dengan berpegang teguh kepada ajaran Islam dan beriman kepada Allah Swt. Ia dapat
mendorong manusia melakukan kebaikan dan meninggalkan larangan Allah Swt sekaligus dapat
membedakan antara perkara-perkara yang baik dengan perkara-perkara yang haram.
e. Kelima adalah Hidayah Taufik. Hidayah taufiq merupakan tahap hidayah yang tertinggi
karunia Allah Swt kepada hambanya yang disayang. Tinggal bagaimana, hidayah itu harus
dijaga karena nilainya tiada tara dan tidak dapat ditukar dengan apa pun. Ia menjaga kehidupan
manusia di dunia mahupun di akhirat kelak.
3. Sumber pokok akidah dalam Islam serta pembagianya.
Sumber utama utama akidah adalah al-Quran & Sunnah. Selanjutnya pembagian dari pada sunnah
adalah sunnah qouliyah, fi’liyah, dan sunnah taqririyah.
4. Ruang Lingkup Akidah Islam & Kaitanya dengan Arkanul Iman
Menurut sistematika Hasan Al-Banna maka ruang lingkup Aqidah Islam meliputi :
1. Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala susuatu yang berhubungan dengan Tuhan (Allah),
seperti wujud Allah, sifat Allah dll
2. Nubuwat, yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul,
pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah dll
3. Ruhaniyat, yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti jin,
iblis, setan, roh dll
4. Sam'iyyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam'i,
yakni dalil Naqli berupa Al-quran dan as-Sunnah seperti alam barzkah, akhirat dan Azab Kubur,
tanda-tanda kiamat, Surga-Neraka dsb. (2)
Tidak hanya diatas namun pembahasan Aqidah juga dapat mengikuti Arkanul iman yaitu :
1. Kepercayaan akan adanya Allah dan segala sifat-sifatNya
2. Kepercayaan kepada Malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk rohani lainnya seperti
Jin, iblis dan Setan)
3. Kepercayaan kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada rasul
4. Kepercayaan kepada Nabi dan Rasul
5. Kepercayaan kepada hari akhir serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat itu
6. Kepercayaan kepada takdir (qadha dan qadar) Allah (2)

5. Macam-macam Ilmu dalam kajian ilmu tauhid, pengertian, perbedaan serta contohnya.
Mbuh.
6. Macam-macam tauhid dan pengertianya
a. Tauhid Rububiyah.
Tauhid rububiyah berarti meyakini hanya Allah yang mampu melakukan perbuatan-perbuatan
yang menjadi kekhususan-Nya, seperti menciptakan makhluk, mengaturnya, memberi rezeki,
memberi manfa’at, menimpakan musibah/mudhorot, menghidupkan, mematikan dan lainnya
yang menjadi kekhususan Allah..
b. Tauhid Uluhiyah.
Tauhid uluhiyah berarti meyakini hanya Allah yang berhak diibadahi, tidak boleh
mempersembahkan peribadatan kepada selain-Nya, dalam bentuk ibadah yang lahir maupun
yang batin, ucapan maupun perbuatan
c. Tauhid Asma Wa Shifat.
Tauhid asma` wa sifat berarti meyakini hanya Allah yang memiliki nama yang husna dan sifat
yang ‘ulya. Sedangkan selain Allah tidak berhak dikatakan memiliki nama dan sifat tersebut.
d. Tauhid Mulkiyah.
Yaitu mentauhidkan Allah dalam mulkiyahnya bermakna kita mengesakan Allah terhadap
pemilikan, pemerintahan dan penguasaanNya terhadap alam ini. Dialah Pemimpin, Pembuat
hukum dan Pemerintah kepada alam ini. Hanya landasan kepemimpinan yang dituntut oleh
Allah saja yang menjadi ikutan kita. Hanya hukuman yang diturunkan oleh Allah saja menjadi
pakaian kita dan hanya perintah dari Allah saja menjadi junjungan kita.
7. Hakekat & Makna yang terkandung dalam kalimat La ila Ha ilallah
Kalimat lailahailallah bermakna : “Tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah.
Dan sesuatu selain Allah jika diibadahi, maka ibadah tersebut adalah ibadah yang batil atau salah”.
Makna lain :
 La khaliqa Ilallah (tidak ada yang maha mencipta kecuali Allah)
 La Razaqa Ilallah (Rezeki)
 Hafiza ( memelihara)
 Mudabbika ( mengelola)
 Malika ( memiliki )
 Waliya ( Memimpin)
 Hakima ( Menentukan Aturan)
 Ghayata ( Menjadi tujuan)
 Ma’buda ( Disembah)
Hakikat Lailahailallah :
a. Mengesakan Alloh dalam Rububiyah-Nya
Maksudnya adalah kita meyakini keesaan Alloh dalam perbuatan-perbuatan yang hanya dapat
dilakukan oleh Alloh, seperti mencipta dan mengatur seluruh alam semesta beserta isinya,
memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat dan lainnya yang merupakan
kekhususan bagi Alloh
b. Mengesakan Alloh Dalam Uluhiyah-Nya
Maksudnya adalah kita mengesakan Alloh dalam segala macam ibadah yang kita lakukan.
Seperti shalat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai
macam ibadah lainnya
c. Mengesakan Alloh Dalam Nama dan Sifat-Nya
Maksudnya adalah kita beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Alloh yang diterangkan
dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rosululloh. Dan kita juga meyakini bahwa hanya Alloh-lah yang
pantas untuk memiliki nama-nama terindah yang disebutkan di Al-Qur’an dan Hadits tersebut
(yang dikenal dengan Asmaul Husna).

8. Dalil Eksistensi/Keberadaan Allah berupa ayat kauliah & kauniyah sebagai media untuk
mengetahui dan mengenal Allah secara dekat.
Ayat Qauliyah, yaitu ayat-ayat yang Allah firmankan dalam kitab-kitab-Nya. Al-Qur’an adalah ayat
qauliyah.
Ayat Kauniyah,yaitu ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua
yang ada didalamnya. Ayat-ayat ini meliputi segala macam ciptaan Allah, baik itu yang kecil
(mikrokosmos) ataupun yang besar (makrokosmos). Bahkan diri kita baik secara fisik maupun psikis
juga merupakan ayat kauniyah. Ayat kauniyah ini sering juga disebut dengan fenomena alam.

Contoh dalil :

َ‫ش ِهيد‬
َ ََ‫َيء‬ َِ ‫علَىََك‬
ْ ‫لَش‬ َِ ‫قَ َوفِيَأ َ ْنف ِس ِه َْمَ َحتَّىََيَتَبَيَّنَََلَه َْمَأَنَّهََ ْال َحقَََۗأ َ َولَ َْمَيَ ْك‬
َ ََ‫فَبِ َربِكَََأَنَّه‬ َِ ‫سن ِري ِه َْمَآيَاتِنَاَفِيَ ْاْلفَا‬
َ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala penjuru bumi
dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran adalah benar. Tiadakah cukup
bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” ( Fusilat : 53 )

9. Dampak syahadatain yaitu lahirya kesadaran seorang muslim berupa M’rifatullah,


Mahabatullah , Maiyatullah dan Muraqabatullah.
a. Ma’rifatullah
Adalah ilmu yang membuat seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya
dan konsekuensi pengenalannya”.
Ma’rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun ma’riaftullah dimaknai dengan
pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia dekat dengan Allah, mengenalkan
rintangan dan gangguan yang ada dalam perjalanan mendekatkan diri kepada Allah.
b. Mahabbatullah
Tingkatan tertinggi dlm beribadah kepada Allah SWT itu adalah ibadah yg dilandasi oleh rasa
cinta,(mahabatullah), disertai dengan kesadaran mutlak bahwa Allah SWt adalah dzat yg
memang pantas untuk diibadahi dan disembah, karena Allah SWT yg menciptakan kita menjadi
ada dan yg menguasai hidup kita.
Mahabatulloh itu adalah ridho kepada Allah SWT, ridho akan segala Qodo dan Qodarnya, ridho
sebagai hamba Allah dan Ridho Allah adalah Tuhan kita. Allah itu memang sangat pantas
disembah dan diibadahi,.
c. Maiyatullah
Ma'iyatullah berarti kebersamaan Allah. Allah selalu bersama dan mengawasi makhluk-Nya.
Ma'iyatullah terbagi atas dua macam :
 Ma'iyatullah Umum
Yaitu kebersamaan Allah yang meliputi seluruh makhluknya, baik manusia, binatang
maupun tumbuh-tumbuhan, muslim maupun kafir.
 Ma'iyyatullah Khusus
Artinya kebersamaan Allah yang ditujukan khusus untuk orang-orang yang beriman.
d. Muraqabatullah
Adalah perasaan selalu diawasi oleh Allah swt.
Muraqabatullah ini memiliki 3 unsur, yaitu: pertama, sebelum mengerjakan amal, apakah sesuai
syariat dan apakah mendatangkan ridla Allah.Kedua, sedang menjalani (ditengah aktivitas)
sehingga ia akan menjaganya untuk senantiasa ikhlas. Ketiga, di akhir amal sehingga dia
mengharapkan amalnya senantiasa diterima
10. Contoh Implementasi makna tauhid dalam relitas kehidupan manusia.
1. Tidak mempersekutukan Allah
2. Cinta kepada Allah
3. Ridho dan ikhlas terhadap qada da qadar Allah]
4. Bertaubat kepada Allah
5. Bersyukur kepada Allah

Anda mungkin juga menyukai